Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Terhadap Sifat Fisis dan Mekanik Papan Semen-Gipsum Meri Darmawi; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 2 No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.609 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.1.%p.2013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat ijuk terhadap sifat fisis dan mekanik papan komposit semen-gipsum. Penambahan serat ijuk yang digunakan untuk masing-masing sampel dengan perbandingan terhadap matriks semen dengan gipsum yaitu 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%.  Pada penelitian digunakan jenis komposit laminat, yaitu komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabungkan menjadi satu dengan setiap lapisnya memiliki karakteristik tersendiri.  Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sifat fisis bahan yaitu densitas mengalami kenaikan sejalan dengan penambahan serat ijuk. Daya serap air mengalami penurunan sejalan dengan penambahan serat ijuk. Dari pengujian sifat mekanik untuk kuat tekan dan kuat lentur, persentase optimum penambahan serat ijuk adalah sebanyak 4% yang nilainya masing-masing adalah 123,87 kg/cm2 dan 40,83 kg/cm2. Dari keseluruhan pengujian, persentase penambahan serat ijuk terbaik terdapat pada komposisi serat ijuk 4%.
Pengaruh Persentase Serat Eceng Gondok terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Busa Defta Eka Sari; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 4 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.861 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.4.381-386.2017

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh persentase serat eceng gondok terhadap sifat fisik dan mekanik papan beton busa. Persentase serat eceng gondok yang digunakan yaitu 0 %; 2,5 %; 5 %; 7,5 % dan 10 % terhadap volume papan dengan metode penyusunan serat secara two dimensional reinforcement (dua arah). Persentase foam agent yang digunakan tetap yaitu 0,06 % terhadap volume papan. Pengujian yang dilakukan yaitu sifat fisik berupa daya serap air, densitas dan porositas sedangkan sifat mekanik berupa kuat tekan dan kuat lentur dengan perawatan papan selama 28 hari. Alat uji kuat tekan dan kuat lentur menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Dari hasil penelitian daya serap air rerata terendah dicapai papan beton busa tanpa serat sebesar 11,10 %, densitas rerata terendah papan beton busa dengan persentase serat 10 % sebesar 1,67 g/cm3, porositas rerata terendah pada papan beton busa tanpa serat sebesar 18,93 %, kuat tekan rerata tertinggi pada papan beton busa tanpa serat sebesar 98,4 kg/cm2 dan kuat lentur rerata tertinggi pada papan beton busa dengan persentase serat 2,5 % sebesar 58,50 kg/cm2.Kata kunci: daya serap air, densitas, foam agent, kuat lentur, kuat tekan, papan beton busa, porositas.
Pengaruh Komposisi Polipropilena dengan Pati Talas terhadap Sifat Mekanik Polymer Blend Berpenguat Serat Pinang Husna Dhia; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.853 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.1.38-44.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh komposisi polipropilena dengan pati talas terhadap sifat mekanik polymer blend berpenguat serat pinang. Variasi komposisi polipropilena dengan pati talas yang digunakan adalah 4,5:0,5; 4,0:1,0; dan 3,5:1,5, dengan fraksi volume serat yaitu 5%. Panjang serat pinang yang digunakan 3 mm. Sifat mekanik yang diujikan meliputi kuat tarik, regangan, modulus elastisitas, kuat impak, dan uji biodegradabel. Sifat fisika yang diuji yaitu morfologi permukaan dengan menggunakan SEM. Penelitian ini menggunakan metode hand lay-up, yaitu dengan mecampurkan antara polipropilena, pati talas dan serat pinang secara manual. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai kuat tarik tertinggi pada komposisi polipropilena dengan pati talas 4,0:1,0 yaitu 14,00 MPa. Nilai regangan tertinggi ditemukan pada komposisi polipropilena dengan pati talas 3,5:1,5 yaitu 1,27 %. Nilai kuat impak tertinggi pada polipropilena dengan pati talas 4,5:0,5 yaitu 0,048 J/mm2. Nilai modulus elastisitas tertinggi ditemukan pada komposisi polipropilena dengan pati talas 4,0:1,0 yaitu 1312,5 MPa. Nilai uji biodegradabel rata-rata yaitu 0,03574% per hari. Terbentuknya void dan distribusi pati talas serta serat pinang dapat dilihat pada uji SEM. Distribusi pati talas dan serat pinang yang tidak merata karena metode pencampuran yang digunakan kurang sempurna. Namun semua hasil kuat impak telah memenuhi standar dashboard mobil dengan jenis bahan ABS High Impact. The research on the effect of the composition of polypropylene with taro starch on mechanical properties polymer blend with nut fiber reinforcement has been conducted. The variation of polypropylene and taro starch composition used is 4.5: 0.5; 4.0: 1,0; and 3.5: 1.5, with a fiber volume fraction of 5% and a fiber length of 3 mm. Mechanical properties tested include tensile strength, strain, modulus of elasticity, impact strength, and biodegradable test. Physical properties tested were surface morphology using SEM. This research uses a method hand lay-up, it mixes between the polypropylene, taro starch and areca nut fiber manually. Based on the test results obtained the highest tensile strength value in the composition of polypropylene with taro starch 4.0: 1.0 which is 14.00 MPa. The highest strain value was found in the composition of polypropylene with taro starch 3.5: 1.5 which is 1.27%. The highest impact strength value in comparison polypropylene with starch taro 4.5: 0.5 ie 0.048 J / mm2.The highest elastic modulus value was found in the composition of polypropylene with taro starch 4.0: 1.0 which is 1312.5 MPa. The average biodegradable test value is 0.03574% per day. The formation of voids and distribution of taro starch and areca fiber can be seen in the SEM test.
Analisis Sifat Fisis dan Ketahanan Atas Natrium Sulfat Paving Block dengan Variasi Serbuk Cangkang Langkitang (Faunus ater) dan Penambahan Serat Ijuk (Arrenge pinnata) Mutia Sukma Dewi; alimin mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.776 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.4.339-345.2018

Abstract

Telah dilakukan analisis sifat fisis dan ketahanan terhadap natrium sulfat paving block dengan variasi serbuk cangkang langkitang dan penambahan serat ijuk. Persentase serbuk cangkang langkitang  yang digunakan dalam agregat halus yaitu 0%,10%, dan 20%. Persentase serat  yang digunakan sebagai bahan tambahan sebesar  0%, 1%, 3%, dan 4% dengan penyusunan serat secara acak (randomly oriented). Pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat fisis berupa kuat tekan, kuat lentur, daya serap air dan pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat. Pengujian dilakukan setelah paving  block berumur  28 hari. Kuat tekan dan kuat lentur diuji menggunakan Universal Testing Machine (UTM) PP 24-1283. Kuat tekan tertinggi sebesar 18,500 kN diperoleh pada paving block dengan persentase serbuk cangkang langkitang 20% dan serat ijuk 10%. Kuat lentur tertinggi diperoleh pada sampel dengan persentase serbuk cangkang langkitang 10% dan ijuk 1% dan 3% dan serbuk cangkang 20% serat ijuk 4%. Daya serap air rerata terendah sebesar 0,0033% dengan persentase serbuk cangkang langkitang 0% dan serat ijuk 3%. Kehilangan massa terbesar paving block setelah direndam menggunakan natrium sulfat terjadi pada persentase serbuk cangkang langkitang 20%. Penggunaan serbuk cangkang langkitang sebagai agregat pengganti pasir menyebabkan penurunan kuat tekan paving block,  namun ketika serbuk cangkang langkitang digunakan sebagai agregat tambahan mampu meningkatkan kuat tekan paving block. Berdasarkan kuat tekannya rata-rata paving block yang  dibuat memenuhi standar mutu C hingga mutu B SNI 3-0691-1996.Kata kunci: paving block, cangkang langkitang, serat ijuk, kuat tekan, kuat lentur, uji natrium sulfat, daya serap.
Pengaruh Persentase Serat Pinang terhadap Sifat Mekanik dan Biodegradabilitas Komposit Polipropilena dengan Penambahan Pati Pisang Mila Putri Artika; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.356 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.2.158-163.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase serat pinang terhadap sifat mekanik dan biodegradabilitas komposit polimer dengan penambahan pati pisang. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode blend dan hand lay-up. Variasi Persentase serat 0%, 3%, 5%, 7%, dan 9%. Panjang serat yaitu 3,5 mm. Nilai kuat tarik tertinggi pada sampel dengan  persentase  serat 3 % yaitu 20,69 MPa. Modulus elastisitas tertinggi diperoleh pada persentase serat 5 % yaitu 489,93 MPa. Nilai regangan dan kuat impak tertinggi pada persentase serat 9% dan 7%  yaitu 5,6 % dan 0,072 J/mm2. Nilai biodegradabilitas rata-rata sebesar 0,0028%. Semakin banyak serat maka komposit makin mudah terbiodegradasi. Pada uji mekanik belum didapat persentase serat optimum karena setiap pengujian diperoleh nilai optimum berbeda. Pada uji spektrum FTIR diperoleh informasi terbentuknya ikatan baru. Dari penelitian diperoleh bahwa nilai fraksi volume kritis  terdapat pada persentase 5% dan 7%.Kata kunci: serat pinang, polipropilena, pati pisang, kuat tarik, kuat impak, biodegradasi.
Pengaruh Persentase Serat Sabut Kelapa dan Foam Agent Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Riefli Fatmi; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 4 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.965 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.4.324-330.2017

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase serat sabut kelapa dan foam agent terhadap sifat fisik dan mekanik papan beton. Variasi persentase serat 0%, 0,3%, 0,6%, 0,9% dan 1,2% menggunakan metode penyusunan serat secara acak. Sifat fisik dan mekanik yang diujikan meliputi densitas, daya serap air, porositas , kuat tekan dan kuat lentur. Penambahan serat sabut kelapa dan foam agent dapat membuat  papan beton menjadi lebih ringan dibandingkan dengan papan GRC yang beredar di pasaran.  Dari hasil pengujian didapatkan nilai densitas yang terendah diperoleh pada persentase serat sabut kelapa 0,9 %. Penambahan 0,9% serat sabut kelapa dan 0,6% foam agent  merupakan persentase optimum dalam pembuatan  papan beton.  Nilai densitas papan beton sudah memenuhi standar SNI 03-2105-2006 dan  nilai kuat tekan serta kuat lentur sudah memenuhi standar SNI 03-3449-2002.Kata kunci:  foam agent, kuat lentur, kuat tekan, serat sabut kelapa
Pengaruh Penambahan Karbon Aktif dari Cangkang Kelapa Sawit terhadap Sifat Listrik dan Sifat Mekanik PANi-Nanoserat Pinang M. Wahyu Ramadhani; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.389 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.4.445-452.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan karbon aktif dari cangkang kelapa sawit terhadap sifat listrik dan sifat mekanik PANi/polianilin yang diperkuat nanoserat pinang. Persentase karbon aktif yang ditambahkan terhadap PANi-nanoserat pinang berturut-turut adalah 10% ; 20% ; 30% ; 40% ; dan 50%. PANi dihasilkan dari polimerisasi dari monomer anilin dan ammonium peroksidisulfat yang kemudian dihaluskan hingga berbentuk serbuk PANi. Persentase nanoserat pinang yang digunakan pada setiap komposit adalah 6%. Karbon aktif dibuat melalui metode dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi dengan aktivator NaOH. Sedangkan metode pembuatan nanoselulosa dari serat pinang menggunakan metode dewaxing, bleaching, dan dehemiselulosa. Pembuatan komposit dilakukan melalui metode dry mixing antara karbon aktif dan PANi-nanoserat pinang. Pengujian dilakukan berupa uji sifat listrik, karakterisasi gugus fungsi, dan uji sifat mekanik. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, nilai konduktivitas tertinggi terdapat pada persentase 50% karbon aktif dengan nilai 3,35 x 10-3 S/cm pada frekuensi pengukuran 120 Hz. Nilai kapasitansi tertinggi terdapat pada persentase 50% karbon aktif dengan nilai 179,8 µF pada pengukuran frekuensi 100 Hz. Hasil karakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan tingkat kemurnian dari komposit terjadi dengan tidak terbentuknya gugus fungsi baru pada komposit. Nilai kuat tarik, regangan, dan modulus elastisitas yang dihasilkan berturut-turut yaitu 14,96 MPa, 8,27%, dan 180,97 MPa.
Pengaruh Komposisi Serat Sabut Kelapa dan Pinang Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan dengan Fly Ash sebagai Filler Fajar Anugrah; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.002 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.1.8-14.2022

Abstract

Telah dilakukan dilakukan penelitian mengenai pengaruh komposisi serat sabut kelapa dan pinang terhadap sifat fisik dan mekanik papan beton ringan dengan fly ash sebagai filler. Serat diberikan sebanyak 2% dari volume cetakan dengan variasi serat kelapa 0,2%; 0,7%; 1,2%; 1,7% dan serat pinang 1,8%; 1,3%; 0,8%; 0,3%.  Sifat fisik dan mekanik yang diujikan meliputi densitas, daya serap air, porositas, kuat tekan dan kuat lentur. Penambahan serat sabut kelapa dan serat pinang dapat membuat sampel papan beton lebih ringan dibandingkan dengan GRC yang ada di pasaran. Dari hasil pengujian didapatkan  densitas terendah pada sampel PBR S1 (1,7% serat sabut kelapa + 0,3% serat pinang) sebesar 1,50 g/cm3. Namun, PBR S1 (1,7% serat sabut kelapa + 0,3% serat pinang) memiliki porositas tertinggi yaitu sebesar 30,64%. Fly ash dengan serat kelapa dan pinang mampu menambah kuat tekan serta kuat lentur dari sampel papan beton ringan. Kuat tekan lebih baik bila salah satu serat jauh lebih dominan seperti pada sampel PBR S1 yang dominan serat sabut kelapa dengan nilai kuat tekan 79,3 kg/cm2.  Sementara itu, untuk kuat lentur nilai  optimum didapatkan pada PBR S2 (1,2% serat sabut kelapa + 0,8% serat pinang) yaitu 60 kg/cm2. Densitas dari sampel papan beton ringan sudah memenuhi SNI 03-2105-2006 sedangkan porositas sampel belum memenuhi standar tersebut. Kuat tekan yang didapatkan  dari pengujian sampel memenuhi standar SNI 03-3449-2002 namun untuk kuat lentur masih belum memenuhi nilai kuat lentur dari SNI.
