Claim Missing Document
Check
Articles

Found 102 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa TEUB

PENGONTROLAN SUHU DALAM PROSES PENGERINGAN IKAN ASIN (JAMBAL ROTI) MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Radek Purnomo; Erni Yudaningtyas; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Pengeringan ikan asin secara tradisional, memiliki kekurangan terlebih pada musim penghujan yang intensitas hujan lebih tinggi dari pada musim kemarau. Proses pengeringan yang tidak tepat dapat mengakibatkan rasa, aroma, dan tekstur yang buruk. Maka dari itu dirancang oven yang diharapkan dapat mengurangi berbagai resiko terutama faktor cuaca yang berubah-ubah, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi Penelitian ini menggunakan Arduino Mega 2560 yang diaplikasikan sebagai alat pengontrol suhu pada ruang miniatur oven. Pengontrolan suhu ini dilakukan selama 30 menit hingga 4 jam pada suhu 40ºC, karena suhu tersebut merupakan suhu optimal yang dibutuhkan untuk proses pengeringan ikan asin (jambal roti). Proses perancangan kontroler PID pada suhu ini menggunakan metode Ziegler-Nichols orde 1, didapatkan nilai parameter yang sesuai untuk sistem yaitu Kp = 9.42, Ki = 0.362, dan Kd = 61.23. Sistem pengontrolan suhu pada ikan asin (jambal roti) dapat mencapai set point 40° C dengan settling time 105 s. Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengontrolan Suhu, Kontroler Proporsional Integral Differensial (PID
OTOMATISASI PEMILAH TELUR AYAM BERDASARKAN WARNA DAN KEBUSUKAN TELUR MENGGUNAKAN METODE GRAFCET BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Kevin Putra Pratama K. R.; n/a Rahmadwati; Mochammad Rusli
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PLC dapat digunakan sebagai kontroler dari prototype plant pemilah telur ayam. Pada prototype alat ini digunakan PLC dengan tipe CP1L, LDR serta sensor warna TCS3200 untuk memeriksa kualitas telur ayam. LDR digunakan untuk memeriksa busuk tidaknya telur berdasarkan metode candling, sensor warna TCS3200 untuk memeriksa warna telur. Untuk pemrograman PLC digunakan metode grafcet sebagai metode untuk membuat program dari sebuah prototipe plant pemilah telur berbasis PLC yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri telur skala menengah kebawah. Metode grafcet sendiri adalah sebuah metode dalam penggunaan PLC yang berbentuk blok-blok diagram yang disusun sesuai dengan perancangan. Pada pengujian dilakukan dengan 10 telur dengan 5 telur berwarna putih dan 5 telur berwarna coklat. Diantara 10 telur tersebut juga terdapat 4 telur busuk yang terdiri dari 2 telur berwarna putih dan 2 telur berwarna coklat. Pada pengujian tersebut didapatkan alat dapat memeriksa dan memilah telur ayam dalam waktu 4-8 detik dengan tingkat keberhasilan 83.33%.   Kata Kunci: PLC, metode grafcet, telur, plant pemilah telur, sensor warna TCS3200, LDR.   ABSTRACT PLC can be used as a controller of the chicken egg sorter plant prototype. In this prototype used PLC with CP1L type, LDR and TCS3200 color sensor to check the quality of the chicken eggs. LDR is used to check the eggs are rotten or not based on candling method, TCS3200 color sensor used to check the egg color. For PLC programming, grafcet method is used as a method to create a program of chicken egg sorter plant prototype based on PLC which is expected to increase the productivity of the medium to low-scale egg industry. Grafcet method itself is a method in the use of PLC in the form of block diagrams that arranged by the design. The test was performed with 10 eggs consisting of 5 white eggs and 5 brown eggs. Among the 10 eggs there are also 4 rotten eggs consisting of 2 white eggs and 2 brown eggs. In the test obtained the device can check the quality and sort the chicken eggs within 4-8 seconds with a success rate of 83.33%. Keywords: PLC, grafcet method, egg, egg sorter plant, TCS3200 color sensor, LDR.
PENGGUNAAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM SEBAGAI SISTEM PENGONTROLAN KETINGGIAN AIR PADA MINIATUR BENDUNGAN Andriyan Rizky Sigit; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan adalah suatu konstruksi yang dipergunakan untuk menahan laju air menjadi waduk. Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun untuk tempat menampung seluruh air yang mengalir dari berbagai sungai yang terhubung dengan bendungan agar permukaan air sungai dapat diatur ketinggiannya. Distributed Control System (DCS) merupakan teknologi sistem kontrol yang dapat mengendalikan plant dalam skala besar yang dibutuhkan untuk mengendalikan ketinggian air di bendungan. Perancangan dalam penelitian ini menggunakan 3 buah solenoid valve yang terbuka secara berurutan sesuai dengan batas yang telah ditentukan lalu akrilik digunakan sebagai miniatur bendungan, Pemberian sinyal kontrol dilakukan melalui Distributed Control System (DCS) yang disambungkan dengan relay dan pembacaan ketinggian air menggunakan water level sensors. Kata kunci: Miniatur Bendungan, DCS, Ketinggian Air   ABSTRACT A dam is a construction that is use for holding the water rate into a reservoir. Dam is water structures constructed for holding the water from various rivers that connected to a dam so that the water level of the river can be set altitude. Distributed Control System (DCS) is a control system technology that able to control a plant in large scale in order to control water level of dam. The design in this research the number of solenoid valve is 3 that sequentially open based on predefined limit and the acrylic is used as dam miniature, the control signals given through a Distributed Control System (DCS) that are connected to the relay and water level reading use water level sensors. Keywords: Dam Miniature, DCS, Water Level
RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROLAN SUHU PADA PROSES FERMENTASI KHAMIR PEMBUATAN TAUCO Al Jihad Andi Saungnaga; Erni Yudaningtyas; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 5 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTauco adalah bumbu yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Proses pembuatan tauco dilakukan melalui dua tahap fermentasi, yaitu fermentasi kapang dan fermentasi larutan air garam. Fermentasi larutan air garam, yang dilakukan dalam larutan garam menggunakan khamir, bisamemakan waktu beberapa minggu. Kisaran suhu untuk pertumbuhan optimal sebagian besar khamir umumnya berkisar antara 26-30oC, sedangkan dengan cara konvensional, fermentasi menggunakankhamir umumnya dilakukan pada suhu ruangan (20-25oC), namun akan bervariasi seiring dengan banyaknya faktor penyebab perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses fermentasi pada pembuatan tauco dengan menggunakan kontroler on/off dan proporsional integral sehingga dapat mempersingkat waktu proses fermentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontroler on/off dan kontroler Proportional Integral dengan menggunakan nilai Kp = 2,79 dan Ki =0,020925, perancangan perangkat keras (sensor DHT11, lampu 250W, kipas DC 12V), bekerjadengan baik dan terbukti mampu mengendalikan suhu di dalam inkubator sesuai dengan setpoint,walaupun diberikan interferensi dengan temperatur yang berbeda. Pengujian yang dilakukan padakedelai fermentasi juga menyimpulkan bahwa fermentasi dengan inkubator berjalan sesuai harapan dan lebih cepat dibandingkan fermentasi tanpa pengontrol suhu inkubator.Kata Kunci: Tauco, Khamir, Kontroler On/Off, Proporsional Integral.ABSTRACTTauco is a seasoning made from fermented soybeans. The process of making tauco is carried outthrough two stages of fermentation, namely mold fermentation and brine fermentation. Brinefermentation, which done in a saline solution using yeast, can take several weeks. The temperaturerange for optimal growth of most yeasts generally ranges from 26-30oC, while in the conventionalway, brine fermentation using yeast is generally done at room temperature (20-25oC), but will varyalong with the many factors that cause temperature changes. This study aims to optimize thefermentation process in the manufacture of tauco by using On/Off and proportional integralcontroller so in order to shorten the fermentation process time. The results of this study indicatethat On/Off controller and a Proportional Integral controller that using the value of Kp = 2.79 andKi = 0.020925, the hardware design (DHT11 sensor, 250W lamp, 12V DC fan), works well andproven that it is able to control the temperature inside incubator in accordance with the setpoint,although given interference with a different temperature. Tests conducted on fermented soybeansalso concluded that fermentation with this incubator ran as expected and was faster thanfermentation without an incubator temperature controller.Keywords: Tauco, Yeast, On/Off Controller, Proportional Integral.
