Articles
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Wianti, Arni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang mempunyaiefek penyembuhan. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 pasien mengatakan bahwa, adabeberapa perawat yang tidak memperkenalkan diri sebelum memulai komunikasi, bicaraseperlunya, kurang ramah, pemasangan infuse tidak dikomunikasikan dulu dengan pasienatau keluarga, tidak sabar menghadapi pasien yang rewel atau sering bertanya tentangpenyakitnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaankomunikasi terapeutik pada pasien pre operasi di Ruang Dadali RSUD CideresKabupaten Majalengka Tahun 2016.Metode. Disain penelitian yang akan diteliti termasuk ke dalam disain deskriptifdengan cara observasi dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhperawat di Ruang Dadali RSUD Cideres sebanyak 15 perawat. Analisis yang digunakanunivariat dengan distribusi frekuensi.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan karaktersitik perawat berdasarkan usiadidapatkan perawat dengan usia tertua adalah 40 tahun, Karaktersitik perawatberdasarkan jenis kelamin didapatkan sebagian besar jenis kelamin perempuan da Kurangdari setengahnya pelaksanaan komunikasi oleh perawat cukup baik.Simpulan. Pihak Rumah Sakit agar mengevaluasi kembali kinerja perawatkhususnya dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik atau mengadakan seminar tentangpelaksanaan komunikasi terapeutik yang efektif.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS KALADAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2017
Wianti, Arni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengobatan yang tidak teratur atau kelalaian dalam mengkonsumsi obat, pemakaian OAT yang tidak atau kurang tepat, maupun pengobatan yang terputus dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap obat. Di Puskesmas Kaladawa angka drop out rendah tetapi penderita banyak yang tidak melakukan control ulang dahak ketika berobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru Di Puskesmas Kaladawa Kabupaten Tegal Tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan atau desain cross sectional dengan menggunakan data dari Puskesmas Kaladawa semester pertama tahun 2017 sebanyak 162 orang dengan sampel sejumlah 62 responden. Analisa univariat yang digunakan yaitu chisquare. Hasil penelitian ini menunjukan diketahui bahwa 36,8%) di Puskesmas Kaladawa tahun 2017 tidak patuh minum obat, 45,6% kurang mendapat dukungan keluarga sebanyak 54,4%, Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberculosis (TBC) dengan p value = 0,069 Bagi petugas kesehatan agar meningkatkan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada keluarga dan juga melakukan kunjungan ke rumah keluarga untuk memberikan motivasi dan dukungan.Irregular treatment or negligence in consuming drugs, inappropriate or improper use of OAT, or discontinuous treatment may result in bacterial resistance to the drug. At PuskesmasKupu low drop out rate but many people do not re-control the sputum when treatment This research aim to know Drug Compliance Compliance of Drug In Patient Tuberculosis Lung At Kupu Health Center of Regency of Tegal Year 2017. type of descriptive correlative research with cross sectional approach or design using data from PuskesmasKaladawa first semester of 2017 as many as 162 people with sample of 62 respondents. Univariate analysis used is chi-square. The results of this study showed that 36.8%) in PuskesmasKaladawa in 2017 did not adhere to taking medication, 45.6% did not receive family support as much as 54.4%, there was no relationship between family support and adherence to taking medication in patients with tuberculosis ) with p value = 0.069 For health workers to improve health education or counseling activities to families and also to visit family homes to provide motivation and support.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Kepatuhan dalam Melaksanakan Hand Hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019
Wianti, Arni;
Sukaesih, Esih
