Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Media Baru sebagai Sarana Promosi Taman Lazuardi dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat Desa Susukan nuryanti nuryanti; S. Bekti istiyanto; Agoeng Noegroho; Shinta Prastyanti; Agus Ganjar Runtiko; adinna Islah Perwita
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 27, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.69138

Abstract

ABSTRACT  In the era of the second new media, where technology is very fast and reaches a wider audience, new media has become a mandatory choice as a means of promotion for the world of business, industry, and even education. One of the BUMDES efforts to increase village income is to build village parks. The emergence of village parks simultaneously makes the competition more intense, therefore a strategy is needed on how to utilize new media so that the results are maximized. One of the village parks that is currently being promoted to attract more residents is the Lazuardi Park located in Susukan Village, Sumbang, Banyumas. This study will look at how the strategy of using new media is carried out by the Susukan BUMDES for community empowerment and increasing the number of visitors to Lazuardi Park, so that it can strengthen the economic resilience of rural communities.This research was conducted in Susukan Village Park, Sumbang, Banyumas using descriptive qualitative research methods, using data collection techniques in the form of FGDs, in-depth interviews, and literature studies.The results showed that the promotion carried out by the manager of Lazuardi Village park was by utilizing social media, namely fb, instagram, and websites. The efforts made by the manager of Lazuardi Park are one of the efforts to increase the economic resilience of Susukan Village, including by diversifying promotions, improving infrastructure, managing human resources and funding.    Keywords: New Media, Promotion, BUMDes, Village Park, Economic resilience ABSTRAK Pada masa era media baru kedua, dimana teknologi bersifat sangat cepat dan menjangkau khalayak lebih luas, media baru menjadi pilihan wajib sebagai sarana promosi bagi dunia bisnis, industri, bahkan pendidikan. Salah satu usaha BUMDES untuk menambah pendapatan desa adalah dengan membangun taman desa. Kemunculan taman desa yang secara serentak membuat persaingan semakin ketat, oleh karena itu diperlukan sebuah strategi bagaimana memanfaatkan media baru sehingga hasilnya maksimal. Salah satu taman desa yang saat ini sedang melakukan promosi agar dikunjungi banyak warga adalah taman Lazuardi yang berada di Desa Susukan, Sumbang, Banyumas. Penelitian ini akan melihat bagaimana strategi pemanfaatan media baru yang dilakukan oleh BUMDES Susukan untuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan jumlah pengunjung taman Lazuardi, sehingga bisa menguatkan ketahanan ekonomi masyarakat desa.Penelitian ini dilakukan di Taman Desa Susukan, Sumbang, Banyumas dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa FGD, wawancara mendalam, dan studi pustaka.Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan oleh pengelola taman Desa Lazuardi adalah dengan memanfaatkan media sosial, yaitu fb, instagram, dan website. Upaya yang dilakukan oleh pengelola taman Lazuardi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi Desa Susukan, diantaranya adalah dengan diversifikasi promosi, perbaikan infrastruktur, pengelolaan SDM dan pendanaan. Kata Kunci: Media Baru, Promosi, BUMDes, Taman Desa, Ketahanan ekonomi 
MODEL PEMBELAJARAN MELALUI FIELD TRIP DALAM PERKULIAHAN KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Shinta Prastyanti
Widya Komunika Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2017.7.1.1202

Abstract

Komunikasi pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah mata kuliah tidak hanyamempelajari teori saja, tetapi lebih kompleks daripada itu. Pemahaman mengenai masyarakatbeserta karakteristik dan segala persoalan yang ada di dalamnya menjadi sebuah kajian yangsangat menarik dan penting. Hal tersebut tidak bisa dipelajari di dalam kelas saja tanpamempertimbangkan kemungkinan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi dalammasyarakat. Model pembelajaran melalui Field Trip diharapkan dapat mengatasi kesenjangantersebut sehingga pemahaman mahasiswa akan mata kuliah ini menjadi lengkap dan mendalam.Field trip bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis sumberdaya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, stakeholder yang terlibat, dan jugamengidentifikasi permasalahan beserta potensi solusinya.
STRATEGI WARGA DESA MELAWAN STIGMA DENGAN MEDIA SOSIAL Edi Santoso; Shinta Prastyanti
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 25 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46426/jp2kp.v25i1.151

