Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Respon Mahasiswa Terhadap Penyelesaian Soal Koneksi Matematis Melalui Taksonomi Fink Kanisius Mandur; Fransiskus Nendi; Fulgensius Efrem Men; Silfanus Jelatu
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jpm.v7i1.8973

Abstract

Student response is an important aspect of learning because it helps educators understand student development. One of the frameworks used to analyze student responses to cognitive, affective, and metacognitive aspects is the Fink taxonomy. This study aims to find patterns of student response rates in solving mathematical connection through Fink's taxonomy. This research method is qualitative. The data collected were data on the ability of mathematical connections to measure student responses to cognitive and metacognitive aspects taken using test instruments as well as data on social and caring dimensions to measure student responses to affective aspects that were taken using questionnaires. The results of this study are student responses at the basic knowledge level of 18.42%, application of 12.79%, integration of 12.22%, social dimensions 23.28%, caring aspects of 22.34%, and metacognitive 10.95. % and student response results at the level of basic knowledge of 18.94%, application of 13.16%, integration of 11.23%, social dimensions 23.87%, caring aspects of 22.78%, and metacognitive of 10.02%. Student responses to cognitive, affective, and metacognitive aspects provide an overview for educators to pay attention to students' abilities and attitudes in building knowledge independently on a subject matter.
KONTRIBUSI KEMAMPUAN KONEKSI, KEMAMPUAN REPRESENTASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA SWASTA DI KABUPATEN MANGGARAI Kanisius Mandur; Wayan Sadra; I Nengah Suparta
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.433 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v8i1.84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kontribusi kemampuan koneksi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis, (2) kontribusi kemampuan representasi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis, (3) kontribusi kemampuan koneksi dan kemampuan representasi matematis secara simultan terhadap disposisi matematis, dan (4) kontribusi kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis secara simultan terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA swasta di Kabupaten Manggarai tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Jumlah anggota sampel penelitian adalah 230 orang. Data kemampuan koneksi dan kemampuan representasi matematis dikumpulkan dengan tes uraian. Data disposisi matematis dikumpulkan dengan angket. Data prestasi belajar matematika diperoleh dari nilai raport semester satu siswa kelas XI IPA. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) besar kontribusi kemampuan koneksi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis adalah 19,36%, (2) besar kontribusi kemampuan representasi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis adalah 14,12%, (3) besar kontribusi kemampuan koneksi dan kemampuan representasi terhadap disposisi matematis adalah 83,7%, dan (4) besar kontribusi kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis terhadap prestasi belajar adalah 81,3%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai, baik secara langsung maupun tidak langsung.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DALAM KONSEP-KONSEP MATEMATIKA SMP Fransisku Nendi; Kanisius Mandur; Alberta Parinters Makur
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.518 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i2.128

Abstract

Kemampuan koneksi matematis adalah salah satu keterampilan proses yang harus dikembangkan dalam diri siswa SMP. Instrumen tes kemampuan koneksi matematis adalah salah satu bagian penting untuk mengukur kemampuan koneksi itu. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memformulasikan atau mendeskripsikan prosedur pengembangan kisi-kisi (blueprint) dan tersusunnya instrumen untuk mengukur kemampuan koneksi matematis di SMP yang tervalidasi konten oleh para ahli.Populasi sumber data adalah guru-guru matematika SMP yang telah tergabung dalam MGMP dan buku matematika/bahan ajar yang digunakan guru SMP . Sampel adalah guru dan buku teks bahan ajar matematika. Sampel guru pada penelitian ini adalah para guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Langke Rembong dan sampel buku teks adalah buku-buku sumber matematika SMP yang digunakan guru-guru SMPN 2 Langke Rembong. Pengembangan instrumen kemampuan koneksi matematis dilakukan menurut prosedur pengembangan tes dan data kualitatif penimbang dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prosedur pengembangan tes diformulasikan dalam 6 tahapan pengembangan, (2) kisi-kisi tes prestasi belajar terdiri atas 6 komponen yang tervalidasi secara memadai oleh para ahli yang ditunjukan oleh nilai dengan kategori sangat tinggi. Selain itu, respon guru terhadap pengembangan instrumen yang dibuat cukup bahwa prosedur dan kisi-kisi, serta rubrik penilaian yang telah dirancang dalam penelitian ini memudahkan dan mendorong guru melakukan pengembangan soal sesuai dengan keteranpilan proses matematika sekolah.
DO COMBINATION LEARNING MODELS CHANGE THE STUDY EFFECT SIZE? A META-ANALYSIS OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Maximus Tamur; Kanisius Mandur; Jerito Pareira
Journal Of Educational Experts (JEE) Vol 4, No 1 (2021): Journal of Educational Experts (JEE)
Publisher : Kopertis Region IV Jabar and Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30740/jee.v4i1p1-9

Abstract

Evidence-based research on the effects of Contextual Teaching-Learning (CTL) on mathematical abilities has been conducted. However, whether different combinations of learning can change the studies' effect size has not been explored. In order to fill this gap, it is necessary to conduct a meta-analysis study that can summarize the evidence on the effects of CTL and analyze how differences in learning combinations are related to the effect size (ES) of the study. The research sample is an individual study of the effects of CTL on various mathematical abilities identified from the ERIC database, the Scopus database, and Google Scholar. Based on the eligibility requirements, 26 studies were included in the analysis. The estimation method uses the random-effect model, and the Comprehensive Meta-Analysis (CMA) is used as a data processing tool. The analysis results showed that the ES of the study was 0.88. This show indicates overall, the use of CTL has a major significant on students' mathematical abilities. The results of further analysis explained that differences in the combination of learning moderated the implementation of CTL. These findings provide information to teachers and other related parties that CTL, combined with other methods, needs to be developed
Relasi Antara Visualisasi Spasial Dan Orientasi Spasial Terhadap Pemahaman Konsep Geometri Ruang Silfanus Jelatu; Kanisius Mandur; Ricardus Jundu; Yohanes Kurniawan
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 1 No. 1 (2018): June Edition, 2018
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.43 KB)

Abstract

Geometry is one of the critical subjects of mathematics. It includes concepts as points, lines, planes, space and their relations. Representations of three-dimensional objects using two-dimensional diagrams bring the difficulties of identification of their properties. The subfactors of spatial ability were identified as the primary variables in the performances of students related to geometry subject. The purpose of this study is to investigate the relationship between spatial visualisation and spatial orientation to the students understanding of space geometry concepts matter of the eighth-grade students. There are 60 eighth grade students as a sample of the study. The reliability and the validity studies of the tests were carried out In the first part of the study. In the second part, correlation and regression analyses were carried out. Significant correlations were found between each factor. For clarifying the relationships between more than one-factor multiple regression analyses were used. The results showed that the two predictor variables explained the 65,61 % of the variance in plane geometry test scores. However, a degree of contribution of each factor differed. The relative impact of spatial orientation ability (B=. 55) was higher than the spatial visualisation ability (B=. 28).
Analisis Kemampuan Pengajuan Soal Calon Guru Sekolah Dasar Ditinjau dari Tingkat Disposisi Matematis Fulgensius Efrem Men; Kanisius Mandur; Silfanus Jelatu
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 1 No. 2 (2018): December Edition
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.184 KB)

Abstract

Problem-posing ability is the ability to make and solve math problems. This research is qualitative research that aims to describe the ability to submit questions about prospective elementary school teachers concerning mathematical disposition. The subject of this research is the students of prospective school level teachers in the 6th semester, amounting to 3 people. The results of this study are (1) prospective primary school teachers with a high mathematical disposition can submit questions based on the information given related to addition and subtraction of ordinary and mixed fractions, the problem presented are in accordance material with moderate difficulty level, able to solve the problems posed with using a good language structure, (2) prospective primary school teacher with a moderate mathematical disposition level can form a story question based on additional information and subtraction of ordinary fractions, the questions submitted are in accordance material with a relatively low difficulty level and using a good language structure. However, unable to solve the problems raised, and (3) prospective primary school teachers with a low mathematical disposition level are not able to ask questions based on the two information provided. The prospective teacher has difficulty making a story question. These conditions have an impact on not fulfilling several other criteria, among others, conformity with the material, answers to the problems raised, language structure and the difficulty level of the question. The results of the study provide recommendations for policymakers on campus to help prospective students of elementary school teachers to develop problem-posing ability according to the level of mathematical disposition.
Profil Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA Ditinjau Dari Disposisi Matematis Pada Masalah Fungsi Komposisi Kanisius Mandur; Fulgensius Efrem Men; Silfanus Jelatu
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 2 No. 1 (2019): June Edition
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.536 KB)

