Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan

PERUBAHAN KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN PROTEIN MURNI BATANG PISANG (Musa paradisiaca Val.) HASIL DARI FERMENTASI ANAEROB DENGAN SUPLEMENTASI NITROGEN DAN SULFUR Eka Yosi Haryantika; Iman Hernaman; Atun Budiman; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i3.29913

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan nitrogen dan sulphur pada fermentasi anaerob batang pisang terhadap kandungan protein kasar dan protein murni. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola factorial 3 x 3. Faktor pertama yaitu penambhan nitrogen dengan dosis 0, 1, 2% dan factor kedua penambahan sulphur dengan dosis 0, 0,04, dan 0,08% dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi pengaruh penambahan nitrogen dan sulphur pada fermentasi anaerob batang pisang terhadap kandungan protein kasar dan protein murni. Penambahan nitrogen pada fermentasi anaerob batang pisang berpengaruh nyata (P<0,05)  meningkatkan kandungan protein kasar dan protein murni, sedangkan penambahan sulphur tidak berpengaruh nyata. Kesimpulan nilai protein kasar dan protein murni tertinggi terjadi pada penambahan nitrogen pada dosis 2% dengan nilai secara berturut-turut 10,44% dan 9,36%. Kata kunci : batang pisang, fermentasi anaerob, nitrogen, sulfur
PENGARUH LUMPUR KECAP PADA ENSILASE CAMPURAN LIMBAH SAYURAN DAN TONGKOL JAGUNG TERHADAP KANDUNGAN ZAT MAKANAN SILASE YANG DIHASILKAN TIDI DHALIKA
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v3i1.35920

Abstract

Penelitan bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbuhan lumpur kecap pada ensilase campuran limbah sayuran dan tongkol jagung terhadap kandungan zat makanan dalam silase yang dihasilkan. Bahan yang digunakan adalah limbah sawi hijau, kubis, kulit dan tongkol jagung, serta lumpur kecap. Penelitian dilakukan dengan metode experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan, yaitu penggunaan imbuhan lumpur kecap sebanyak 0%, 2%, 4%; dan 6% pada ensilase campuran limbah sayuran dan tongkol jagung, setiap perlakuan diulang 5 (lima) kali. Peubah yang diukur adalah kandungan zat makanan meliputi bahan kering, bahan organik, serat kasar dan lignin dari silase yang dihasilkan, data diuji dengan sidik ragam dan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan imbuhan lumpur kecap sampai 6 % pada ensilase campuran limbah sayuran dan tongkol jagung memberikan pengaruh terhadap kandungan zat makanan silase yang dihasilkan, dan  penggunaan imbuhan lumpur kecap antara 4 – 6 % dapat menghasilkan bahan kering dan bahan organik tertinggi yaitu 27,60 % dan 71,49 %, dan serat kasar dan lignin paling rendah, sebesar 19,60 % dan 6,33 %.Kata Kunci :Lumpur kecap, limbah sayuran, tongkol jagung, zat makanan, dan silase.
KARAKTERISTIK FISIK LIMBAH PADAT PEMBUATAN TEPUNG AREN (Arenga pinnata Merr) HASIL FERMENTASI ANAEROB DENGAN ADITIF MOLASES, LUMPUR KECAP DAN UREA Alamsyari .; Mansyur .; Iman Hernaman; Iin Susilawati; Nyimas Popi Indriani; Romi Zamhir Islami; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.342 KB) | DOI: 10.24198/jnttip.v1i1.25424

