Penelitian ini mengkaji benturan budaya yang muncul akibat praktik penyewaan motor oleh wisatawan asing di Bali, serta peran platform media sosial TikTok dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap persoalan tersebut. Banyak turis yang tidak memahami atau mengabaikan aturan lalu lintas dan norma sosial setempat, sehingga menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat Bali yang menjunjung nilai-nilai tradisional. Perbedaan cara pandang antara budaya individualis para turis dan budaya kolektivis masyarakat lokal turut memperburuk situasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, dengan fokus pada analisis konten di TikTok yang kerap viral dan memicu reaksi publik. Temuan menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya menjadi sarana ekspresi masyarakat, tetapi juga alat yang efektif dalam membentuk opini publik serta mendorong respon dari pemerintah maupun pelaku usaha. Oleh karena itu, penting adanya edukasi yang memadai bagi wisatawan mengenai budaya dan aturan setempat, serta penerapan regulasi yang lebih tegas guna mencegah konflik sosial dan menciptakan hubungan yang harmonis antara wisatawan dan warga lokal.