Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bioedukasi

THE ABILITY OF WATER HYACINTH (Eichhornia crassipes) AS A BIOACCUMULATOR OF HEAVY METALS IN WASTEWATER FROM THE RUBBER PROCESSING INDUSTRY Hasan, Rusdi; Setiawati, Tia; Nopriyeni, Nopriyeni
JURNAL BIOEDUKASI Vol 8, No 1: Jurnal Bioedukasi Edisi April 2025
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v8i1.9808

Abstract

This study aimed to assess the ability of water hyacinth (Eichhornia crassipes) as a bioaccumulator of heavy metals copper (Cu) and zinc (Zn) in rubber industry wastewater at PT Batanghari, Bengkulu. The research methods included water and water hyacinth sampling from effluent ponds and controls, followed by analysis of Cu and Zn levels using atomic absorption spectrophotometry (AAS). Results showed that Zn levels in wastewater reached 143.0884 mg/l (28 times the quality standard), while Cu was 0.1845 mg/l (still below the quality standard). Water hyacinth accumulated metals in different patterns: Cu was highest in the roots (1.4480 mg/l), while Zn was evenly distributed in the roots (6.7261 mg/l) and leaves (6.6473 mg/l). Analysis of bioaccumulation (BAF) and translocation factors (TF) revealed the efficiency of water hyacinth in absorbing metals, especially Zn, although the absorption mechanism is selective and influenced by environmental conditions such as pH, dissolved oxygen, and the presence of organic compounds. The implications of this study emphasize the potential of water hyacinth as an economical and sustainable phytoremediation solution for the rubber industry, with recommendations of implementing a constructed wetland system and periodic harvesting for optimization.
Uji Antimikroba Minyak dengan Variasi Katalisator Hasil Pengolahan Limbah Medis Padat Pasca Sterilisasi Secara Pirolisis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Alam, Vania Aramintana; Hasan, Rusdi; Rosada, Keukeu Kaniawati; Fitria, Novi
JURNAL BIOEDUKASI Vol 7, No 2: Jurnal Bioedukasi Edisi Oktober 2024
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v7i2.8365

Abstract

Semakin hari peningkatan limbah medis semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pengolahan limbah medis dapat dilakukan dengan metode insinerasi, microwaving, hingga pirolisis. Dalam proses pirolisis diperlukan katalisator untuk mempercepat reaksinya. Hasil pirolisis dapat berupa cair, padat, dan gas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan uji resistensi antimikroba dari minyak kontrol dan dengan variasi katalisator hasil pengolahan limbah medis padat pasca sterilisasi dengan metode pirolisis menggunakan bakteri Staphylococcus aureus yang tidak dapat mendegradasi hidrokarbon. Minyak hasil pirolisis limbah medis padat kemudian di uji antimikroba dengan bakteri S. aureus dengan metode sumuran. Metode yang digunakan dengan mengukur zona bening yang terbentuk pada media lalu dianalisis dengan uji anova satu arah. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata zona bening yang terbentuk dari minyak kontrol, etilen glikol, dan N-Heksana adalah 15,88 mm, 15,06 mm, dan 13,56 mm dimana termasuk ke dalam kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sampel minyak hasil pirolisis memiliki aktivitas sensitivitas kuat terhadap bakteri S. aureus dan bakteri tidak mendegradasi senyawa hidrokarbon. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai 0,247 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara minyak kontrol, minyak etilen glikol, dan minyak N-Heksana terhadap zona bening yang terbentuk dengan bakteri uji.    Kata kunci: Antimikroba, limbah medis padat, pirolisis, Staphylococcus aureus