STUDI DISKRITISASI ZOH, PZM DAN BILINEAR PADA RANCANG BANGUN RST KONTROLER PI-KASKADE PADA KECEPATAN MOTOR DC Ajeng Atha Ardella Cahyanti; Erni Yudaningtyas; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem kontrol kaskade pada kecepatan motor DC adalah mendesain kontroler secara bertingkat. Dimana pada loop luar diterapkan kontroler RST digital dan pada loop dalam diterapkan kontroler PI, didiskritisasi dengan metode PZM, ZOH dan bilinear. Pada simulasi diberikan setpoint 1500 rpm dan diberi beban magnetic powder breaker tipe Leybold 73184 sebesar 0,5 Nm. RST Kontroler PI-Cascade menjadikan sistem mampu mengatasi ganggguan yang diberikan serta membuat sistem tanpa lonjakan arus awal yang menjadikan motor lebih aman. Sistem juga memiliki settling time yang cepat yaitu rata-rata kurang dari 2 detik dan tidak terjadi overshoot. RST Kontroler PI-Cascade juga membuat sistem mampu menghilangkan error steady satate. Metode ZOH adalah metode yang mencapai settling time paling cepat daripada metode lainnya. Kata Kunci: Motor DC, Metode ZOH, Metode PZM, Metode Bilinear, RST Kontroler PI-Cascade. ABSTRACT The cascade control system at the speed of a DC motor is designed in a multilevel controller. Where on the outer loop a digital RST controller is applied and the inner loop  the applied PI controller is discretized by the PZM, ZOH and bilinear methods. The simulation is given a 1500 rpm setpoint and given a load of Leybold 73184 magnetic powder breaker of 0.5 Nm. The PI-Cascade RST controller makes the system able to overcome the disturbances provided and make the system without an initial surge that makes the motor safer. The system also has a fast settling time which is on average less than 5 seconds and there is no overshoot. The PI-Cascade RST Controller also makes the system able to eliminate satate steady error. The ZOH method is a method that achieves the fastest settling time compared to other methods. Keywords: DC Motor, ZOH Method, PZM Method, Bilinear Method, PI-Cascade RST Controller.
IMPLEMENTASI PLASMA DINGIN SEBAGAI MEDIA STERILISASI MENGGUNAKAN METODE DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE Muhamad Ibnu Fajar; Eka Maulana; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPlasma ialah wujud zat keempat yang merupakan gas terionisasi. Berdasarkan temperaturnya, plasma dapat dikategorikan menjadi plasma bertemperatur tinggi (thermal/equilibrium plasma) dan plasma bertemperatur rendah (cold plasma/non-equilibrium). Plasma dingin adalah plasma yang memiliki suhu ruang dan terjadi dalam keadaan ketidaksetimbangan termal (non–thermal equilibrium) antara temperatur elektron dan gas. Plasma dapat terbentuk secara alami seperti mataharidan dapat dibuat melalui pemberian energi pada gas sehingga terjadi ionisasi. Metode pembangkit plasma dingin melaluidielectric barrier discharge bertujuan untuk arus listrik yang dialirkan melalui elektroda agar tidak sampai terjadi arc ataubunga api yang bisa membuat short suatu rangkaian elektronik. Penggunaan lapisan dielectric bertujuan untuk menghindari kondisi tersebut sehingga arus listrik bisa berubah menjadi plasma dalam kondisi corona discharge. Peristiwa loncatanlistrik pada fluida seperti udara, namun dalam kondisi belum mencukupi untuk terjadi arc atau electrical breakdowndisebut corona discharge. Plasma memiliki sifat reaktif sehingga dapat dimanfaatkan untuk inaktivasi mikroorganisme. Proses tersebut dapat diimplementasikan dengan cara pembuatan rangkaian elektronik yang mampu membangkitkantegangan tinggi melalui flyback transformer. Rangkaian driver flyback transformer mengubah tegangan 24 V DC menjadi15-20 kV 15-40 kHz. Keluaran rangkaian dihubungkan dengan elektroda berlapis dielectric agar terbentuk plasma dingin. Plasma dingin dipaparkan pada objek yang akan disterilisasi selama 5 detik hingga 60 detik. Pengujian efektivitas sterilisasiplasma dingin melalui uji lab mikrobiologi untuk mengetahui mikroorganisme dapat tumbuh atau inaktivasi. Prosesinaktivasi mikroorganisme terjadi karena plasma