Tito Haripradianto
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Penerapan Konstruksi Kayu Ulin pada Perancangan Losari Resort dan Fasilitas Hall di Kota Makassar Achmad Fariz Chesariansyah; Tito Haripradianto; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyambut program Visit Makassar Year and Beyond Tahun 2011 sampai dengan 2014 dan program “Visit South Sulawesi 2014” Makassar telah mencanangkan sebagai kota tujuan “MICE” atau konferensi, pertemuan dan pameran yang masih kekurangan 2.500 kamar hotel dan 5000 ruang pertemuan (meeting) untuk menampung wisatawan maupun peserta perhelatan dan pameran. Losari resort dan fasilitas hall menjadi solusi desain untuk menambah kekurangan kamar dan fasilitas ruang pertemuan tersebut dengan penerapan konstruksi kayu ulin yang menjadi aspek kearifan lokal Kota Makassar. Kajian-rancang ini menggunakan metode deskriptif yang berusaha mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, sedangakan pada penemuan besaran ruang menggunakan metode pragmatik serta dianalisis menggunakan deskriptif hingga mendapatkan konsep desain awal dan konsep desain menggunakan metode pragmatik dari objek komparasi dalam penerapan konstruksi kayu ulin dengan teori yang relevan. Komparasi bertujuan untuk memberikan alternatif konstruksi kayu ulin pada perancangan. Hasil dari kajian menunjukan bahwa pada bangunan perancangan yang menggunakan sistem konstruksi kayu ulin dengan rangka lasenar dan rangka atap kasau balok bangsal dapat memberikan efektivitas ruang dalam bangunan sangat baik dan pada bentang panjang daerah pantai akan lebih efektif pada jangka waktu panjang.Kata kunci: Tipe Bangunan Resort, Fasilitas Hall dan konstruksi kayu ulin
Rumah Susun di Kawasan Kaki Suramadu Sisi Surabaya Wiedyarta A; Tito Haripradianto; Ary Deddy Putranto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.506 KB)

Abstract

Kebutuhan akan hunian yang layak adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakatyang tidak dapat ditinggalkan di samping kebutuhan akan sandang dan pangan.Meskipun demikian, masalah permukiman merupakan masalah umum yang seringterjadi di kota-kota besar, terutama di negara berkembang layaknya Indonesia.Permasalahan akan terbatasnya hunian layak bagi masyarakat perkotaan, terutamakalangan menengah ke bawah tersebut juga terjadi di kota Surabaya. Surabayasebagai ibukota Provinsi Jawa Timur dan kota metropolitan kedua setelah Jakartamemiliki pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi di tiap tahunnya. Denganadanya peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya di kota Surabaya, makapermasalahan ketersediaan hunian yang layak menjadi suatu hal penting yang harussegera ditangani oleh pihak terkait. Pada dasarnya, penyediaan kebutuhan huniandengan menghadirkan komplek-komplek perumahan telah diupayakan oleh pihakpemerintah dan swasta. Pemerintah Pusat berkoordinasi dengan pemerintahregional Surabaya sendiri saat ini sedang menggalakkan pembangunaninfrastruktur, termasuk hunian masyarakat, di beberapa wilayah, salah satunyaialah di wilayah Jembatan Surabaya-Madura. Secara struktural, melalui PeraturanPresiden Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan PengembanganWilayah Surabaya-Madura (BPWS), peraturan tersebut kemudian disempurnakandengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang PenyempurnaanPeraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan BadanPengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).Kata kunci: rumah susun, Surabaya, Suramadu
Penerapan Struktur Lipat pada Pengembangan Terminal Kepuhsari di Jombang Nurul Hidayat Sihabuddin; Tito Haripradianto; Bambang Yatnawijaya Soebandono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.35 KB)

Abstract

Struktur lipat merupakan salah satu jenis struktur bentang panjang yang memiliki nilaiestetika tersendiri. Pada pengembangan Terminal Kepuhsari diterapkan sebuah jenisstruktur lipat yang menaungi bangunan utama terminal tersebut. Bentuk yangmemanjang menjadi salah satu alasan penerapan struktur lipat ini. Penerapan strukturlipat dalam bangunan tidak hanya pada atap bangunan, struktur ini bisa digunakanpada bagian bangunan lain seperti selubung bangunan. Metode pragmatis digunakanuntuk menyelesaikan permasalahan tersebut.Kata kunci: terminal, struktur, struktur lipat
Rumah Sakit Khusus Jantung di Kota Batu Grand Noble Mahenindra; Tito Haripradianto; Ali Soekirno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Jantung menjadi salah satu pembunuh terbesar dalam beberapa tahun terakhir baik di Indonesia maupun di dunia. Khususnya di daerah Malang Raya, lebih dari 34% dari jumlah pasien yang berobat di Rumah Sakit se-Malang Raya merupakan penderita penyakit jantung pada tahun 2011. Dalam menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Batu berencana membangun Rumah Sakit Khusus Jantung di Kota Batu, tepatnya di Tlekung, daerah Jalan Hassanudin. Rumah Sakit Khusus Jantung di Kota Batu, dirancang berdasarkan standar operasional pelayanan penyakit jantung, dimulai dari tata letak antar intalasi, sampai ke waktu tempuh yang dijadikan acuan dalam merencanakan alur sirkulasi pada rumah sakit khusus jantung. Sirkulasi menjadi penting dalam perancangan rumah sakit khusus jantung, karena kebutuhan akan kecepatan penanganan pada penyakit jantung menjadi hal utama yang harus di perhatikan. Oleh karena itu, sirkulasi menjadi poin utama dalam perancangan rumah sakit khusus jantung di Kota Batu.Kata kunci: penyakit jantung, rumah sakit khusus jantung, Kota Batu
Convention Center dalam Konteks Semiotika Reizal Adi Siswoyo; Chairil Budiarto Amiuza; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.852 KB)

Abstract

Convention Center merupakan sebuah aset berharga bagi sebuah kota atau negara yang menjadikan MICE sebagai salah satu daya tarik wisatanya. Melalui tampilan visual bangunan, orang awam akan mampu mengidentifikasi apa makna yang terdapat pada desain bangunan tersebut, dan fungsi dari bangunan tersebut. Jika kita memaknai arsitektur sebagai sebuah bahasa yang digunakan para perancang untuk bekomunikasi dengan masyarakat awam, maka tampilan visual bangunan itulah yang menjadi media pertama perancang dalam berkomunikasi. Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengidentifikasi sebuah tanda. Di dalam semiotika arsitektur terdapat tiga unsur yaitu sintaksis, pragmatik, dan semantik. Untuk menelusuri makna dalam sebuah desain arsitektur maka digunakan pendekatan melalui unsur semiotika semantik. Melalui pendekatan semiotika semantik arsitektur terhadap tanda – tanda visual pada sebuah desain Convention Center, diketahui bahwa desain sebuah Convention Center merupakan gambaran dari nilai – nilai lokal dan gambaran bentang alam dari lokasi bangunan tersebut berada yang terwujud dalam pengaplikasian desain, terutama pada struktur bangunan tersebut.Kata Kunci: Convention Center, Semiotika Arsitektur, Semiotika Semantik
Penerapan Material Beton Prafabrikasi pada Fasad Hotel Bisnis di Surabaya Priyo Warsito; Tito Haripradianto; Ary Deddy Putranto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1249.745 KB)

