Tri Supadmi
Unknown Affiliation

Published : 61 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

REKONSTRUKSI TARI TEUMAMPOE DI KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA Khuratul Nazila Adnan; Tri Supadmi; Cut Zuriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 2 (2022): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul, “Rekonstruksi tari Teumampoe di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperkenalkan kembali hasil dari, rekonstruksi tari Teumampoe di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Hasil penelitian meliputi proses rekonstruksi yang terdiri dari penggalian gerak, penggalian tata rias dan busana, yang terakhir penggalian properti dan meliputi komponen gerak tari, pola lantai, musik, tata rias dan busana. Subjek dalam penelitian ini adalah seniman dan penari yang pernah menarikaan tari Teumampoe, sedangkan objek dari penelitian ini adalah tari Teumampoe dari Pidie Jaya. Lokasi penelitian yang dilakukan berada di Kecamatan Meureudu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan teknik rekonstruksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian mengungkapkan tari Teumampoe adalah kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Pidie Jaya. Tari Teumampoe diangkat dari aktivitas keseharian masyarakat Kabupaten Pidie Jaya yang menggunakan jeu’e (tampi) pada acara panen raya. Pertunjukan tari Teumampoe dimainkan oleh 7 orang penari dan 5 orang pemusik yang terdiri dari penabuh rapa’i, penabuh djembe, peniup seurune kalee dan vocal (syeh). Tata busana yang digunakan dalam tari Teumampoe adalah tata busana modern seperti sekarang ini. Kostum tari dalam tarian ini tidak memiliki aturan pasti, yang harus di penuhi dalam tarian ini hanyalah selendang dalam tarian ini mengandung makna, bahwa dahulunya wanita-wanita yang menarikan tarian ini menggunakan selendang untuk menutupi kepalanya.Kata Kunci: Rekonstruksi, Tari Teumampoe.
KAJIAN KOREOGRAFI TARI NYAK CUT DI SANGGAR BANDA BEUTARI KOTA LANGSA Alfiya Rahmi; Tri Supadmi; Ari Palawi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Kajian Koreografi Tari Nyak Cut di Sanggar Banda Beutari Kota Langsa” adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah Bagaiamana Kajian Koreografi tari Nyak Cut di Sanggar Banda Beutari Kota Langsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Koreografi tari Nyak Cut di Sanggar Banda Beutari Kota Langsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang diperoleh menggunakan teknik observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian   ini adalah koreografer sanggar Banda Beutari, ketua sanggar Banda Beutari, penari dan pemusik sanggar Banda Beutari. Objek dalam penelitian ini adalah tari Nyak Cut.Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa koreografi tari ini termasuk ke dalam tari kreasi yang berpola tradisi. Indikator dari koreografi tari Nyak Cut ini adalah menentukan tema, eksplorasi dan improvisasi gerak, komposisi, menentukan musik pengiring tari, properti tari, tempat pertunjukan, tata cahaya, merancang tata busana dan tata rias tari.Tema tari Nyak Cut ini yaitu heroik yang artinya kepahlawanan. Eksplorasi atau penjelajahan gerak dilakukan dengan  terstruktur sehingga terwujudnya keterampilan gerak yang menjadi ciri khas identitas tari Nyak Cut tersebut. Gerakan yang dieksplorasi menggunakan   rangsangan eksternal yaitu melalui pengamatan karya “Boh Hatee Cut Nyak Dhien” garapan Tri Supadmi, pada ajang PEKSIMINAS tahun 2008 yang diselenggarakan di Riau. Sedangkan bagan pada karya tari Nyak Cut koreografer membagi 7 segmen, hasil dari bacaan sebuah buku yang berjudul Perempuan Aceh Dalam Lintas Sejarah Abad VIII-XXI. Penulis Hj. Pocut Haslinda Syahrul, MD 2008. Dimana tahap improvisasi pada segmen ini banyak menggunakan gerak-gerak maknawi namun tetap tidak meninggalkan esensi dari ragam gerak tradisi Aceh.Kata kunci: koreografi, tari Nyak Cut
PROSES PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI TARI KREASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Suci Sasmita; Tri Supadmi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Proses Pembelajaran Seni Budaya pada Materi Tari Kreasi dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Banda Aceh. Masalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana proses dan perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dan tanpa menggunakan media audio visual di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bagaimana proses dan perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dan tanpa menggunakan media audio visual di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif dan Jenis penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data berupa tes praktik dan tes pengetahuan. Metode analisis data uji-t, uji dua pihak. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII yang terdiri dari lima rombel, metode yang digunakan random sampling, yang menjadi sampel penelitian kelas VIII-1 dan VIII-3. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dimana thitung = 39.4 pada taraf signifikan α = 0.05 dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2-2 = 48, maka dari tabel distribusi t diperoleh t0.975 (48) = 2.02. karena thitung ttabel (39.42.02), maka sesuai dengan hipotesis yang diajukan dengan ketentuan. “kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika ‒t1-½   t t1- ½  dan dalam hal ini Ho ditolak”. Dengan demikian perbandingan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual berbeda dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media audio visual.Kata kunci: tari kreasi, belajar, media audio visual
ANALISIS STRUKTUR TARI KREASI RATOEH JAROE DI BANDA ACEH Almunadia Almunadia; Tri Supadmi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis struktur tari kreasi Ratoeh Jaroe di Banda Aceh”. Mengangkat masalah bagaimana struktur gerak tari Ratoeh Jaroe dan tata hubungan gerak tari kreasi Ratoeh Jaroe di Banda Aceh. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana struktur gerak tari Ratoeh Jaroe dan mendeskripsikan tata hubungan gerak tari kreasi Ratoeh Jaroe di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Yusri Saleh “Dek Gam” selaku penggerak tari Ratoeh Jaroe sedangkan objek penelitian adalah tari Ratoeh Jaroe dan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata hubungan antar elemen dasar tari Ratoeh Jaroe yang memiliki unsur sikap dan gerak dari bagian tubuh yang terdiri dari 5 unsur sikap kepala dan 3 unsur gerak kepala, 4 unsur sikap badan dan 4 unsur gerak badan, 21 unsur sikap tangan dan 17 unsur gerak tangan, 3 unsur sikap kaki dan 6 unsur gerak kaki. Tata hubungan hierarkis gramatikal tari Ratoeh Jaroe memiliki 160 motif, 27 frase, 16 kalimat dan 3 gugus pada keseluruhan tari, dengan motif membentuk frase, frase membentuk kalimat, kalimat membentuk gugus serta gugus membentuk satu tarian yang utuh. Tata hubungan sintagmatis tari Ratoeh Jaroe memiliki hubungan seperti mata rantai yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya yang dimulai dari gugus ke 1 sampai gugus ke 3 kemudian tata hubungan paradigmatis Tari Ratoeh Jaroe terdapat pada gugus ke 2 kalimat ke 5 frase ke 9 motif ke 64-68 yang dapat ditukar pada gugus ke 2 kalimat ke 10 frase ke 19 dan motif ke 117-120.Kata kunci: Tari Kreasi Ratoeh Jaroe, Analisis, Struktur
ORNAMENTASI MELODIS DALAM CA’E SALEUEM OLEH MEDYA HUS Nurliana Nurliana; Cut Zuriana; Tri Supadmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian tentang “Ornamentasi Melodis dalam Ca’e Saleuem oleh Medya Hus” ini mengangkat masalah bagaimanakah Ornamen dalam Ca’e Saleuem yang dibawakan oleh Medya Hus yang bertujuan untuk mendiskripsikan nada hias (Ornamen) yang terdapat dalam Ca’e Saleuem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapat gambaran secara mendalam tentang Ornamentasi Melodis dalam Ca’e Saleuem yang dibawakan oleh oleh Medya Hus. Penelitian ini dilakukan dengan satu pendekatan, yaitu pendekatan etik. Dengan pendekatan etik peneliti mendeskripsikan ornamen yang terdapat dalam Ca’e Saleuem yang dibawakan Oleh Medya Hus. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang Syech atau pencipta sekaligus pembawa Ca’e Saleuem (Medya Hus), sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Ornamentasi Melodis dalam Ca’e Saleuem oleh Medya Hus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan Medya Hus. Setelah data terkumpul, maka dilanjutkan dengan cara memisahkan data dan mengambil data yang sesuai dengan fokus penelitian dan dilanjutkan dengan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ornamentasi yang terdapat dalam Ca’e Saleuem yang dibawakan oleh Medya Hus memiliki kesamaan dengan ornamen yang terdapat dalam musik barat. Terdapat lima ornamen yang dibawakan oleh Medya Hus dalam Ca’e Saleuem yaitu, Acciaccatura, Trill, Mordent, Grupetto, dan Glissando. Kata kunci: Ornamentasi, Ca’e Saleuem, Medya Hus
KAJIAN KOREOGRAFI TARI PEURATEP ANEUK KARYA DINIAH DI SANGGAR LAM PEUNANGKEE KABUPATEN ACEH UTARA Meli Dahlia; Tri Supadmi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Kajian Koreografi Tari Peuratep Aneuk di Sanggar Lam Peunangkee Aceh Utara, mengangkat masalah bagaimana koreografi tari Peuratep Aneuk Karya Diniah di Sanggar Lam Peunangkee Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koreografi tari Peuratep Aneuk Karya Diniah di Sanggar Lam Peunangkee Kabupaten Aceh Utara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah koreografi tari, pendiri Sanggar atau pelaku tari di Sanggar Lam Peunangkee Aceh Utara. Objek penelitian ini yaitu koreografi tari Peuratep Aneuk. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda atau mengumpulkan gambar-gambar untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukan bahwa tari peuratep aneuk merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Diniah, gerak dari tari Peuratep Aneuk merupakan gerak murni yang tidak mempunyai makna khusus hanya memperindah gerakan, pada awal penciptaan tari Peuratep aneuk koreografer terlebih dahulu menentukan tema dasar sebelum melakukan proses penggarapan sehingga tercipta hasil karya yang baik. Sebuah karya tari yang diciptakan harus melalui beberapa tahap yang dimulai dari tahap eksplorasi gerak adalah suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan sehingga dapat memperkuat daya kreativitas, tahap improvisasi adalah tahap penemuan gerak secara kebetulan, tahap pembentukan adalah tahap terakhir dari proses koreografi. Dilihat dari gerak tari Peuratep Aneuk ini memiliki 13 ragam gerak, tari Peuratep Aneuk juga memiliki pola lantai dalam pertunjukannya, iringan musik pada tari Peuratep Aneuk sangat berperan penting sebagai musik pengiring dan penuntun gerak tariannya. Tata busana tari Peuratep Aneuk menggunakan busana Aceh sesuai dengan kewilayahan, dan tata rias tari Peuratep Aneuk adalah makeup minimalis sesuai dengan karakter keanggunan wanita Aceh.Kata Kunci: Kajian, Koreografi, Tari, Peuratep Aneuk
REKONSTRUKSI SENDRATARI ANDE-ANDE LUMUT DI DESA BUMI AYU KABUPATEN BENER MERIAH Elza Fahira Aziz; Tri Supadmi; Samsuri Samsuri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul, “Rekonstruksi Sendratari Ande-ande Lumut di Desa Bumi Ayu Kabupaten Bener Meriah”. Rumusan masalah penelitian ini yaitu Bagaimana rekonstruksi bentuk Sendratari Ande-ande Lumut di Desa Bumi Ayu Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperkenalkan kembali hasil dari rekonstruksi Sendratari Ande-ande Lumut di Desa Bumi Ayu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seniman dan penari yang pernah menarikan Sendratari Ande-ande Lumut di Desa Bumi Ayu, sedangkan objek dari penelitian ini adalah Sendratari Ande-ande Lumut dari Desa Bumi Ayu. Lokasi penelitian yang dilakukan berada di Desa Bumi Ayu. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah tekhnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tekhnik analisi data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan Sendratari Ande-ande Lumut adalah tari hiburan yang merupakan salah satu kesenian daerah dari Desa Bumi Ayu dan dikenal sejak tahun 1958. Proses rekonstruksi berawal dari proses penggalian, proses latihan, hingga proses pertunjukan. Poin proses penggalian yaitu terdapat penggalian sejarah, tema, naskah, gerak, pola lantai, musik, tata rias dan busana. Proses latihan terdiri dari eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi dan berakhir pada hasil pertunjukan. Hasil pertunjukan mencakup seluruh isi termasuk elemen-elemen dalam koreografi yang berkaitan dengan proses rekonstruksi. Elemen-elemen tersebut berupa tema, naskah, judul, mode penyajian, tata panggung, tata lighting, musik iringan, tipe tari, tata rias dan kostum, pola lantai, dan properti.Kata kunci: Rekonstruksi, Sendratari, Sendratari Ande-ande Lumut
BENTUK PENYAJIAN TARI KEMEURUI PADE PADA SANGGAR LAM PEUNANGKE KABUPATEN ACEH UTARA Titin Lida Agustin; Tri Supadmi; Rida Safuan Selian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Bentuk penyajian tari Kemeurui Pade pada sanggar Lam Peungke Kabupaten Aceh Utara” adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk penyajian tari Kemeurui Pade pada sanggar Lam Peunangke Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bentuk penyajian tari Kemeurui Pade di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang diperoleh menggunakan teknik observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Sumber data dalam penelitian ini adalah Sanggar Lam Peunangke Desa Cot Kumbang Kecamatan Baktia Kabupaten Aceh Utara dan Sanggar Lam Peunangke Desa Cot Kumbang Kecamatan Batia Kabupaten Aceh Utara. hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajiannya. Di Sanggar Lam Peunangke, mengungkapkan ciri spesifik bentuk penyajian tari Kemeurui Pade pada sanggar Lam Peunangke yang diciptakan oleh Diniah pada tahun 2008, serta nama tarian ini diciptakan oleh Diniah pada tahun 2008. Tari Kemeurui Pade ditarikan oleh 6-8 penari. Tari Kemeurui Pade memiliki 6 ragam gerak dengan pengulangan gerak yang sama. Dan diiringi dengan alat musik Rebana dan Biola dengan mengunakan tampi sebagai properti tari. Tata rias yang digunakan adalah rias cantik, serta tata busana adat Aceh. Tari ini dipentaskan di ruang terbuka dan juga di ruang tertutup.  Kata kunci: Bentuk Penyajian, tari Kemeurui Pade
ANALISIS PERUBAHAN RAGAM GERAK TARI RATEB MEUSEUKAT DI SANGGAR JEUMPA KABUPATEN ACEH BARAT Talitha Wafa Qodoma; Tri Supadmi; Ahmad Syai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK             Penelitian tentang “Analisis Perubahan Ragam Gerak Tari Rateb Meuseukat di Sanggar Jeumpa Kabupaten Aceh Barat” ini mengangkat masalah bagaimana analisis bentuk gerak tari Rateb Meuseukat Nazar dan Rateb Meuseukat yang sudah baku di Sanggar Jeumpa Kabupaten Aceh Barat, yang bertujuan untuk mendeskripsikan ragam gerak dalam bentuk notasi laban sebagai saran pemahaman gerak tari Rateb Meuseukat di sanggar Jeumpa Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapat gambaran secara mendalam tentang tari Rateb Meuseukat Nazar dan Rateb Meuseukat yang baku di Sanggar Jeumpa Kabupaten Aceh Barat. Subjek penelitian adalah tari Rateb Meuseukat, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah analisis perubahan ragam gerak tari Rateb Meuseukat di Sanggar Jeumpa Kabupaten Aceh Barat. Data diperoleh dengan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan mereduksi data terlebih dahulu kemudian menyajikannya dalam bentuk uraian singkat dan akhirnya dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Rateb Meuseukat ini biasanya didominasi oleh gerakan tangan para penari. Selain itu diselingi juga dengan gerakan kepala dan bahu saat menoleh ke kanan dan ke kiri. Dalam bentuk pencatatan notasi laban tari Rateb Meuseukat, penari juga melakukan gerakan secara berselang seling yaitu level tinggi dan rendah. Tari Rateb Meuseukat di sanggar Jeumpa memiliki 2 versi yaitu tari Rateb Meuseukat Nazar yang mempunyai 7 ragam gerak, sedangkan tari Rateb Meuseukat yang baku mempunyai 12 ragam gerak. Perbedaan dari kedua tarian tersebut terletak pada bagian tangan, syair, level dan temponya.Kata kunci: Perubahan, Notasi Laban, Rateb Meuseukat, Ragam gerak
INSTRUMEN SARON SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI GEDRUK PADA SANGGAR KRIDHA MUDA DI JAGONG JEGET Dwi Artika Sari; Tri Supadmi; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Instrumen Saron Sebagai Musik Iringan Tari Gedruk Pada   Sanggar Kridha Muda di Jagong Jeget”. Pada kesenian jawa dikenal salah satu bentuk kesenian Gedruk yang berkembang di Jagong dari dulu hingga saat ini,seni Gedruk merupakan seni tari yang diiringi musik secara langsung. Pada musik iringan terdapat salah satu alat musik tradisional yaitu alat musik Saron yang menjadi simbol/ikon pada kesenian ini, dengan suaranya yang keras dan nyaring menjadikan alat musik ini berperan penting dalam pertunjukan kesenian ini. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk penyajian Saron dalam musik iringan tari Gedruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian Saron dalam musik iringan tari Gedruk pada sanggar Kridha Muda di Jagong Jeget. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah seniman/pemain alat musik Saron yaitu Tuparji Saputra dan Rejo selaku ketua sanggar Kridha Muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa instrument Saron memiliki pola irama yang sangat sederhana, ada 3 bentuk pola irama dalam pertunjukan kesenian ini yaitu, irama lancar, irama tanggung dan irama dados. Pada pertunjukan ini terdapat tiga pemain alat musik Saron yakni masing-masing pemain memakai Saron yang ukurannya berbeda-beda yakni Saron demung yang berukuran besar, Saron barung yang berukuran sedang dan Saron penerus/peking yang berukuran kecil.adapun alat musik pengiring lainnya yaitu, gong, kempul, bende, kendang, drum, keyboard, gitar bass, gitar melodi dan properti yaitu kerincingan/klintingan. Kesenian ini berfungsi sebagai hiburan rakyat .Kata kunci: Saron, Iringan Tari, Tari Gedruk.