Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN SADDHĀ UMAT BUDDHA DI KABUPATEN WONOGIRI Lilik Wijayanti; Sukarti; Hesti Sadtyadi
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.478 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v4i2.97

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan instrumen pengukuran saddhā, dengan menemukan konsep, dimensi, faktor, indikator saddhā dan menjelaskan cara menyusun konstruk saddhā yang digunakan Dharmaduta untuk mengetahui tingkat saddhā umat Buddha di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang mengacu pada pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan: pendahuluan, perencanaan, uji coba, evaluasi dan revisi, serta implementasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen pengukuran saddhā. Teknik analisis data melalui metode kualitatif yaitu validitas isi yang dilakukan dengan teknik Dhelpy dan melalui metode kuantitatif dengan melakukan analisis Exploratory Fakor Analysis. Penelitian ini menghasilkan 3 konsep saddhā: Pariyatti Dhamma, Patipatti Dhamma, Pativedha Dhamma, 7 faktor saddhā yaitu: Keterbukaan Pandangan, Keingintahuan, Sīla, Samādhi, Pañña, Magga, dan Phala serta 16 indikator saddhā yaitu: Memiliki pikiran terbuka terhadap ajaran agama lain, Terbebas dari sikap fanatisme, Belajar Dhamma, Mendengarkan Dhammadesana, Memiliki ucapan benar, Memiliki perbuatan benar, Memiliki pencaharian benar, Memiliki usaha benar, Memiliki perhatian benar, Mengembangkan konsentrasi benar, Memiliki pandangan benar, Mengembangkan pikiran benar, Memiliki usaha yang gigih, Memiliki tekad yang kuat, Memiliki Kebijaksanaan, Mampu besikap Tenang dan Seimbang. Instrumen pengukuran saddhā telah valid dan reliabel terlihat dari nilai KMO sebesar 0,710 (>0,5), Anti Image Correlation menunjukan semua nilai MSA lebih dari 0,5 dan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,939 (>0,7). Hal ini berarti model faktor layak digunakan. Tingkat saddhā umat Buddha di Kabupaten Wonogiri sebesar 241,61 dengan kreteria baik. Berdasarkan prosentase: 26,67%: sangat baik, 65,83% : baik, 7,5%: sedang.
Pendampingan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Untuk Menekan Angka Kejadian Covid-19 Pada Kader Wilayah Puskesmas Nguter Sukoharjo. Siti Marufah; Lilik Wijayanti; Yulia Sari; Widia Susanti; Sigit Setyawan; Sri Haryati; Endang Listyaningsih S; Sugeng Purnomo
Smart Society Empowerment Journal Vol 1, No 2 (2021): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.688 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v1i2.52867

Abstract

Pendahuluan :Sejak wabah pertama dilaporkan di Wuhan, Cina pada Desember 20191 virus corona (COVID-19) dengan cepat menjadi perhatian global. WHO menyatakan wabah virus sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Saat ini lebih dari 100 juta orang telah terinfeksi COVID-19, dengan lebih dari dua juta kematian di seluruh dunia2. Data covid-19 di Indonesia lebih dari 1 juta ditahun 2021 dengan angka kematian diangka 25.000 orang . Kabupaten sukoharjo, merupakan salah satu kabupaten yang menyumbangkan pasien covid-19 dengan jumlah saat ini mencapai lebih dari 4300 orang (corona kab sukoharjo, 2021).  Dalam upaya untuk memperlambat laju infeksi dan kematian, pemerintah di kabupaten sukoharjo telah membentuk tim “Sukoharjo tanggap COVID-19” yang bertugas untuk membagikan 34.500 masker ke masyarakat, penutupan tempat makan, fasilitasi tempat cuci tangan di pasar, Pengadaan rumah sehat Covid-19, tim posko covid-19 siaga 24 jam, penundaan pelayanan langsung pemerintahan dan pembatalan hajatan masyarakat. Walaupun pemerintah sangat tanggap dalam upaya pencegahan covid-19 ini, tapi untuk sosialisasi dan pendampingan langsung kepada keluarga belum maksimal, yaitu pada kepatuhan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), juga termasuk protocol kesehatan pencegahan covid. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan faktor terdekat dalam penularan covid, sehingga menunjukan pentingnya keluarga sebagai fokus dalam pencegahan penyebaran Covid-19.Metode: Pengabdian ini akan dilakukan dengan memberikan intervensi berupa pemdampingan dengan pemberian edukasi dan monitoring tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna pencegahan Covids-19 di wilayah puskesmas Bendosari, Sukoharjo. Perilaku hidup sehat ini juga meliputi kepatuhan penggunaan menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan.Hasil dan pembahasan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 47 kader dengan protokol kesehatan yang ketat. Selama kegiatan berlangsung, kader sangat antusias dalam menyimak edukasi yang  ditampilkan  dalam  bentuk  presentasi power  point, mereka  juga  interaktif  dalam berdiskusi. Berdasarkan hasil pengabdian, terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 63, dengan terlihat hampir 85% peserta pada materi PHBS dan Protokol kesehatan memiliki pengetahuan yang sangat baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pengabdian yang dilaksanakan efektif dan sesuai dengan data sebelumnya bahwa Promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan secara terus menerus dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap PHBS.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang Covid-19, PHBS dan Protokol kesehatan dalam rangka menekan angka penyebaran covid-19.Kata kunci : Pendampingan, covid-19, PHBS.
Comparison of Pregnancy Loss Proportions Between Pregnant Women with Mild and Moderate-Severe Systemic Lupus Erythematosus Dinda Husna Azalia Soesetyo; Muhammad Adrianes Bachnas; Lilik Wijayanti; Abdurahman Laqif
Journal of Maternal and Child Health Vol. 9 No. 5 (2024)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2024.09.05.06

