Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Journal of Rural and Urban Community Empowerment

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PENGOLAHAN BUAH DAN DAUN MANGROVE MENJADI BERANEKA MAKANAN DI DESA KAYU ARA PERMAI KECAMATAN SUNGAI APIT Efriyeldi, Efriyeldi; Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; M, Ridwan Rafsyanjani.; Khairunnisa, Khairunnisa; Savita, Dinda; Ani, Ani; Fitriani, Ersa; Sufaidah, Siti Nur; Zaki, Raihan; Alghani, Muhammad Roif; Prayitno, Betari Erlinda; Sari, Lita
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi kelompok konservasi Laskar Mandiri yang mengelola kawasan mangrove Sungai Bersejarah Permai melalui pemanfaatan buah mangrove yang ada sebagai bahan baku beraneka ragam kue dan sirup di Desa Kayu Ara permai Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan praktek tentang semua rangkaian pengolahan buah dan daun mangrove untuk menjadi beraneka kue dan sirup dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian meliputi dosen, mahasiswa Belukap Mangrove Club dan mahasiswa kukerta UNRI tahun 2021. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dan dibandingkan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir. Peserta terlibat langsung dalam praktek membuat makanan dan minuman olahan buah mangrove. Peserta pengabdian dapat memahami tentang materi yang disampaikan dengan baik. Sebanyak 15% peserta sudah mengetahui bahwa buah pedada dapat diolah menjadi sirup, namun 100 % peserta belum pernah mengetahui bahwa buah api api dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti bolu dan klepon, demikian juga halnya dengan mengolah daun jeruju menjadi keripik. Seluruh peserta (100 %) sebelum adanya pengabdian dilakukan belum ada yang melakukan pengolahan buah mangrove, baik buah api api, buah pedada maupun daun jeruju. Artinya seluruh peserta (100 %) baru melakukan pengolahan buah mangrove melalui kegiatan pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik yang ditandai dengan seluruh peserta dapat melakukan pengolahan buah mangrove langsung di bawah arahan tim pengabdian menjadi beraneka kue.
Kesadaran Lingkungan dan Pendidikan Mangrove kepada Pelajar dan Masyarakat Di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis Nurrachmi, Irvina; Amin, Bintal; Galib, Musrifin
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 1 No. 1 (2019): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sepahat adalah salah satu desa yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan Kawasan mangrove yang umumnya berada pada daerah pesisir ini terancam oleh kebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebutuhan itu dapat berupa pemanfaatan lahan untuk pemukiman, sebagai lahan kegiatan ekonomi seperti industri maupun, kebutuhan bahan bakar non migas dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk melakukan banyak hal yang dapat merusak hutan mangrove seperti membuka dan menkonversi lahan serta penebangan liar. Berbagai bentuk dukungan pelestarian hutan mangrove diantaranya yaitu dengan pendidikan lingkungan sejak dini dan pengajaran tentang pelestarian hutan mangrove adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dalam usaha membuat kawasan pesisir pada khususnya semakin baik dan sangat penting diberikan terutama kepada masyarakat terutama yang berdomisili dan dalam kehidupannya berkaitan dengan mangrove dan wilayah pesisir. Peserta penyuluhan terdiri atas 30 orang anggota masyarakat di Desa Sepahat sesuai dengan yang telah direncanakan. Minat masyarakat cukup tinggi untuk berperan serta dalam kegiatan penyuluhan dan sosialisasi untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga lingkungan hutan mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. Berdasarkan topografi pantai desa ini jenis mangrove yang sesuai adalah dari spesies Avicennia sp,