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif terhadap karakteristik fisik limbah padat pembuatan tepung aren hasil fermentasi anaerob. Penelitian silakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acaak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P1 = 5% molasses, P2 5% lumpur kecap, P3 = 1% urea, P4 = 5% molasses + 1% urea, P5 = 5% lumpur kecap + 1% urea. Data yang terkumpula dilakukan analisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa, dengan penggunaan molasses sebanyak 5% memberikan hasil yang terbaik. Kesimpulan, penggunaan molasses 5% memberikan karakteristik fisik terbaik pada fermentasi anaerob pada limbah padat pembuatan tepung aren. 
PENGARUH SUBSTITUSI ADITIF MOLASES DENGAN LUMPUR KECAP PADA ENSILASE TANAMAN JAGUNG TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA GARUT JANTAN Renaldi Sanjaya; Tidi Dhalika; Rahmat Hidayat
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.31548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi aditif molases dengan lumpur kecap pada ensilase tanaman jagung terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum Domba Garut jantan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pemberian ransum mengandung 70 % silase tanaman jagung pada berbagai substitusi molases dengan lumpur kecap dan 30 % konsentrat, yaitu P0 = Ransum mengandung 70% silase tanaman jagung dengan 5% molases serta 30% konsentrat, P1 = Ransum mengandung 70% silase tanaman jagung dengan  3,75% molases dan 1,25% lumpur kecap serta 30% konsentrat, P2 = Ransum mengandung 70% silase tanaman jagung dengan 2,5% molases dan 2,5% lumpur kecap serta 30% konsentrat, P3 = Ransum mengandung 70% silase tanaman jagung dengan 1,25% molases dan 3,75% lumpur kecap serta 30% konsentrat dan P4 = Ransum mengandung 70% silase tanaman jagung dengan 5% lumpur kecap serta 30% konsentrat, tiap perlakuan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi aditif molases dengan lumpur kecap sampai taraf 5 % pada ensilase tanaman jagung tidak memberikan pengaruh  terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum pada Domba Garut jantan.
PENGARUH PEMBERIAN MOLASES PADA ENSILASE CAMPURAN KULIT NENAS DAN TONGKOL JAGUNG TERHADAP NILAI PH DAN KONSENTRASI ASAM LAKTAT Sarfina Nadilah Putri; Atun Budiman; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i3.29914

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian molases pada ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung terhadap nilai pH dan konsentrasi asam laktat. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan pada penelitian ini adalah persentase pemberian aditif pada ensilage campuran kulit nenas dan tongkol jagung, yaitu P1 (ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung tanpa penambahan molases), P2 (ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung dengan pemberian 1% molases), P3 (ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung dengan pemberian 2 % molases), P4 (ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung dengan pemberian 3 % molases), setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Peubah yang diukur untuk melihat respon percobaan adalah nilai pH dan konsentrasi asam laktat dari silase yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian molases pada ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung tidak memberikan pengaruh terhadap nilai pH dan konsentrasi asam laktat. Persentase pemberian molases sampai 3 % pada ensilase campuran kulit nanas dan tongkol jagung menghasilkan nilai pH antara 3,32 – 3,44 dengan konsentrasi asam laktat antara 2,61 – 2,81%. Kata Kunci : ensilase, kimia pakan
PENGARUH PENAMBAHAN MOLASES DAN NITROGEN PADA ENSILASE BATANG PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN ABU SILASE YANG DIHASILKAN TIDI DHALIKA
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v3i4.38579

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molases dan nitrogen pada ensilase batang pepaya terhadap kandungan bahan kering, bahan organik dan abu dari silase yang dihasilkan. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan : (1) tanpa penambahan molases dan nitrogen perlakuan (P0), (2) penambahan 0% molases dan 2% nitrogen (P1), (3) penambahan 5% molases dan 0% nitrogen (P2), dan (4) penambahan 5% molases dan 2% nitrogen (P3), tiap perlakuan diulang 5 (lima) kali. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan analisis jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan molases dan nitrogen memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kandungan bahan kering, bahan organik dan abu dari silase yang dihasilkan. Penambahan 5 % molases dan 0% nitrogen pada ensilase batang pepaya menghasilkan kandungan bahan kering sebesar 16,84%, bahan organik 90.97%  sebagai nilai tertinggi diantara perlakuan yang diberikan, dan kandungan abu terendah sebesar 8,34%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan molases sampai taraf 5% tanpa penambahan unsur nitrogen dapat dilakukan pada ensilase batang pepaya. Kata Kunci : Ensilase, batang pepaya, molases, nitrogen, bahan kering,                        bahan organik, dan abu
PENGARUH PEMBERIAN ADITIF EM-4 PADA ENSILASE CAMPURAN KULIT KOPI ARABIKA DAN ONGGOK TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SILASE YANG DIHASILKAN Shanggitha Pahlevi Putri; Tidi Dhalika; Atun Budiman
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i2.39183

