Claim Missing Document
Check
Articles

Philosophy of Science: Specific Methods, Elements, Structures, and Step for the Development of Knowledge Methodology Sonda Winari; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
LEGAL BRIEF Vol. 11 No. 5 (2022): Desember: Law Science and Field
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.469 KB)

Abstract

There is a close relationship between the philosophy of science and the development of the scientific method. Philosophy of science is an integral part of the history of the development of science. Philosophy of science is inseparable from scientific rules relating to the scientific method used. The scientific method will produce scientific knowledge as well . There are four special methods used, namely the library method, the observation method, the interview method, and the observer participation method. The elements in the methodology of science are interpretation, induction and deduction, internal correlation, holistic, historical continuity, idealization, comparison, heuristics, analogical, and description. Meanwhile the composition of the scientific methodology includes problems, attitudes, using scientific methods, activities, conclusions, and influences. The steps for developing scientific methodologies consist of formulating problems, conducting library studies, formulating hypotheses, testing hypotheses, collecting data, interpreting data, making conclusions, and making scientific reports.
Falsafah Adat Minangkabau dan Hubungannya dengan Administrasi Negara Krisna Marta Bahari; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
ijd-demos Volume 4 Issue 4 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i4.338

Abstract

AbstractThe Minangkabau community has a very strong traditional philosophy. This philosophy usually explains the way of life and how to socialize with other people. This then led to the emergence of a government system that is also unique to the Minangkabaum community, namely the Nagari government system that follows the Minangkabau traditional philosophy. This research will be conducted with the aim of being able to see how the implementation of the Nagari government in the Minangkabau community, as well as the various factors that influence it. The approach in this study will use a qualitative approach. The data used are obtained from various previous research results which are considered to still have relevance to this study. The results of this study found that there are 3 pillars in the nagari government called "Tigo Tungku Sajarangan Tali Tigo Sapilin". These three pillars are then supported by the Nagari Customary Density (KAN) and the Nagari Consultative Body (BPRN). In carrying out his life, many petitih petatahs are followed by the Minangkabau community. However, the most well-known petitih petatah is "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato, adat mamakai".Keywords: Nagari, Minangkabau, Customary Philosophy. AbstrakKomunitas Minangkabau memiliki falsafah adat yang sanga kuat. Falsafah ini biasanya menjelaskan mengenai jalan hidup serta bagaimana caranya bersosialisasi dengan masyarakat sesamanya. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya sistem pemerintahan yang juga unik bagi komunitas Minangkabau, yaitu sistem pemerintahan Nagari yang mengikuti falsafah adat Minangkabau. Penelitian ini akan dilakukan dengan tujuan untuk dapat melihat bagaimana pelaksanaan dari pemerintahan Nagari di komunitas Minangkabau, serta berbagai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan diperoleh dari berbagai hasil penelitian terdahulu yang dianggap masih memiliki relevansi dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat adanya 3 pilar dalam pemerintahan nagari yang disebut dengan “Tigo Tungku Sajarangan Tali Tigo Sapilin”. Ketiga pilar ini kemudian didukung oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Badan Permusyawaratan Nagari (BPRN). Dalam menjalankan hidupnya, banyak sekali petatah petitih yang diikuti oleh komunitas Minangkabau. Namun petatah petitih yang paling dikenal adalah “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato, adat mamakai”.Kata kunci: Nagari, Minangkabau, Falsafah Adat.
Konsep, Kedudukan, Ruang Lingkup, Dan Manfaat Filsafat Ilmu Siti Fatimah; Azmi Fitrisia
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8311