Abstract

Stigma ‘Desa Pengemis’ seolah melekat pada Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Desa ini dianggap sebagai tempat asal para pengemis di berbagai kota besar. Sebuah sebutan yang telah menjadi bagian dari memori kolektif warga, sehingga memunculkan kerisauan bersama. Kehadiran media sosial memberikan peluang bagi Warga Grinting untuk memberikan klarifikasi kepada khalayak luas bahwa desa mereka jauh dari apa yang dipersangkakan, terutama menilik dari berbagai kemajuan desa saat ini. Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis sebuah praktik pembangunan citra sebuah desa untuk membalikkan stigma yang ditujukan kepada mereka melalui aktivitas di media sosial. Dengan pendekatan kualitatif, pengambilan data dilakukan melalui (1) analisis isi media, (2) wawancara mendalam, dan (3) diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian menunjukkan sebuah kesadaran warga untuk merubah strategi pencitraan, dari reaktif menjadi proaktif-positif. Media sosial menjadi peluang bagi mereka untuk bersuara. Mereka berupaya menampilkan segala sisi positif desa untuk membalikkan citra sebagai desa pengemis. Mereka memiliki modal untuk melakukannya, yang didukung oleh realitas virtual dan faktual. Realitas faktual menunjukkan banyaknya pegiat media sosial dari Desa Grinting yang aktif dengan akun-akun yang berpengaruh. Sementara realitas faktual menunjukkan modal sosial yang kuat sebagai bahan pemberitaan (content sources). Realitas struktural—bahwa kegiatan pencitraan belum terkelola secara rapi dan terencana menjadi tantangan bagi mereka untuk mewujudkan citra Grinting sebagai desa yang dirindukan (ngangeni), sebagai ganti citra ‘Desa Pengemis’.
Malnutrisi dan Pemberdayaan Kelompok Perempuan shinta prastyanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 7 No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.696 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2011.7.1.4218

Abstract

Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang kesehatan, sepertitinggginya Angka Kematian Ibu (AKI), prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil, dan angkakematian bayi (AKB) ditengarai karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu khususnya ibuusia produktif mengenai pentingnya asupan gizi bagi mereka. Selain itu, kemiskinan juga turutmenjadi faktor penunjang terjadinya gizi buruk. Agar gizi buruk khususnya di desa-desa miskindapat dicegah, untuk itu perlu dilakukan upaca pencegahan berbasis masyarakat melaluipemberdayaan perempuan, yakni posyandu dan dasawisma sebagai kelompok sadar akanpentingnya asupan gizi, kelompok yang mempunyai akses yang lebih besar dalam hal kesehatan,serta kelompok ekonomi produktif. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa tingkat kesadaranmasyarakat mengenai nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi dapat meningkat, kesempatanyang lebih luas dalam memperoleh akses di bidang kesehatan, serta secara ekonomi mendapatkansolusi alternatif untuk memperoleh penghasilan tambahan. Jika ketiga akar permasalahan dapatdiselesaikan maka terjadinya gizi buruk akan dapat dicegah.
KOMUNIKASI, PARTISIPASI, DAN KONFLIK DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Shinta Prastyanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.191 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2018.14.1.1143

Abstract

This research aims to analysis the connections among communication, participation, and conflictwithin community empowerment. As we know that community empowerment is not a single activity,but is an ongoing process which is cannot be separated to other variables. Without participation fromall of the stakeholders involved, the community empowerment cannot reach its goal. Thisparticipation gives an open and greater opportunity for all stakeholders to get involved in the process,even to control it. Unfortunately, a greater power for the stakeholder precisely will give anunproductive impact when it correlated to a hidden interest which often tends to give an advantage totheir own group. Furthermore, it cannot be denied if the emerging of conflict which is difficult to besolved. In this part, communication plays an important role to prevent it from that conflict when thereis a mutual understanding among all of the stakeholders. This effective communication will alsocontribute to conflict resolution.
MEDIA BARU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN SERTA PROSPEKNYA BAGI GENERASI MILENIAL DI ERA PANDEMI COVID 19 shinta prastyanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.688 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.2.4406