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Upaya pencegahan infeksi nosokomial yang dapat dilakukan perawat adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam menerapkan kewaspadaan standar salah satunya dengan melakukan praktek kebersihan tangan (hand hygiene). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap perawat dengan kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di Ruang Penyakit Dalam Jatayu dan Merak RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019 sebanyak 30 orang (total sampling). Waktu penelitiannya bulan Mei – Juni tahun 2019. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah (36,7%) perawat 19 tidak patuh dalam melaksanakan hand hygien, kurang dari setengah (46,7%) perawat tidak pengetahuannya kurang tentang hand hygiene dan kurang dari setengah (43,3%) perawat sikapnya negatif terhadap hand hygiene. Ada hubungan antara pengetahuan (Ïvalue = 0,029) dan sikap (Ïvalue = 0,013) dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan hand hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019. Disarankan untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap pelaksanaan cuci tangan yang dilakukan oleh perawat di ruangan, mengadakan pelatihan dan seminar, serta perlunya dipasang poster di setiap ruangan tentang pelaksanaan hand hygiene untuk mengingatkan pentingnya melakukan hand hygiene yang sesuai dengan prosedur.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 DAWUAN MAJALENGKA
Arni Wianti
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengetahuan remaja putri tentang hygiene menstruasi cenderung belum adekuat, terlebih berhubungan dengan genetalia. Penanganan kebersihan diri yang tidak benar dan tidak higienis juga dapat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme secara berlebihan dan akhirnya mengganggu fungsi alat reproduksi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat mesntruasi pada remaja putri kelas VII di SMPN 2 Dawuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Lokasi penelitian di SMPN 2 Dawuan Kabupaten Majalengka. Waktu Pelaksanaan pada April-Mei 2017. Jumlah sampel sebanyak 35 siswi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup, variabel penelitian ini adalah variabel tunggal dan analisis data menggunakan analisa univariat. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri kelas VII di SMPN 2 Dawuan paling banyak terdapat pada kategori cukup sebanyak 18 responden (51,4%). Rekomendasi dari penelitian ini diantaranya bagi siswi SMPN 2 Dawuan agar meningkatkan wawasan tentang personal hygiene saat menstruasi dengan bertanya pada orang tua, guru, dan membaca di buku ataupun di internet, bagi SMPN 2 Dawuan agar menambah buku bacaan tentang personal hygiene saat mesntruasi dan kegiatan berkala tentang personal hygiene saat menstruasi. Kata Kunci : Pengetahuan, Personal Hygiene, Menstruasi, Remaja.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS KALADAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2017
Arni Wianti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v7i1.57
Pengobatan yang tidak teratur atau kelalaian dalam mengkonsumsi obat, pemakaian OAT yang tidak atau kurang tepat, maupun pengobatan yang terputus dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap obat. Di Puskesmas Kaladawa angka drop out rendah tetapi penderita banyak yang tidak melakukan control ulang dahak ketika berobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru Di Puskesmas Kaladawa Kabupaten Tegal Tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan atau desain cross sectional dengan menggunakan data dari Puskesmas Kaladawa semester pertama tahun 2017 sebanyak 162 orang dengan sampel sejumlah 62 responden. Analisa univariat yang digunakan yaitu chisquare. Hasil penelitian ini menunjukan diketahui bahwa 36,8%) di Puskesmas Kaladawa tahun 2017 tidak patuh minum obat, 45,6% kurang mendapat dukungan keluarga sebanyak 54,4%, Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberculosis (TBC) dengan p value = 0,069 Bagi petugas kesehatan agar meningkatkan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada keluarga dan juga melakukan kunjungan ke rumah keluarga untuk memberikan motivasi dan dukungan.Irregular treatment or negligence in consuming drugs, inappropriate or improper use of OAT, or discontinuous treatment may result in bacterial resistance to the drug. At PuskesmasKupu low drop out rate but many people do not re-control the sputum when treatment This research aim to know Drug Compliance Compliance of Drug In Patient Tuberculosis Lung At Kupu Health Center of Regency of Tegal Year 2017. type of descriptive correlative research with cross sectional approach or design using data from PuskesmasKaladawa first semester of 2017 as many as 162 people with sample of 62 respondents. Univariate analysis used is chi-square. The results of this study showed that 36.8%) in PuskesmasKaladawa in 2017 did not adhere to taking medication, 45.6% did not receive family support as much as 54.4%, there was no relationship between family support and adherence to taking medication in patients with tuberculosis ) with p value = 0.069 For health workers to improve health education or counseling activities to families and also to visit family homes to provide motivation and support.