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep Filsafat Ilmu, Kedudukan, Ruang Lingkup, dan Manfaat Filsafat Ilmu. Artikel ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan literature review atau metode kepustakaan. Filsafat bisa juga dikatakan dengan mencari kebenaran dari kebenaran yang ada kebenaran dan merupakan salah satu bidang kajian yang mengkaji cara berpikir secara mendalam tentang hakikat sesuatu. Filsafat merupakan induk dari berbagai ilmu pengetahuan. Sehingga filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara terstruktur, radikal, dan kritis. Ruang lingkup filsafat ilmu terdiri dari Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, Filsafat ilmu juga bermanfaat sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, metode untuk merefleksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi keilmuan, dan memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan serta mengkaji berbagai macam sumber pengetahuan. Urgensi filsafat dalam ilmu pengetahuan ialah memberi penilaian tentang sumbangan ilmu –ilmu pada perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran tapi filsafat tidak ikut campur dalam ilmu-ilmu tersebut dimana filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran
Filsafat Ilmu Terhadap Sumbang 12 (DUO BALEH) Terkhusus Pada Sumbang Kato, Sumbang Pakai, Sumbang Bagaua Dalam Kehidupan Generasi Milenial Di Minangkabau Nancy Sofiani; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai norma adat di suatu daerah yaitu norma sumbang 12 (duo baleh) terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua dalam kehidupan generasi milenial di Minangkabau, metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini digunakan untuk dapat melihat mengenai bagaimana sumbang 12 (duo baleh) terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua dalam kehidupan generasi milenial di minangkabau. Data yang digunakan di dalam penelitian ini berasal dari berbagai hasil penelitian dan studi terdahulu yang masih memiliki relevansi dengan penelitian ini. Setelah data penelitian berhasil dikumpulkan oleh peneliti, maka selanjutnya data-data tersebut akan di olah, agar kemudian hasil dari penelitian ini dapat ditemukan. Adat memiliki aturan yang dimaksudkan untuk memberikan kebaikan pada masyarakat di minangkabau. Pada adat Minangkabau, adat banyak memberikan aturan yag didasarkan pada nilai-nilai keislaman. Seperti pada kasusnya menjaga kehormatan perempuan dengan larangan yang disebut sebagai sumbang 12(duo baleh). Dua belas prilaku sumbang yang harus dihindari oleh wanita Minangkabau tersebut adalah (1) sumbang duduak, (2) sumbang tagak, (3) sumbang bajalan, (4) sumbang kato, (5) sumbang caliak, (6) sumbang makan, (7) sumbang pakai, (8) sumbang karajo, (9) sumbang tanyo, (10) sumbang jawek, (11) sumbang bagaua, dan (12) sumbang kurenah. Dari 12 subang tadi ada 3 sumbang yang lebih dominan kita lihat di kalangan milenial saat sekarang ini terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua. Tiga sumbang ini menjadi focus untuk melihat pola prilaku generasi milenial Minangkabau yang sudah mulai terpengaruhi oleh berbagai factor
Filsafat Positivisme Dan Ilmu Pengetahuan Serta Perannya Terhadap Etika Administrasi Publik Sebagai Upaya Mengatasi Mal Administrasi Publik M Hidayat Panuntun Muslim; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8555

Abstract

Filsafat merupakan usaha seseorang untuk mengetahui segala sesuatu yang berawal dari rasa ingin tahu dan sikap ragu. Rasa ingin tahu dan sikap ragu inilah yang kemudian memunculkan teori-teori ilmiah yang pada akhirnya akan berkembang menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang dipelajari. Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, sampailah pada pemikiran bahwa satu-satunya sumber ilmu pengetahuan adalah alam yang realistis. Pengetahuan harus bersumber dari hal-hal faktual yang bersifat empiris. Aliran ini disebut dengan aliran filsafat positivisme. Praktek menyimpang dari etika administrasi masih sering terjadi. Banyak faktor yang menyebabkannya, di antaranya faktor eksternal, dan faktor internal, dari dalam diri seseorang. Hal-hal oleh aliran ini menarik bagi peneliti untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana peran aliran filsafat positivisme terhadap etika administrasi publik sebagai upaya mengatasi mal administrasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat positivisme memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan etika administrasi publik di zaman modern. Peran tersebut juga dirasakan oleh pemerintahan, misalnya perannya dalam perkembangan administrasi, pengambilan kebijakan dan jalannya pemerintahan yang baik
Core Value Ber-Akhlak Aparatur Sipil Negara Sebagai Etika dan Budaya Kerja Yang Profesional Untuk Meningkatkan Pelayanan Prima Syawitri Syawitri; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8556

