Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Effect of Artemisia vulgaris Extract on Granzyme Expression and Tumor Mass Diameter (Study of Adriamycin Cyclophosphamide Chemotherapy in Adenocarcinoma Mammae C3H Mice Model) Hardanto, Gery Rifano; Budijitno, Selamat; Hardian, Hardian
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 31, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2021.031.04.1

Abstract

Breast cancer incident continues to increase globally. The surgical management can be combined with other therapeutic modalities, including chemotherapy, radiation, and immunotherapy, such as Artemisia vulgaris (AV). This study aimed to determine the effect of AV extract on Granzyme expression and tumor mass diameter growth of C3H mice with adenocarcinoma mammae. Twenty-four female C3H mice were randomly divided into groups of K (control), P1 (AC chemotherapy), P2 (AV extract), and P3 (combination). Adenocarcinoma mammae were inoculated from donor mice. Two cycles of chemotherapy by Adriamycin 0.18 mg and Cyclophosphamide 1.8 mg were given intravenously, while Artemisia vulgaris 13 mg (0.2 ml) was given orally once per day. Granzyme expression was assessed using immunohistochemical staining, while tumor mass diameter growth was measured using tumor calipers. There was a significant negative correlation between and tumor mass diameter growth (p=0,001 and r=-0,911). Artemisia vulgaris increases the apoptotic effects of Adriamycin-Cyclophosphamide chemotherapy by increasing Granzyme expression and decreasing tumor mass diameter growth in adenocarcinoma mammae C3H mice.
HUBUNGAN ANTARA DERAJAT NYERI DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PARU YANG MENJALANI KEMOTERAPI Auliya Husen; Chatarina Suharti; Hardian Hardian
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.529 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14251

Abstract

Latar Belakang : Kanker paru merupakan penyakit keganasan yang sering ditemui dan merupakan penyebab utama kematian akibat keganasan di seluruh dunia, terutama di Indonesia yang sebagian besar penduduknya merupakan perokok. Pada umumnya, kanker paru ditemukan pada stadium lanjut, yaitu stadium III B dan IV, sehingga tujuan utama pengobatannya adalah untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup. Salah satu pilihan terapinya adalah kemoterapi. Kemoterapi menimbulkan banyak efek samping, diantaranya adalah nyeri. Selain karena kemoterapi, nyeri juga dapat terjadi karena kanker itu sendiri. Tujuan : Membuktikan hubungan antara derajat nyeri dengan tingkat kualitas hidup pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain belah lintang pada 13 pasien kanker paru di Instalasi Kemoterapi RSUP Dr. Kariadi Semarang sejak bulan April hingga Juni 2016. Karakteristik sosiodemografis dan data klinis yang mencakup diagnosis, stadium kanker, performance status, dan siklus kemoterapi adalah data sekunder yang diambil dari rekam medik, diikuti oleh wawancara berbasis kuesioner. Analisis statistik menggunakan Pearson dan Spearman. Hasil : Rerata derajat nyeri pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi adalah 6,5 ± 2,22 dan rerata skor total kualitas hidup pasien adalah 799,6 ± 81,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat nyeri dengan tingkat kualitas hidup pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi (p=0,8). Derajat nyeri memiliki hubungan yang bermakna (r=-0,854) dengan status kesehatan global (p<0,001) dan sesak napas (r=0,537) dengan p=0,04. Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat nyeri dengan tingkat kualitas hidup pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi.
Penyuluhan Hukum Tentang Bahaya dan Dampak Bullying di Madrasah Aliyah Nurul Firdaus Izziyana, Wafda Vivid; Rimbawan, Andhika Yuli; Hardian, Hardian; Sari, Rika Maya; Budiwati, Septrina
Borobudur Journal on Legal Services Vol 4 No 1 (2023): Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bjls.v4i1.8560

Abstract

Bullying merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan karena memberikan dampak negatif dan trauma berkepanjangan dalam kehidupan seseorang. Kasus bullying di sekolah banyak ditemukan di Indonesia maupun internasional, pengabdian ini dilakukan di MA Nurul Firdaus dengan menggunakan metode penyuluhan hukum terkait fenomena bullying dampak bullying, pengertian dan ruang lingkup traditional bullying dan cyberbullying, persamaan traditional bullying dan cyberbullying, dan tindakan prevensi dan intervensi terhadap bullying. Hasil program pengabdian ini memberikan pengetahuan kepada siswa di terkait bahaya dan dampak dari bullying.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis dengan Metode ATC/DDD dan Gyssens pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) di RSUP Dr. Kariadi Semarang Arief, Nadia; Hardian, Hardian; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.22431

Abstract

Antibiotik profilaksis umumnya diberikan kepada pasien SC sebelum tindakan operasi agar mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Penggunaan antibiotik profilaksis yang tidak rasional menjadi salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik, sehingga penting dilakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik profilaksis guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik dan infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien SC di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2020. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan deskriptif, data diperoleh secara retrospektif melalui rekam medis pasien. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90% serta kualitatif menggunakan metode Gyssens. Kuantitas penggunaan antibiotik profilaksis SC diperoleh nilai total DDD yaitu 65,74 DDD/100 patient-days. Antibiotik profilaksis yang termasuk DU 90% yaitu cefazolin (62,63 DDD/100 patient days). Kualitaspenggunaa antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% termasuk kategori 0, dan 84,48% lainyatermasuk kategori I VI. Antibiotik dengan kuantitas penggunaan tertinggi sebagai profilaksis SC yaitu cefazolin. Kualitas penggunaan antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% penggunaan antibiotik rasional, sedangkan 84,48% lainnya termasuk tidak rasional.
Perbedaan Kejadian Medication Error Fase Prescribing pada Resep Manual dan e-Resep di Rumah Sakit Nasional Diponegoro Periode Oktober-November Tahun 2022 Christian, Vika Adelia; Hardian, Hardian; Dianingati, Ragil Setia
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.24319

Abstract

Medication error merupakan kesalahan pelayanan kesehatan yang seharusnya dapat dihindari dengan cara skrining resep oleh tenaga kefarmasian. Sistem e-prescribing berperan dalam mencegah kesalahan pengobatan dengan memanfaatkan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian medication error padafase prescribing serta perbedaannya, termasuk skrining administratif dan komponen prescribing, antara resep manual dan e-resep periode OktoberDesember 2022 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan non-eksperimental, cross sectional observasional, retrospektif dengan metode proportional random samplingyang memperhitungkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kejadian medication error yang ditemukan pada skrining administratif dan fase prescribing di rumah sakit nasional diponegoro sebesar 38% resep manual, 14% e-resep untuk skrining administratif, sedangkan untuk komponen prescribing resep manual 7%, e-resep 0% dimana kejadian medication error fase prescribing didapatkan resep manual 45% dan e-resep 14%, dari hasil kejadian medication error yang ditemukan terdapat perbedaan yang signifikan pada kejadian medicationerror (nilai p <0,05). Pada periode Oktober-Desember 2022 di Rumah Sakit Nasional Diponegoro, kejadian medication error pada fase prescribing tercatat sebesar 45%pada resep manual dan 14% pada e-resep, menunjukkan perbedaan signifikan antara keduanya. 
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Rasionalitas Swamedikasi Batuk di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Andani, Dea Fildatul; Annisaa', Eva; Hardian, Hardian
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.22428

Abstract

Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk menangani suatu penyakit yang tergolong ringan tanpa bantuan petugas medis. Batuk merupakan salah satu contoh penyakit yang dapat diobati dengan cara swamedikasi. Batuk merupakan reflek alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat asing seperti debu, asap, kotoran, lendir, atau makanan dari dalam saluran pernapasan. Masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan biasanya akan melakukan pengobatan secara swamedikasi jika menderita sakit batuk. Untuk dapat menggunakan obat batuk secara swamedikasi masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang obat batuk serta cara penggunaannya yang rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi batuk pada masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif observasional dengan teknik Purposive Sampling serta instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 49,2% masyarakat Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat pengetahuan batuk yang tinggi dan sebanyak 62,6% masyarakat menggunakan obat swamedikasi secara rasional. Tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan rasionalitas swamedikasi batuk.Kata kunci: batuk, kuesioner, purposive sampling, swamedikasi
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Remaja Di Rawat Inap RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Fitriana, Anisa Desty; Hardian, Hardian; Eka Dini, Intan Rahmania
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.20423

Abstract

 Latar Belakang: Di Indonesia tahun 2017, skizofrenia menjadi beban penyakit dengan peringkat ke-3 yang menyebabkan Disability Adjusted Life Years (DALYs) dimana 6,2%-nya dialami remaja. Terapi utama untuk skizofrenia menggunakan obat antipsikotik. Penggunaan antipsikotik yang tidak rasional mengakibatkan ketidaktercapaian target terapi dan toksisitas sehingga perlu dilakukan evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik. Evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik bertujuan untuk meminimalisir terjadi perburukan gejala, efek samping obat, kontraindikasi dan risiko tidak tercapainya target terapi.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan dan rasionalitas antipsikotik pada pasien skizofrenia remaja di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.Metode: Penelitian bersifat observasional deksriptif dengan pendekatan retrospektif pada 123 pasien skizofrenia remaja yang menerima antipsikotik di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 menggunakan metode simple random sampling.Hasil: Dari hasil penelitian penggunaan antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%) Berdasarkan data evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik, diperoleh hasil 100% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 88,62% tepat obat dan 100% tepat dosis.Kesimpulan: Pola penggunaan antipsikotik paling banyak yaitu kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%) dan rasionalitas penggunaan antipsikotik sebesar 97,2% dimana ketidakrasionalitasan disebabkan karena ketidaktepatan obat dan dosis.Kata kunci : Gangguan Jiwa, Skizofrenia, Remaja, Antipsikotik, Rasionalitas   
Efektivitas Ozonated Virgin Coconut Oil Dosis Bertingkat Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Skin Graft Autolog Ditinjau Dari Jumlah Fibroblas Dan Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor Pada Tikus Sprague Dawley Napitupulu, Johan Rinto Even; Hardian, Hardian; Najatullah, Najatullah
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 1 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.524 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i1.447

Abstract

Abstract Background: Now, Skin grafts are one of the therapies of choice in the wound healing process. And this is still developing today. The process of formation fibroblas and the formation of vascular endothelial growth factor have an important role in healing skin graft wounds. Ozonated virgin coconut oil has an important role in wound healing. Objective: To prove the effect of ozonated virgin coconut oil in various doses in increasing number of fibroblas and expression of vascular endothelial growth factor of skin graft wounds. Methods: This study is an experimental study with "Randomized parallel study with controlled group design" on 40 Sprague Dawley rats which are performed an autologous skin graft at the same time. Samples were divided randomly into 8 groups (K1 and K2 = without ozonated VCO), (A1 and A2 = ozonated VCO 50,4 mg/ml), (B1 and B2 = ozonated VCO 103,2 mg/ml), (C1 and C2 = ozonated VCO 204 mg/ml). Evaluation of the amount of fibroblas was done by staining hematoxylin & eosin after the 6th day and the expression of vascular endothelial growth factor was done by staining immunohistochemistry after the 12th day after skin graft. Results: Statistical analysis of the amount of fibroblas after the 6th day was found to be significantly different between the K1 vs A1 group (p = 0.029), K1 vs B1 (p = 0.004), K1 vs C1 (p = 0.000), on the 12th day was found significantly different the amount of fibroblast between K2 vs A2 ( p = 0,029 ), K2 vs B2 ( p = 0,010 ), K2 vs C2 ( p = 0,001 ). The expression of vascular endothelial growth factor on the 6th day was found a significant difference between the K1 vs A1 group (p = 0.024), K1 vs B1 (p = 0.005), K1 vs C1 (p = 0.001), on the 12th day was found significantly different the expression of vascular endothelial growth factor between K2 vs A2 ( p = 0,011 ), K2 vs B2 ( p = 0,036 ), K2 vs C2 ( p = 0,004 ) . Conclusion: Ozonated VCO can increase the amount of fibroblas and expression of vascular endothelial growth factor in the wound healing process of autologous skin graft in Sprague Dawley rats. Keywords: Ozonated VCO, full thickness skin graft, fibroblas, VEGF.
EFEKTIVITAS OZONATED VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA FULL THICKNESS SKIN GRAFT AUTOLOG TIKUS SPRAGUE DAWLEY Ditinjau dari Ekspresi TGF-? dan Jumlah Neutrofil Kusuma, Nauval Marta; Hardian, Hardian; Najatullah, Najatullah; Yuniati, Renni; Susilaningsih, Neni
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.499 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i3.489

Abstract

Abstract Introduction : Skin grafts are now one of treatment option in wound healing process that is always developing. TGF-bexpression and the number of neutrophils have an important role in healing skin graft wounds. Ozone (O3) has disinfecting properties that are effective in wound healing. Objective : Proving the effectiveness of Ozonated VCO for Full Thickness Skin Graft wound healing using parameter of TGF-b expression and neutrophil number. Method : This study is an experimental study with a post-test only design group of 40 Sprague Dawley rats performed autologous skin graft at the same time. Samples were divided randomly into 8 groups (K1 = without Ozonated VCO), (A1 = Ozonated VCO 50 mg / ml), (B1 = Ozonated VCO 100 mg / ml), (C1 = Ozonated VCO 200 mg / ml), ( K2 = without Ozonated VCO) (A2 = Ozonated VCO 50 mg / ml), (B2 = Ozonated VCO 100 mg / ml), (C2 = Ozonated VCO 200 mg / ml). Assessment of TGF-b expression and neutrophil number of tissue was performed by staining hematoxylin & eosin and immunohistochemistry on days 6 and 12 after skin graft. Results : There were significant differences (p <0.05) TGF-b expression and neutrophils number of tissue between the control group and the administration of Ozonated VCO doses of 50 mg / ml, 100 mg / ml and 200 mg / ml on days 6 and 12 post skin graft. Conclusion : The administration of Ozonated VCO effectively improve Full Thickness Skin Graft wound healing seen from macroscopic wounds, increase TGF-b expression and decrease the number of neutrophils.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Remaja Di Rawat Inap RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Fitriana, Anisa Desty; Hardian, Hardian; Eka Dini, Intan Rahmania
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.20423

Abstract

 Latar Belakang: Di Indonesia tahun 2017, skizofrenia menjadi beban penyakit dengan peringkat ke-3 yang menyebabkan Disability Adjusted Life Years (DALYs) dimana 6,2%-nya dialami remaja. Terapi utama untuk skizofrenia menggunakan obat antipsikotik. Penggunaan antipsikotik yang tidak rasional mengakibatkan ketidaktercapaian target terapi dan toksisitas sehingga perlu dilakukan evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik. Evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik bertujuan untuk meminimalisir terjadi perburukan gejala, efek samping obat, kontraindikasi dan risiko tidak tercapainya target terapi.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan dan rasionalitas antipsikotik pada pasien skizofrenia remaja di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.Metode: Penelitian bersifat observasional deksriptif dengan pendekatan retrospektif pada 123 pasien skizofrenia remaja yang menerima antipsikotik di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 menggunakan metode simple random sampling.Hasil: Dari hasil penelitian penggunaan antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%) Berdasarkan data evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik, diperoleh hasil 100% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 88,62% tepat obat dan 100% tepat dosis.Kesimpulan: Pola penggunaan antipsikotik paling banyak yaitu kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%) dan rasionalitas penggunaan antipsikotik sebesar 97,2% dimana ketidakrasionalitasan disebabkan karena ketidaktepatan obat dan dosis.Kata kunci : Gangguan Jiwa, Skizofrenia, Remaja, Antipsikotik, Rasionalitas