Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penggunaan Alat Peraga Kawat Luncur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Gaya Lorentz Abdul Wahab; Aunurohim; Dian Saptarini; Indah Trisnawati D.T; Nurul Jadid; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Triono Bagus Saputro; Iska Desmawati
Sewagati Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.839 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun sebagai tindak lanjut dari sebuah penelitian untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tentang gaya Lorentz yang sering dialami oleh peserta didik yaitu kesulitan menvisualisasikan gaya Lorentz sehingga hasil belajar peserta didik kurang baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan uji coba one-group pretest – posttest sedangkan pengembangan alat peraga kawat luncur menggunakan model 4D yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini diujicobakan kepada peserta didik kelas 9D yang terdiri atas 32 peserta didik. Penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat memvisualisasikan keberadaan dan arah gaya Lorentz secara jelas pada peserta didik sehingga mereka lebih mudah memahami konsep dan arah gaya Lorentz. Hasil belajar perserta didik pada materi gaya Lorentz setelah menggunakan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran mengalami kenaikan dengan rata – rata n-gain sebesar 0,8 dan berkategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran materi gaya Lorentz mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kolaborasi Institusi Pemerintah – Perguruan Tinggi – LSM dalam Pengelolaan Sampah Plastik Melalui Forum Group Discussion Aunurohim; Anies Wijayanti; Hermawan; Enny Zulaika; Dian Saptarini; Dewi Hidayati; Maya Shovitri; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Iska Desmawati; Nova Maulidina Ashuri
Sewagati Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.813 KB)

Abstract

Pengelolaan sampah, utamanya plastik, menjadi sorotan Indonesia bahkan dunia terkait dengan pencemaran yang disebabkannya. Pengelolaan sampah plastik menjadi penting untuk dilakukan manakala sudah mencapai taraf yang membahayakan makhluk hidup di perairan ataupun di daratan. Departemen Biologi bersama Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya dan Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas ‘Nol’ Sampah Surabaya mengadakan forum group discussion guna membahas hal tersebut agar diperoleh suatu upaya konkret dalam pengelolaan sampah plastik di Surabaya secara khusus, dan Indonesia secara umum. Hasil forum group discussion kegiatan ini merekomendasikan langkah-langkah konkret berdasarkan prioritas dalam pengelolaan sampah plastik dimulai dari (1) tidak menggunakan sama sekali tas atau kantong plastik, sedotan plastik, dan botol minuman plastik sekali pakai, (2) jika tidak memungkinkan, maka dilakukan pengurangan penggunaan material berbahan dasar plastik sekali pakai, (3) skala prioritas selanjutnya adalah melakukan re-cycle ataupun re-use untuk plastik yang tidak bernilai komersil seperti plastik sachet ataupun bungkus mie agar dapat bernilai fungsional bahkan komersial, (4) dan prioritas terakhir adalah membiasakan membuang sampah terutama plastik pada tempatnya agar mekanisme sortikasi yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan program bebas sampah plastik pada tahun 2025 mendatang dapat terwujud.
Workshop Capacity Building: Pelatihan Monitoring Terumbu Karang bagi Komunitas Pesisir Farid Kamal Muzaki; Dian Saptarini; Ni Wayan Purnama Sari; Aris Dwi Wicaksono; Reska Pragusta; M Lubab; Dhimas Wildan Humami; Refer Iqbal Tawakkal; Buharianto
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9632.841 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.503

Abstract

Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang memiliki biodiversitas tinggi dengan produktivitas yang juga tinggi meskipun hanya menempati 1% bagian dari dasar laut. Data mengenai kondisi umum terumbu karang secara nasional tampaknya telah terdokumentasikan dengan baik. Akan tetapi, dalam banyak kasus, data-data dalam skala yang lebih sempit seperti di tingkat kecamatan dan/atau kabupaten tampaknya masih terbatas, termasuk di perairan sekitar pesisir Situbondo. Berdasarkan data dan fakta tersebut, perlu dilakukan upaya pemantauan (monitoring) dengan melibatkan banyak pihak termasuk komunitas pesisir. Akan tetapi umumnya terdapat masalah berupa keterbatasan kapasitas dan kapabilitas dalam pelaksanaan monitoring tersebut. Untuk itu telah dilaksanakan suatu pelatihan atau \textit{workshop} untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelompok masyarakat pesisir dalam upaya monitoring dan rehabilitasi terumbu karang. Dalam kegiatan tersebut, mitra kelompok masyarakat adalah komunitas pesisir Misi Bahari yang merupakan wadah dan penggerak untuk melakukan upaya pencegahan kerusakan terumbu karang; serta perlindungan dan konservasi terumbu karang di perairan laut Situbondo dan sekitarnya. Secara umum, workshop dan kegiatan lanjutan berlangsung dengan baik dan dapat memberikan peran nyata dalam peningkatan kapabilitas komunitas pesisir dalam pemantauan kondisi terumbu karang; ditunjukkan melalui tercapainya kegiatan pasca pelatihan seperti monitoring bersama kondisi terumbu karang serta perakitan dan penenggelaman apartemen ikan (fish apartment) di Pasir Putih, Bungatan, Situbondo.
Pelatihan Pembuatan Terumbu Buatan sebagai Upaya Penanggulangan Abrasi Pantai Desa Tlangoh Haryo Armono; Wahyudi Citrosiswoyo; Farid Kamal Muzaki
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.569

Abstract

Desa Tlangoh di Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan memiliki pantai pasir putih yang cukup bagus, namun dalam dua tahun terakhir ini, mengalami abrasi hingga 30 meter. Hal ini sangat dikhawatirkan oleh masyarakat di sekitar pantai Tlangoh yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari pantai ini. Artikel ini menguraikan kegiatan pembuatan dan penenggelaman terumbu buatan sebagai salah satu mitigasi abrasi yang ditawarkan. Upaya ini diusulkan karena di Fakultas Teknologi Kelautan ITS sedang dikembangkan teknologi restorasi abrasi di lingkungan pesisir dengan terumbu buatan. Demonstrasi cara pembuatan dan penempatan terumbu buatan ini akan diperkenalkan kepada Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Desa Tlangoh yang telah terbentuk. Penempatan terumbu buatan diharapkan dapat mengurangi laju abrasi dan sekaligus juga sebagai media untuk transplantasi karang sehingga mampu menciptakan lingkungan pesisir yang lestari dan kaya akan keanekaragaman hayati. Lingkungan pantai Tlangoh yang lestari dan indah akan semakin menarik wisatawan untuk datang berkunjung dan menikmati keindahan pemandangan alam maupun keindahan bawah laut yang selanjutnya bisa memicu pertumbuhan ekonomi lokal yang mampu mensejahterakan masyarakat desa. Kelompok Sadar Wisata yang telah terbentuk diharapkan akan dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya pengurangan keresahan yang terjadi pada pelaku ekonomi di sekitar tempat wisata, serta menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang datang berkunjung di pantai Tlangoh.
QR Code Edukatif sebagai Media Belajar Terintegrasi untuk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Bambu di Kawasan Ekowisata Boonpring, Kabupaten Malang Indah Trisnawati; Arwi Yudhi Koswara; Agus Budi Raharjo; Putra Maulida; Farid Kamal Muzaki
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.537

Abstract

Kawasan wisata alam Boonpring Desa Sanankerto, Kecamatan Turen (Malang) memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukasi lingkungan berupa arboretum pusat pendidikan, penelitian dan konservasi tumbuhan bambu. Untuk wisata edukasi lingkungan berupa perpustakaan dan museum bambu, diharapkan Boonpring menyediakan informasi memadai mengenai potensi lokalnya yaitu beragam jenis bambu. Kegiatan Abmas ITS ini telah melakukan inventarisasi karakteristik (morfologi luar, distribusi, status konservasi) dan sistematika (taksonomi dan nama ilmiah) bambu. Dilanjutkan dengan menyusun dan mengembangkan media belajar terintegrasi dengan barcode edukatif Sistem Informasi Inventarisasi Tumbuhan Berbasis Quick Response (QR) Code, dan e-booklet potensi keanekaragaman bambu. Sistem ini memudahkan pihak pengelola untuk mengelola semua informasi tentang bambu, serta memonitor data koleksi bambu di arboretrum, sehingga pengelolaan keanekaragaman bambu dapat dilakukan secara efisien. Selain itu, sistem ini dapat membantu permasalahan dan kelemahan metode manual. Hal ini bermanfaat bagi rencana pemanfaatannya di masa datang sebagai perpustakaan dan museum bambu di Indonesia, yang mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa cerdas di bidang edukasi lingkungan. Dalam pengaplikasian sistem informasi ini perlu ditingkatkan kesiapan sarana, terutama internet di lokasi eduwisata. Komunikasi dan koordinasi tim abmas dengan pengelola eduwisata perlu dilakukan secara berkelanjutan, terutama terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati dan wisata alamnya agar edukasi lingkungan masyarakat ini dapat tercapai secara optimal.
Faunal Drink Dispenser (FDD): Pemanfaatan Semen Reject untuk Pembuatan Kolam Minum Fauna di Karst Rembang Farid Kamal Muzaki; Kuswandi; Ajiditya Putro Fadhlillah; Endar Drianto; Prasetyo; Yeni Indah Lestari; Refer Iqbal Tawakkal; Iswatul Diah Lutvianti; Dwi Novitasari; Indah Trisnawati; Dian Saptarini; Aunurohim; Iska Desmawati; Mukhammad Muryono
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.652