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan untuk mencari hubungan inter topik, antar topik, suatu topik dengan ilmu lain, atau suatu topik dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang matematika. Kemampuan koneksi merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki siswa agar berprestasi dalam belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematis siswa sekolah menengah atas (SMA) pada masalah fungsi komposisi. Penelitian ini melibatkan 36 orang siswa sekolah menengah atas dan dipilih 3 orang siswa sebagai subjek utama. Data kemampuan koneksi matematis dikumpulkan melalui tes, tugas, dan wawancara tidak terstruktur sesuai dengan tugas yang diberikan. Data dianalisis secara kualitatif untuk memahami, menelaah, dan menafsirkan koneksi matematis siswa sekolah menengah atas pada masalah fungsi komposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa sekolah menengah atas dengan tingkat disposisi matematis tinggi memiliki kemampuan koneksi matematis yang baik. Siswa tersebut mampu melakukan koneksi baik inter topik maupun antar topik. Selain itu juga, mampu melakukan koneksi materi matematika dengan bidang lain maupun materi matematika dengan kehidupan sehari-hari, (2) siswa sekolah menengah atas dengan tingkat disposisi matematis sedang memiliki kemampuan koneksi matematis yang cukup baik. Siswa tersebut mampu melakukan koneksi baik inter maupun antar topik dalam matematika. Namun, belum dapat melakukan koneksi matematika dengan bidang lain atau koneksi materi matematika dengan kehidupan sehari-hari, dan (3) siswa sekolah menengah atas dengan tingkat disposisi matematis rendah memiliki kemampuan koneksi matematis yang kurang baik. Siswa SMA dengan tingkat disposisi matematis yang rendah mampu melakukan koneksi inter topik dalam materi matematika. Namun, siswa tersebut masih sangat kesulitan dalam melakukan koneksi antar topik dalam matematika, dan juga kesulitan dalam melakukan koneksi materi matematika baik dengan bidang lain maupun dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi berupa masukan dan rekomendasi bagi guru matematika dan penentu kebijakan di sekolah menengah atas agar membimbing dan meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa sesuai dengan tingkat disposisi matematis.
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Pembelajaran Problem Posing Lisnawati Daiman; Kanisius Mandur; Maria Y. Wea
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 2 No. 2 (2019): December Edition
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.236 KB)

Abstract

Kemampuan penalaran matematis merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki siswa agar berprestasi dalam matematika. Penelitian ini merupakan kuasi eksprimen yang bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Pengajuan Soal dengan yang menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan posttest only control design dengan sampel penelitian untuk kelas eksperimen berjumlah 32 siswa yang menggunakan model pembelajaran problem posing dan kelas kontrol berjumlah 32 siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan penalaran matematis siswa. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji t rumus separated varian. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa mean kemampuan penalaran matematis kelas eskperimen dan kontrol yaitu sebesar 66.69 dan 55.38. Berdasarkan hasil pada taraf signifikaansi sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran problem posing sebaiknya diterapkan dalam pembelajaran di kelas untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematisnya.
PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Kanisius Mandur; Fransiskus Nendi; Fulgensius Efrem Men; Silfanus Jelatu
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v14i2.1170

Abstract

The goal of this study was to ascertain how students in mathematics education reacted to online instruction. This study employs a quantitative evaluation framework. The Systematic Random Sampling approach was used to choose the 120 respondents, all of whom are students in mathematics. Through an online survey completed utilizing a Google form, the study's data collection process involves gathering student feedback on online learning. Quantitative descriptive analysis was used to examine the data. The findings revealed that the first category, student motivation for online learning, was in the poor range, followed by the poor range for the Moodle-provided teaching materials, the fairly good range for the implementation of online learning, the fairly good range for the evaluation, and the good range for the challenges encountered during online learning. Therefore, in general, students studying mathematics education do not favor online learning.
- SOSIALISASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA: UPAYA PENGUATAN KARAKTER PANCASILA SISWA Lana Sugiarti; Emilianus Jehadus; Maximus Tamur; Fransiskus Nendi; Alberta Parinters Makur; Kanisius Mandur; Ricardus Jundu
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 04 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membantu manusia agar dapat menerapkan nilai-nilai dan kepedulian terutama dalam etika. Profil pelajar Pancasila merupakan salah satu tujuan dari pemerintah dalam melatih siswa agar mempunyai nilai-nilai dalam etika dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan profil pelajar Pancasila tidak lepas dari nilai-nilai dalam pendidikan karakter siswa yang ditanamkan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan menanamkan konsep karakter profil pelajar Pancasila kepada siswa. Metode yang dilakukan dalam pengabdian berupa ceramah dan praktik penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam profil pelajar Pancasila kedalam pembelajaran dikelas. Dalam pelaksanaannya, metode dibagi memnjadi tiga tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Dari kegiatan pengabdian ini, siswa merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran yang didalamnya disertakan dengan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dan guru mempunyai gambaran dalam penanaman nilai-nilai profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran. Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah sudah memadai, hampir semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, dan guru terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan. Faktor penghambatnya yaitu masih terdapat siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran dan kurangnya pemahaman guru dalam penerapan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran.