Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Prevalensi dan Karakteristik Varisela Anak di Rumah Sakit Ibnu Sina dan Jejaringnya Tahun 2017-2021 Nurul Muqarribah Pratiwi Ishaq; Nurelly N Waspodo; Akhmad Kadir; Dian Amelia Abdi; Nur Ayu Lestari
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 10 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i10.317

Abstract

Varisela adalah penyakit infeksius yang diakibatkan oleh virus varicella-zoster (VVZ) yang dapat menyerang mukosa dan kulit. Angka insidensi dan prevalensi varisela di Indonesia belum diteliti tetapi kasus varisela telah terjadi secara sporadis. Penelitian epidemiologi varisela belum memadai di Kota Makassar sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prevalensi dan karakteristik varisela di RS Ibnu Sina dan Jejaringnya. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien varisela pada anak di Rumah Sakit Ibnu Sina dan Jejaringnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2023 bertempat di RS Ibnu Sina, RSUD Kota Makassar, RSIA Khadijah dan RSUD Haji Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini didapatkan jumlah pasien penderita varisela pada anak dari tahun 2017-2021 sebanyak 31 orang dengan kasus terbanyak pada tahun 2021 (35,5%). Berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki (74,2%). Berdasarkan usia, tertinggi pada kelompok usia 2-5 tahun (35,5%). Lokasi lesi tersering adalah batang tubuh, wajah dan ekstremitas dengan effloresensi terbanyak berupa vesikel (25,8%). Dalam penelitian ini tidak didapatkan pasien varisela pada anak yang melakukan vaksinasi varisela (100%). Kasus pasien varisela pada anak terbanyak pada tahun 2021 dengan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki pada kelompok usia 2-5 tahun, dan lokasi lesi tersering adalah batang tubuh, wajah dan ekstremitas. Semua pasien anak yang didapatkan belum melakukan vaksinasi varisela.
Pengaruh Perilaku Hygiene dengan Kejadian Pityriasis Versicolor pada Siswa zahlah; Dian Amelia Abdi; Zulfiyah Surdam; Nurelly Noro Waspodo; Hermiaty Nasaruddin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 4 (2024): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i4.401

Abstract

Pityriasis versicolor merupakan infeksi jamur superfisial yang ditandai perubahan pigmen kulit akibat kolonisasi dari stratum korneum oleh jamur Malassezia furfur. Pityriasis versicolor dapat menginfeksi semua bagian seperti lengan, leher dan punggung. Faktor risiko penyakit ini adalah tinggal di daerah lembab, lingkungan yang kurang bersih, kamar mandi yang kotor, dan hygiene buruk. Selain itu, kondisi lingkungan dengan kelembaban yang tinggi dan panas juga mempengaruhi terjadinya Pityriasis versicolor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perilaku hygiene dengan kejadian penyakit kulit Pityriasis versicolor pada siswa sekolah berasrama di SMA 11 Pinrang. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Didapatkan kejadian penyakit kulit Pityriasis versicolor sebanyak 20 sampel (22,2%), usia terbanyak yang berusia 18 tahun dengan tingkat perilaku hygiene kategori kurang. Berdasarkan perhitungan secara statistik dengan uji Chi-Square tentang pengaruh perilaku hygiene dengan kejadian penyakit kulit Pityriasis versicolor didapatkan nilai p-value = 0,000 (< 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku hygiene dengan kejadian penyakit kulit Pityriasis versicolor pada siswa sekolah berasrama di SMA 11 Pinrang.
Uji Sensitivitas Ekstrak Kulit Batang Belimbing Wuluh terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Penyebab Acne vulgaris Reza Damayanti Saleh; Sri Vitayani; Sigit Dwi Pramono; Dian Amelia Abdi; Yani Sodiqah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i11.415

Abstract

Kulit batang belimbing wuluh mengandung senyawa penting seperti alkaloid, flavonoid, fenol, dan saponin. Senyawa ini pada tanaman herbal memiliki efek antimikroba, antioksidan, dan antiinflamasi yang dapat digunakan sebagai obat tradisional Acne vulgaris. Salah satu penyebab Acne vulgaris adalah peningkatan aktivitas flora normal kulit yaitu Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan mengetahui sensitivitas ekstrak kulit batang belimbing wuluh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab Acne vulgaris. Penelitian ini adalah true experimental dengan metode disc diffusion. Ekstrak kulit batang belimbing wuluh konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat berturut-turut sebesar 4,26 mm; 6,73 mm; 7,41 mm; dan 8,14 mm pada biakan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kontrol positif dengan antibiotik clindamycin menghasilkan zona hambat 32,76 mm pada biakan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kontrol negatif dengan aquades tidak menghasilkan zona hambat karena tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Daya hambat paling besar terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis terdapat pada ekstrak etanol kulit batang belimbing wuluh dengan konsentrasi 100% dan zona hambat 8,14 mm yang tergolong dalam aktivitas antibakteri lemah.
Faktor Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Skabies Abrar Ghifari Hasti; Dian Amelia Abdi; Zulfiyah Surdam; Nurfachanti Fattah; Lisa Yuniati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i5.460

Abstract

Skabies merupakan gangguan kulit akibat dari paparan parasit Sarcoptes scabiei. Untuk menjelaskan faktor personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang menyebabkan kejadian skabies terjadi pada santri Al Bayan Hidayatullah Makassar. Deskripsi analitik meggunakan desain cross sectional. Sampel yakni semua santri Al Bayan Hidayatullah sebanyak 67 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner personal hygiene dan lembar observasi sanitasi lingkungan. Kemudian hasil uji chi-square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara hygiene kulit dan kejadian skabies (nilai p = 0,000), terdapat hubungan antara hygiene tangan dan kejadian skabies (nilai p-value= 0,014), terdapat hubungan antara hygiene kuku dan kejadian skabies (nilai p = 0,023), terdapat hubungan antara hygiene pakaian dan kejadian skabies (nilai p = 0,000), terdapat hubungan antara hygiene handuk dan kejadian skabies (nilai p = 0,006), Tidak terdapat hubungan antara hygiene tempat tidur dan sprei dan kejadian skabies (nilai p = 0,095), Tidak terdapat hubungan antara sanitasi air bersih dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan kotoran dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan air limbah dan kejadian skabies (nilai p- = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara sarana pembuangan sampah dan kejadian skabies (nilai p = 0,538), Tidak terdapat hubungan antara kepadatan hunian dan kejadian skabies (nilai p= 0,538). Diharapkan kepada santri agar meningkatkan kebersihan personal serta meningkatkan sanitasi lingkungan sehingga terhindar dari skabies sedini mungkin.
Prevalensi Penyakit Skabies di Puskesmas Tamangapa, Puskesmas Rasmah M; Nurelly W; Indah Hamriani; Dian Amelia Abdi; Nurul Rumila Roem
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14368

Abstract

Skabies adalah masalah kesehatan masyarakat umum yang mempengaruhi sekitar 300 juta orang di seluruh dunia. Kejadian skabies di negara berkembang termasuk Indonesia terkait dengan kontak fisik antar individu, kepadatan hunian, kemiskinan dengan tingkat kebersihan yang rendah dan keterbatasan akses air bersih memudahkan transmisi dan infentasi tungau skabies. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui prevalensi skabies di Puskesmas Tamangapa, Puskesmas Antang dan Puskesmas Antang Perumnas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif retrospektif study. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data berdasarkan data rekam medik penyakit skabies di Puskesmas Tamangapa, Puskesmas Antang dan Puskesmas Antang Perumnas Tahun 2020-2022 di Makassar Sulawesi Selatan. dilaksanakan pada Agustus 2023, pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan kriteria eksklusi yaitu data rekam medik yang tidak lengkap, diagnosis skabies disertai diagnosis lain dan rujukan. Jumlah pasien skabies Tahun 2020-2020 terbanyak di Puskemas Tamangapa 49 orang. Distribusi berdasarkan usia di Puskesmas Tamangapa yaitu terbanyak usia anak-anak (5-11 Tahun), Puskesmas Antang dan Puskesmas Antang Perumnas terbanyak usia remaja awal (12-17 Tahun). Distribusi berdasarkan Jenis kelamin Puskesmas Tamangapa terbanyak adalah perempuan, sedangkan Puskesmas Antang dan Puskesmas Antang Perumnas terbanyak adalah laki-laki. Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan Puskemas Tamangapa dan Puskesmas Antang Perumnas tertinggi yaitu SD sedangkan Puskesmas Antang tertinggi yaitu SD dan SMA. Distribusi berdasarkan terapi yang diberikan Puskesmas Tamangapa dan Puskesmas Antang yaitu antiskabies dan Puskesmas Antang Perumnas yaitu kombinasi antiskabies, antihistamin dan antibiotik.
Karakteristik Pasien Dermatitis Kontak (Iritan dan Alergi) di Puskesmas Tarowang Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022-2023 Andi Gita Sentini Angraeni; Nurelly N. Waspodo; Arina Fathiyyah Arifin; Dian Amelia Abdi; Lisa Yuniati
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i3.5551

Abstract

Contact dermatitis is a general term for an acute or chronic inflammatory reaction to a substance that stimulates the skin. This disease can cause work discomfort and reduce worker productivity. Women, babies, the elderly, and those with atopic tendencies are more susceptible to irritant contact dermatitis, while allergic contact dermatitis has risks including age, occupation, and a history of atopic dermatitis. The aim of this study was to determine the characteristics of contact dermatitis patients (irritants and allergies) at the Tarowang Community Health Center, Jeneponto Regency in 2022-2023. This research is a quantitative descriptive study with a research sample of all patients diagnosed with contact dermatitis (irritant and allergic) at the Tarowang Community Health Center and 455 samples were obtained from medical record data. The results of this study show that the incidence of DKA is greater than DKI at the Tarowang Community Health Center in 2022-2023 with the general occupational characteristics of DKI patients being housewives while DKA are fishermen in the 26-45 year age category with the highest number of lesion locations on the hands of this type. The most common gender is female and the therapy used in DKI patients is an antihistamine type cetrizine while in DKA it is an antihistamine type mebihydroline napadisylate.
Co-Authors Abrar Ghifari Hasti Agung Dirgantara Agung Dirgantara Ahmad Ardhani Pratama Akhmad Kadir Andi Alamanda Irwan Andi Gita Sentini Angraeni Andi Husni Esa Darussalam Andi Masdipa Andi Muhammad Reza Cesaria Noor Andi Puspa Ratu Andi Sitti Fahirah Anggita, Dwi Anna Sari Dewi Arina Fathiyyah Arina Fathiyyah Arifin Armanto Makmun Arni Isnaini Arfah Asrini Safitri Desiani, Vivin Destya Maulani Edward Pandu Wiriansya Eny Arlini Wello Farah Ekawati Mulyadi Febie Irsandy Fendy Dwimartyono Halisa Rahmasari Hermiaty Nasaruddin Hermiaty Nasruddin Ida Royani Indah Hamriani Irmayanti Haidir Bima Iswan Wahab Lisa Yuniati Lisa Yuniati Lisa Yuniati Lisa Yuniati Lisa Yuniati Lisa Yuniaty M Hamsah M. Erwin Rachman M. Hamsah Marfia Marfia Muftiar Muhtar Muhammad Mursyid Nasrudin Andi Mappaware Nur Ayu Lestari Nur Fadilah Nurelly N Waspodo Nurelly N. Waspodo Nurelly Noro Waspodo Nurelly W Nurelly Waspodo Nurfachanti Fattah Nurul Muqarribah Pratiwi Ishaq Nurul Rumila Roem Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasmah M Resky Pratiwi L Basri Reza Damayanti Saleh Rezky Putri Indarwati Abdullah Rihlah Thahirah Al-Hikmah Rizka Anastasia Santriani Hadi Shulhana Mocktar Sidrah Darma Sigit Dwi Pramono Sri Julyani Sri Vitayani Sri Vitayani Sri Wahyu Sri Wahyuni Gayatri Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syarifuddin Wahid Titin Suhartina Rahman Utomo Andi Pangnguriseng Wiriansya, Edward Pandu Yani Sodiqah Yusriani Mangarengi Yusriani, Yusriani zahlah Zulfahmidah Zulfitriani Murfat Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam