Claim Missing Document
Check
Articles

PENGORGANISASIAN DAN SISTEM KOMUNIKASI DENGAN HOSPITAL PREPAREDNESS DALAM PENANGGULANGAN BENCANA Lia Adriyani Siregar; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospital disaster plan merupakan pedoman bagi rumah sakit dalam melakukan perencanaan dan penyiagaan terhadap kejadian bencana yang salah satu komponennya adalah pengorganisasian dan sistem komunikasi untuk memberikan perawatan medis segera dan efektif semaksimal mungkin, dan untuk meminimalkan morbiditas serta mortalitas akibat mass casualty incident.  Pengorganisasian dan sistem komunikasi adalah salah satu komponen disaster plan untuk menilai kesiapan rumah sakit dalam penanggulangan bencana. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengorganisasian dan sistem komunikasi dengan hospital preparesness di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini merupakan correlation study dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap, instalasi gawat darurat, dan ruang perawatan intensif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling (n=567). Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner terdiri dari 32 pernyataan dalam skala Likert. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian (87,8%) dan sistem komunikasi (70,5%) pada kategori baik serta hospital preparedness (95,6%) pada kategori siap. Kesimpulan ada hubungan antara pengorganisasian (p-value= 0,023) dan sistem komunikasi (p-value= 0,006) dengan hospital preparedness dalam penanggulangan bencana. Diharapkan kepada pengambil kebijakan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk menerapkan dan mensimulasikan  pengorganisasian dan sistem komunikasi agar dapat memaksimalkan hospital preparesness dalam penanggulangan bencana.
Motivasi Response Cost Masyarakat Melakukan Vaksinasi Covid-19 Di Kota Banda Aceh Nada Sabrina; Cut Husna; Ahyana Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kasus COVID-19 di dunia termasuk Indonesia pada tahun 2021 mengharuskan pemerintah membuat kebijakan terhadap pengendalian COVID-19. Program pengendalian COVID-19 yang dijalankan pemerintah adalah vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dipengaruhi oleh motivasi individu. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi motivasi response cost masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19. Jenis penelitian merupakan deskriptif eksploratif. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19 dosis 1 dan 2 di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh yaitu 2.427 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling, sejumlah 343 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner peneliti dengan nilai reliabilitas 0,946. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor response cost  merupakan salah satu motivasi masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 dan berada pada kategori tinggi,  yaitu 333 responden ( 97,1%). Hasil penelitian ini didukung oleh adanya kebijakan vaksinasi gratis yang dijalankan pemerintah, dan peraturan administrasi yang berlaku sebagai syarat dalam pendidikan,perjalanan serta pekerjaan.
MOTIVASI MEMPELAJARI ELEKTROKARDIOGRAM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN Teuku Muda Attarich Zuriansyah; Devi Darliana; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektrokardiogram (EKG) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa keperawatan. Banyaknya variasi disritmia menjadikan mahasiswa harus belajar dengan tekun agar mampu menguasai keterampilan menginterpretasi EKG dengan baik. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan motivasi yang tinggi untuk mempelajari EKG kompetensi tersebut. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi mempelajari elektrokardiogram pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian deskripsi exploratif dengan desain cross sectional pada mahasiswa aktif S1 ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 134 mahasiswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Motivation Strategies Learning Questionnaire (MSLQ) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat motivasi mempelajari elektrokardiogram tinggi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan berada pada kategori tinggi dengan jumlah 111 (82,8%), kategori sedang berjumlah 23 (17,2%) dan tidak ditemukan mahasiswa dengan motivasi belajar kategori rendah.Kesimpulan menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki motivasi tinggi dalam mempelajari elektrokardiogram. Diharapkan kepada instruktur maupun pihak pengajar kompetensi EKG agar dapat menerapkan model pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan aplikasi berbasis digital
KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM PELATIHAN DAN MONITORING PENANGANAN BENCANA rahmatul hayati; cut husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat sebagai tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar dalam populasi di rumah sakit memiliki peran penting dalam upaya penanganan bencana. Kesiapsiagaan perawat yang kurang akan memperparah dampak bencana seperti bertambahnya angka kesakitan dan jumlah korban jiwa. Manajemen kesiapsiagaan bencana meliputi pelaksanaan pelatihan dan pendidikan, serta monitoring dan evaluasi terhadap kesiapsiagaan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan perawat pelaksana dalam pelatihan dan monitoring penanganan bencana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Rawat Inap dan Instalasi Gawat Darurat  Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sebanyak 413 responden. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 Mei-12 Juni 2018 dengan menggunakan kuesioner dalam skala dikotomi yang berjumlah 15 pertanyaan. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan kesiapsiagaan perawat pelaksana dalam pelatihan dan pendidikan (train and educate) tentang kegawatan dan kebencanaan sebanyak 84,5%, serta monitoring dan evaluasi (monitor and evaluate)terhadap kesiapsiagaan bencana sebanyak 91,3% berada dalam kategori siap. Dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan  perawat dalam  pelatihan dan monitoring  penanganan bencana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh adalah dalam keadaan siap. Oleh karena itu direkomendasikan kepada pengambil kebijakan rumah sakit agar melanjutkan pelatihan kebencanaan dan memonitor secara rutin  terhadap penanganan bencana yang dilakukan di rumah sakit sehingga  perawat lebih siap dalam menghadapi bencana atau situasi gawat darurat lainnya.
KESIAPAN MASYARAKAT SYIAH KUALA DALAM MENGIKUTI VAKSINASI COVID-19 Diva Salsabila; Cut Husna; Laras Cynthia Kasih
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesiapan vaksinasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkankesiapan individu untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhikesiapan vaksinasi terdiri dari confidence, complacency, constraints, calculation, collectiveresponsibility, compliance, dan conspiracy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapanmasyarakat dalam mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh menggunakanpendekatan retrospective study. Sampel adalah masyarakat yang telah melakukan vaksinasi COVID-19berjumlah 100 dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakankuesioner baku The 7C Vaccination Readiness Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapanmasyarakat dalam mengikuti vaksinasi COVID-19 terdiri dari: kurang siap 1 orang (1,0%), siap 57 orang(57,0%), dan sangat siap 42 orang (42,0%). Hasil studi ini membuktikan bahwa faktor sosiodemografi(agama, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dan informasi vaskinasi COVID-19) dapatberhubungan dengan temuan hasil penelitian.
KESIAPSIAGAAN SUMBER DAYA DAN KERJA SAMA DALAM SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU PADA MANAJEMEN BENCANA rizka hayaturrahmi; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidaksiapan perawat adalah tindakan yang dapat menimbulkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas korban dalam penanganan kegawatdaruratan akibat bencana. Pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat bencana akan berhasil mencegah dan menurunkan permasalahan tersebut dengan menerapkan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada manajemen bencana terpadu di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian menggunakan teknik total sampling yaitu perawat pelaksana 103 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk skala dichotomous yang dikembangkan oleh peneliti dengan melewati proses uji validitas dengan nilai 0,823 dan uji reliabilitas 0,962. Hasil penelitian menunjukkan kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada manajemen bencana dalam kategori siap (61,2%), sumber daya penunjang keperawatan (57,3%) dalam ketegori tidak siap, dan kerja sama lintas sektor (75,7%) dalam kategori siap. Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh agar meningkatkan jumlah tenaga keperawatan dan peralatan penunjang keperawatan di unit pelayanan keperawatan.
KOMPETENSI KOGNITIF PERAWAT TERHADAP PENANGANAN MASALAH PSIKOLOGIS PADA RESPON BENCANA: A COMPARATIVE STUDY Isna Maulida Roza; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aceh merupakan daerah rawan terjadinya bencana secara periodik seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain-lain. Bencana menimbulkan dampak fisik, psikologis dan psikososial. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang pertamamemberikan bantuan perawatan pada pasien dirumah sakit saat bencana, sehingga membutuhkan pengetahuan yang luas terkait kompetensi kebencanaan secara komprehensif, khususnya dalam menangani masalah psikologis yang sering terabaikan. Dampak psikologis yang terjadi saat bencana seperti, stress, syok, trauma dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan kognitif perawat terhadap penanganan masalah psikologis pada fase respon bencana di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dengan Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa (RSUDM). Jenis penelitian adalah comparative study dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah total sampling dengan 295 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk skala dichotomous terdiri dari 34 item pernyataan. Data dianalisis dengan uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean di RSIA 85,01 dengan SD=11,47 dan di RSUDM 92,53 dengan SD=7,685 dengan p-value 0,000 (p0.05) sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kompetensi kognitif perawat terhadap penanganan masalah psikologis pada fase respon bencana di RSIA dengan RSUDM. Direkomendasikan kepada pengambil kebijakan RSIA dan RSUDM untuk memperbanyak mengadakan pelatihan kebencanaan dan simulasi bencana terkait penanganan masalah psikologis.
UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI RISIKO BENCANA BANJIR Novitasari Novitasari; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Aceh merupakan daerah yang sangat rawan bencana alam, khususnya bencana banjir terutama di Kabupaten Aceh Besar. Banjir dapat menyebabkan kerugian harta benda, kehilangan mata pencaharian penduduk bahkan kehilangan nyawa. Maka dari itu diperlukan upaya masyarakat dalam mengurangi risiko bencana banjir yang terdiri dari mengurangi bahaya, mengurangi kerentan dan meningkatkan kapasitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya masyarakat dalam mengurangi risiko bencana banjir di Gampong Buga Kecamatan Seulimeum Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan deskriptif ekploratif dengan menggunakan teknik total sampling. Adapun sampel berjumlah 157 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala Likert terdiri dari 26 pertanyaan. Hasil penelitian mengenai upaya masyarakat dalam mengurangi risiko bencana banjir pada kategori baik (63,1%), upaya masyarakat dalam mengurangi bahaya pada kategori baik (61,8%), upaya masyarakat dalam mengurangi kerentanan pada kategori baik (54,1%) dan upaya masyarakat dalam meningkatkan kapasitas bencana banjir pada kategori kurang (66,9%). Direkomendasikan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengadakan penyuluhan dan simulasi bencana, dan untuk aparat desa dapat meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap penanggulangan bencana banjir.
RESILIENSI MASYARAKAT PASCA BENCANA BANJIR raudhatun nufus; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aceh sangat rawan terjadi bencana alam, khususnya bencana banjir. Bencana banjir beresiko tinggi mengancam keselamatan jiwa serta merusak infrastruktur yang ada dan juga berdampak buruk terhadap fisik maupun psikologis seseorang, sehingga membutuhkan kemampuan resiliensi. Tujuan penelitian ini menggambarkan resiliensi masyarakat pasca bencana banjir di Gampong Buga Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel adalah  total sampling sebanyak 157 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner terdiri dari 40 item pernyataan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian mengenai gambaran resiliensi berada pada kategori baik sebesar 118 orang (75,2%). Sedangkan untuk subvariabel aspek regulasi emosi berada pada kategori baik sebesar 95 orang (60,5%), aspek pengendalian impuls berada pada kategori baik sebanyak 101 orang (64,3%), aspek optimisme berada pada kategori baik sejumlah 106 orang (67,5%), aspek empati berada pada kategori baik sebanyak 102 orang (65%), aspek causal analysis berada pada kategori baik sebesar 85 (54,1%), aspek efikasi diri berada pada kategori baik sebesar 92 orang (58,6%), aspek reaching out berada pada kategori baik sebesar 102 orang (65%). Hasil penelitian disarankan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dapat memberikan kegiatan atau pelatihan terkait penanganan banjir agar masyarakat dapat mempertahankan dan menyesuaikan diri terhadap masalah yang dihadapi.Kata kunci: Resiliensi, masyarakat, bencana banjir
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN EDUKASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA Qurrata Aini; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan sekolah siaga bencana. Keberhasilan Pengurangan Risiko Bencana dipengaruhi faktor internal dan eksternal sekolah. Tujuan penelitian ini adalah melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan edukasi Pengurangan Risiko Bencana meliputi kebijakan pendidikan, kesadaran akses material, kapasitas guru, motivasi dan kreatifitas guru. Penelitian adalah analitik korelatif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan total  sampling dengan jumlah populasi yang dijadikan sampel sebanyak 104 guru. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 42 pertanyaan dalam skala Likert dan dichotomy choice. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kebijakan pendidikan dengan pelaksanaan edukasi PRB, terdapat hubungan antara kesadaran dan akses material dengan pelaksanaan edukasi PRB, terdapat hubungan antara kapasitas guru dengan pelaksanaan edukasi PRB, terdapat hubungan antara motivasi dan kreatifitas guru dengan pelaksanaan edukasi PRB. Kesimpulan penelitian bahwa faktor kebijakan pendidikan, kesadaran dan akses material, kapasitas guru, motivasi dan kreativitas guru mempengaruhi pelaksanaan edukasi Pengurangan Risiko Bencana. Rekomendasi bagi komponen sekolah untuk meningkatkan kesadaran, kapasitas, motivasi dan kreativitas guru untuk edukasi pengurangan risiko bencana.