Abstract

Persaingan hotel yang cukup tinggi di Surabaya menuntut adanya kreasi desain yang unik sebagai citra hotel yang dapat menarik pengunjung. Perlu adanya eksplorasi desain terhadap fasad hotel bisnis sebagai elemen arsitektur pertama yang dirasakan oleh calon pengunjung. Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan fasad hotel bisnis di Surabaya dengan menerapkan material prafabrikasi beton untuk mendapatkan hasil desain yang berkarakter. Pendekatan perancangan dilakukan secara pragmatis dengan metode kajian deskriptif. Rancangan fasad bangunan hotel bisnis menciptakan karakter lokal dengan stilisasi lambang daerah yaitu Sura dan Buaya dan implementasi tarian khas daerah Tari Ngremo. Eksplorasi bentuk fasad pada elemen tekstur dan irama yang menghasilkan 5 tipe panel perbedaan. Pada fasad podium menghasilkan 2 tipe panel yang berbeda dengan permainan irama pada sun shading vertikal yang mengambil dari gerakan kaki penari Ngremo. Penetapan material prafabrikasi beton (panel) pada fasad menggunakan material Ultra High Performance Cement (UHPC) dari Ductal dengan kombinasi mineral lainnya. Sistem pengikat berupa concealed anchor (tidak terlihat) dengan ikatan mur-baut. Panel tersebut memiliki ketahanan fisik berupa sistem isolasi termal, efisiensi energi, dan tahan gempa. Finishing fasad berwarna putih dengan kelebihan waterproof dan anti panas.Kata kunci: beton prafabrikasi, fasad, hotel bisnis
Perancangan Balai Latihan Kerja Industri dengan Pendekatan Pola Pergerakan Pengguna Aldo Wicaksono Siregar; Jenny Ernawati; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.605 KB)

Abstract

Dalam perkembangan di era modernisasi sekarang ini, kebutuhan dalam bidang teknologi dan industri semakin menanjak tajam, dengan dilakukannya pasar tunggal di kawasan asia tenggara pada akhir tahun 2015, ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap bursa ketenagakerjaan, persaingan di bursa tenaga kerja akan meningkat drastis, diberlangsungkan nya pasar tunggal di kawasan asia ini dimaksudkan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa dapat menyanyingi beberapa negara maju yang ada di luar ASEAN, dibentuknya pasar tunggal yang atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah di negara – negara lain diseluruh Asia Tenggara. Penguasaan keterampilan dalam bidang industri dan teknologi banyak dibutuhkan, dengan demikian program pemerintah adalah dengan menyediakan tempat memperdalam kemampuan untuk dapat bersaing di dunia kerja, BLKI atau Balai Latihan Kerja Industri adalah salah satu solusi dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dengan sifat BLKI yang mempunyai aktivitas tinggi dan berfungsi sama dengan bengkel maka aktivitas yang terjadi juga sangat tinggi, maka perancangan BLKI sudah seharusnya memperthatikan aktivitas yang terjadi didalamnya, dengan menggunakan metode behavior mapping dan didukung dengan simulasi space syntax diharapkan perancangan BLKI yang memfokuskan pada konfigurasi ruang dapat di rancang dengan apik dan baik.Kata Kunci: Balai Latihan Kerja Industri, BLKI, Behavior Mapping,Space Syntax
Gedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi Gibran Khalifah Aulia; Agung Murti Nugroho; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.547 KB)