bersifat reaktif terhadap dinding sel mikroorganisme.ABSTRACTPlasma is the fourth state of matter which is an ionized gas. Based on the temperature, plasma can be categorized into hightemperature plasma (thermal/equilibrium plasma) and low temperature plasma (cold plasma/non-equilibrium). Coldplasma is plasma that has room temperature and occurs in a state of thermal equilibrium (non-thermal equilibrium)between the electron and gas temperatures. Plasma can form naturally like the sun and can be made by energizing the gasso that ionization occurs. The method of generating cold plasma through a dielectric barrier discharge aims for an electriccurrent to flow through the electrodes so that there is no arc or spark that can short an electronic circuit. The use of adielectric layer aims to avoid this condition so that the electric current can turn into plasma in a corona dischargecondition. The event of an electric jump in a fluid such as air, but in insufficient conditions for an arc or electrical breakdown to occur is called a corona discharge. Plasma has reactive properties so that it can be used for inactivation ofmicroorganisms. This process can be implemented by making electronic circuits capable of generating high voltagesthrough flyback transformers. Driver flyback transformer circuit convert input voltage 24 V DC into 15-20 kV 15-40kHz.The output of the circuit is connected to a dielectric-coated electrode to form a cold plasma. Cold plasma is exposed to theobject to be sterilized for 5 seconds to 60 seconds. Testing the effectiveness of cold plasma sterilization throughmicrobiology lab tests to determine whether microorganisms can grow or inactivate. The process of inactivation ofmicroorganisms occurs because plasma is reactive to the cell walls of microorganisms. The habit of Indonesian people inwashing their hands (hand hygiene) is classified as low, it is recorded that an average of 12% of people wash their handswith soap. Washing hands can reduce the transmission of microorganisms between those in the environment and the body.How to wash your hands can be done through hand washing and hand rub. The impact of excessive use of soap, antisepticand disinfectants can affect the environment and skin health, for example skin irritation, respiration, and eyes. In order tobe hygienic, sterilization can be done both on the body, items and the room. One method that can be applied is to use coldplasma. Cold plasma is an ionized gas that occurs in a state of thermal imbalance. The cold plasma generation methodused is dielectric barrier discharge so that the discharge at the electrodes can be dislodged by the dielectric layer andplasma arises. The implementation of the system design consists of a flyback transformer driver circuit that changes the 24V DC voltage to 15-20 kV 15-40 kHz. The electrode design is made of acrylic which is connected to the secondary leg ofthe flyback transformer. Cold plasma has an effective ability to decontaminate microorganisms because it has ionizedparticles and reactive molecules. The system design is implemented successfully for the sterilization of microorganisms.Sterilization media made of acrylic can produce plasma. The mechanism of sterilization in microorganisms occurs due toplasma ionization reactions which oxidize the cell walls of microorganisms, thereby inhibiting growth and causinginactivation of microorganisms.
PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES PEMBUATAN SOYGURT DENGAN KONTROL PID BERBASIS ARDUINO UNO Gristita Tresna Murti; Mochammad Rusli; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soygurt merupakan suatu produk fermentasi susu kedelai yang ngenggunakan kultur (biak murni) bakteri strptococcos thermophillus dan lactobacillus bulgariu. Lactobacillus bulgarius dan strptococcos thermophillus tumbuh sangat baik pada rentan suhu 37° - 45°C. Proses pembuatan soygurt yang alami biasanya susu dipanaskan pada suhu antara 80 sampai 85 oC selama 30 menit. Kemudian didinginkan hingga mencapai suhu 40° sampai