Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Studi Pengembangan Peta Indeks Resiko Banjir pada Kelurahan Bukit Duri Jakarta Kusuma, Muhammad Syahril Badri; Rahayu, Harkunti P.; Farid, Mohammad; Adityawan, M. Bagus; Setiawati, Tia; Silasari, Rasmiaditya
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2830.235 KB)

Abstract

Abstrak. Banjir merupakan bencana yang sering terjadi di ibukota DKI Jakarta dengan kejadian terbesar pada tahun 2007. Penentuan langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah banjir dapat dibantu dengan pemetaan resiko banjir. Daerah studi kasus dalam penelitian ini adalah Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta yang terletak di hulu pintu air Manggarai. Penelitian difokuskan pada estimasi bahaya banjir, kerentanan, kapasitas, dan resiko di daerah studi. Peta genangan banjir dikembangkan dengan model matematis aliran 1-D tak tunak DUFLOW dengan hidrograf banjir tahun 2007. Limpasan hidrograf banjir akan membebani daerah retensi dan menyebabkan variasi genangan. Indeks bahaya banjir dianalisis berdasarkan peta genangan dengan diverifikasi data lapangan. Analisis indeks kerentanan menggunakan parameter jaringan pipa dan kabel, jenis bangunan, sebaran populasi, dan potensi bahaya kolateral. Analisis indeks kapasitas memakai parameter kondisi pompa, tanggul, dan intervensi (peningkatan kewaspadaan banjir). Peta resiko dievaluasi menggunakan GIS dalam skenario optimis dan pesimis dengan persamaan: resiko = bahaya x kerentanan / kapasitas. Intervensi pada skenario optimis menunjukkan penurunan resiko signifikan di beberapa daerah, sedangkan pada skenario pesimis tidak berbeda dibandingkan kondisi eksisting. Peta resiko kondisi eksisting  dianalisis serupa dengan keadaan aktual, dimana daerah studi merupakan daerah beresiko banjir tinggi karena perumahan penduduk yang padat dan kapasitas penanggulangan banjir yang tidak memadai.Abstract. Flood is a frequent disaster in DKI Jakarta with the worst event occurred in 2007. Determining right steps to resolve flooding problem can be assessed by developing flood risk map. Case study area observed is Kelurahan Bukit Duri, Tebet Subdistrict, Jakarta, at Manggarai floodgate upstream. This study emphasizes on the estimation of flood hazard (inundation), vulnerability, capacity, and risk of case study. Inundation map is developed with 1-D steady flow mathematical model DUFLOW with 2007 flood hydrograph input. Overflow water from flood hydrograph will inundate retention area and create inundation. Flood hazard index is based on inundation depth and verified with field data. Vulnerability index parameters are infrastructure lifeline network, building quality, population distribution, and possible source of collateral hazard. Capacity index parameters are pump and dike conditions and intervention (flood awareness improvement). Risk map evaluation uses GIS in optimistic and pessimistic scenarios with equation: risk = hazard x vulnerability / capacity. Intervention in optimistic scenario shows significant risk reduction in some areas, while pessimistic scenario shows similar result with existing condition. Existing condition risk map is able to present actual condition of high flood risk in case study area caused by dense residential area and inadequate flood prevention capacity.
Identifikasi keragaman genetik plasma nutfah ubi kayu liar (Manihot glaziovii muell) berdasarkan karakter morfo-agronomi Karuniawan, Agung; Wicaksono, Hendi N; Ustari, Debby; Setiawati, Tia; Supriatun, T
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.147 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14038

Abstract

Plasma nutfah tanaman merupakan sumber bahan genetik bagi program pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman genetik plasma nutfah ubi kayu liar berdasarkan karakter morpho-agronomy. Percobaan dilaksanakan pada bulan Desember 2014 hingga Juni 2015. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 23 aksesi ubi kayu liar dan diulang sebanyak dua kali. Analisis komponen utama menghasilkan biplot dengan nilai PC1 dan PC2 yang memiliki kontribusi terbesar terhadap variasi yaitu masing-masing sebesar 27.98% dan 19.45%. Analisis klaster menghasilkan gambar dendogram terdiri dari dua klaster utama yaitu I dan II.  Pada gambar dendogram terdapat jarak euclidean antara 0.00 hingga 3.32. Hal ini menunjukan bahwa plasma nutfah ubi kayu liar Unpad adalah luas.Kata Kunci : Analisis Komponen Utama, Analisis Klaster, Biplot, Dendogram, Keragaman genetik, Ubi Kayu Liar.
PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILI ZINGIBERACEAE OLEH MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN WISATA PANTAI RANCABUAYA KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN GARUT Mutaqin, Asep Zainal; Nurzaman, Mohamad; Setiawati, Tia; Budiono, Ruly; Noviani, Ela
Sains & Matematika Vol 5, No 2 (2017): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman suku bangsa dan budaya, termasuk pengetahuan tradisional di dalamnya. Salah satu pengetahuan yang ada di masyarakat adalah pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mendokumentasikan pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan famili Zingiberaceae oleh masyarakat desa di kawasan Wisata Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara semistruktur terhadap informan kunci. Penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling. Hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat 12 jenis tumbuhan famili Zingiberaceae yang dimanfaatkan masyarakat, yaitu laja bodas (Alpinia galanga (L.) Willd.), laja beureum (Alpinia purpurata K. Schum.), kapolaga (Amomum cardamomum Maton), koneng temen (Curcuma domestica Val.), koneng gede (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), cikur (Kaempferia galanga Linn.), jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), jahe beureum (Zingiber officinale var. Rubrum), koneng bodas (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), dan panglay (Zingiber cassumunar Roxb.). Berdasarkan genusnya, masyarakat memanfaatkan Alpinia, Amomum, dan Kaempferia sebagai bumbu masak dan obat; Curcuma sebagai bumbu masak, bahan jamu, dan obat; serta Zingiber sebagai obat, bumbu masak, bahan minuman, dan ritual adat. Tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan liar dan hasil budidaya yang diperoleh dari pekarangan, kebun, dan sawah. Indonesia is a country that has a diversity of ethnic groups and cultures, including traditional knowledge in it. One of the existing knowledge in society is knowledge about the use of plants. This research was conducted to document the utilization of Zingiberaceae family of plant species by rural communities in the Rancabuaya Coastal area of Caringin District, Garut Regency. The method used in this research is descriptive qualitative analysis. Data collection techniques were carried out by direct observation and semistructured interviews of key informants. Determination of informants is done by snowball sampling technique. Interview results show that there are 12 species of plants of the Zingiberaceae family that are utilized by the community, namely laja bodas (Alpinia galanga (L.) Willd.), laja beureum (Alpinia purpurata K. Schum.), kapolaga (Amomum cardamomum Maton), koneng temen (Curcuma domestica Val.), koneng gede (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), cikur (Kaempferia galanga Linn.), jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), jahe beureum (Zingiber officinale var. Rubrum), koneng bodas (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), dan panglay (Zingiber cassumunar Roxb.).  Based on its genus, people use Alpinia, Amomum, and Kaempferia as cooking spices and medicines; Curcuma as cooking spices, herbal ingredients, and medicine; and Zingiber as medicine, cooking spices, beverage ingredients, and traditional rituals. These plants are wild plants and cultivation results obtained from the yard, garden, and rice fields.
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Zingiberaceae oleh Masyarakat Sekitar Kawasan Wisata Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin Kabupaten Garut Mutaqin, Asep Zainal; Nurzaman, Mohamad; Setiawati, Tia; Budiono, Ruly; Noviani, Ela
Sains & Matematika Vol 5, No 2 (2017): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman suku bangsa dan budaya, termasuk pengetahuan tradisional di dalamnya. Salah satu pengetahuan yang ada di masyarakat adalah pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mendokumentasikan pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan famili Zingiberaceae oleh masyarakat desa di kawasan Wisata Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara semistruktur terhadap informan kunci. Penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling. Hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat 12 jenis tumbuhan famili Zingiberaceae yang dimanfaatkan masyarakat, yaitu laja bodas (Alpinia galanga (L.) Willd.), laja beureum (Alpinia purpurata K. Schum.), kapolaga (Amomum cardamomum Maton), koneng temen (Curcuma domestica Val.), koneng gede (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), cikur (Kaempferia galanga Linn.), jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), jahe beureum (Zingiber officinale var. Rubrum), koneng bodas (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), dan panglay (Zingiber cassumunar Roxb.). Berdasarkan genusnya, masyarakat memanfaatkan Alpinia, Amomum, dan Kaempferia sebagai bumbu masak dan obat; Curcuma sebagai bumbu masak, bahan jamu, dan obat; serta Zingiber sebagai obat, bumbu masak, bahan minuman, dan ritual adat. Tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan liar dan hasil budidaya yang diperoleh dari pekarangan, kebun, dan sawah. Indonesia is a country that has a diversity of ethnic groups and cultures, including traditional knowledge in it. One of the existing knowledge in society is knowledge about the use of plants. This research was conducted to document the utilization of Zingiberaceae family of plant species by rural communities in the Rancabuaya Coastal area of Caringin District, Garut Regency. The method used in this research is descriptive qualitative analysis. Data collection techniques were carried out by direct observation and semistructured interviews of key informants. Determination of informants is done by snowball sampling technique. Interview results show that there are 12 species of plants of the Zingiberaceae family that are utilized by the community, namely laja bodas (Alpinia galanga (L.) Willd.), laja beureum (Alpinia purpurata K. Schum.), kapolaga (Amomum cardamomum Maton), koneng temen (Curcuma domestica Val.), koneng gede (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), cikur (Kaempferia galanga Linn.), jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), jahe beureum (Zingiber officinale var. Rubrum), koneng bodas (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), dan panglay (Zingiber cassumunar Roxb.).  Based on its genus, people use Alpinia, Amomum, and Kaempferia as cooking spices and medicines; Curcuma as cooking spices, herbal ingredients, and medicine; and Zingiber as medicine, cooking spices, beverage ingredients, and traditional rituals. These plants are wild plants and cultivation results obtained from the yard, garden, and rice fields.
PENERAPAN METODE BERMAIN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA AWAL DIMASA BELAJAR DARI RUMAH Setiawati, Tia; Yanuarsari, Revita; Maulani, Susan
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijace.v3i2.43595

Abstract

Kemampuan matematika awal merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak, masalah utama dalam penelitian ini adalah adanya penurunan kemampuan matematika awal anak usia 5-6 tahun dalam pembelajaran yang dilakukan dari rumah dengan metode bermain di PAUD Umi Bina Mandiri yang disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari rumah sehingga anak kurang terstimulasi dalam kemampuan matematika awal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran informasi dan data-data tentang aktivitas anak, peran guru, dan hasil belajar anak dalam matematika awal melalui metode bermain dari rumah pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber datanya adalah kepala sekolah, 2 orang guru dan peserta didik kelompok B. Hasil penelitian (1) Aktivitas anak dalam pembelajaran dari rumah melalui metode bermain dalam mengembangkan kemampuan matematika awal dilihat dari pelaksanaan dan respon menunjukan keberhasilan guru dan orangtua dalam memfasilitasi dan mendampingi anak dalam setiap pembelajaran, (2) Peran guru dalam pembelajaran dari rumah dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, sistem pendukung, dan desain pembelajaran hal ini dilihat dari guru sudah mampu membuat pembelajaran dari rumah yang menarik dan kreatif melalui metode bermain aktif, (3) Hasil belajar anak dalam mengembangkan kemampuan matematika awal melalui metode bermain dimasa belajar dari rumah dilihat dari hasil observasi anak yang sudah berkembang sesuai harapan.
Aplikasi Asam Humat dan Pupuk Organik Cair Ekstrak Rumput Laut untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid Brassica juncea L. Setiawati, Tia; Fitria, Sania Septiani; Nurzaman, Mohamad; Hasan, Rusdi; Mutaqin, Asep Zainal; Lestari, Ani
Jurnal Pro-Life Vol. 11 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

This research was conducted with the aim of obtaining the optimal dose of humic acid (HA) and liquid organic fertilizer (LOF) from seaweed extract that can enhance the growth and total flavonoid content of Brassica juncea L. The method used in this study was experimental with a randomized complete block design with two factors. The first factor was HA, consisting of 4 dose levels: 0, 4, 8, and 12 g/kg, while the second factor was LOF from seaweed extract, consisting of 4 dose levels: 0, 1, 2, and 3 mL/L. Each treatment was replicated four times. Parameters were observed on the 42nd day, including plant height, leaf number, leaf area, dry weight, and total flavonoids. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and followed by Duncan's Multiple Range Test with a confidence level of 95%. The results showed that the dose of 4 g/kg HA and 2 mL/L LOF was the best dose for enhancing growth and total flavonoid content, producing an average plant height of 19.25 cm, a leaf number of 5.75, a total leaf area of 179.8 cm2, a dry weight of 0.57 grams, and a total flavonoid content of 0.106 mg QE/g sample.
Perbandingan Morfometrik Sistem Pencernaan Ikan Lele (Clarias batrachus), Ikan Nila (Oreochromis niloticus), dan Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Malini, Desak Made; Putri, Deviana Aulia; Setiawati, Tia
MANILKARA: Journal of Bioscience Vol 3 No 1 (2024): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/manilkara.v3i1.9811.2024

Abstract

Fish have a diversity of habitats and the types of food they consume, resulting in differences between species, especially in the morphology and morphometrics of their internal organs. One part of the fish that has significant differences is the digestive system. These differences allow fish to optimize their digestion to suit environmental conditions and the type of food they consume, thus ensuring better survival and reproduction. The aim of the study was to compare morphometrics in the digestive system organs of catfish (Clarias batrachus), tilapia (Oreochromis niloticus), and mackerel (Rastrelliger sp.). The research stages included sampling, anatomical preparation of fish, measurement of weight and length of digestive organs, measurement of Gastro Somatic Index (GaSI), measurement of Intestine Somatic Index (ISI), measurement of Gut Lengths (RGL), measurement of Relative Intestine Lengths (RIL), and measurement of Hepatosomatic Index (HSI). Analysis used one-way variance (oneway Anova) utilizing Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 22 software and Duncan's multiple range test. The results showed that GaSI, RGL, RIL, and HSI values of the three fish species were significantly different, while ISI values were not significantly different.  It was concluded that there were morphometric differences in the digestive system organs of tilapia, mackerel, and catfish.
Application of Play Methods in Developing Early Math Skills during Learning from Home Setiawati, Tia; Yanuarsari, Revita; Maulani, Susan
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijace.v5i2.67442

Abstract

Early mathematical ability is a basic ability possessed by children, the main problem in this study is the decline in early mathematical abilities of children aged 5-6 years in learning carried out from home with the play method at Umi Bina Mandiri PAUD caused by learning activities carried out from home. home so that children are less stimulated in early mathematical abilities. The purpose of this study was to obtain a description of information and data about children's activities, the role of teachers, and children's learning outcomes in early mathematics through the play from home method for children aged 5-6 years. This research uses a qualitative approach with a case study method. The data sources are the principal, 2 teachers and group B students. The results of the study (1) Children's activities in learning from home through the play method in developing early mathematical abilities seen from the implementation and responses show the success of teachers and parents in facilitating and assisting children in each lesson (2) The teacher's role in learning from home in planning, implementation, evaluation, support systems, and learning design, this can be seen from the teacher being able to make learning from home interesting and creative through the active play method. (3) The results of children's learning in developing early mathematical abilities through the play method during learning from home are seen from the results of observations of children who have developed as expected.
Growth of Spinach Plant (Amaranthus tricolor L.) by Application of Kascing Organic Fertilizer and Bamboo Leaf Litter Mulch Setiawati, Tia; Rahmawati, Fitryasari; Supriatun, Titin
Jurnal ILMU DASAR Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.299 KB) | DOI: 10.19184/jid.v19i1.5305