Abstract

Millennials are synonymous with technology. On the other hand, the prolonged Covid 19 pandemic has many impacts on various sectors including agriculture. Solving that problem requires an alternative solution to make the agricultural sector is still able become a mainstay sector in the midst of this pandemic. The relationship between those aspects is very interesting and important to study. This research using a literature study that is expected to answer the research objectives of how new media can create opportunities and challenges for the agricultural sector to providing new hope for the welfare of farmers, and ability of the millennial generation to seize these opportunities. The study found several interesting points including making agricultural products more economically valuable by utilizing various services offered through new media by packaging and reproducing agricultural products to make them more attractive for potential consumers and utilizing online networks to expand market share. Another result is the millennial generation has adequate capabilities related to this as evidenced by the emergence of young entrepreneurs in the agricultural sector.
PENGGUNAAN MEDIA BARU PADA PEMBANGUNAN PARIWISATA BATURRADEN ADVENTURE FOREST BERBASIS ECOTOURISM Hanif Adhiyatmika; Adhi Iman Sulaiman; Shinta Prastyanti
KINESIK Vol. 9 No. 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ejk.v9i1.318

Abstract

The development of ICT has begun to enter various sectors, including the tourism industry. So to increase tourism development with ICT is an effective way why is that because the percentage of internet users has a positive and significant influence on the added value of the tourism sector. Therefore, we will see what Baturraden Adventure Forest (BAF) looks like as ecotourism-based tourism using ICT. Seeing how BAF uses ICT as a tool to promote or market BAF via the internet, we can do a descriptive analysis using The 7C Framework from Rayport and Jaworski. communication, connection, and commerce.
KOMUNIKASI, PARTISIPASI, DAN KONFLIK DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Shinta Prastyanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.191 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2018.14.1.1143

Abstract

This research aims to analysis the connections among communication, participation, and conflictwithin community empowerment. As we know that community empowerment is not a single activity,but is an ongoing process which is cannot be separated to other variables. Without participation fromall of the stakeholders involved, the community empowerment cannot reach its goal. Thisparticipation gives an open and greater opportunity for all stakeholders to get involved in the process,even to control it. Unfortunately, a greater power for the stakeholder precisely will give anunproductive impact when it correlated to a hidden interest which often tends to give an advantage totheir own group. Furthermore, it cannot be denied if the emerging of conflict which is difficult to besolved. In this part, communication plays an important role to prevent it from that conflict when thereis a mutual understanding among all of the stakeholders. This effective communication will alsocontribute to conflict resolution.
MEDIA BARU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN SERTA PROSPEKNYA BAGI GENERASI MILENIAL DI ERA PANDEMI COVID 19 shinta prastyanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.688 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.2.4406

Abstract

Millennials are synonymous with technology. On the other hand, the prolonged Covid 19 pandemic has many impacts on various sectors including agriculture. Solving that problem requires an alternative solution to make the agricultural sector is still able become a mainstay sector in the midst of this pandemic. The relationship between those aspects is very interesting and important to study. This research using a literature study that is expected to answer the research objectives of how new media can create opportunities and challenges for the agricultural sector to providing new hope for the welfare of farmers, and ability of the millennial generation to seize these opportunities. The study found several interesting points including making agricultural products more economically valuable by utilizing various services offered through new media by packaging and reproducing agricultural products to make them more attractive for potential consumers and utilizing online networks to expand market share. Another result is the millennial generation has adequate capabilities related to this as evidenced by the emergence of young entrepreneurs in the agricultural sector.
Strategi Komunikasi Persuasif Upline pada Aktivitas Prospek Program 3i-Networks PT. Aj Central Asia Raya Almira Yoshe Alodia; Shinta Prastyanti; Dwi Pangastuti Marhaeni
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.372 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i1.2

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh Upline program 3i-Networks PT. AJ Central Asia Raya dalam melakukan aktivitas prospek pada nasabah baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Teknik purposive sampling digunakan dalam pemilihan informan. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan model interaktif yang terdiri dari proses kondensasi data, penyajian, dan verifikasi data. Untuk memastikan validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan langsung menjadi strategi persuasive yang paling menentukan keberhasilan aktivitas prospek karena membangun saling pengertian dan menciptakan efektifitas komunikasi, teknik persuasif yang dilakukan dalam aktivitas prospek ada dua, yakni teknik integerasi dengan menyatukan diri terhadap komunikan, dan teknik tataan untuk membungkus pesan agar mudah diterima, dan sebagai hasil dari proses evaluasi setelah implementasi strategi komunikasi, ditemukan hambatan dalam strategi yang dilakukan yakni ketidakmampuan komunikator dalam memahami komunikan, tidak menguasai product knowledge, dan penggunaan media sosial yang kurang efektif.