Abstract

Meskipun berada pada kawasan dengan curah hujan tinggi dan memiliki banyak sungai bawah tanah, namun porositas lahan yang tinggi menyebabkan air sangat mudah masuk kedalam tanah melalui rekahan, retakan atau celah di permukaan tanah; sehingga pada kawasan karst umumnya sangat sulit dijumpai adanya aliran air permukaan. Hal ini menyebabkan sedikitnya sumber air minum bagi fauna khususnya pada saat musim kering. Oleh karena itu, dengan tujuan untuk mempercepat penyediaan fungsi habitat bagi fauna, PT. Semen Gresik Pabrik Rembang berinisiatif membuat kolam-kolam kecil yang berfungsi sebagai sumber air minum bagi fauna khususnya mamalia, reptil dan fauna burung. Kolam dimaksud dibuat dengan memanfaatkan semen reject dari proses produksi dan distribusi semen. Desain kolam dibuat sedemikian rupa sehingga tampak alami dan dapat menjadi atraktan kehadiran fauna. Pembuatan kolam FDD telah menunjukkan hasilnya untuk fungsi habitat bagi fauna, ditunjukkan melalui kehadiran spesies fauna yang sebelumnya tidak ada saat sebelum adanya kolam FDD. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah spesies, kelimpahan dan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) komunitas fauna pasca pembuatan kolam FDD.
Rangka Baja Bersalut Pasir sebagai Media Transplantasi untuk Rehabilitasi Terumbu Karang Rusak di Pagerungan Besar, Sumenep Muzaki, Farid Kamal; Syahroni, Nur; Saptarini, Dian; Wisesa, I Nyoman Surya Bayu; Budiman, Kurniawan Fajar; Pratama, Aditya Rizki
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.653

Abstract

Terumbu karang memiliki peranan krusial baik secara ekologi maupun ekonomi. Akan tetapi, kelestarian terumbu karang tercancam oleh berbagai faktor alamiah dan antropogenik baik dari darat maupun laut sehingga perlu dilakukan upaya rehabilitasi; salah satunya di pesisir Desa Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Pada kawasan tersebut, tutupan terumbu karang di sisi barat dan selatan pulau diketahui sebesar 19,05-26,05% atau termasuk dalam kategori ‘rusak’ hingga ‘sedang’. Salah satu upaya rehabilitasi adalah melalui transplantasi karang dengan media frame baja bersalut pasir (sand-coated steel frame) yang bersifat kokoh dan relatif tahan korosi. Kegiatan telah dilaksanakan pada Mei 2020 hingga November 2022, mencakup studi pendahuluan, sosialisasi dan workshop, pembuatan frame dan transplantasi karang hingga pemantauan secara kontinu. Setelah 2 tahun, nilai kesintasan karang transplan termasuk tinggi (>95%) dan pada permukaan frame juga telah tumbuh koloni karang keras (Scleractinia) hasil dari proses rekruitmen secara alami. Dapat disimpulkan bahwa transplantasi karang dengan media frame baja bersalut pasir dapat memenuhi fungsinya untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan fungsi habitat terumbu karang rusak dengan luasan 90 m2. Selain itu, masyarakat lokal memiliki persepsi yang baik terkait pelaksanaan program dan mengharapkan adanya keberlanjutan dari program yang telah terlaksana.
Kebun Pohon Buah Langka: Kampanye Konservasi Tanaman Asli Indonesia di Desa Tambak Kalisogo, Jabon, Sidoarjo Muzaki, Farid Kamal; Cahyono, Eko; Prastitianti, Desy; Tawakkal, Refer Iqbal
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.813