Abstract

Spinach (Amaranthus tricolor L.). is one of the vegetables that are economically valuable with high nutrient content to support public health so that its production needs to be improved. The purpose of study was to obtained the optimal dosage of kascing organic fertilizer and the thickness of the bamboo leaf litter mulch on increase growth of spinach. The research used experimental method with randomize block design (RBD), two factors and three replications. The first factor was the adding of kascing organic fertilizer (K), consist of five levels doses, i.e: without adding kascing fertilizer (k0); 2.5 g/kg of soil (k1); 5 g/kg of soil (k2); 7.5 g/kg of soil (k3) and 10 g/kg of soil (k4). The second factor was bamboo leaf litter mulch (M), consist of three levels, i.e: without mulch (m0); mulch with thickness of 2.5 cm (m1); mulch with thickness of 5 cm (m2). Parameter observed were the plant height, the number of leaves, the leaf area, the shoot dry weight and the root dry weight. The data obtained was analyze using Anova and Duncan’s Multiple Range Test (α=5%). The results showed that interaction between dosage of kascing fertilizer with bamboos leaves litter mulch could increase the average of plant height (50.17 cm), number of leaves (40.33 leaves), shoot dry weight (5.77 g) and root dry weight (1.78 g) of spinach. Commonly, kascing organic fertilizer dose of 5 g/kg of soil (k2) and bamboos leaves litter mulch on the tickness of 5 cm (m2) combination was the best treatment for growth of spinach. Keywords: bamboo leaf litter, mulch, organic fertilizer of kascing, spinach
Analysis of Secondary Metabolites of Shoot, Callus Culture and Field Plant of Chrysanthemum morifolium Ramat Setiawati, Tia; Ayalla, Alma; Nurzaman, Mohamad; Kusumaningtyas, Valentina A.; Bari, Ichsan
Jurnal ILMU DASAR Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.129 KB) | DOI: 10.19184/jid.v21i1.8665

Abstract

The chrysanthemum plant (Chrysanthemum morifolium Ramat.) contains many secondary metabolites such as flavonoids and various volatile compounds that can be utilized as drugs. Tissue culture can be an alternative to enhance the production of certain secondary metabolite. The study aimed to determine the types of secondary metabolites that contained in shoot culture, callus and field plants of C. morifolium. The research method was exploration in the laboratory to analyze and compare the content of secondary metabolite from shoot culture, callus and field plants of C. morifolium. Callus was induced by explants of C. morifolium plantlet stems and leaves respectively on MS medium with an addition of 3 ppm 2,4-D + 2 ppm kinetin and 4 ppm 2,4-D. For shoot culture, single nodule explants with one leaf were planted on MS media with the addition of 1 ppm BAP. The secondary metabolite compouds were analized and identified by GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). The results showed that various types of secondary metabolites contained in shoot culture, callus and field plants of C. morifolium. In callus culture from leaf explants, four compounds from groups of alcohol, acetic acid and organosilicon were identified, whereas in callus culture from stem explants were identified eight compounds from aldehydes, esters, alkanes, and carboxylic acids group. In the shoot culture, nine compounds of alcohol, ketone, aldehyde, cycloalkane and organosilicon group were identified, while in the field plants five compounds were identified from the cycloalkanes, ketones, organoborones and organosilicon group. Some detected compounds have a potential as precursors of alkaloid, phenolic, and flavonoid.Keywords: chrysanthemum, culture, shoots, callus, secondary metabolites.