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) DI DESA SEPAHAT, KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA, KABUPATEN BENGKALIS Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; Yoswaty, Dessy; Amin, Bintal; Ramadhan, Ragiel; Haura, Sari R. Al; Utami, Rahma I.; Mahmudah, Dewi A.; Hanifa, Zurya; Yurestira, Ilham; Syahada, Melania; Putra, Rajiv R.; Darmawan, Ernanda P.; Hafizh, Muhammad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jxadzp23

Abstract

Buah pedada merupakan buah mangrove yang hidup di perairan payau yang banyak tumbuh di daerah pesisir, khususnya di Kabupaten Bengkalis yaitu di Kecamatan Bandar Laksamana Desa Sepahat. Bagian dasar buah pedada dibungkus oleh kelopak bunga, dan tidak beracun. Masyarakat Desa Sepahat jarang mengkonsumsi langsung buah Pedada karena rasanya yang asam sehingga banyak terbuang sia-sia. Buah tersebut memiliki kandungan gizi yang belum dimanfaatkan. Selain dapat dikonsumsi secara langsung Buah Pedada dapat juga diolah menjadi produk pangan bernilai jual tinggi seperti selai, sirup, dan permen karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Dengan melihat potensi ini, maka muncul ide untuk membuat teknologi olahan pangan buah Pedada sebagai olahan bernilai jual tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari hasil teknologi produk pangan , sehingga menambah nilai ekonomis dan penghasilan bagi Masyarakat Desa Sepahat, serta meningkatkan pengetahuan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini penyuluhan manfaat dan pengolahan buah Pedada. Kegiatan ini menghasilkan produk olahan buah pedada berupa sirup, selai, dan permen serta meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis untuk membuat industri rumah tangga produk pangan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PENGOLAHAN BUAH DAN DAUN MANGROVE MENJADI BERANEKA MAKANAN DI DESA KAYU ARA PERMAI KECAMATAN SUNGAI APIT Efriyeldi, Efriyeldi; Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; Rafsyanjani M, Ridwan; Khairunnisa, Khairunnisa; Savita, Dinda; Ani, Ani; Fitriani, Ersa; Sufaidah, Siti Nur; Zaki, Raihan; Alghani, Muhammad Roif; Prayitno, Betari Erlinda; Sari, Lita
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi kelompok konservasi Laskar Mandiri yang mengelola kawasan mangrove Sungai Bersejarah Permai melalui pemanfaatan buah mangrove yang ada sebagai bahan baku beraneka ragam kue dan sirup di Desa Kayu Ara permai Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan praktek tentang semua rangkaian pengolahan buah dan daun mangrove untuk menjadi beraneka kue dan sirup dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian meliputi dosen, mahasiswa Belukap Mangrove Club dan mahasiswa kukerta UNRI tahun 2021. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dan dibandingkan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir. Peserta terlibat langsung dalam praktek membuat makanan dan minuman olahan buah mangrove. Peserta pengabdian dapat memahami tentang materi yang disampaikan dengan baik. Sebanyak 15% peserta sudah mengetahui bahwa buah pedada dapat diolah menjadi sirup, namun 100 % peserta belum pernah mengetahui bahwa buah api api dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti bolu dan klepon, demikian juga halnya dengan mengolah daun jeruju menjadi keripik. Seluruh peserta (100 %) sebelum adanya pengabdian dilakukan belum ada yang melakukan pengolahan buah mangrove, baik buah api api, buah pedada maupun daun jeruju. Artinya seluruh peserta (100 %) baru melakukan pengolahan buah mangrove melalui kegiatan pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik yang ditandai dengan seluruh peserta dapat melakukan pengolahan buah mangrove langsung di bawah arahan tim pengabdian menjadi beraneka kue.
Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Riau University, Pekanbaru Nurrachmi, Irvina; Amin, Bintal; Galib, Musrifin
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Desa Sepahat adalah salah satu desa yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan Kawasan mangrove yang umumnya berada pada daerah pesisir ini terancam oleh kebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebutuhan itu dapat berupa pemanfaatan lahan untuk pemukiman, sebagai lahan kegiatan ekonomi seperti industri maupun, kebutuhan bahan bakar non migas dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk melakukan banyak hal yang dapat merusak hutan mangrove seperti membuka dan menkonversi lahan serta penebangan liar. Berbagai bentuk dukungan pelestarian hutan mangrove diantaranya yaitu dengan pendidikan lingkungan sejak dini dan pengajaran tentang pelestarian hutan mangrove adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dalam usaha membuat kawasan pesisir pada khususnya semakin baik dan sangat penting diberikan terutama kepada masyarakat terutama yang berdomisili dan dalam kehidupannya berkaitan dengan mangrove dan wilayah pesisir. Peserta penyuluhan terdiri atas 30 orang anggota masyarakat di Desa Sepahat sesuai dengan yang telah direncanakan. Minat masyarakat cukup tinggi untuk berperan serta dalam kegiatan penyuluhan dan sosialisasi untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga lingkungan hutan mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. Berdasarkan topografi pantai desa ini jenis mangrove yang sesuai adalah dari spesies Avicennia sp,
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) DI DESA SEPAHAT, KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA, KABUPATEN BENGKALIS Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; Yoswaty, Dessy; Amin, Bintal; Nursyirwani, Nursyirwani; Ramadhan, Ragiel; Haura, Sari R. Al; Utami, Rahma I.; Mahmudah, Dewi A.; Hanifa, Zurya; Yurestira, Ilham; Syahada, Melania; Putra, Rajiv R.; Darmawan, Ernanda P.; Hafizh, Muhammad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Buah pedada merupakan buah mangrove yang hidup di perairan payau yang banyak tumbuh di daerah pesisir, khususnya di Kabupaten Bengkalis yaitu di Kecamatan Bandar Laksamana Desa Sepahat. Bagian dasar buah pedada dibungkus oleh kelopak bunga, dan tidak beracun. Masyarakat Desa Sepahat jarang mengkonsumsi langsung buah Pedada karena rasanya yang asam sehingga banyak terbuang sia-sia. Buah tersebut memiliki kandungan gizi yang belum dimanfaatkan. Selain dapat dikonsumsi secara langsung Buah Pedada dapat juga diolah menjadi produk pangan bernilai jual tinggi seperti selai, sirup, dan permen karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Dengan melihat potensi ini, maka muncul ide untuk membuat teknologi olahan pangan buah Pedada sebagai olahan bernilai jual tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari hasil teknologi produk pangan , sehingga menambah nilai ekonomis dan penghasilan bagi Masyarakat Desa Sepahat, serta meningkatkan pengetahuan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini penyuluhan manfaat dan pengolahan buah Pedada. Kegiatan ini menghasilkan produk olahan buah pedada berupa sirup, selai, dan permen serta meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis untuk membuat industri rumah tangga produk pangan.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) DI DESA SEPAHAT, KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA, KABUPATEN BENGKALIS Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; Yoswaty, Dessy; Amin, Bintal; Nursyirwani, Nursyirwani; Ramadhan, Ragiel; Haura, Sari R. Al; Utami, Rahma I.; Mahmudah, Dewi A.; Hanifa, Zurya; Yurestira, Ilham; Syahada, Melania; Putra, Rajiv R.; Darmawan, Ernanda P.; Hafizh, Muhammad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Buah pedada merupakan buah mangrove yang hidup di perairan payau yang banyak tumbuh di daerah pesisir, khususnya di Kabupaten Bengkalis yaitu di Kecamatan Bandar Laksamana Desa Sepahat. Bagian dasar buah pedada dibungkus oleh kelopak bunga, dan tidak beracun. Masyarakat Desa Sepahat jarang mengkonsumsi langsung buah Pedada karena rasanya yang asam sehingga banyak terbuang sia-sia. Buah tersebut memiliki kandungan gizi yang belum dimanfaatkan. Selain dapat dikonsumsi secara langsung Buah Pedada dapat juga diolah menjadi produk pangan bernilai jual tinggi seperti selai, sirup, dan permen karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Dengan melihat potensi ini, maka muncul ide untuk membuat teknologi olahan pangan buah Pedada sebagai olahan bernilai jual tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari hasil teknologi produk pangan, sehingga menambah nilai ekonomis dan penghasilan bagi Masyarakat Desa Sepahat, serta meningkatkan pengetahuan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini penyuluhan manfaat dan pengolahan buah Pedada. Kegiatan ini menghasilkan produk olahan buah pedada berupa sirup, selai, dan permen serta meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis untuk membuat industri rumah tangga produk pangan.