dengan 45°C, lalu diinokulasi (ditambah) bibit yogurt dengan perbandingan yang sama (1 : 1) antara Lactobacillus bulgarius dengan Strptococcos thermophillus, pembuatan soygurt dilakukan dengan cara mengendalikan suhu dengan setpoint 42°C agar tidak melebihi ekosistem bakteri yang ditentukan. Sehingga waktu efektif proses fermentasi 6 sampai 8 jam dan mendapatkan nilai pH 4,2 sampai dengan 4,4. Penelitian ini menggunakan sensor PT100 sebagai sensor utama untuk parameter pengontrolan suhu. Arduino digunakan sebagai alat pengontrol utama dengan menggunakan kontroler proposional integral diferensial. Proses perancangan kontroler proposional integral menggunakan metode Ziegler Nichols. Hasil perhitungan didapatkan nilai Kp = 6.94, Ki = 0.00925 dan Kd = 1301.25. Berdasarkan tuning parameter PID kontroler memenuhi spesifikasi desain yang ingin dicapai yaitu memiliki error steady state kurang dari 2% dan overshoot kurang dari 5%.   Kata Kunci— Fermentasi Susu, Pengendalian Suhu, Kontrol PID, Arduino UNO. ABSTRACT Soygurt is a fermented soy milk product that uses culture (pure breed) bacteria strptococcos thermophillus and lactobacillus bulgariu. Lactobacillus bulgarius and strptococcos thermophillus grow very well at a temperature vulnerability of 37 ° - 45 ° C. The process of making soybeans which is usually milk is heated at temperatures between 80 to 85 °C for 30 minutes. Then cooled until it reaches a temperature of 40 ° to 45 ° C, then inoculated (added) yogurt seeds with the same ratio (1: 1) between Lactobacillus bulgarius with Strptococcos thermophillus, making soygurt is done by controlling the temperature with a setpoint of 42 ° C so as not to exceed the specified bacterial ecosystem. So that the effective time of the fermentation process is 6 to 8 hours and get a pH value of 4.2 to 4.4. This study uses the PT100 sensor as the main sensor for temperature control parameters. Arduino is used as the main controller by using an integral proportional controller. The process of designing an integral proportional controller uses the ziegler nichols method. The calculation results obtained by the value of Kp = 6.94, Ki = 0.00925 and Kd = 1301.25. Based on the PID controller tuning parameters that meet the design specifications to be achieved namely having a steady state condition of less than 2% and an overshoot of less than 5%. Key word— milk fermentation, temperature control, PID, Arduino UNO.
Penerapan Algoritma Forward Kinematic dan Invers Kinematic pada Robot Lengan Orion Robotic 5 DOF Ardyanto Dwi Kurniawan; Goegoes Dwi Nusantoro; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan telah mencakup di segala bidang. Perkembangan yang juga terjadi di bidang industri menuntut penggunaan alat bantu yang dapat mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada agar dapat bersaing di pasar bebas. Robot merupakan salah satu alat bantu yang dalam kondisi tertentu sangat diperlukan dalam industri. Diantara robot yang sering digunakan dalam dunia industri adalah robot lengan. Robot lengan diharapkan dapat diprogram ulang secara fleksibel oleh pengguna, maka kita membutuhkan antarmuka antara robot lengan dengan pengguna melalui komputer. Penggunaan metode invers/forward pada robot lengan akan memudahkan perhitungan posisi pada end-effector. Pada metode invers kinematic menggunakan analisa geometri untuk mendapatkan solusi posisi dari end-effector. Peralatan yang digunakan adalah robot lengan Orion Robotic Arm 5 DOF, board Arduino Uno. Pada pengujian forward kinematic dapat dilihat rata-rata error posisi pada sumbu x yaitu sebesar ± 0.11321 cm, pada sumbu y yaitu sebesar ± 0.10571 cm dan pada sumbu z yaitu ± 0.94785 cm. Pada pengujian invers kinematic dapat dilihat rata-rata error sudut pada servo base yaitu sebesar ± 0.571 derajat, pada servo shoulder yaitu sebesar ± 0.785 derajat, pada servo elbow yaitu sebesar ± 1.285 derajat, pada servo wrist yaitu sebesar ± 1.035 derajat.Kata Kunci—Robot lengan, Orion Robotic Arm 5 DOF , invers kinematic, forward kinematic.
SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA KANDANG ULAR MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF Muhammad Rizki Rafido; Goegoes Dwi Nusantoro; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ular boa merupakan hewan ectotherm atau hewan yang berdarah dingin yang dimana suhu tubuhnya sangat bergantung terhadap perubahan suhu lingkungannya. Oleh karena itu, suhu lingkungan kandang berperan besar dalam perkembangan ular boa. Kandang ular memiliki syarat kelayakan dan standar tertentu, misalnya ukuran yang pada umumnya, suhu, gradien suhu serta kelembaban. Jika kondisi kandang tidak sesuai dengan syarat dan kelayakan, maka proses perkembangan ular akan terhambat. Oleh karena itu pada penelitian ini, dibuat miniatur kandang ular yang dapat merekayasa 2 kondisi lingkungan dalam 1 area kandang. Setpoint suhu yang digunakan adalah 27 oC untuk suhu normal dan 34 oC untuk suhu jemur ular boa. Sistem Pengaturan yang digunakan adalah pengaturan loop tertutup. Pengaturan loop tertutup ini bertujuan untuk membandingkan level suhu didalam miniatur kandang ular agar sesuai dengan level suhu yang diinginkan. Metode pengaturan ini menggunakan kontroler ON-OFF untuk mempercepat proses penambahan dan pengurangan suhu pada kandang ular. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega 2560. Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan kontroler on-off terhadap sistem mampu mempertahankan level suhu normal selama 354 detik atau 5.9 menit dan suhu jemur selama 356 detik atau 5.9 menit. Kata kunci – Kandang Ular, Arduino Mega ,Pengaturan suhu, Kontroler ON-OFF, Sensor DS18B20.
PENGENDALIAN SEKUENSIAL PADA ELECTRICAL POWER GENERATIONS AND DISTRIBUTIONS SYSTEM (EPGDS) PESAWAT N219 BERBASIS PROGRAM LOGIC CONTROL (PLC) DENGAN METODE GRAFCET Jodie Revel Palasroha; n/a Purwanto; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electrical Power Generations and Distributions System (EPGDS) adalah sistem kelistrikan pada pesawat N219. Yang didesain sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan penerbangan sipil. Sebelum sistem EPGDS ini dioperasikan ke dalam pesawat, terlebih dahulu di simulasikan di Laboratorium. Sistem ini bekerja secara sekuensial mempunyai 4 kondisi dalam proses distribusi tegangan ke seluruh beban pada pesawat. Perancangan sistem kontrol sekuensial sistem EPGDS pada penelitian ini menggunakan metode grafcet atau sequencial function chart pada software CX – Programmer dan juga dengan ladder diagram pada CX-Programmer yang nantinya akan di aplikasikan ke dalam PLC OMRON CP1L. Pada proses ini didapat hasil sesuai dengan yang diharapkan, dimana starting awal dengan main battery akan memicu kedua generator hingga sampai level sensor kecepatan minimum. Setelah itu akan berlanjut ke Normal Operation dimana kedua generator sebagai sumber utama yang akan mendistribusikan tegangan ke semua beban. Ketika salah satu generator bermasalah otomatis akan berganti menjadi Generator 1 Operation atau Generator 2 Operation tergantung generator mana yang bermasalah. Dan pada kondisi dimana kedua generator tidak dapat beroprasi karena adanya gangguan maka otomatis Emergency Operation on. Kata kunci : PLC, Metode Grafcet, EPGDS, Pesawat N219 ABSTRACT Electrical Power Generations and Distributions System (EPGDS) is an electrical system on N219 aircraft. Designed accordance with civil aviation safety regulation (CASR) part 23. Before, Electrical Power Generations and Distributions System (EPGDS) operated into the aircraft, this system first simulated at laboratory. EPGDS works sequetially has 4 conditions in the process voltage distribution to all load on the plane. Sequential control system of EPGDS in this research using grapchet method or sequential function chart and also ladder diagram on Cx-Programmer which be applied into PLC OMRON CP1L. On this process the resul as expected, where the initial starting with the main battery will trigger two generators up to the level of the minimum speed sensor.  