Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Strategi Komunikasi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hj.Anna Lasmanah dalam Menurunkan Angka Drop Out Pasien Selama Pandemi Covid 19 Yovi - Andriani; S Bekti Istiyanto; Nuryanti Nuryanti
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 5, No 1 (2022): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v4i1.7380

Abstract

iasaan Baru (AKB). Situasitersebut menjadikan kepanikan/kewaspadaan secara massif, termasuk di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara karena menjadikan angka DO (Drop Out) pasien Rehab Medik (pasien Instalasi Rehabilitasi Medik) meningkat tajam dan atau jumlah kunjungan pasien yang terapi menurun drastis. Untuk itulah, strategi komunikasi menjadi hal yang sangat penting guna menanggulangi permasalahan ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Peneliti melakukan observasi mendalam pada Instalasi Rehabilitasi Medik dengan data yang diperoleh melalui wawancara informan. Pemilihan informan dengan purposivesampling untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik pasien Rehabilitasi Medik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus yang bertujuan untuk menjelaskan satu atau sejumlah keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hj. Anna Lasmanah menerapkan strategi GERAI JAMU YU DARMI (Gerakan Ramah Anak & Geriatri Untuk Jaga Mutu Maka Mayuh Daftar Mriki) yang merupakan pendaftaran mandiri di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hj. Anna Lasmanah yang bisa langsung dikunjungi pasien yang akan menjalani terapi, tanpa melewati pendaftaran umum rawat jalan, sehingga memangkas waktu tunggu dan kemungkinan adanya cidera bagi pasien. Komunikator yang dipilih tepat dengan SDM yang kompeten, selain itu sosialisasi melalui media sosial juga cukup efektif memberi pemahaman kepada khalayak akan adanya inovasi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hj. Anna Lasmanah. Rangkaian proses dalam inovasi GERAI JAMU YU DARMI sejalan dengan tujuan strategi komunikasi yaitu memberitahu (announcing); memotivasi (motivating); mendidik (educating; menyebarkan informasi (informating); dan mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Marketing).
Negosiasi Islam dalam Budaya Ritual Lengger Banyumas Gilang Akbar Noviansah; S. Bekti Istiyanto; Wiwik Novianti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.851 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan didasari pada problematika pro kontra budaya kesenian lengger di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Masalah difokuskan dengan bagaimana pembentukan identitas kelompok penari lengger yang merupakan para lelaki namun menjadi penari dengan dandanan wanita, dalam praktik budaya ritual mereka terdapat unsur Islam di dalamnya. Lengger hadir sebagai pengganti ronggeng pada awal masuknya pengaruh Islam di Banyumas. Untuk tetap menjaga identitas budaya leluhur, di tengah besarnya pengaruh Islam, para penari lengger melakukan negosiasi identitas Islam dalam ritual-ritual yang dijalankan. Identitas tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap tempat dan kondisi yang ada. Itu sebabnya meski pengaruh Islam yang kuat pada masa itu, namun tidak dapat mematikan budaya, sebaliknya budaya juga tidak dapat menolak keberadaan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Benwell dan Stokeo yang membahas identitas sebagai hal penentuan diri sendiri, serta Burke dan Stets mengenai identitas yang menentukan peran individu di mana mereka berada. Data didapat dan diolah melalui proses observasi dan wawancara pada beberapa penari lengger pelaku ritual yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini memberikan kesimpulan mengenai bagaimana budaya ritual yang dijalankan para penari lengger di Banyumas berjalan beriringan dengan identitas Islam.
STRATEGI KOMUNIKASI CORPORATE IDENTITY BPJS KETENAGAKERJAAN MELALUI MEDIA DIGITAL Anna Farianingrum; Shinta Prastyanti; Bekti Istiyanto; Toto Sugito; Agoeng Noegroho
Kinesik Vol. 10 No. 1 (2023): April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ejk.v10i1.540

Abstract

COVID-19 pandemic occurred in December 2019 hit almost all countries, causing many companies to terminate their employment, and resulting in high unemployment including Banyumas. This resulted in an increase in workers submitting Old Age Security claims to meet the needs of life. The surge in JHT claims and the implementation of PPKM is a challenge for BPJS Ketenagakerjaan as a public service institution to overcome problems and determine strategies for company sustainability, for this reason, Lapak Asik (Service Without Physical Contact) was created, namely a digital application as a means of submitting JHT claims. This study aims to analyze the corporate identity strategy of Employment BPJS in managing digital media and its role in service. The theory used is corporate identity and computer mediated communication. The research method uses a descriptive qualitative approach. Data collection through interviews, observation, and documentation. The results showed that the Purwokerto Employment BPJS had not optimally implemented corporate identity (behavior) indicators while the computer-mediated communication component had been implemented properly.
Dissemination Strategy for Strengthening Tolerance of the Gusdurian Community of Banyumas Luciana Devi Suryaningsih; Nana Sutikna; S Bekti Istiyanto
al-fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jaf.v11i1.9991

Abstract

In order to change the mindset and build public awareness in tolerance, there needs to be a real movement from GUSDURian Banyumas. Seeing that Banyumas is an area with diverse religious and cultural differences. In order to attract the attention of the community, GUSDURian Banyumas has taken several ways to give a message to minority groups that GUSDURian is present as the community they need. This research aims to find out how the tolerance dissemination strategy carried out by GUSDURian to the Banyumas community. The research method used by the researcher is descriptive qualitative method. The data in this study were generated through participatory observation, interviews, and documentation. The informants in this study amounted to three people, namely the Banyumas GUSDURian Coordinator, and two Banyumas GUSDURian activists. Determination of informants in this study through snowball sampling. The results of this study explain that there is a realization of the implementation of interfaith activities as a form of dissemination strategy to strengthen tolerance that has been implemented and successfully involves community participation, namely: 1) GUSDURian 17an Forum 2) Commemoration of the Great Day 3) GUSDUR Thought Class, while for internal dissemination in addition to these three points, it is added with a social media campaign for internal members of GUSDURian Banyumas. The effect of these activities is that some communities that feel marginalized begin to show themselves and join the GUSDURian community, and people from various circles, students, and residents of the surrounding environment apply an attitude of caring for each other and mutual tolerance
Komunikasi Multikultural Kehidupan Bertetangga di Kabupaten Banyumas Tita Dewinta Ratea; Edi Santoso; Nana Sutikna; Agoeng Noegroho; Agus Ganjar Runtiko; S. Bekti Istiyanto; Barid Hardiyanto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.82 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i1.11211

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan situasi multikultur dan problem-problem yang dihadapi masyarakat bertetangga di salah satu rukun tetangga di Kabupaten Banyumas. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis dan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa individu-individu dalam memahami di mana mereka hidup dan bekerja dikembangkan dari makna-makna subyektif yang berasal dari pengalaman diri mereka sendiri dan interaksinya dengan pengalaman individu lain yang juga memaknai diri mereka sendiri. Namun demikian, faktor eksternal/isu publik terkait politik identitas turut memengaruhi kehidupan multikultural bertetangga. Komunikasi multikultural yang terjadi dalam dialog subyektif diri dan faktor eksternal menghasilkan transformasi dan perubahan budaya meski pada skala kecil. Meskipun terjadi persilangan saat “pilkada DKI dan “pilpres” namun 2-3 tahun setelah momentum tersebut masyarakat bertetangga di wilayah penelitian kembali menjalani hidup seperti biasa. Benturan yang terjadi dalam perjalanan waktu pada akhirnya berproses tanpa henti menciptakan cara baru dalam bergaul sesama tetangga.