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aditif EM-4 pada ensilase campuran kulit kopi arabika dan onggok terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik silase yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, yaitu : P1 = pemberian probiotik EM-4 0%, P2 = pemberian probiotik EM-4 0,3%, P3 = pemberian probiotik EM-4 0,6%, dan P4 = pemberian probiotik EM-4 0,9% dan  tiap perlakuan diulang 5 (lima) kali. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik EM-4 sampai taraf 0,9% memberikan pengaruh terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik dari silase yang dihasilkan. Pemberian aditif probiotik EM-4 pada taraf 0,6% sampai 0,9% menghasilkan kandungan bahan kering dan bahan organik tertinggi berturut sebesar 35,40% dan 30,06%. Kata Kunci: silase, kulit kopi arabika, probiotik EM-4, bahan kering, dan                            bahan organik.
PENGARUH IMBANGAN RUMPUT GAJAH cv TAIWAN DAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN PADA DOMBA GARUT JANTAN DEWASA Iqbal Susanto Putra; Budi Ayuningsih; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i2.39182

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai imbangan rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) dan konsentrat terhadap kecernaan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) pada domba Garut jantan dewasa. Penelitian dilakukan dengan metode ekperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan dirancang sebagai berikut : (1) imbangan 80% rumput vs 20% konsentrat (P1), (2) imbangan 60% rumput vs 40% konsentrat (P2), (3) imbangan 40% rumput vs 60% konsentrat (P3), tiap perlakuan diulang sebanyak 6 (enam) kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) dan konsentrat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kecernaan serat kasar dan BETN dan imbangan 40% rumput vs 60% konsentrat menghasilkan angka kecernaan serat kasar dan BETN berturut-turut sebesar 57,81% dan 73,40%. Kata kunci: Rumput Gajah, konsentrat, kecernaan, serat kasar, BETN, domba Garut jantan
Nilai pH, Asam Laktat dan Amonia Silase Batang Pepaya (Carica Papaya L) Yang Dihasilkan dari Ensilase Dengan Penambahan Molases dan Nitrogen TIDI DHALIKA
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i4.42442

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari pH, konsentrasi asam laktat dan ammonia terbaik dari silase batang pepaya yang dihasilkan dari proses ensilase akibat pengaruh penambahan molases dan nitrogen. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),  perlakuan pada penelitian ini adalah : ensilase batang pepaya dengan penambahan 0% molases dan 0% nitrogen (P0), ensilase batang pepaya dengan penambahan 0% molases dan 2% nitrogen (P1), ensilase batang pepaya dengan penambahan 5% molases dan 0% nitrogen (P2), ensilase batang pepaya dengan penambahan 5% molases  dan 2% nitrogen (P3),  tiap perlakuan diulang sebanyak 5 (lima) kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dari pH, konsentrasi asam laktat dan konsentrasi amonia silase batang pepaya yang dihasilkan dipengaruhi oleh penambahan molases dan nitrogen pada proses ensilase dan penambahan molases 5% dan nitrogen 0% menghasilkan nilai pH terendah yaitu 4,38, konsentrasi asam laktat tertinggi, yaitu 13,67% dan konsentrasi amonia terendah, yaitu 2,15%. Kata kunci : pH, asam laktat, amonia, silase, batang pepaya, molases, nitrogen,