Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Penanganan Sampah Rumah Tangga di Desa Muara Kumpeh: Knowledge Description of Household Waste Handling in Muara Kumpeh Village entianopa Nopa; Erick Cantona Atrisna; Ratna Sari Dewi
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.975 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i1.101

Abstract

Sampah menjadi masalah yang sangat penting dan menjadi momok yang menakutkan bagi kehidupan kita yang perlu ditangani dengan baik dan benar. Karena bila tidak ditangani dengan baik, sampah akan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia karena sampah salah satu tempat yang menjadi sarang berbagai kuman penyebab penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencoba mencari jalan keluar permasalahan sanitasi lingkungan, khususnya penanggulangan sampah di pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muara Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah penduduk 20.103 jiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah yang ada di Desa Muara Kumpeh, sebanyak 520 kepala keluarga. Anggota sampel penelitian berjumlah 81 kepala keluarga.  Hasil penelitian Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,002 < 0,05 Ho di tolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penanganan sampah rumah tangga, merupakan suatu gambaran pengetahuan yang baik tentang cara penanganan sampah rumah tangga di Desa Muara Kumpeh.    Garbage is a very important problem and a frightening specter for our lives that needs to be handled properly and correctly. Because if it is not handled properly, waste will have a very detrimental impact on human life because garbage is one of the places that is a nest of various germs that cause disease. This research was conducted in Muara Kumpeh Village, Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency with a population of 20,103 people. The population in this study were all houses in Muara Kumpeh Village, as many as 520 families. The members of the research sample amounted to 81 heads of families. Research results Based on the results of statistical tests obtained p-value 0.002 <0.05 Ho is rejected, meaning that there is a significant relationship between knowledge and handling household waste, which is a good picture of knowledge about how to handle household waste in Muara Kumpeh Village.
PERILAKU AMAN PADA TENAGA KERJA DIVISI PROSES DAN DIVISI SORTASI DI PT. X Elsa Afrilia; Novi Berliana; Entianopa
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 10: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.378 KB)

Abstract

Penyebab dasar kecelakaan kerja adalah perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Seperti tidak menggunakan APD yang lengkap, bercanda berlebihan saat jam kerja, dan lantai yang licin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku aman pada karyawan divisi sortasi dan divisi proses di PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan divisi proses I, proses II, dan divisi sortasi sebanyak 50 karyawan. Sampel berjumlah 47 yang dipilih secara total sampling, tempat penelitian pabrik kelapa sawit PT. X. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji mann whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 47 responden terdapat 24 (51,1%) responden memiliki perilaku aman dan 23 (48,9%) memiliki perilaku tidak aman. Ada perbedaan perilaku aman pekerja divisi sortasi dan divisi proses. Didapatkan nilai p-value =0,047. Maka disarankan untuk perusahaan lebih melengkapi rambu – rambu K3 disetiap divisi, memberikan reward pada pekerja yang berperilaku aman, memberikan pelatihan untuk semua karyawan dan lebih memperhatikan lagi dalam pengawasan dilapangan agar pekerja taat mengikuti peraturan bekerja dengan aman
HUBUNGAN AKTIVITAS BERULANG, SIKAP KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KELUHAN KELELAHAN OTOT PEKERJA GETAH KARET Entianopa Entianopa; Putri Sahara Harahap; Devita Rahma
Public Health and Safety International Journal Vol. 1 No. 01 (2021): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.863 KB) | DOI: 10.55642/phasij.v1i01.24

Abstract

Kelelahan otot merupakan fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadi tekanan melalui fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologis, yang ditunjukkan tidak hanya dengan berkurangnya tekanan fisik tetapi juga makin rendahnya gerakan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari aktivitas berulang, sikap kerja, lama kerja dengan kelelahan ototpada pekerja petani getah karet di Desa Suka Jaya kecamatan Bayung Lencir sumatera selatan tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini dia ambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara sampling insidental yaitu seluruh pekerja penyadap getah karet. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukan bawha responen rendah sebanyak 10 (13,69%), responen sedang sebanyak 44 (60,27%), responen tinggi sebanyak 19 (26,02%) mengalami kelelahan otot. Adapun hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel aktivitas berulang (P=0,72), sikap kerja (P=0,42) tidak terdapat hubungan yang singnifikan dengan kelelahan otot, lama kerja (P= 0,01) terdapat hubungan yang singnifikan dengan kelelahan otot.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Pengelola Pasar Dengan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Kebakaran Mohd. Arya Saputra; Entianopa Entianopa; Subakir Subakir
Lontara Journal of Health Science and Technology Vol 3 No 2 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i2.323

Abstract

Fire hazards can occur at any time, anytime and anywhere. One of the efforts to minimize the risk of fire is to increase fire preparedness. The purpose of the study was to determine the relationship between knowledge, attitude, and management support with fire risk preparedness. This study used a cross sectional design. The research was conducted at the Pasir Putih People's Market. The research sample is traders in the Pasir Putih People's Market as many as 119 traders. The sampling technique used was the Total Sampling technique. The research instrument used a questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square test. As many as 71.2% of respondents have good preparedness, 55.8% of respondents have good knowledge, 51.9% of respondents have good attitudes, and 9.6% of respondents stated that management support is good. Bivariate results show that there is a relationship between knowledge and preparedness (p-value = 0.017), there is no relationship between attitude and preparedness (p-value = 0.430), there is no relationship between management support and preparedness (p-value = 0.619). It is recommended to the management of the Pasir Putih People's Market to increase knowledge and improve the attitude of the Pasir Putih People's Market traders by carrying out fire simulation activities.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Kantor Jambi Ekspress Nefa Repilda; Entianopa Entianopa; Eti Kurniawati
Indonesian Journal of Health Community Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/ijheco.v3i2.2299

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a medical condition in which the central nerve is compressed in the wrist which results in numbness and muscle weakness in the hand. Workers at the Jambi Express Office work with intense computer use for 5-6 hours. so you are at risk of experiencing CTS. The research objective was to determine the factors associated with CTS. This research was a quantitative study with a cross sectional design. The research population is all workers in Jambi Ekspress as many as 41 people. The research sample was workers at Jambi Ekspress who used computers, namely as many as 30 people. As many as 36.7% of respondents experienced CTS, 76.6% of respondents worked with wrong hand posture, 100% of respondents did not make repetitive movements, 73.3% of respondents had years of service old category. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between length of service (p=0.014) and CTS. There is no relationship between awkward hand postures (p = 1.000) and repetitive movements (p = 0.069) with CTS.. It is expected that workers do warm-up exercises for five minutes before starting work. Take regular breaks by bending and straightening your wrists for at least 3-5 minutes.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN MOTIVASI DENGAN PERSEPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA DI PT TIGA MUSTIKA AGUNG DI KABUPATEN MUARA BUNGO TAHUN 2021 Muammar Khadafi; Entianopa Entianopa; Hamdani Hamdani
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 5: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data from the Central Social Security Agency for 2021 shows the number of work accidents in the forestry sector is 20.7%. If a person's perception of risk is bad, then the behavior that arises tends to ignore the risk exposure. There were 16 work accidents at PT Tiga Mustika Agung in 2020. This study aims to determine the factors associated with the perception of occupational safety and health in workers at PT Tiga Mustika Agung. The research design was cross sectional. The study was conducted at PT Tiga Mustika Agung on January 24 to 30, 2022. The research population was all 100 employees at PT Tiga Mustika Agung, while the research sample was 50 employees at PT Tiga Mustika Agung. Samples were taken by simple random sampling technique. The research instrument is a questionnaire. Data were analyzed by chi-square test. The results showed that 46.0% of respondents had poor OHS perceptions, 54.0% of respondents had poor knowledge, 46.0% of respondents had poor attitudes and 38.0% of respondents had poor motivation. The results of statistical tests showed that there was a relationship between knowledge (p=0.020) and attitude (p=0.005) with perceptions of occupational safety and health. There is no relationship between motivation and perceptions of occupational safety and health (p-value=0.888). It is expected that the company will provide training to workers on occupational safety and health and provide personal protective equipment to workers and supervise the use of personal protective equipment.
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM STBM PILAR PERTAMA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA AMPELU KABUPATEN BATANGHARI Mrs Entianopa; Rara Marisdayana; Lili Andriani; Vera Hendriani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.765 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Ampelu merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan program STBM. Masalah yang dihadapimasyarakat yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi. Sebagian masyarakat masih menggunakan jamban cemplung yang berada di pinggir sungai Batang Hari dan Buang Air Besar Sembarangan. Pelaksanaanprogram sudah berjalan satu tahun namun berdasarkan data Dinas Kesehatan pada tahun 2014-2016 belummengalami peningkatan pencapaian program STBM Stop BABS.Tujuan penelitian adalah untukmenganalisis pelaksanaa program STBM pilar pertama stop BABS. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif bersifat deskriptif  mendapatkan informasi secara akurat dan mendalam dari 9 sumber yangdianggap kompeten dengan menggunakan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasisehingga dapat diperoleh informasi tentang pelaksanaan program STBM. Penelitian ini dilakuan di Desa Ampelu. Hasil penelitian ini menunjukan pada pelaksanaan program STBM di Desa Ampelu terdapatbeberapa faktor yang menghambat pelaksanaan program STBM Pilar pertama Stop BABS. Faktor tersebutyaitu buruknya akses jalan menuju desa, letak geografis, tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pendidikan, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Pelaksanaan Program SanitasiTotal Berbasis Masyarakat di Desa Ampelu, wilayah kerja Puskesmas Muara Tembesi sudah berjalan namunbelum optimal. Masih banyak kekurangan seperti misalnya tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya,sarana serta prasarana. Kata Kunci : Pelaksanaan Program STBM, Stop BABS ABSTRACTAmpelu village is one of the villages where STBM (Community-Based Total Sanitation Program) programhas been implemented. The problem faced by the community is the provision of clean water and sanitation,some people still use  toilets on the edge of the river Batang Hari and defecate indiscriminately. Although the program has been implemented for one year, based on data from the Department of Health in 2014 -2016,the achievement of STBM Stop BABS program has not been increased. This research is a descriptivequalitative research by obtaining accurate and in-depth information from 9 key informants by using in-depthinterviews, document review in regards to the implementation of STBM program. This research wasconducted in Ampelu Village. The results of this study indicate that there are several factors that impede theimplementation of the first STBM Pillar Stop BABS program in Ampelu village. The factor is poor roadaccess to the village, its human resources, geographical location, the level of community income, the level of knowledge and behavioral education the community about defecate and in the river.The implementation of the STBM Program in Ampelu Village, within the catchement area of Muara Tembesi Health Center has been implemented but not yet optimal, there are still many deficiencies such as Health Manpower, Facili tiesand Infrastructure, so that there are still many people who defecate in rivers and do not have latrines. Keywords: Implementation of STBM Program, Stop BABS
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA SAPU JALAN KOTA JAMBI Rahma Pradani; Entianopa Entianopa; Rara Marisdayana
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 11: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i11.2562

