Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search
Journal : JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIKA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD. DR. SOEDARSO DAN KLINIK KITAMURA PONTIANAK Mita, Gita; Saleh, Ismael; Marlenywati, Marlenywati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 1 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1492.016 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i1.160

Abstract

Latar belakang : Penderita DM memiliki 15-25% berpotensi mengalami ulkus kaki diabetik selama hidup mereka, dan tingkat kekambuhan 50% sampai 70% selama 5 tahun. Angka kejadian Ulkus diabetika di RSUD. Dr. Soedarso Pontianak setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2011 proporsi Ulkus diabetika sebesar 3,19%, mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi sebesar 5,08%, dan tahun 2013 sebesar 5,41%. Ulkus bila terjadi infeksi tidak diatasi dengan baik, hal itu akan berlanjut menjadi pembusukan bahkan dapat diamputasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetika pada penderita diabetes mellitus di RSUD. Dr. Sodarso dan Kitamura Pontianak. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 74 responden (37 kasus dan 37 kontrol) diambil menggunakan teknik accidental sampling. Menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita DM ≥8 tahun (p value = 0,019), riwayat ulkus sebelumnya (p value = 0,000), kebiasaan olahraga (p value = 0,000), kepatuhan berobat (p value = 0,010), keterpaparan asap rokok (p value = 0,005), perawatan kaki (p value = 0,027) dan penggunaan alas kaki (p value = 0,002). Variabel yang tidak berhubungan yaitu aktivitas fisik (p value = 0,352), kepatuhan diet (p value = 0,485), dan usia (p value = 0,772). Saran : Bagi RSUD. Dr. Soedarso dan Kitamura Pontianak untuk meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada penderita Diabetes Mellitus. Meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan olahraga secara rutin, pengobatan, menghindari paparan asap rokok, perawatan kaki teratur, dan penggunaan alas kaki yang tepat dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sehingga komplikasi bisa diminimalisir.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) (Studi Pada Pekerja di Kantor Bank “X” Provinsi Kalimantan Barat) Imran, Imran; Saleh, Ismael; Rochmawati, Rochmawati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.291 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i1.843

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan merupakan faktor yang signifikan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan tenaga kerja. Buruknya kualitas udara dalam ruangan akibat keberadaan pencemaran udara (suhu, kelembaban, debu dan peralatan perkantoran) yang sangat berperan terhadap timbulnya Sick Building Syndrome (SBS).Kejadian SBS pada pekerja didalam berbagai survei beberapa penelitian di Indonesia proporsinya mencapai 41,3%–81%.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor lingkungan kerja dengan kejadian SBSdi Kantor Bank “X” Provinsi Kalimantan Barat.Penelitian ini menggunakandesaincross sectional. Sampel dalam penelitian ini 93 orang yang diambil dengan teknikproportional stratified random sampling. Uji statistik yang digunakanuji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kejadian SBS sebesar 39,8%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan antara suhu ruangan (P value= 0,034, PR 2,353), keberadaan printer laser (P value= 0,027, PR 1,947), dan kepadatan pegawai (P value= 0,009, PR 2,042) dengan kejadian SBS. Adapun kelembaban (Pvalue= 0,275) dan debu total (Pvalue= 0,175) tidak ada hubungan dengan kejadian SBS.Disarankan untuk meminimalisir penggunaan peralatan kantor seperti printer laser sehingga polutan dari printer laser tidak dapat mempengaruhi udara dalam ruangan kantor dan memberikan tanaman hias di dalam ruangan untuk menguraikan udara tercemar dalam ruangan kantor.
FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Putriani, Annisa; Saleh, Ismael; Hernawan, Andri Dwi
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 1 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2029.666 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i1.102

Abstract

Latar Belakang:Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Pneumonia sangat berpotensi menular didalam rumah dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Pneumonia dapat muncul karena beberapa faktor risiko seperti faktor lingkungan meliputi kepadatan hunian kamar, kelembaban, luas ventilasi, polusi udara didalam dan luar rumah, penggunaan racun nyamuk, serta keberadaan sekat dapur.Persentase penyakit Pneumonia pada tahun 2010 di Kalimantan Barat terdapat 4,77% dan tahun 2011 terdapat 4,71%, sementara UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatantahun 2013bulan Januari-Juli terdapat 124balitaPneumonia. Tujuan : penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor risiko lingkungan yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. Metode :penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian Case Control dengan jumlah sampel sebanyak 68 responden terdiri dari 34 responden kelompok kasus dan 34 pada kelompok kontrol. Hasil : penelitian menunjukkan bahwatidak ada hubungan antara kepadatan hunian kamar (p value = 0,327), polusi udara (p value = 0,183), luas ventilasi (p value = 0,186), tingkat kelembaban (p value = 0,051), penggunaan racun nyamuk (p value = 0,709), keberadaan sekat dapur (p value = 0,045; OR = 0,244) dan polusi asap rokok (p value = 0,242) dengan kejadian Pneumonia pada balita di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. Saran :kepada orangtua balita agar menghindarkan anak dari paparan polusi asap rokok, membangun rumah atau memilih rumah sesuai peraturan pemerintah sertamemperbaiki kondisi fisik dapur agar memenuhi syarat.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH SISWA SMK NEGERI I KELAM PERMAI TAHUN 2015 Damayanti, Rinda; Saleh, Ismael; Dewi, Ria Risti Komala
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.5 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i1.848

Abstract

Latar belakang : Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat. UNICEF pada tahun 2012 menyebutkan sekitar 110.000 jiwa remaja berusia antara 10 – 19 tahun meninggal dunia karena virus HIV, Ditjen PP&PL DepKes tahun 2014 menyebutkan kematian karena HIV/AIDS sebanyak 9.585 jiwa. Di Kabupaten Sintang tercatat 12 orang remaja usia di bawah 15 tahun mengidap HIV, 66 orang ODHA dengan usia 15 – 24 tahun. Di wilayah Kecamatan Kelam Permai sampai dengan pertengahan tahun 2015 tercatat 10 orang penderita HIV,sudah meninggal dunia 2 orang, dan hidup dengan Aids sebanyak 6 orang.Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah siswa SMK Negeri I Kelam Permai.Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 142 responden diambil menggunakan teknik simple random sampling. Menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ( p value = 0,005; OR = 0,147, 95% CI = 0,032 – 0,676), sumber informasi ( p value = 0,006; OR = 10,167, 95% CI = 2,252 – 45,904), teman sabaya( p value = 0,000; OR =11,375, 95% CI =2,476-52,249) dengan perilaku seksual pranikah siswa SMK Negeri I Kelam Permai. Variabel yang tidak berhubungan yaitu Religiusitas ( p value = 0,546; OR = 1,377, 95% CI = 0,486 – 3,904).Saran : Bagi pihak sekolah dapat mempertimbangkan untuk memasukkan kurikulum kesehatan reproduksi yang diberikan kepada siswa-siswi melalui bimbingan konseling yang lebih mendalam .
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI PADA PASANGAN USIA SUBUR (Studi Kasus di Puskesmas Kec. Pontianak Kota) Sufiati, Fitra Sawiyya; Mardjan, Mardjan; Saleh, Ismael
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 02 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.573 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i02.324

Abstract

Background: Contraception method is an effort to reduce the high number of mortality and morbidity caused by pregnancy. each method have the pluses and the minuses so simetimes it selection become a problem for fertile age couple. Tubectomy contraception is a long term contraception (permanent) and relatively has noside efect. Tubectomy contraception suggested for the fertile age couple who have minimally 2 kids and the age of the mother 26 years old above. it’s because pregnancy that happen in fertile age couple over than 26 years old has a high risks and also the mother is very susceptible towards disease. There was a significant improvement in Indonesia MMR from 228 (2007) to 359 (2012) per 100,000 live births. The use of contraceptive methods in particular steady Operations Women (MOW) in Puskesmas Kampung Bali during the year 2010 to the year 2011 and in 2012 had a significant decrease of 8.8%, 1.9% to 0.3%. Users tubectomy at the City Health Center Kec.Pontianak 59 cases.Aim: The purpose of this study was to determine the risk factors (economic, social and cultural (beliefs) and husband's support) with the selection of contraceptive methods tubectomy in fertile couples in Kec. Pontianak City Health Center.Method: This study is an observational analytic study with case-control study design. Analysis of the data in the study covers univariate and bivariate analysis. the sample size in this study is as much as 66 respondents (22 cases and 44 controls). Statistic test using chi-square test bivariate analysis with significant standart 95% and using Odds Ratio (OR) to know the number of the risk.Results: The results showed that there is a relationship between economic factors(p 0.000), sociocultural (trust) (p 0.034), support the husband (p 0.000) with the selection tubectomy contraception in Kec. Pontianak City Health Center.Suggestion: The health workers and family planning field workers are expected to play an active role in increasing the awareness of fertile age couples by providing a sustainable extension to the community in order to increase their participation in unsing tubectomi.Key words: Economic Factors, Socio-cultural, husband support
ANALISIS HIGIENE PERSONAL DAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA NEGERI 2 SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Iskandar Arfan; Ismael Saleh; Siska Siska
Jumantik Vol 8, No 2 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v8i2.3557

Abstract

Keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh 75% wanita di dunia minimal satu kali selama hidupnya. Hasil survei studi pendahuluan menunjukkan 8 dari 10 orang siswi pernah mengalami keluhan keputihan berupa keluarnya cairan berwarna putih kekuningan disertai rasa gatal pada vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene personal (higiene personal organ reproduksi, higiene personal pakaian dalam, higiene personal menstruasi) dengan kejadian keputihan pada siswi SMA Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara. Metode penelitian  menggunakan jenis observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh siswi kelas X,XI,XII sebanyak 42 orang, sampel diperoleh sebanyak 42 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan analisa uji chi square. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan higiene personal organ reproduksi (p value 0,004 ; PR 7,680 ; CI 1,756-3,583), higiene personal pakaian dalam (p value 0,001 ; PR 10,800 ; CI 2,358-4,464), higiene personal menstruasi (p value 0,000 ; PR 9,872 ; CI 3,248-6,527) terhadap kejadian keputihan abnormal pada siswi SMA Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara. Saran penelitian diharapkan siswi dapat menerapkan higiene personal (higiene personal organ reproduksi, higiene personal pakaian dalam, higiene personal menstruasi) yang baik serta pihak sekolah menjalin kemitraan terhadap instansi kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan khususnya terkait praktik higiene personal  kesehatan reproduksi pada peserta didik.
IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KEPADATAN LARVA NYAMUK AEDES DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PONTIANAK BARAT Ismael Saleh; Titi Tarisa Sinarpi
Jumantik Vol 9, No 1 (2022): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i1.4117

Abstract

Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pontianak Barat mengalami peningkatan jumlah kasus sejak tiga tahun terakhir dari tahun 2017-2019, yaitu 11 kasus, 14 kasus menjadi 16 kasus. Indikator angka Bebas Jentik mengalami penurunan dari tahun 2018 ke 2019 yaitu 80,95% ke 72,05%. Indeks entomologi dapat digunakan untuk memudahkan menganalisis upaya pengendalian yang harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi larva dan mengukur kepadatan larva aedes di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 rumah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Letak kontainer positif jentik lebih mendominasi di luar rumah (75%) daripada di dalam rumah (25%). Berdasarkan House Index (48,6%), Container Index (7,32%) dan Breteau Index (54%) menunjukkan kepadatan tinggi terhadap risiko penularan penyebaran penyakit DBD. Kemudian tempat perindukan dominan positif jentik terdapat pada kategori controllable sites (100%) dan jenis kontainer dominan positif jentik adalah tempayan (2,9%) serta penemuan kontainer baru yaitu 4 ember yang positif jentik merupakan wadah air untuk cuci tangan di masa pandemi covid-19. Jenis larva nyamuk dari 20 sampel yang diidentifikasi adalah Aedes (100%). Disarankan pihak puskesmas lebih meningkatkan pengendalian DBD pada masa pandemi covid-19, melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seluruh Rukun Tangga (RT) dan melakukan penggunaan indikator breateu index guna upaya pengendalian vektor.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Indah Amalia; Ismael Saleh; Abduh Ridha
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4665

Abstract

Kelelahan kerja pada perawat dapat berpengaruh pada tubuh secara fisik dan mental serta membahayakan pasien, perawat, dan rekan sejawat sehingga berisiko terjadinya kesalahan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 60 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2022. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kelelahan kerja perawat, yaitu status kawin (p = 0,023), status gizi kurus (p = 0,010), masa kerja (p = 0,005), lama kerja (p = 0,021), beban kerja mental (p = 0,006), dan shift kerja (p = 0,016).  Saran penelitian diperlukan pengaturan jam kerja, pembagian waktu kerja yang seimbang, dan rotasi pekerjaan dari manajemen rumah sakit untuk mengatasi kelelahan kerja perawat.
Gambaran Lingkungan Fisik Ruang Kamar Asrama Mahasiswa Putra Kayong 1 Kota Pontianak Rama Nugraha; Rochmawati Rochmawati; Ismael Saleh
Jumantik Vol 8, No 1 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v8i1.3576

Abstract

Pencemaran udara dalam ruang (indoor air pollution) adalah suatu keadaan satu atau lebih polutan dalam ruangan rumah yang karena konsentrasinya dapat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Studi pendahuluan pada penghuni asrama denagn keluhan bersin 30%, batuk 25%, iritasi mata 10%, sakit kepala 25% dan lain-lain 10%. Keluhan-keluhan tersebut biasanya menetap setidaknya satu sampai dua minggu. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran lingkungan fisik ruang kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota pontianak. Jenis penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan crooss sectional. Sample penelitian berjumlah 15 kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota pontianak, dan analisis data yaitu univariat.Hasil penelitian pada kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota Pontianak menunjukan suhu sebagian besar memenuhi syarat sebesar 73,3%, kelembaban sebagian besar tidak memenuhi syarat sebesar 66,7%, pencahayaan sebagian besar tidak memenuhi syarat sebesar 53,3%, luas ventilasi 100% tidak memenuhi syarat, kepadatan hunian 100% memenuhi syarat, sanitasi kamar sebagian besar memenuhi syarat sebesar 53,3%.Saran kepada penghuni asrama untuk selalu membuka jendeka kamar setiap pagi agar cahaya matahari dapat masuk secara maksimal ke dalam kamar, serta ventilasi dimaksimalkan funsinya agar terjadi sirkulasi udara.