It will continue to Normal Operation where the two generators as the main source will distribute the voltage to all loads. When one of the two generator has a problem so it can not operate,will automatically switch mode to Generator 1 Operation or Generator 2 Operation depending on which generator has problem. And in condition where two generators can not operate, then automatically Emergency Condition on. Keywords: PLC, Grafcet Method, EPGDS, N219 Aircraft
Co-Authors Achmad Ernanda T. P. Aditya Desta Pranata Adrian Alkahfi Fauzi Afdhol Goyanda Hidayatullah Afriandika Brillian Agung Pambudi Ahmad Farid Nurrohman S. Aiman Muhamad Basymeleh Ainur Rosyidatul Husna Ajeng Atha Ardella Cahyanti Akhmad Sabarudin Akio Kitagawa Al Jihad Andi Saungnaga Alva Kosasih Alvi Kusuma Wijaya Andik Setiawan Andriyan Rizky Sigit Anggara Truna Negara Angger Abdul Razak Anisari Mei Prihatini Ardyanto Dwi Kurniawan Arga Rifky Nugraha Aulia Muhammad Aulia Wiendyka Yudha Aziz Muslim Azizurrahman Rafli Bambang Siswojo Bambang Siswojo Bambang Siswojo Boby Yusuf Habibi Budi Prasetyo Dean Passaddhi Deron Liang Dharmawan - Diannata Rahman Y. Didit Afrian Nugraha Dyah Ayu Anggreini T Dzikrullah Akbar Eka Bayu Prinandika Eka Maulana Eka Maulana Ergan Pratu Handistya Erni Yudaningtyas Erni Yudaningtyas Erni Yudhaningtyas Faisal Maulana Ibrahim Faishal Farras Wasito Faiza Alif Fakhrina Falah Heksananda Faridzky Adhi Baskara Febi Syahputra Frans W. P. Napitupulu Gabriel Andriano Bramantyo Garneta Rizke Ayu Cempaka Geraldio Ramadhan Safitri Gigih Gumilar Gigih Mandegani Godam Ardianto Goegoes Dwi Nusantoro Goegoes Dwi Nusantoro Golshah Naghdy Gosi Desgraha Gristita Tresna Murti Gurnita Fajar Gemilang Hadi Suyono Hary Soekotjo Dachlan Heri Susanto I Putu Manu Satyam Idam Almualif Ika Kusumaning Putri Indyanto Gadang Alfaruki Jefry Sugihatmoko Jesse Sebastian Jodie Revel Palasroha Joko Prasetyo Kevin Putra Pratama K. R. Kukuh Nur Aji Kukuh Priambodo Lovinardo Devharo Luthfan Prayoga Luthfiyah Rachmawati M. Aldiki Febriantono M. Aziz Muslim M. Hadafi Maulana I. M. Kholid Mawardi M. Yufrizal Afif Mahaestra Fachrurrozi Mahdin Rohmatillah Masykur Huda Maulana, Eka Moch. Rusli Mohammad Bimo Digdoyo Mohammad Zidnil Maarif A. Mudjirahardjo, Panca Muh Wahid Anshori Riza Muh. Ghiffari Caesa Ramadahan Muhamad Faishol Arif Muhamad Ibnu Fajar Muhamamd Dimas Ali Cahya Muhammad Aziz Muslim Muhammad Aziz Muslim Muhammad Dieny Amrullah Muhammad Dzikrullah Suratin, Muhammad Dzikrullah Muhammad Fahmi Illmi Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Izaaz Rozan Muhammad Nurhilal Hamdi Muhammad Oktafian Ulal Ma'arif Muhammad Rizki Rafido Muhammad Sholahudin Nur Anwar Muhammad Wildan Nashrullah Muhammad Zulfikri Muhammad Zulfikri n/a Abdullah n/a Purwanto n/a Retnowati Nanang Sulistiyanto Nandito Ardaffa Putra Nugroho Dwi Aprillianto Nuni Hutami Stanto Onny Setyawati Panca Mudjirahardjo Pandu Arya Zulkarnain Ponco Siwindarto Prihadya Surya Ramdhani R. Afin Priswiyandi Radek Purnomo Raden Arief Setyawan Rafa Raihan Fadilla Rahman, Alif Rasyadan Izzatur Rakhmad Romadhoni Rama Hasani Rayyan Ghaus Rahmat Rif'an, Mochammad Rifan Pradestama Giantara Rifqi Hilman Wangsawinangun Rizki Zein Achmadi Rizky Adi Sanjaya Robintang Sotardodo Situmorang Rudy Yuwono Rusli, Mochammad Ruth Astari Anindita Safuddin Zuhri Sari, Sapriesty Nainy Shaskia Vilardl Ri Cahya Shaufi Firdausi Luthfi Sholeh Hadi P. Sholeh Hadi Pramono Subairi Subairi Sultoni Sultoni Suyono, Hadi Topan Firdaus Tri Agung Prasetio Tri Wahyu Oktaviana Putri Valen Kristian Eriski Vita Kusumasari Waru Djuriatno Wia Siisgo Alnakulla Wijono Wijono Wirangga Luvianca Yudo Jati Wicaksono Yuyu Wahyu Zulfa Fahrunnisa Zzyo Chandra