Abstract

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dalam rencana strategisnya tahun 2030 akan melakukan pengembangan bidang studi dan infrastruktur dengan membuka kampus II yang berlokasi di kecamatan Junrejo, Kota Batu. Salah satunya adalah pembangunan fasilitas fisik kampus yaitu asrama mahasiswa. Kampus II UIN Maliki mengusung konsep “ Green, Health, and Smart Campus”. Konsep green building di Indonesia, telah dikembangkan oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dalam program sertifikasi green builing. Oleh karena itu perancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki didasarkan pada kriteria green building dari GBCI sebagai upaya hemat energi dan perwujudan konsep kampus. Perancangan perancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki disesuaikan dengan rancangan masterplan yang sudah tersusun sebelumnya. Rancangan masterplan terutama untuk area asrama dikembangkan dengan pengolahan tapak dan ruang dalam bangunan dengan pertimbangan utama pada aspek hemat energi. Penerapan kriteria green building dari GBCI meliputi aspek tata guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber siklus material, kesehatan dan kenyamanan ruang dalam, dan manajemen lingkungan bangunan. Hasil rancangan gedung asrama mahasiswa II UIN Maliki dengan konsep hemat energi telah memenuhi kriteria GBCI setidaknya 24 poin untuk capaian peringkat terendah.Kata kunci: gedung asrama mahasiswa, hemat energi, green building, GBCI
Perancangan Pasar Induk Gadang Muhammad Ridwan Anas; Beta Suryokusumo; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Induk Gadang merupakan salah satu pasar yang memiliki peran penting bagi perkembangan perekonomian Kota Malang dan sekitarnya. Kondisi Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur menjadi daya tarik bagi penduduk luar kota untuk datang mencari penghasilan di Kota Malang, terutama di sektor non formal. Bertambahnya jumlah pedagang Pasar Induk Gadang dari tahun ke tahun tidak berbanding lurus dengan peningkatan kondisi pasar, baik secara kualitas maupun kuantitas. Mengacu pada Perda Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030 Pasal 50 ayat 1 yang berbunyi “kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan dan sejenisnya (pasar basah) tetap menggunakan Pasar Induk Gadang dan dikembangkan ke arah areal eks Terminal Gadang”, maka Pasar Induk Gadang harus dirancang ulang. Perancangan Pasar Induk Gadang yang baru, didalamnya juga harus terdapat proses pengembangan sehingga dapat menampung jumlah pedagang lama maupun pedagang yang baru. Nilai-nilai arsitektur harus terdapat pada perancangan pasar, untuk meminimalisasi kesan-kesan negatif yang selama ini terdapat pada pasar. Perancangan Pasar Induk Gadang juga tidak akan lepas dari standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait, serta standar-standar perancangan yang berkaitan dengan arsitektur sehingga diperoleh sebuah bangunan dengan fungsi pasar yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan pelaku aktivitas pasar.Kata kunci: perancangan, pasar, Pasar Induk Gadang
Pengoptimalan Fungsi Ruang Terbuka Hijau Pada Komplek Hutan Kota Velodrom Sawojajar Salman Al Farisi; Subhan Ramdlani; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.549 KB)

Abstract

Pembangunan diberbagai sektor merusak fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan, penurunan kualitas lingkungan Kota tersebut terjadi akibat ketidakseimbangan antara lingkungan terbangun (binaan) dengan lingkungan perlindungan (alam) pada komplek hutan Kota Velodrom Sawojajar, sehingga kualitas lingkungan tidak terjaga seoptimal mungkin, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi RTH berdasarkan variabel dan kriteria pengoptimalan fungsi RTH. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis pada objek penelitian menggunakan pendekatan kebutuhan RTH yang dijadikan variabel penelitian dan kriteria dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, peraturan dan penelitian terdahulu yang terkait pengoptimalan fungsi RTH. Hasil dari analisis tersebut kemudian di sintesis sehingga menghasilkan rekomendasi awal berupa pengoptimalan pada ke empat variabel kebutuhan RTH yakni: daya dukung ekosistem yang mencangkup penggunaan lahan, pengaplikasian parking lot dan penerapan drainase, pengendalian gas berbahaya dari kendaraan bermotor yang mencangkup pohon penyerap timbel dan karbon dioksida, pengamanan lingkungan hidrologis yang mencangkup penerapan kenaikan sirkulasi dari permukaan tanah, pengaplikasian biopori dan variabel yang terakhir adalah pengendalian suhu udara yang mencangkup pengoptimalan patio dan pengaplikasian green roof. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi awal pada tiap variabel dan kriteria yang telah diolah pada tahap sebelumnya.Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Hutan kota, Pengoptimalan ruang terbuka hijau.