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Arni Wianti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v5i1.78
Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang mempunyaiefek penyembuhan. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 pasien mengatakan bahwa, adabeberapa perawat yang tidak memperkenalkan diri sebelum memulai komunikasi, bicaraseperlunya, kurang ramah, pemasangan infuse tidak dikomunikasikan dulu dengan pasienatau keluarga, tidak sabar menghadapi pasien yang rewel atau sering bertanya tentangpenyakitnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaankomunikasi terapeutik pada pasien pre operasi di Ruang Dadali RSUD CideresKabupaten Majalengka Tahun 2016.Metode. Disain penelitian yang akan diteliti termasuk ke dalam disain deskriptifdengan cara observasi dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhperawat di Ruang Dadali RSUD Cideres sebanyak 15 perawat. Analisis yang digunakanunivariat dengan distribusi frekuensi.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan karaktersitik perawat berdasarkan usiadidapatkan perawat dengan usia tertua adalah 40 tahun, Karaktersitik perawatberdasarkan jenis kelamin didapatkan sebagian besar jenis kelamin perempuan da Kurangdari setengahnya pelaksanaan komunikasi oleh perawat cukup baik.Simpulan. Pihak Rumah Sakit agar mengevaluasi kembali kinerja perawatkhususnya dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik atau mengadakan seminar tentangpelaksanaan komunikasi terapeutik yang efektif.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Kepatuhan dalam Melaksanakan Hand Hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019
Arni Wianti;
Esih Sukaesih
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v8i2.119
Upaya pencegahan infeksi nosokomial yang dapat dilakukan perawat adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam menerapkan kewaspadaan standar salah satunya dengan melakukan praktek kebersihan tangan (hand hygiene). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap perawat dengan kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di Ruang Penyakit Dalam Jatayu dan Merak RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019 sebanyak 30 orang (total sampling). Waktu penelitiannya bulan Mei – Juni tahun 2019. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah (36,7%) perawat 19 tidak patuh dalam melaksanakan hand hygien, kurang dari setengah (46,7%) perawat tidak pengetahuannya kurang tentang hand hygiene dan kurang dari setengah (43,3%) perawat sikapnya negatif terhadap hand hygiene. Ada hubungan antara pengetahuan (ρvalue = 0,029) dan sikap (ρvalue = 0,013) dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan hand hygiene di Ruang Penyakit Dalam RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2019. Disarankan untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap pelaksanaan cuci tangan yang dilakukan oleh perawat di ruangan, mengadakan pelatihan dan seminar, serta perlunya dipasang poster di setiap ruangan tentang pelaksanaan hand hygiene untuk mengingatkan pentingnya melakukan hand hygiene yang sesuai dengan prosedur.
Gambaran Perilaku Caring Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Tingkat I, II dan III Tahun 2022
Arni Wianti;
Sandy Nur Hidayat;
Suharno Suharno
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka - Fakultas Ilmu Keperawatan - Universitas Y
Publisher : Universitas YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v10i2.160
Caring adalah komponen fundamental yang penting, khususnya di bidang keperawatan. Sebagai bagian dari pendidikan mereka untuk menjadi perawat, mahasiswa keperawatan diharapkan menunjukkan bakat dalam pengasuhan yang welas asih. Salah satu caranya adalah menunjukkan kepedulian terhadap teman-teman sekelasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran karakteristik perilaku peduli yang ditunjukkan oleh mahasiswa S1 yang terdaftar di program studi Ilmu Keperawatan di tingkat I, II, dan III Universitas YPIB Majalengka. Metode Penelitian menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Seluruh mahasiswa tingkat tingkat I, II, dan III, yakni 387 mahasiswa adalah populasi dalam penelitian ini. Responden dipilih menggunakan proporsional stratified random sampling, sehingga diperoleh 87 sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan pada Januari 2022 dengan menggunakan metode survey dengan mengisi kuesioner (23 pertanyaan). Analisis data menggunakan analisis univariat dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93,8% responden memiliki perilaku caring pada level sangat baik dan 6,2% responden berperilaku caring pada level buruk. Disarankan agar institusi pendidikan ilmu keperawatan dapat berkolaborasi dengan berbagai narasumber pendidikan agar dapat memberikan inspirasi dan instruksi kepada mahasiswa agar bisa mengembangkan perilaku peduli mereka.