Abstract

Penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan subjektif Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja sapu jalan Kota Jambi.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional.Teknik pengambilan data dilakukan secara bertahap dengan menggunakan cara analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian analisa uji bivarat dapat dilihat bahwa hasil uji statistik Chi Square diperoleh p- value = 0,048 (p < 0,05) artinya ada hubungan aktivitas kerja dengan carpal tunnel syndrome, Dan hubungan masa kerja dengan carpal tunnel syndrome berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh p-value = 0,038 (p < 0,05) .
EDUKASI TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI MASYARAKAT DESA AIR HANGAT KABUPATEN KERINCI Entianopa Entianopa; Ahmad Husaini; Parman Parman; T. Samsul Hilal
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.634

Abstract

ISPA secara anatomi mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan bagian bawah dan organ saluran pernapasan. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak dan gejala dari penyakit ISPA, dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau hidup lebih sehat, tergerak untuk mengikuti program kesehatan yang di lakukan oleh puskesmas setempat. Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, pelasanaan dan evaluasi. Dimulai dari koordinasi dengan stakeholder dilanjutkan dengan mempersiapkan lokasi dan peserta. Selanjutnya tahap pelaksanaan dilakukan selama 1 hari yang meliputi pretest, persebaran leaflet, proses diskusi/tanya jawab dan posttest. Dari 77 peserta kegiatan ini, didapatkan data sebelum kegiatan pengabdian pengetahuan peserta terkait ISPA pada anak yaitu baik (0%) dan kurang baik (100%). Setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan baik menjadi 75% sedangkan pengetahuan kurang baik turun menjadi 25%. Setelah pembagian leaflet berlangsung, tim melakukan pemberian materi terkait dengan ISPA kepada peserta yang seluruhnya adalah orang tua yang memiliki anak balita. Berdasarkan materi tersebut, tim menyampaikan kepada peserta selanjutnya peserta antusias bertanya dan memberikan pertanyaan kepada tim tentang beberapa hal terkait ISPA. Setelah selesai melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, kemudian tim melakukan posttest untuk melihat pengetahuan peserta terkait ISPA. Hasil pretest 0% pengetahuan baik menjadi 75% setelah kegiatan berlangsung dan terjadi penurunan pengetahuan kurang baik dari 100% menjadi 35%.
Upaya pencegahan dan penularan penyakit tuberculosis di Puskesmas Kebun Kopi Entianopa - Entianopa; Suroso Suroso; Rara Marisdayana; Eti Kurniawati
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v5i1.753

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis. Berdasarkan laporan resmi WHO, menyebutkan bahwa pada tahun 2014 terdapat 9,6 juta orang di dunia sakit karena tuberkulosis dan sebanyak 1,2 juta orang diantaranya meninggal karena tuberkulosis. Metode kegiatan pengabdian ini terdiri dari, Focus Group Discussion, Peningkatan pengetahuan penderita TB tentang pengobatan TB, Pembuatan media informasi peningkatan pengetahuan penderita TB. Selanjutnya dilaksanakan penyuluhan/sosialisasi dengan menggunakan video dan penjelasan dari narasumber. Materi yang diberikan adalah tentang penyebab penyakit TB paru, gejala penyakit TB, cara penularan penyakit TB, faktor risiko penyakit TB, deteksi dini penyakit TB, tindakan yang harus dilakukan ketika mendapatkan suspect TB dan pencegahan penyakit TB, juga sikap dan perilaku yang harus dilakukan dalam mencegah penularan TB paru, serta sikap dan perilaku dalam upaya pengobatan TB paru. Para Pengawas Minum Obat (PMO) agar bisa mengupayakan kepada penderita TB untuk teratur meminum obat yang telah diberikan oleh Puskesmas, sehingga pasien TB bisa kembali sembuh dan tidak terjadi penularan TB.