Abstract

Penulis berfokus pada analisis nilai etika dan budaya kerja yang terkandung dalam Nilai-Nilai Dasar BerAkhlak ASN yang telah di launching pada pertengahan tahun 2021. Tujuan penulisan adalah untuk mendeskripsikan bentuk perilaku masing-masing nilai BerAkhlak bagi ASN dalam menjalankan fungsinya. Penulisan juga menggali pentingnya nilai-nilai ini menjadi Budaya Kerja menuju Birokrasi Berkelas Dunia. Metode yang digunakan adalah kajian perpustakaan yang berisikan ulasan, rangkuman, pemikiran dan gagasan penulis. Hasil penulisan menunjukkan nilai-nilai BerAkhlak ASN ini sangat penting untuk fokus dilaksanakan oleh pemerintah karena merupakan pondasi yang kuat bagi ASN untuk menghadapi tantangan yang semakin berat. Nilai-nilai ini membentuk budaya kerja ASN agar profesional memberikan pelayanan prima. Setiap unsur perlu bersinergi untuk menerapkan nilai-nilai ASN ini. Terdapat beberapa kendala yang bermuara dari kebiasaan ASN selama ini yang kurang ingin berubah dan terbiasa dengan zona nyaman. Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan evaluasi agar nilai-nilai ini dapat dilaksanakan dengan baik secara berangsur-angsur hingga menjadi habit. Penanaman nilai-nilai ini penulis menyarankan agar dilakukan pada sebuah kegiatan pengembangan kapasitas dalam keadaan nyaman dan santai sehingga mudah membuka wawasan dan menyentuh hati ASN
Keterkaitan Filsafat Ilmu Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Novindia Ayu Lestari; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan filsafat ilmu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya Filsafat ilmu dibutuhkan sebagai dasar pengembangan ilmu, sarana pengujian pada penalaran metode ilmiah sehingga didapatkan suatu kebenaran yang logis dan sistimatis. Metode yang digunakan penulis adalah kajian perpustakaan yang mengandung gagasan penulis, pemikiran, ringkasan dan ulasan penulis. Menggunakan referensi penelitian sebelumnya yang bersifat relevan, dengan demikian mampu memberikan informasi yang mendukung terhadap penulisan ini. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa keterkaitan filsafat iImu atas pertumbuhan ilmu pengetahuan dan tehknologi sebagai bentuk dasar pijakan berfikir akan suatu pengetahuan, sehingga mampu mengarahkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu hal yang berguna dalam kehidupan manusia, maka dibutuhkan pemahaman dan penalaran dengan cara berfikir filsuf yang mendalam
Ilmu Administrasi Ditinjau dari Aspek Espitemologi Febiola Vena Anisa; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9008

Abstract

Filsafat manajemen meliputi ontologi, epistemologi dan aksiologi. Perkembangan ilmu manajemen sebagai filsafat lebih lambat daripada pengembangan administrasi sebagai administrasi. Hal ini dikarenakan dipicu oleh keadaan perkembangan kehidupan manusia yang didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara keseluruhan. Namun, perkembangan ilmu manajemen tidak lepas dari perkembangan manajemen sebagai filsafat, karena filsafat manajemen lebih menekankan pada teori-teori yang didasarkan pada filsafat teori kebenaran. Pada saat yang sama, manajemen sebagai ilmu semakin dituntut untuk didasarkan pada kebenaran. dalam implementasinya di setiap tahap pengembangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kebenaran dari perspektif filsafat manajemen. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan tekniknya adalah tinjauan literatur ilmiah. Data sekunder dikumpulkan dengan mencari sumber yang berbeda, yaitu dokumen, buku dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori kebenaran dalam ilmu pengetahuan, yaitu: teori korespondensi, koherensi, pragmatik, sintaksis, semantik, teori performatif dan teori kebenaran agama. Selain itu, ruang lingkup kebenaran ilmiah administratif terdiri dari: kebenaran asli, kebenaran mengungkapkan, kebenaran melihat. Kebenaran bentuk, kebenaran isi, kebenaran konsep dan kebenaran teori.
Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Kehidupan Manusia Yosa Rief Dela; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9313

Abstract

The definition of science knowledge is a necessary basis for human continuity. The history of the development of science cannot be separated from topics which until now have been increasing rapidly in comparison to the previous era. The research used in this article, namely the research used in this post, is qualitative research with descriptive procedures. In connection with the development of the times and the way the human mind is increasingly developing, the development of science in every field has achieved a life reform that is used as a support for today's technological and information developments. Based on the etymology of knowledge, the origin of the word in English is knowIedge. In the EncyIopedian of aPhisolophy it is explained that the meaning of knowledge is true belief (knowIedgen is justifed truenbelief). On the contrary, in terms of terminology, various definitions of knowledge have been developed. For Drs. SadinGazaIba, knowledge is regarding what is known and the results of work that are known. Science is defined as the legacy of mankind, but does not belong to the individuals of certain people who originally started with humanity
Hakikat Filsafat Ilmu Dalam Pelayanan Publik Pada Pemerintahan Daerah Julharya Adrika; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9325

Abstract

Service ethics is the use of noble values by service personnel in providing public services. The services provided to the community are based on predetermined rules, namely legal and social norms. The application of service ethics must be a means of control for service personnel when carrying out their duties and functions and authority in administering public services to the people in the regions. Public service is an activity or a series of activities in the context of fulfilling the service needs of every citizen and resident for goods, services, and/or administrative services provided by the organizers. Apparatuses who have ethics in acting and behaving daily within the scope of regional government will always be moved to defend the honor of the government in carrying out their duties and functions as well as possible and will always try to avoid violations that will undermine the authority of the organizational unit or government where they are assigned