Break Even Point (BEP) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang penting dalam dunia bisnis untuk menentukan titik di mana total pendapatan setara dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis titik impas pada usaha “Mie Jebew Jebret” yang beroperasi di Café Print Kota Bengkalis dengan menggunakan pendekatan fungsi linear. Penelitian memfokuskan pada tiga variabel utama yaitu biaya tetap, biaya variabel per unit, dan harga jual per unit. Berdasarkan data yang diperoleh, biaya tetap usaha adalah sebesar Rp5.000.000 per bulan, biaya variabel per porsi sebesar Rp8.000, dan harga jual per porsi sebesar Rp12.000. Dengan menggunakan rumus BEP: Q=FCP−VCQ = \frac{FC}{P - VC}Q=P−VCFC, diperoleh bahwa titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 1.250 porsi per bulan, di mana total pendapatan dan biaya sama-sama mencapai Rp15.000.000. Analisis ini diperkuat dengan visualisasi grafik hubungan antara volume penjualan, pendapatan, dan biaya, yang menunjukkan perpotongan antara fungsi pendapatan dan biaya total pada titik impas tersebut. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi strategis dalam pengambilan keputusan manajerial, khususnya dalam menetapkan target penjualan, merancang kebijakan harga, dan mengelola struktur biaya guna memastikan keberlangsungan dan profitabilitas usaha secara optimal.