Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Nilai Karakter Religius Dalam Tradisi Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Risnawati Risnawati; Firman Firman; Alif Aditya Candra
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 1, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v1i2.3344

Abstract

Karakter religius secara umum diartikan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dalam pengertian ini jelas bawasannya karakter religius merupakan pokok pangkal terwujudnya kehidupan yang damai. Mandi safar air hitam laut adalah sebuah tradisi/budaya yang di lakukan oleh masyarakat desa air hitam laut yang sudah ada sejak tahun 1865 yang umumnya di lakukan oleh masyarakat dari Sulawesi Selatan, mandi safar adalah mandi yang di lakukan pada hari rabu terakhir bulan safar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa nilai karakter religius yang terkandung di dalam tradisi mandi safar serta mengetahui bagaimana tahapan prosesi tradisi mandi safar di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini dilakukan di Desa Air Hitam Laut, Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 01 April 2024-01 Juli 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif etnografi dan di deskripsikan Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara dengan tokoh adat, kepala desa dan masyarakat, obseravasi dan dokumentasi. Kemudian direduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, data yang dihasilkan nantinya berbentuk penjabaran berupa kata-kata. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai karakter religius yang dimiliki dalam tradisi mandi safar yaitu cinta damai (kebersamaan, keharmonisan dan kerja sama), toleransi (tidak memandang suku, ras dan agama), persahabatan (ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antar bangsa) dan ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia), dan teguh pendirian (tradisi mandi safar Air Hitam Laut masih dilestarikan hingga saat sekarang ini).
MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH DALAM MENGGUNAKAN DAN MENGKREASIKAN SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Bradley Setiyadi; Firman Firman; Denny Denmar; Aprillitzavivayarti Aprillitzavivayarti; Agus Lestari
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media dan sumber belajar yang dibuat dan dikreasikan oleh guru dan siswa dapat memberikan manfaat yang besar bagi ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Mengkreasikan barang-barang atau bahan-bahan yang ada di lingkungan sekolah dapat meningkatkan kreativitas siswa serta membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Media pembelajaran dan sumber belajar merupakan penunjang proses belajar yang selalu berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang mencangkup lingkungan fisik, sosial, intelektual dan nilai-nilai. Lingkungan di sekitar peserta didik, baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar sekolah, dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dimana dengan pemanfaatan lingkungan tersebut, peserta didik mendapatkan pengalaman belajar konkret karena dapat mengamati objek secara langsung sehingga proses pembelajaran menjadi optimal.