Abstract

Sebagai suatu negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki beragam spesies tumbuhan termasuk tanaman buah. Sayangnya, pohon buah asli Indonesia saat ini justru kurang diminati dengan berbagai alasan seperti rasa yang kurang manis, ukuran yang lebih kecil dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk memperkenalkan kembali keanekaragaman hayati pohon asli Indonesia, khususnya pohon penghasil buah. Upaya yang dimaksud salah satunya adalah dengan membuat atau membangun suatu kebun pohon buah langka di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan telah dilaksanakan pada Juli 2021 hingga Mei 2022; berupa penanaman dan perawatan 13 spesies tanaman penghasil buah asli Indonesia yang telah mulai langka. Dalam jangka waktu tersebut, bibit tanaman menunjukkan pertumbuhan yang bagus dan memiliki tingkat kesintasan tinggi (90%). Kegiatan diharapkan memberikan dampak positif berupa pendapatan ekonomi bagi pengelola juga telah menjadi media edukasi bagi siswa sekolah dasar untuk mengenali keanekaragaman spesies pohon buah khususnya spesies asli dan langka Indonesia. Masyarakat dan perangkat desa memiliki persepsi yang bagus terkait pelaksanaan program dan mengharapkan adanya keberlanjutan dari program yang telah terlaksana.
FATTY ACID PROFILES OF MICROALGAE ISOLATES FROM THE WATERS OF ITS DORMITORY POND IN SURABAYA, INDONESIA Mawardani, Alfiyyana Nurrahma; Ermavitalini, Dini; Saputro, Triono Bagus; Muzaki, Farid Kamal; Purnomo, Adi Setyo; Purnobasuki, Hery
BIOTROPIA Vol. 32 No. 1 (2025): BIOTROPIA Vol. 32 No. 1 April 2025
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2025.32.1.2428

Abstract

ARTICLE HIGHLIGHTS- Microalgae from ITS Dormitory Pond were identified using morphological analysis.- The study analyzed the fatty acid composition of four microalgae genera.- Dictyosphaerium had the highest total fatty acid content.- The findings suggest potential applications of these microalgae in biotechnology.- Further research is needed to improve fatty acid production. ABSTRACT Microalgae are a diverse group of autotrophic microorganisms classified into prokaryotic and eukaryotic groups. Their ability to thrive in various environmental conditions enables the identification of species with distinct fatty acid profiles. The absence of a microalgae culture collection at Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) motivated the selection of the ITS Dormitory Pond as the research site. This study aimed to identify microalgae species present in the pond through morphological characterization and analyze their fatty acid profiles. Morphological identification was conducted using taxonomic references, while fatty acid composition was determined via GC-MS analysis. The results identified four genera: Dictyosphaerium, Vitreochlamys, Desmodesmus, and Chlorella. Their fatty acid profiles varied, comprising saturated (SFA), monounsaturated (MUFA), and polyunsaturated fatty acids (PUFA). Dictyosphaerium contained 17.57% SFA, 12.28% MUFA, and 0.33% PUFA, while Vitreochlamys had 10.83% SFA and 10.19% MUFA. Desmodesmus exhibited 14.19% SFA, 7.39% MUFA, and 4.14% PUFA, whereas Chlorella had 1.92% SFA and 2.67% PUFA. These findings highlight the potential of microalgae from ITS Dormitory Pond as a natural source of fatty acids. Further research is recommended to optimize culture conditions for enhancing commercially valuable fatty acid production.
Characteristics of Microplastic in Selected Marine Sponges from Pasir Putih Situbondo, East Java, Indonesia Fauziah, Natasya Febriani; Muzaki, Farid Kamal; Fajrinia, Naurah Rizki; Aunurohim, Aunurohim; Saptarini, Dian
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 32 No. 6 (2025): November 2025
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.32.6.1507-1517

Abstract

Microplastics (MPs) are global concern due to their presence in various ecosystems and their tendency to have a negative impact on organisms. MPs are plastic fragments with a small size ranging from >1 μm to <5 mm, which are easily ingested by marine organisms, including marine sponges. As filter-feeding organisms, sponges can accumulate MPs in their bodies. This study aims to analyze the physical and chemical characteristics and the abundance of MPs in seawater and sponges. Three species of marine sponges (Xestospongia testudinaria/XT, Aaptos suberitoides/AS, and Clathria sp./CR) with ten replicate samples were collected from Batu Lawang reef in Pasir Putih, Situbondo, East Java, Indonesia. MPs samples were also collected from the water column (surface and sea bottom at a depth of ±6-7 m). Analysis of physical characteristics (shape, color, and size) performed using a stereo microscope and Optilab, whilst chemical characteristics (type of polymer) was analyzed using ATR-FTIR. A one-way ANOVA test followed by Tukey's HSD (both at p = 0.05) were performed to determine the difference in MPs density from each species. There was no significant difference in term of density in XT and AS, with average density of 60.6 and 66.9 particles/g wet weight (ww), respectively. The density in CR was significantly higher, with the value of 86.7 particles/g (ww). In the water column, the density was 20-27 particles/L (surface sample) and 37-84 particles/L (sea bottom). All particles dominated by black fragments with sizes ranging from 0 to 60 μm, and the polymer type is polypropylene (PP).