Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH DAYA DEPOSISI SPUTTERING PADA COUNTER ELECTRODE TERHADAP PERFORMANSI PEROVSKITE SOLAR CELL Mokhammad Wildan Khakim; n/a Nurussa'adah; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perovskite Solar Cell (PSC) dapat berfungsi baik jika komponen-komponen penyusunnya berada pada posisi yang benar dan setiap komponen bekerja dengan optimal menurut fungsinya. Counter electrode atau elektroda lawan juga mempengaruhi efesiensi PSC. Counter electrode berfungsi sebagai katalis dalam reaksi reduksi ion triiodida menjadi ion iodide. Kecepatan reaksi reduksi pada counter electrode (katoda) penting untuk keberlangsungan proses konversi energi matahari menjadi energi listrik. Material yang digunakan pada elektroda lawan adalah zat yang tidak mudah bereaksi(inert), seperti platina, emas dan karbon. Material karbon menjadi alternatif karena ketersediannya yang melimpah di alam serta memiliki struktur yang bervariasi, diantaranya karbon nanotube, karbon nanowire, campuran grafit hitam dengan nanokristalin dengan TiO2. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian untuk merancang counter electrode berbahan karbon menggunakan metode deposisi sputtering diaplikasikan pada perovskite solar cell berbahan CaTiO3. Pada penelitian ini, dilakukan variasi daya deposisi sputtering pada counter electrode 125W, 150W dan !75W. PSC dirancang dengan menggunakan srtruktur sandwich, dimana lapisan-lapisan yang digunakan yaitu kaca TCO sebagai substrat dengan ukuran 2  2,5 cm, TiO2, CaTiO3, elektrolit, dan karbon sebagai elektroda lawan. Metode deposisi yang digunakan dalam perancangan PSC adalah spin coating dan deposisi sputtering untuk counter electrode. Dalam pengujiannya, lampu LED Cool Daylight 7 Watt digunakan sebagai sumber cahaya. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan tegangan rata-rata terbesar mampu dihasilkan oleh variasi daya counter electrode 175W yaitu sebesar 179,72 mV, sedangkan arus rata-rata terbesar mampu dihasilkan variasi daya counter electrode 175W yaitu sebesar 16,02 μA. Daya maksimal dan efisiensi terbesar dihasilkan oleh variasi daya counter electrode 150W dengan nilai sebesar 4,338  10-5 Watt dan 6,197  10-4%. Kata Kunci : Perovskite Solar Cell (PSC), Kalsium Titanat (CaTiO3), Counter Electrode, Sputtering ABSTRACT Perovskite Solar Cell (PSC) can function well if the constituent components are in the right position and each component works optimally according to its function. Counter electrodes or opponent electrodes also affect PSC efficiency. Counter electrode functions as a catalyst in the reduction reaction of triiodide ion into iodide ion. The speed of the reduction reaction at the counter electrode (cathode) is important for the continuity of the process of converting solar energy into electrical energy. The material used in the opposite electrode is a substance that is not easy to react (inert), such as platinum, gold and carbon. Carbon material is an alternative because its availability is abundant in nature and has a variety of structures, including carbon nanotubes, carbon nanowires, blends of black graphite with nanocrystalline with TiO2. Based on this background, a study was conducted to design a carbon counter electrode using the sputtering deposition method applied to CaTiO3 perovskite solar cell. In this study, variations in the power of sputtering deposition on 125W, 150W and! 75W electrode counters were carried out. The PSC was designed using a sandwich structure, where the layers used were TCO glass as a substrate measuring 2 x 2.5 cm, TiO2, CaTiO3, electrolytes, and carbon as the opposite electrode. The deposition method used in the design of the PSC is spin coating and sputtering deposition for the counter electrode. In testing, the Cool Daylight 7 Watt LED light was used as a light source. Based on the results of the test, the largest average stress can be obtained by variations of 175W counter electrode power which is equal to 179.72 mV, while the largest average current is able to produce a variation of 175W counter electrode power which is equal to 16.02 μA. Maximum power and greatest efficiency are produced by variations of the 150W counter electrode power with a value of 4.338 10-5 Watts and 6.197 10-4 %. Keywords: Perovskite Solar Cell (PSC),Calcium Titanate (CaTiO3), Counter Electrode, Sputtering
Perancangan Sensor pH Berbahan Nikelin Adrian Rangga Dewata; M. Julius St; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Kadar pH suatu larutan dapat diketahui dalam seketika dengan alat yaitu sensor pH. Namun sensor pH yang dibuat secara masal masih belum akurat, dikarenakan bahan logam yang digunakan pada ujung sensor pH tidak sepenuhnya sensitif terhadap kadar pH. pH sendiri didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hydrogen. Skala pH mengukur seberapa asam atau basa suatu larutan. Untuk mengukur kadar tersebut digunakan nikelin atau Nickel Alloy yang biasa digunakan juga dalam berbagai aplikasi termasuk pada baterai Ni-Cd.Pada penelitian ini sensor yang dirancang akan dicelupkan bagian nikelinnya ke dalam larutan buffer pH 1-14. Linieritas sensor ini dianalisa bagaimana keluarannya barupa tegangan terhadap pH. Karakteristiknya diperoleh dari percobaan 3 set sensor dengan dimensi dan jarak nikelin yang berbeda-beda. Pada penelitian ini diperoleh sensor pH berbahan nikelin bekerja pada kadar pH 1-7. Pada rentang pH tersebut sensor yang paling sensitif ditunjukkan oleh set sensor ke -3 dengan sensitifitas sebesar -1.1 volt setiap perubahan 1 nilai pH, sensor ini mempunyai jarak antar elektroda 1.5 cm.Kata kunci— sensor pH, nikelin, tegangan
PENGARUH VARIASI PH DYE KAROTENOID DARI BUAH TOMAT TERHADAP DAYA KELUARAN DSSC Manerep Luis Fernando Purba; Eka Maulana; Panca Mudjirahardjo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian dan analisis pengaruh variasi pH terhadap daya keluaran DSSC, fabrikasi DSSC dilakukan dengan metode deposisi doctor blade untuk pelapisan pasta TiO2 sebagai fotoelektroda dan menggunakan ekstrak karotenoid dari buah tomat sebagai dye. Penelitian menggunakan variasi pH 3,62, 4,67, 6,15, 8,03 dan 9,6. Nilai pH mempengaruhi kekuatan penyerapan cahaya karena karotenoid cenderung stabil pada kondisi pH netral sampai alkali sehingga dapat diperoleh keluaran maksimum. Substrat yang digunakan adalah kaca TCO (Transparent Conductive Oxide) dengan luas area kerja DSSC 2x2cm2. Sebagai lapisan counter-electrode, substrat dilapisi karbon yang berasal dari api lilin. Substrat dengan deposisi pasta TiO2 di-firing pada suhu 150oC selama 30 menit. Pasta TiO2, dye, elektrolit dan counter-electrode disusun dengan struktur berlapis sebagai lapisan donor-akseptor. Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu LED Cool Daylight 7W dan cahaya matahari AM 1.5. Tegangan dan arus keluaran tertinggi dihasilkan oleh dye dengan pH 9,6 menggunakan cahaya matahari AM 1,5 ataupun lampu LED Cool Daylight 7W. Menggunakan cahaya matahari AM 1,5 diperoleh daya maksimum (PMAX) sebesar 142,16 nW dengan efisiensi (η) sebesar 38,19 x 10-6% dan mengunakan lampu LED Cool Daylight 7W diperoleh daya maksimum (PMAX) sebesar 134,29 nW dengan efisiensi (η) sebesar 1,919 x 10-6%. Kata kunci: DSSC, pH Dye, Karotenoid, Buah Tomat   Abstrac - This research aims are to test and analyse the influence of pH variation against the power output of DSSC, the DSSC fabrication is done by the method of deposition of doctor blade for coating pasta TiO2 as fotoelectrode and use carotenoids extracted from tomato fruit as a dye. This research observes variation of the pH 3.62, 4.67, 6.15, 8.03 and 9.6. The pH values affect the power absorption because carotenoids are likely to be stable at neutral to alkaline pH conditions so that the maximum output can be obtained. The substrate is glass TCO (Transparent Conductive Oxide) with DSSC work area 2x2cm2. As a layer of counter-electrode, is carbon coated substrates derived from the flames of candles. Substrate with deposition in TiO2 paste, is fired in 150oC for 30 minutes. TiO2 paste, dye, electrolyte and counter-electrode are arranged as layered structure as a layer of donor-acceptor. The light sources used are LED lamps Cool Daylight 7W and the sunlight AM 1.5. The highest output voltage and current are generated by the dye with pH 9.6 use sunlight AM 1.5 or LED lights Cool Daylight 7W. Bye using sunlight AM 1.5 obtain maximum power (PMAX) 142.16 nW with efficiency (η) 38.19 x 10-6% and using LED lights Cool Daylight 7W obtain maximum power (PMAX) 134.29 nW with efficiency (η) 1.919 x 10-6%. Keyword: DSSC, pH Dye, Carotenoid, Tomato Fruit
ANALISIS DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONVERSI ENERGI DARI PANAS KE LISTRIK MELALUI KOMPOR MATAHARI Raymond Abdul Aziz Ash Shidiq WR; Eka Maulana; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 5 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEnergi listrik merupakan kebutuhan dasar dalam mendorong segala jenis aktivitas roda kehidupan manusia, Olehkarena itu energi listrik begitu sangat diperlukan keberadaannya bagi kehidupan baik untuk beraktivitas sehari-hari maupun untuk yang lainnya. Pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan salah satunya adalah denganmengembangkan teknologi thermoelectric generator dengan menggunakan kompor surya sebagai wadah atau mediauntuk memusatkan energi panas agar mampu memanaskan kolektor. Prinsip dasar thermoelectric generator adalah mengubah energi panas menjadi energi listrik secara langsung dengan memanfaatkan perbedaan suhu yang terjadi di lingkungan menjadi energi listrik. Untuk menghasilkan arus dan tegangan, sebuah modul termoelektrik cukupdiletakkan pada dua daerah (sisi panas dan dingin), sehingga ketika terjadi perbedaan suhu antara kedua permukaantermoelektrik tersebut maka akan timbul energi listrik. Termoelektrik itu sendiri merupakan sebuah alat yang dapatdigunakan sebagai pembangkit tegangan listrik dengan memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar panas darisebuah lempeng logam. Kompor surya tipe parabola dalam pemantulan sinar matahari dapat menghasilkan panasmaksimum mencapai 113,5 ºC sedangkan output yang dihasilkan oleh termoelektrik bergantung pada perbedaan suhuyang terjadi pada tatakan yang diberikan baberapa pembanding pada sisi dingin tatakan. Pada pengujan 6 buah modulyang dirangkai seri didapatkan hasil tegangan maksimal 8,05 Volt dengan arus sebesar 68,9 Ampere dan daya 554,645Watt dengan koefisien seebeck rata-rata 0,07345 KKata Kunci : Kompor Matahari, Thermoelectric Generator (TEG), Koefisien SeebeckABSTRACTElectrical energy is a basic need in encouraging all kinds of activities in the wheel of human life. Therefore, electricalenergy is very necessary for life, both for daily activities and for others. One of the ways to use environmentallyfriendly alternative energy is to develop thermoelectric generator technology using a solar cooker as a container ormedium for making heat energy so that it can heat the collection. The basic principle of a thermoelectric generator is toconvert heat energy into electrical energy directly by utilizing the temperature difference that occurs in theenvironment into electrical energy. To generate current and voltage, a thermoelectric module is sufficient to be placedin two areas (hot and cold), so that when there is a temperature difference between the two thermoelectric surfaces,electrical energy will be generated. Thermoelectric itself is a device that can be used as an electric voltage generatorby utilizing the conductivity or heat conductivity of a metal plate. The parabolic type solar stove in reflecting sunlightcan produce a maximum heat of up to 113.5 C, while the output produced by thermoelectric depends on thetemperature difference that occurs on the mat given some comparisons on the cold side of the mat. In testing 6modules in series, the maximum voltage is 8.05 Volts with a current of 68.9 Ampere and a power of 554,645 Wattswith an average Seebeck coefficient of 0.07345 K.Key words : Solar Stove, Thermoelectric Seebeck Coefficient
PEMODELAN ALAT UKUR PARAMETER DETEKSI ESTRUS PADA SAPI BETINA Febrian Daniel Dwiputra; Adharul Muttaqin; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Estrus adalah fase birahi saat sapi mengalami masa matang reproduksi dan masa saat hasrat bereproduksi berada pada puncaknya. Fase birahi estrus ini mempengaruhi keberhasilan program Inseminasi Buatan. Beberapa parameter deteksi estrus pada sapi betina ini yaitu Vagina Electrical Resistance (VER), Vagina Skin Temperature (VST) dan pH dari lendir yang keluar dari vagina sapi. Ketiga parameter ini dipilih karena memiliki akurasi cukup besar untuk pendeteksian fase estrus pada sapi dengan rincian VER 100%, VST 70% dan pH 14%. Perancangan alat difokuskan untuk mengukur VER yang mana membutuhkan pengubah sinyal pulsa menjadi sinusoida. Pengukuran VST menggunakan termokopel yang disertai dengan modul MAX6675. Pengukuran pH menggunakan bantuan kertas indikator universal dan sensor warna TCS230. Masing masing variabel menjadi masukan pada logika fuzzy yang nantinya akan menghasilkan keluaran berupa persentase kemungkinan estrus. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pada model elektris sapi yang mengalami estus dan pada model elektris sapi yang tidak mengalami estrus.   ABSTRACT Estrus is a heat phase when cows undergo a reproductive period and a time when the desire to reproduce is at its peak. This estrus phase affects the success of Artificial Insemination program. Some estrus detection parameters in this female cow are Vagina Electrical Resistance (VER), Vagina Skin Temperature (VST) and pH of mucus coming out of the cow's vagina. The three parameters were chosen because they had considerable accuracy for the detection of estrus phases in cattle details of each 100% VER, 70% VST and 14% pH. The design of the tool is focused on measuring VER which requires a pulse signal converter into a sinusoid. VST measurements using thermocouples are accompanied by MAX6675 modules. The pH measurement uses additional universal indicator paper and TCS230 color sensor. Each variable being input of fuzzy logic that will show out percentage of estrus. In this study, measurements were performed on electrical estus cows model and did not electrical model.
PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH Bambang Dwi Prakoso; Sholeh Hadi Pramono; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Robot management sampah merupakan salah satu wujud pengaplikasian perkembangan dari robot line follower. Salah satu bagian terpenting dari robot management sampah adalah sensor garis. Sensor garis digunakan untuk membaca lintasan yang berupa sebuah garis hitam dengan alas putih. Tujuan dari perancangan dan analisis posisi sensor garis pada robot management sampah adalah untuk membandingkan performansi robot tersebut. Sebelum melakukan analisis perbandingan sensor garis hal yang pertama dilakukan adalah melakukan pengujian dengan desain sensor garis yang berbeda-beda, kemudian untuk pengujian analisis diperlukan robot management sampah, sensor garis,dan lintasan. Pada skripsi ini digunakan 3 desain perancangan yaitu bentuk lurus, segitiga, dan setengah lingkaran. Dari ketiga analisis desain tersebut dihasilkan hasil perbandingan performansi sensor yang berbeda-beda.Pengujian dilakukan pada lintasan garis lurus. Pengujian pertama adalah pengujian sensor bentuk lurus (1800) dapat mencapai set point pada pencuplikan data ke- 39, menghasilkan settling time sebesar 7,8 s dan overshoot maksimum sebesar 28,57%. Pengujian kedua adalah sensor bentuk segitiga dapat mencapai set point pada pencuplikan data ke-33, menghasilkan settling time sebesar 6,6 s dan overshoot maksimum sebesar 28,57%. Yang terakhir adalah bentuk sensor setengah lingkaran dapat mencapai set point pada pencuplikan data ke-63, tidak dapat mencapai set point dan terjadi osilasi.Kata Kunci : Sensor Garis, Sensor Photodioda, Robot Management Sampah, Line Follower
PENGARUH VARIASI UKURAN SCREEN PADA PROSES DEPOSISI TIO2 PADA PERANCANGAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Deby Rhizky Pradika; Sholeh Hadi Pramono; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan bagaimana proses perancangan Dye-Sensitized Solar Cel (DSSC) dan pengaruh metode deposisi pasta TiO2 pada Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). Substrat yang digunakan merupakan jenis Indium Tin Oxide (ITO) yang memiliki resistifitas permukaan sebesar 15-25 ohm/sq. Lapisan fotoelektroda menggunakan pasta TiO2 yang dideposisi menggunakan screen printing dan menggunakan teknik doctor-blade. Dye yang digunakan ada zat klorofil dari daun pepaya. Sebagai lapisan counter electrode, substrat dilapisi oleh jelaga yang di hasilkan oleh lilin. Parameter proses yang mempengaruhi karakteristik listrik sel surya dianalisis dan diukur. Sumber cahaya yang digunakan untuk mengamati keluaran DSSC adalah cahaya matahari dan cahaya lampu. Dari hasil uji performansi DSSC berbahan dye zat klorofil daun pepaya saat menggunakan metode deposisi pada pasta TIO2 dengan menggunakan screen printing T90 dan menggunakan sumber cahaya lampu merkuri pada intensitas 30000 lux adalah 313 mV untuk Voc, 15µA untuk Isc dan 1197 x 10-9w untuk P max Hasil akan lebih rendah didapat ketika proses pembuatan DSSC tersebut menggunakan screen printing T60 dan T120. Kata Kunci- DSSC, Dye klorofil pepaya, deposisi, screen printing
RANCANG BANGUN INVERTER SATU FASA SINUSOIDAL UNTUK BEBAN RUMAH TANGGA Fadianto Mirza; n/a Soeprapto; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inverter sinusoidal sangat dibutuhkan pada era modern yang diperoleh dari sumber DC dari daya kecil maupun besar. Terlebih lagi dengan tegangan keluaran dan frekuensi yang bernilai sesuai dengan standart beban pada umumnya.Pada penelitian ini dirancang dan dibahas mengenai inverter satu fasa sinusoidal dengan metode penyaklaran pulse width modulation (PWM) unipolar switching atau dikenal luas dengan metode sinusoidal pulse width modulation (SPWM). Pada sisi keluaran full bridge diberi filter agar harmonisa di sisi keluaran minimum dan transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan agar seusai dengan kebutuhan beban. Pengujian pada penelitian ini meliputi pengujian disetiap rangkaian penyusun inverter satu fasa sinusoidal yaitu meliputi mikrokontroler, driver MOSFET, full bridge, low pass filter, dan transformator. Pengujian akhir pada sistem menunjukkan efisiensi dari sistem beserta harmonisa yang timbul.Berdasarkan hasil pengujian didapatkan efisiensi sistem maksimal berada pada nilai 53.98% dengan nilai THD yang terkandung sebesar 6.2%.Kata kunci : Inverter, sinusoidal, SPWM, low pass filter.
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PADA MOBIL LISTRIK BERBASIS LORA Bayu Abi Pamungkas; Waru Djuriatno; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kompetisi mobil listrik, telemetri data sensor secara realtime merupakan salah satu perangkat yang dibutuhkan dalam analisa terhadap kondisi mobil listrik. Dengan adanya telemetri,  pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan berdasarkan data. Pada penelitian ini dirancang sebuah perangkat telemetri berbasis LoRa yang memiliki keunggulan pada cakupan area yang luas dengan penggunaan energi yang kecil. Sistem telemetri ini terbagi menjadi dua perangkat utama yaitu transmitter yang akan mengirimkan data sensor dan GPS, dan receiver yang akan menerima data tersebut yang selanjutnya ditampilkan pada GUI. Variasi kecepatan dan spreading factor (SF) dilakukan pada saat pengujian untuk melihat pengaruhnya terhadap performa pengiriman data LoRa. Hasil pengujian menunjukkan kecepatan tidak berpengaruh pada besarnya packet loss. Jumlah packet loss dapat dikurangi dengan menurunkan nilai SF.  Pengujian pada Sirkuit Kunang-kunang pada SF=6 rerata packet loss sebesar 25,5%, dan pada SF=7 rerata packet loss sebesar 32,9%. Pengujian pada Sirkuit UB Dieng pada SF=6 rerata packet loss sebesar 0,035%, dan pada SF=7 rerata packet loss sebesar 0,37%. Pada semua variasi pengujian, nilai RSSI paket semakin baik ketika jarak transmitter dan receiver mengecil. Kata kunci : Telemetri, LoRa, Mobil Listrik In the electric car competition, a realtime sensor data telemetry is one of the tools needed for analysis and fast decision making based on data. This research will design a LoRa-based telemetry system which has advantages on wide area coverage with low power consumption. This telemetry system divided into two main parts, a transmitter that will send sensors and GPS data, and a receiver that will receive the data which then displayed on GUI. Several testing parameter included speed and spreading factor (SF) variation conducted to see the effect on the LoRa performance. The test results show that speed does not affect the amount of packet loss. The amount of packet loss can be reduced by decreasing SF value. Test conducted on Kunang-kunang Circuit at SF=6 the average packet loss is 25,5% and at SF=7 the average packet loss is 32,9%. Another test conducted on UB Dieng Circuit at SF=6 the average packet loss is 0,035% and at SF=7 the average packet loss is 0,37%. In all test variations, the RSSI value gets better when the transmitter and receiver distance decreases. Keywords : Telemetry, LoRa, Electric Car
PENGATURAN SISTEM KEAMANAN DAN PEMANTAUAN LOKASI MOBIL DENGAN FASILITAS SMS Rafi Pradata; Mochammad Rif'an; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.751 KB)

Abstract

Sistem keamanan mobil saat ini sudah sangat beragam, mulai dari alarm, kunci bermagnet, dan lain-lain. Hingga pihak ketiga membuat alat gps. Namun sistem keamanan tersebut memiliki kelemahan dalam hal ekonomis dan mobile. Jurnal ini menjelaskan tentang sistem keamanan mobil untuk mematikan dan menyalakan mesin maupun lokasi mobil melalui sms. Sms yang digunakan mempunyai format tertentu untuk melakukan perintah tersebut. Modul ITEAD SIM900 GPRS/GSM minimum system tertanam pada alat untuk komunikasi sms. Sms yang masuk diproses oleh mikrokontroller Maple LeafLabs ARM Cortex M-3 untuk mengaktifkan relay sebagai saklar. Sedangkan lokasi mobil diperoleh dari data GPS SkyLAB SKM53 yang dikirim ke user. Sistem ini memiliki keunggulan dalam hal mematikan mesin, karena mesin hanya dapat dimatikan ketika kecepatan menunjukkan 0km/jam. Hasil pengujian menunjukkan alat ini layak untuk digunakan dalam mematikan dan menyalakan mesin maupun pemantauan lokasi mobil.Kata Kunci : Sistem Keamanan Mobil, GPS, SMS.