Abstract

Background: Pregnancy in systemic lupus erythematosus (SLE) patients is considered high-risk due to potential negative impacts on both the mother and fetus, such as pregnancy loss. One of the factors influencing pregnancy loss in SLE patients is increased lupus activity and antiphospholipid syndrome (APS). This study aimed to evaluate the relationship between pregnancy loss and SLE disease activity levels. Subjects and Method: This cross-sectional study conducted at Dr. Moewardi Hospital. The population consisted of pregnant women with SLE treated at RSUD Dr. Moewardi between 2021 and 2023. A total of 81 pregnant patients with SLE selected through purposive sampling. The dependent variable was pregnancy loss. The independent variable was pregnant women with SLE. This study utilized tools and materials in the form of medical record data from the Obstetrics and Gynecology Department at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta. Data were analyzed using bivariate analysis with SPSS software and Fisher’s exact test tests. Results: A total of 81 respondents meeting the inclusion criteria were included, consisting of 66 pregnant women with mild SLE activity and 15 pregnant women with moderate-to-severe SLE activity. There was no significant relationship between the degree of systemic lupus erythematosus activity and pregnancy loss (p =0.723). Conclusion: There is no significant association between pregnancy loss and the degree of systemic lupus erythematosus activity, whether mild or moderate-severe.
Korelasi Shine-Lal Formula terhadap Kadar Ferritin pada Pasien Talasemia β Mayor Adhi, Muhammad Alif Ibadurrohman Adhi; Lilik Wijayanti; Siti Munawaroh
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.2061

Abstract

Pendahuluan: Penderita talasemia diberikan transfusi darah untuk mengatasi eritrosit yang abnormal yang akan berakibat terjadinya penumpukan zat besi dikarenakan transfusi yang dilakukan. Salah satu pemeriksaan zat besi dalam tubuh adalah pemeriksaan kadar ferritin yang memiliki kekurangan seperti harganya yang mahal dan keterbatasan akses didaerah terpencil. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemeriksaan kadar zat besi dalam tubuh salah satunya dengan formula indeks eritrosit yaitu Shine-Lal Formula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi Shine-Lal Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talasemia β mayor. Metode: Penelitian ini berjenis observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien anak talasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta melalui teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data rekam medis pasien. Shine-Lal Formula dibagi berdasarkan cut-off menjadi <1530 dan >1530, kadar ferritin dibagi menjadi <1000 ng/mL dan >1000 ng/mL. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan program Statistical Product and Service Solutions. Hasil: Dari total 55 pasien talasemia beta mayor, didapatkan pasien perempuan lebih banyak dengan pasien tebanyak berusia 6-17 tahun. Rerata Mean Corpuscular Volume sebesar  74,54±4,60 fL dan Mean Corpuscular Hemoglobin sebesar 24,60±1,94 pg/sel. Keduanya berada di bawah normal, kemudian dilakukan uji regresi-korelasi Pearson antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin. Hasilnya, didapat hubungan yang signifikan, korelasi lemah, dan searah antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin dengan p = 0,024 (p <  0,05) dan r = 0,305. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin pada pasien talasemia beta mayor (p = 0,024,  r = 0,305).