Gender merupakan konstruksi atau wujud sosial yang sebenarnya bukan bawaan lahir. Implementasinya tergantung pada lokasi dan wilayah, waktu, budaya, status sosial, paham agama, ideologi nasional, politik, hukum, dan ekonomi yang dapat dibentuk atau diubah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi persoalan bagi generasi Milenial jika dilihat dari sudut pandang gender (laki-laki/perempuan). Tren keseimbangan dan kesenjangan gender menjadi topik menarik di era globalisasi dan Industri 4.0, khususnya terkait dengan keterampilan intelektual yang dimiliki generasi Milenial. Penelitian ini menggunakan purposive random sampling dari generasi milenial yang berada di Jakarta Utara berumur 17 - 34 tahun. Sampel penelitian di gunakan Hair et all dan Borg and Gall, dengan asumsi jika rumus pertama tidak terpenuhi atau responden yang mengisi di bawah standar Hair et all maka tetap di gunakan sebagai bahan dasar, artinya berapa pun perolehan responden yang mengisi masih sesuai dengan standar kriteria teorema limit sentral. Sampel berjumlah 57 yang mengisi dan sesuai ketentuan, dengan skala likert 1 sd. 5, disebarkan melalui google form. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertama, ada hubungan sebab akibat atau saling mempengaruhi variabel X persepsi generasi milenial terhadap variabel Y kecerdasan skill. Keberagaman rata-rata kecerdasan skill yang paling sering di pilih generasi melenial perempuan urutan pertama: manajemen waktu, kedua: kreatif dan inovatif, serta public speaking, ketiga: bahasa asing. Laki-laki kecerdasan skill yang paling sering di pilih berdasarkan persepsi generasi milenial pertama: adaptasi, kedua: emosi dan manajemen waktu, ketiga: problem solving.