Co-Authors Abdul Harits Muzakki A. Achmad Maulana Cholily Adharul Muttaqin Adistya Sekar Lestari Adrian Rangga Dewata Ahmad Qusyairy Ajib Setyo Arifin Akhmad Farid Prayoga Akhmad Tegar Fareza F. Alfian Khairi Amiril Mu'minin Annata, Agatha Rama Ario Danang Baskoro Ario Prasojo Azif Fuad Fahruddin Bambang Dwi Prakoso Bangkit Azhari Bayu Abi Pamungkas Bayu Satya Nugraha Tri S. Bima Feridhan Nugraha Bram Ainur Rochman Cahyo Tribuono Candra Brilianto Dandy Fajar Mahendra Deby Rhizky Pradika Dian Sarita Widaringtyas Dody Fanditya R. Dwi Yoga Hari Prasetya Dwisnita Kusbintarti Eryc Tri Juni S. Fadianto Mirza Faradisa , Annisa' Illah Farihah Hedar Farizqi, Yayang Fauzan, Vito Febrian Daniel Dwiputra Fifo Sidherial Fitra Martha Suryana Fitra Rahmat Indyanto Fitri Yuli Zulkifli Galih Ismoyo Gifari Indra Kemal Hamdi, Irham Tantowi Harfin Pratama Hideo Pratama I Putu Manu Satyam I Putu Putra Darmawan I Wayan Mustika Ivan Rahadiyan Chandra Jeffri Sindrian A. Jibril Asida Angkara M. Aulia Rahman Sembiring Sembiring M. Aziz Muslim M. B. Fathinah Hanun M. Gilang Ramadhan M. Julius St M. Julius St. Machfud Firmansyah Manerep Luis Fernando Purba Marco Noval Salomo Miladina Rizka Aziza Moch. Alfian Syafi'i Mochamad Andhika Prakasa Mochamad Choiril Iman Mochammad Julius St. Mokhammad Wildan Khakim Mudeng, V Vicky Vendy H. Mudjirahardjo, Panca Muhamad Ibnu Fajar Muhammad Anwar Sanusi Muhammad Arsyil Khahaji Muhammad Fatahilla Muhammad Haekal Muhammad Ilham Akbar Muhammad Ivan Fadillah Muhammad Kholifa Bihaque Muharrama Ahsani Taqwim n/a Fatahillah n/a Hasan n/a Misbahudin n/a Muhiroh n/a Nurusaa'adah n/a Soeprapto Nadia Alifia Hadiyati Nainaufal Hidayah Nanang Agung A. Nanang Sulistiyanto Naufan Rikza Ahmada Novvy Nurdiana Dewi Nurus Sa'adah Nurussa'adah, n/a Okky Mahmudi Onny Setyawati Panji Pakuan Pahlawan Ponco Siwindarto Prasetyanto, Andi Wahyu Priyo Sujatmiko Rachmawati, Luthfiyah Raden Arief Setyawan Radfi Dzulfikar Ramdhani Rafi Pradata Rahmadwati, n/a Raymond Abdul Aziz Ash Shidiq WR Rif'an, Mochammad Rifan Rantaba Rifqa Asruroh Efnif Rini Nur Hasanah Rizka Sisna Riyanti Rizqurrohman A. A. C. Septian Enggar Susanto Setiawan, Aditya Bagus Setiawan, Aris Prima Sevito Fernanda Pambudi Sholeh Hadi Pramono Sofiatus Solihah Suyono, Hadi Swaraka Maulana Pramono Taufiq Yudi Sulistiyono Veri Hendrayawan Waru Djuriatno Wuri Roro Indraswari Youssi, Owlena Renaseilla Zainul Abidin Zainuri, Akhmad