Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik Vulkanisir Ban Merry Siska; Fachrul Sabri
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2016: SNTIKI 8
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.889 KB)

Abstract

The goals of designing factory layout is to decrease material handling from distance and cost.The problems occurred at PT. Pesona Laut Kuning is forming departement or machine which related toeach other but still apart that cause soar of distance material handling.Methods used by this research is simulation Arena, convetional techniques, and ALDEP. Afterdone processing with simulation, no need for replenishment machine because all stuff processed resolved.After data processing using conventional Techniques and ALDEP done then Alternative Optionsbe able to convetional techniques alternative 1 which one have the smallest distance and cost. Alternative1 convetional techniques can reduce 0,97 kilometer distance of material handling and save Rp.1.863.772,- per day which initially distance of material handling production floor 3,1 kilometer and cost ofmaterial handling Rp. 5.911.178,- after processing by convetional techniques, the distance of materialhandling is 2,2 kilometer and cost of material handling become Rp. 4.047.406,-.Keywords: ALDEP, conventional technique, material handling, plant layout, simulation
Implementasi Redesain Sistem Kerja Pengangkutan Crumb Rubber yang Ergonomis Merry Siska; Eko Prasetyo; Amelia Novesa Zonni; Vera Devani
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.891 KB)

Abstract

PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang merupakan Industri yang bergerak dibidang pengolahan getah karet menjadi barang setengah jadi (Crumb Rubber). Pada proses pengolahannya, banyak terdapat kegiatan material handling khususnya pada pengangkutan karet olahan ke penjemuran. Tujuan penelitian ini adalah mendesain ulang gerobak angkut yang ergonomis berdasarkan metode OWAS dan antropometri. Perancangan dilakukan dengan menyesuaikan lebar bahu (LB), tinggi siku berdiri (TSB), dan panjang telapak tangan (PTT). Berdasarkan analisa postur kerja menggunakan OWAS, diperoleh rata-rata  nilai level skala sikap awal nya 3 ( perbaikan perlu dilakukan sesegera mungkin) menjadi rata-rata 1 (tidak perlu perbaikan) setelah dilakukannya perancangan ulang. Berdasarkan waktu kerja yang awalnyawaktu siklus 117,10 detik, waktu normal 124,76 detik, waktu baku 179,65 detik menjadi lebih cepat setelah perancangan yaitu sebesar waktu siklus 86,84 detik, waktu normal  98,99 detik, waktu baku 136,60 detik. Berdasarkan analisa OWAS dan waktu kerja serta antropometri dari hasil desain ulang, bahwa sistem kerja usulan diharapkan dapat meminimalisir timbulnya cidera otot musculoskeletal sehingga pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan aman. Kata kunci: Antropometri, Ergonomi, Metode OWAS,Musculoskeletal,  Waktu Kerja 
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Pembuatan Batu Bata (Studi Kasus: Kulim, Pekanbaru) Yenita Morena; Merry Siska
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2011: SNTIKI 3
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.327 KB)

Abstract

Perancangan  tata  letak  meliputi  pengaturan  tata  letak  fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan  perlengkapan  untuk  operasi,  dan  semua  peralatan  yang  digunakan dalam  proses  operasi. Kekurangan dari tata letak yang ada pada pabrik batu bata Pak Simun adalah pengaturan tata letak tiap stasiun kerja yang belum sesuai, karena belum memperhitungkan derajat tingkat kedekatan antar stasiun kerja terlihat pada stasiun kerja tungku yang letaknya berjauhan dengan tempat penjemuran batu bata kering. Apalagi proses pemindahan batu bata yang telah dicetak di meja kerja pada stasiun kerja pencetakan dilakukan secara manual.                 Ketidakteraturan  kondisi  tata  letak  yang  ada  sekarang  dapat  berimbas terhadap  terjadinya  aliran material yang  tidak  sempurna sehingga memerlukan  perancangan  tata  letak  baru  untuk  mengatur  ulang  jalur  lalu  lintas material/barang  yang  lebih  sesuai  dengan  fungsi  masing-masing  stasiun  kerja. Penyelesaian permasalahan tata letaknya  menggunakan  metode  yang memperhitungkan derajat  kedekatan  antar  stasiun  kerja,  membangun  atau  mengubah  tata  letak dengan  mencari  total  jarak  tempuh  yang  minimal  dilalui  dalam  perpindahan material dalam menemukan solusi  terbaik.                  Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh persentase penurunan panjang lintasan material handling layout alternatif 1 dengan layout awal adalah sebesar 74.8%, sedangkan persentase penurunan panjang lintasan material handling layout alternatif 2 dengan layout awal adalah sebesar 69.5%. Hal ini membuktikan bahwa layout alternatif 1 lebih optimal dibandingkan dengan layout awal dan layout alternatif 2. Hasil ini diperoleh karena tata letak pada layout awal dan layout alternatif 2 terlalu jauh antara stasiun satu dengan stasiun lainnya sehingga lintasan material handling menjadi tidak optimal. Dengan demikian, perancangan ulang layout awal telah mengurangi panjang lintasan meterial handling proses produksi yang sekaligus dapat mengurangi waktu dan biaya proses produksi. Kata Kunci : Perancangan, Tata Letak, Batu Bata, Material Handling
Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi Merry Siska; Eko Zaldianto
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2012: SNTIKI 4
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.652 KB)

Abstract

Improving the quality is something that is most essential for a company to exist in this competitive business world. The main products produced by PT. Riau Andalan Pulp and Paper, that is paper. The problem encountered is a paper that has splotches caused by high water turbidity values so that the product must be in rework. This requires a study to describe the process of water production in the Department of Water Treatment PT Riau Prima Energy as a business unit of PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Method of process capability analysis using X and R control chart, which can be seen in the ability of the processes that occur after the water treatment process capability calculations. Based on the calculations, the value of Process Capability Index (Cp) of 1.19. This figure shows the process capability going well but need continuous monitoring in order to maintain the capability of the process. CPK values were in the range of 0.6031 1> CPK > 0, meaning that the average process within the limits of control, but there are some variations in the process falls outside the control limits. This indicates that the process a bit to meet customer specifications.Keywords : Quality, Process Capability, Kualitas, Kapabilitas Proses, X and R Control Chart, Specifications
Analisis Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi CV. Bobo Bakery Merry Siska; Ruby Suryanata
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2012: SNTIKI 4
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.209 KB)

Abstract

An industry always expected to operate more efficiently in order to still be able to compete with other industries. One effort efficiency to do is to minimize the number of work stations, especially on the assembly work station path balancing method of production used the method ranked positional weight (RPW). The observations made in the data collection as much as 20 times each station observed and calculated test the adequacy and uniformity of data that can be obtained by standard time. From the data processing method RPW shows increased production efficiency is 35% at the starting position and following a path balancing the production efficiency of up to 83% due to, among others, the incorporation of several work stations where the initial conditions account for 7 stations and after the merger becomes 3 work stations, while initial jobless 2.97 to 0.33 this means that there is a decrease of 2.64 minutes. Initial wait time balance 64.28% to 16.6%, this means that there is a decrease of 47.68%. The balance of the track on the floor CV. Bobo's Bakery requires improved methods of work, laying machines with operators who have good skills in order to facilitate the operator's work in order to obtain the balance of the production trajectory.Keywords: Line Balancing, Wait Time,Eficiency
RELAYOUT PABRIK DAUR ULANG KARET MENGGUNAKAN TEKNIK KONVENSIONAL, ALGORITMA BLOCPLAN DAN SIMULASI Merry Siska; Yeldi Hendri
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.925 KB)

Abstract

Perkembangan dunia industri yang disertai kemajuan teknologi berdampak pada ketatnya persaingan pasar industri. Permasalahan industri saat ini tidak hanya menyangkut seberapa besar investasi yang harus ditanam, prosedur dan pemasaran hasil produksi namun memerlukan suatu perencanaan serta perancangan fasilitas. Perancangan fasilitas meliputi perancangan tata letak fasilitas serta pelayanan pabrik. Perencanaan tata letak pada lantai produksi. PT. Gemilang Artha Prima Lestari kurang mempertimbangkan kedekatan antar mesin dan departemen, seperti penempatan bahan baku diluar lantai produksi, tidak adanya gudang bahan jadi serta penempatan mesin yang tidak teratur dengan jarak material handling awal sebesar 109,7 m. Berdasarkan perhitungan teknik konvensional didapatkan dua alternatif layout usulan yang masing-masing memiliki jarak material handling 65,1 m dan 57,5 m, sedangkan untuk algoritma blocplan didapatkan 20 alternatif layout usulan, pemilihan alternatif algoritma blocplan berdasarkan nilai R-Score yang mendekati 1. Adapun layout terpilih yaitu layout ke 17 dan 20 dengan nilai R-Score yang sama sebesar 0,93 – 1 serta dengan jarak material handling sebesar 62,2 m. Berdasarkan perhitungan teknik konvensional dan algoritma blocplan didapatkan alternatif terpilih yaitu teknik konvensional alternatif 2. Selanjutnya dilakukan simulasi pada alternatif terpilih menggunakan software ARENA. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan keterlambatan proses produksi sebanyak 3 proses. Ini karena input sebanyak 30 untuk satu hari kerja dan proses yang terselesaikan hanya 27 proses produksi.
Rancang Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik dengan Pendekatan Simulasi ARENA (Studi Kasus: CV. Robert Jaya Sejahtera) Merry Siska
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2019: SNTIKI 11
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.448 KB)

Abstract

CV. Robert Jaya Sejahtera merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan pallet ukuran 112 x 97 dan 113 x 93. Permasalahan yang ada pada perusahaan tersebuat adalah besarnya nilai material handling selama proses produksi yang diakibatkan oleh besarnya jarak antar departemen dan stasiun kerja berkaitan yang menyebabkan menurunnya produktivitas perusahaan. Rancang ulang tata letak fasilitas pabrik dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi material handling. Metode yang digunakan adalah metode teknik konvensional dan simulasi arena. Setelah dilakukan simulasi dengan software ARENA, penambahan mesin tidak perlu dilakukan karena telah dianggap cukup. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode teknik konvensional adalah alternatif 1,1 dengan jarak total 7202,29 m dimana pada kondisi awal total jarak 13.969,71 m sehingga meminimasi total jarak sebesar 6.767,42 m. Kata kunci: ARENA, simulasi, tata letak, teknik konvensional
IMPLEMENTASI KONSEP KAIZEN (STUDI KASUS: NUTRITION CLUB KAMBOJA CORNER PEKANBARU) Merry Siska; Rita Juli Astuti
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.25 KB)

Abstract

Nutrition Club Kamboja Corner merupakan salah satu rumah nutrisi di Kota Pekanbaru sebagai wadah resmi milik Independent Distributor Herbalife untuk program pengelolaan berat badan dan distribusi produk. Sistem secara keseluruhan bergerak dalam bidang pelayanan, akan tetapi belum terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat, efektif, dan efisien tentunya akan menurunkan penilaian kualitas pelayanan oleh konsumen. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menerapkan konsep kaizen PDCA (Plan, Do, Check, Action) dan penerapan budaya kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) agar terciptanya perbaikan lingkungan kerja agar kualitas pelayanan lebih produktif. Penelitian ini berjenis deskriptif murni, dengan alat pada implementasi yang dilakukan menggunakan diagram sebab akibat (fishbone) dan aturan bertanya 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, How), serta output yang dihasilkan berupa Standard Operational Procedure (SOP) untuk operator NC dan diterapkan budaya kerja 5S dengan memperhatikan pemilahan barang yang tidak diperlukan, penataan ruangan dan barang secara teratur, pembersihan berkala, pemberian tanda pengenal serta peringatan untuk seluruh tempat penyimpanan, serta mengontrol aktivitas kaizen agar terus dilaksanakan untuk perbaikan terus-menerus. Kondisi kegagalan penerapan kaizen terletak pada pembersihan secara berkala dengan persentase hanya 22% sehingga tindakan pencegahan yang diberlakukan oleh pihak manajemen berupa sanksi kepada operator, sebagai tindakan pencegahan pada aturan kaizen PDCA.
Perancangan Helm Anak-anak yang Ergonomis (Studi Kasus di TK An-Namiroh Pekanbaru) Merry Siska; Henedi Henedi
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2011: SNTIKI 3
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.915 KB)

Abstract

AbstractThe comfort of the children is one of the important factor that must be considered by parents, especially when travel using a motorcycle. One of the equipment when using the motorcycle is helmet. Helmets that don’t have the ergonomics aspect will cause fatigue in it’s users. Therefore this study aims to redesign  the ergonomic helmet for the children. The design will be displayed in the form of 3D image and prototype. The first step in this research is collecting data. The data collected is anthropometric data children's heads as much as 80 students from kindergarten An-Namiroh. Anthropometric data that is needed are a high head, head width, head length, circle head, eyes to the head, and ears onto the head. The next step is anthropometric data processing which includes testing the normality of the data, testing the uniformity of data, testing the adequacy of the data, the calculation of percentiles, testing product concepts and drawings from the design. The last step is an analysis of the design product. Based on the results obtained helmet = 13 cm wide, circular helmet = 52.08 cm = 15,334 cm tall helmet, part of the helmet ear distance = 14.62 cm, length = 14.92 cm helmets, helmet glass distance to the eye is divided into 2 parts: a clear glass helmet = 4.85 cm, glass, black helmet = 5.72 cm.  Key words: Anthropometry, Ergonomics, Helmet  children
Analisa Perbaikan Postur Kerja Pada Aktivitas Manual Material Handling Menggunakan Metode BRIEF SURVEY di PT. IPKR KM Merry Siska
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2019: SNTIKI 11
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.095 KB)

Abstract

PT. Industri Pengolahan Kayu Rakyat Karminto (IPKR KM) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri pembuatan Palet. Pada saat proses produksi pembuatan palet ini hampir seluruh kegiatannya dilakukan secara manual. Masalah yang terdapat pada perusahaan ini ada di stasiun pemotongan dan stasiun perakitan. Aktivitas yang banyak dilakukan di kedua stasiun ini, para pekerja selalu tegak, duduk maupun membungkuk untuk mengambil material yang di perlukan dan juga beban dalam pengangkatannya juga termasuk dalam katagori berat. Metode BRIEF survey ini menilai risiko terhadap MSDs melalui 4 faktor yaitu postur tubuh, beban, frekuensi dan durasi. BRIEF Survey digunakan untuk menentukan sembilan bagian tubuh meliputi tangan kiri dan pergelangannya, siku kiri, bahu kiri, tangan kanan dan pergelangannya, siku kanan, bahu kanan, leher, punggung dan kaki. Dari hasil lembar kerja dengan menggunakan BRIEF Survey bahwa ada 4 kegiatan yang memiliki resiko kerja tinggi ialah pengangkatan bahan baku, op 1 memotong kayu, merakit, pengangkatan palet. Kata kunci: Musculoskeletal Disorders (MSDs), NIOSH, BRIEF Survey