Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

UJI EMISI GAS BUANG PEMANFAATAN BAHAN BAKAR PIROLISIS HDPE PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER Vemby Wiwit Nurahman; Ika Kusuma Nugraheni; Anggun Angkasa B.P
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.675 KB) | DOI: 10.34128/je.v4i2.46

Abstract

Plastik hingga saat ini masih merupakan bahan yang banyak digunakan oleh kalangan industri maupun rumah. Di Indonesia, konsumsi energi di berbagai sektor seperti transportasi, industri dan energi listrik untuk rumah tangga tercatat terus meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 5,2%, sebaliknya cadangan energi nasional yang semakin menipis menimbulkan kehawatiran a kan krisis energi di masa mendatang jika tidak ditemukan sumber-sumber energi yang baru. Pirolisis selain mampu mengolah plastik dengan aman, juga menghasilkan produk cair yang bisa menjadi alternatif sumber bahan bakar. Cairan dari pirolisis digunakan sebagai bahan campuran bahan bakar, setelah diketahui kandungan dari bahan bakar hasil pirolisis kemudian diuji coba menggunakan motor bensin empat tak satu silinder merek Jupiter Z 110 cc tahun pembuatan 2007. Pengujian dilakukan dengan variasi minyak pirolisis dengan bahan bakar premium murni, campuran bahan bakar variasi perbandingan 95% premium berbanding 5% biofuel, 90% premium berbanding 10% biofuel, 85% premium berbanding 15% biofuel, dan 80% premium berbanding 20% biofuel. Dengan metode ini di harapkan dapat mengurangi masalah sampah pada lingkungan dan juga dapat mengurangi keutuhan bahan bakar fosil, selain dapat mengurangi masalah sampah pemanfaatan limbah botol plastik ini juga diharapkan dapat menjadi bahan bakar alternatif di masa depan.
IDENTIFIKASI SENYAWA HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK GORENG BEKAS TERKATALISIS KALSIUM OKSIDA DAN PENGARUHNYA PADA KARAKTERISTIK BIODIESEL Ika Kusuma Nugraheni; Kurnia Dwi Artika; Rusuminto Syahyuniar
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.826 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v15i2.9605

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi senyawa hasil transesterifikasi minyak goreng bekas terkatalisis CaO. Transesterifikasi dilakukan untuk mengubah minyak goreng bekas yang hingga saat ini belum termanfaatkan, menjadi bahan bakar biodiesel. Kalsium Oksida (CaO) yang merupakan katalis heterogen dan mudah didapat digunakan sebagai katalis dalam penelitian ini. CaO diaktivasi secara fisika dengan dikalsinasi pada suhu 550-950 OC selama 4 jam. Transesterifikasi dilakukan menggunakan methanol dengan rasio molar minyak : methanol 1:12.  Variasi katalis yang ditambahkan sebesar 1%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dari berat minyak. Transesterifikasi dilakukan pada sistem refluks dengan suhu pemanasan 60 oC selama 30 menit dan didiamkan 24 jam. Metil ester yang dihasilkan dianalisis menggunakan GCMS untuk diketahui kandungan senyawanya dan diuji nilai densitas dan viskositasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar kandungan senyawa metil ester yang dihasilkan adalah golongan asam palmitat (asam heksadekanoat) dan asam oleat (9-octadecenoic acid). Adanya  senyawa tertinggi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai densitas dan viskositas Biodiesel
SKRINING FITOKIMIA DARI ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.Beauv) DAN LIDAH ULAR (Hedyotis Corymbosa L.Lamk) Seniwaty Seniwaty; Raihanah Raihanah; Ika Kusuma Nugraheni; Dewi Umaningrum
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.353 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i2.2035

Abstract

Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai obat yang kita kenal sebagai obat tradisional. Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat sampai sekarang terus meningkat. Indonesia sangat kaya dengan tanaman yang digunakan sebagai obat. Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai macam keluhan dan penyakit adalah tanaman alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv) dan lidah ular (Hedyotis Corymbosa L. Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah kandungan senyawa sekunder dari tanaman alang-alang dan lidah ular. Penelitian ini meliputi identifikasi senyawa metabolit sekunder dari kedua jenis tanaman tersebut dapat dilakukan dengan metode skrining fitokimia, yang meliputi analisis kualitatif (identifikasi alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, dan triterpenoid, serta glikosida jantung) yang dilanjutkan dengan analisa kuantitatif dari senyawa metabolit yang diketahui. Dari hasil penelitian pada tanaman alang- alang positif mengandung alkaloid sebesar 1,07% dan flavonoid sebesar 4,8%. Begitu pula pada tanaman lidah ular positif mengandung alkaloid sebesar 3,67% dan flavonoid sebesar 2,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kandungan alkaloid pada alang-alang lebih kecil daripada lidah ular, namun sebaliknya kandungan flavonoid alang-alang lebih besar dari pada lidah ular. Kata Kunci : alang-alang, lidah ular, skrining fitokimia 
PREPARASI PALM OIL MILL EFFLUENT (POME) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODISEL MENGGUNAKAN KATALIS KOH Dwi Sarwanto; Ika Kusuma Nugraheni; Nuryati Nuryati; Anggun Angkasa BP; Triyono Triyono; Wega Trisunaryanti
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.718 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v14i2.6902

Abstract

POME dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembutan biodisel, namun kandungan ALB pada POME yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan proses pendahuluan sebelum dilakukan proses esterifikasi yaitu preparasi POME dengan cara degumming menggunakan asam fosfat dan bleaching menggunakan arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi preparasi POME dan pengaruh penambahan zeolit yang telah diaktifasi oleh katalis KOH dan tanpa penambahan zeolit untuk penurunan ALB POME pada setiap variasi perlakuan.  Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu  preparasi POME yang dilakukan dengan cara degguming, bleaching dan esterifikasi menggunakan zeolit dan tanpa zeolit, dilakukan dengan cara sampel POME dipanaskan pada suhu 60oC kemudian didegumming menggunakan asam phospat 3% selama 30 menit, kemudian dibleaching menggunakan arang aktif dengan perbandingan 8:3 dari berat POME dilakukan pada suhu 100oC selama 1 jam, dan dilakukan proses esterifikasi menggunakan zeolit aktif sebanyak 3% dari berat POME dilakukan pada suhu 600C selama 4 jam. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji pengecekan kadar ALB. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentasi penurunan ALB yang terbaik terdapat pada perlakuan yang dilakukan proses degumming, bleaching dan esterifikasi dengan zeolit, lebih efektif dalam presentasi penurunan kadar ALB yaitu sebesar 45,20%.
The effect of sucrose concentration on the transparency of solid soap-based cooking oil Irda Handriani; Ika Kusuma Nugraheni; Mariatul Kiptiah
Jurnal Pijar Mipa Vol. 17 No. 4 (2022): July 2022
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.124 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v17i4.3703

Abstract

This research aimed to identify the effect of sucrose concentration on the transparency of solid soap and to analyze the quality of used cooking oil based on the pH standards of bath soap and the quality requirements of bath soap. Sucrose, a soaping agent, was concentrated at 0%, 7%, 9%, 11%, and 13%, for the test was carried out three times in a row. The test of solid soap was a test of soap transparency, pH, air content, amount of fatty acids, free alkali, free fatty acids, neutral fats, and mineral oil. The results showed that the concentration of sucrose in soap making greatly affected the transparency of soap. The most transparent is a soap with a concentration of 13% sucrose. The quality of soap based on used cooking oil against the pH standard of bath soap has met the standard, and the quality requirements of the Indonesian Nasional Standard for bath soap are appropriate except for the water content and the number of fatty acids.
Filtration Design Modeling Study with Variation in Number of Filters, Palm Oil Mill Effluent Meshing Hajar Isworo; Muhammad Khalil; Ika Kusuma Nugraheni; Kurnia Dwi Artika
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 22 No. 3 (2022): November
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1326.099 KB) | DOI: 10.31940/logic.v22i3.260-268

Abstract

Processing activities of oil palm fruit into CPO produce liquid waste that can pollute the environment, so it is necessary to process liquid waste in palm oil mills. This study aims to design the filtration to overcome the existing pollution in the palm oil mill. The table shows the formation of 3 filter ABC formations has the highest speed of 6.419 m/s. When we place a large meshing hole on the first level, the speed and speed are smaller, this can be seen in the CBA, CBAC and CBACB formations. The meshing formation with a small size in the first position can increase the speed and pressure, we can see this in the ABC, ABCA and ABCAB formations so that the oil palm wastewater filtration process can run smoothly without a decrease in fluid velocity.
ANALISIS BRIKET SEKAM BAKAR PRESS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Kurnia Dwi Artika; Adhiela Noer Syaief; Marlia Adriana; Ika Kusuma Nugraheni; Yusuf Tri Abidin
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v8i2.181

Abstract

Briket adalah jenis bahan bakar yang diolah dari energi biomassa. Penggunaan biomassa arang sekam padi dalam penelitian ini. Tujuan untuk mengetahui kualitas briket terhadap suhu, waktu penyalaan, densitas, kadar abu dan kadar air, dengan diameter 35 mm dan tinggi 20 mm, berat rata-rata 14 gram. menggunakan perekat tepung tapioka dengan campuran sebesar 12% dan 25%. Hasil briket olahan mesin press untuk setiap butirnya memiliki nilai densitas, kadar abu, kadar air secara berturut-turut adalah 0,45 g/cm3, 4,1 %, dan 50 %, dan pembakaran 1 briket bisa mencapai suhu maksimal 396 ËšC, dan suhu konstan 300 ËšC selama 22 menit, serta lamanya pembakaran secara keseluruhan adalah 50 menit.
Betel leaf extract as an anti-bacterial agent in solid soap formulation and characterisation Rima Wulandari; Ika Kusuma Nugraheni; Mariatul Kiptiah
Jurnal Pijar Mipa Vol. 18 No. 3 (2023): May 2023
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v18i3.4940

Abstract

Used cooking oil is a waste oil derived from plants used as cooking oil. Used cooking oil can be reused by a purification process and used in soap making by a saponification process using a base (KOH or NaOH). Based on this, waste cooking oil is handled as a raw material for making solid soap. This study aimed to characterize solid soap from used cooking oil with betel leaf extract and explain the anti-bacterial ability of solid soap from used cooking oil with betel leaf extract. Solid soap is made by purifying used cooking oil by immersion in 15% NaOH and adding bleaching earth, making betel leaf extract by maceration method. The process of making solid soap with the addition of stearic acid, propylene glycol, glycerin, ethanol, and TEA. Characterization of solid soap by testing water content, amount of fatty acid, free alkaline, free fatty acid, mineral oil, foam stability, acidity test (pH), and anti-bacterial test. Testing the water content and the number of fatty acids shows that all samples did not meet the standards required by SNI 06-3532-1994. All samples in the free alkaline test (except sample F0), free fatty acids, mineral oil, and foam stability were tested to meet the standards required by SNI 06-3532-1994, and the anti-bacterial test of sample F4 has the best anti-bacterial properties because it can reduce the growth of bacteria compared to other samples.
Karakterisasi Sabun Padat Berbahan Dasar Minyak Jelantah Dengan Penambahan Serbuk Daun Sirih Hijau (Piper Betle L) Ika Kusuma Nugraheni; Sauqi Rahman; Yuliana Ningsih
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 10 No. 02 (2023): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v10i02.186

Abstract

Minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai minyak goreng. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali dengan proses pemurnian dan dimanfaatkan dalam pembuatan sabun dengan proses saponifikasi menggunakan basa (KOH atau NaOH). Berdasarkan hal tersebut dilakukan penanganan limbah minyak jelantah dengan pemanfaatan sebagai bahan baku pembuatan sabun padat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan karakterisasi mutu sabun padat minyak jelantah dengan penambahan serbuk daun sirih hijau dan menganalisis kemampuan antibakterinya. Metode penelitian dilakukan melalui analisis ekperimental dengan variasi penambahan serbuk sirih dalam pembuatan sabun padat. Minyak jelantah sebagai bahan dasar dimurnikan dengan penambahan NaOH 30% serta penambahan bleaching earth. Sedangkan serbuk daun sirih diproses dengan penghalusan dan disaring dengan ukuran 500 mesh. Proses pembuatan sabun padat dengan penambahan asam stearat, propilen glikol, gliserin, etanol serta Tetra Etil Amina (TEA). Karakterisasi sabun padat dilakukan dengan pengujian yang meliputi parameterer kadar air, jumlah asam lemak, alkali bebas, asam lemak bebas, minyak mineral, stabilitas busa, uji keasaman (pH), dan uji anti bakteri. Berdasarkan hasil karakterisisasi yang dilakukan, nilai asam lemak bebas,  minyak mineral, stabilitas busa pada seluruh variasi sampel telah memenuhi SNI Sabun padat (SNI 06-3532-1994). Batas nilai alkali bebas tidak terpenuhi pada sampel dengan variasi serbuk daun sirih tertinggi, sedangkan nilai derajat keasaman (pH) menjadi meningkat hingga melebihi ambang batas dengan adanya penambahan serbuk sirih. Uji antibakteri menunjukkan semakin besar penambahan serbuk sirih, maka semakin baik dalam kemampuan antibakterinya.
Impregnated Zeolite as Catalyst in Esterification Treatment from High Free Fatty Acids Palm Oil Mill Effluent Ika Kusuma Nugraheni; Nuryati Nuryati; Anggun Angkasa Bela Persada; Triyono Triyono; Wega Trisunaryanti
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (June, 2021)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v16i2.16378

Abstract

Although Palm Oil Mill Effluent (POME) can be used as a raw material for biodiesel production, the POME contains an excessive amount of Free Fatty Acids (FFA), necessitating a preliminary process and esterification. POME is degummed using phosphate acid and bleached with carbon active. Additionally, this study used KOH-impregnated zeolite to reduce FFA. The purpose of this study is to determine the effect of adding impregnated zeolite on esterification. POME was heated to 600C for 30 minutes, then degumming with 3 % of phosphate acid for 30 minutes, followed by bleaching with carbon active with a comparison ratio of 8:3 at 1000C for 1 hour, and finally, esterification with 3 percent impregnated zeolite from the POME weight at 600C for 4 hours. The analysis was conducted using titration methods to determine the FFA of each esterification. The data will be compared between zeolite and non-zeolite degumming, bleaching, and esterification. The results indicated that the most effective method for reducing FFA was degumming, bleaching, and esterification with zeolite.