Pengaruh Penambahan Aluminium Pasta dengan Sikacim Concrete Additive atau Katalis Mekpo Terhadap Sifat Fisis Papan Beton Ringan Berserat Sabut Kelapa Deri Wahyuni; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.408 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.2.191-197.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan aluminium pasta dengan sikacim concrete additive dan katalis MEKPO terhadap sifat fisis papan beton ringan berserat sabut kelapa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persentase optimum penambahan aluminium pasta terhadap sifat fisik dan sifat mekanik pada papan beton ringan berserat sabut kelapa. Persentase aluminium pasta yang digunakan adalah 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4%. Pengujian yang dilakukan pada sampel yaitu uji sifat fisik (densitas dan porositas) dan uji sifat mekanik (kuat tekan dan kuat lentur). Penambahan aluminium pasta dengan sikacim concrete additive dan katalis MEKPO menurunkan densitas karena bertambahnya porositas. Densitas minimum sebesar1,71 g/cm3 didapatkan pada penambahan aluminium pasta 0,4% dengan sikacim concrete additive. Porositas maksimum sebesar 39,1% didapat pada penambahan aluminium pasta 0,4% dengan sikacim concrete additive. Nilai kuat tekan maksimum sebesar 78 kg/cm2 pada penambahan aluminium pasta 0,05% dengan sikacim concrete additive dan kuat tekan semakin berkurang ketika penambahan aluminium pasta semakin meningkat. Kuat lentur maksimum yang dihasilkan sebesar 72 kg/cm2 pada penambahan aluminium pasta 0,1% dengan sikacim concrete additive. Semakin besar penambahan aluminium pasta, semakin menurun kuat lentur. Sifat fisik dan sifat mekanik papan beton ringan dengan sikacim concrete additive lebih baik dari papan beton ringan dengan katalis MEKPO. Densitas, porositas dan kuat tekan papan beton ringan berserat sabut kelapa telah memenuhi standar SNI- 03-3449-2002 dan SNI-03-2105-2006 namun kuat lentur belum memenuhi standar.Kata kunci: aluminium pasta, sikacim concrete additive,katalis MEKPO, serat sabut kelapa, papan beton ringan
Pengaruh Waktu Rendaman NaOH Terhadap Kristalinitas dan Densitas Nanoserat Selulosa Buah Pinang Mega Dwisa; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.84 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.1.117-122.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh waktu rendaman NaOH terhadap kristalinitas dan densitas nanoserat selulosa buah pinang. Serat pinang diberi perlakuan NaOH 5% kemudian direndam dengan variasi waktu 4, 6, dan 10 jam. Tahap penelitian ini adalah perendaman serat, ektraksi selulosa, pemutihan serat, hidrolisis asam sulfat dan proses sonikasi. Sifat fisik yang diuji adalah densitas. Karakterisasi XRD (X-Ray Diffraction) digunakan untuk menentukan indeks kristalinitas dan ukuran kristal. Dari hasil isolasi selulosa didapatkan nilai indeks kristalinitas dengan waktu perendaman 4, 6, dan 10 jam yaitu 55,36%, 56,99%, dan 59,64% untuk ukuran kristal 27,54 nm, 27,56 nm, dan 47,25 nm. Nilai densitas terendah dari serat pinang yang telah diberikan perlakuan kimia yaitu 0,22 g/cm3. Semakin lama waktu perendaman, maka nilai indeks kristalinitas semakin naik dan nilai densitas menurun.Research has been conducted regarding NaOH immersion time on crystallinity and density of betel nut cellulose nanofibers. Areca fiber was treated with 5% NaOH then the fiber was soaked in time variations for 4, 6, and 10 hours. This research’s stage were fiber immersion, cellulose extraction, fiber bleaching, sulfuric acid hydrolysis and sonication process. XRD (X-Ray Diffraction) characterization was used to determine the crystallinity index and crystal size. Isolation of cellulose results were obtained crystallinity index values with immersion times of 4, 6, and 10 hours, namely 56.36%, 55.99%, and 59.64% for crystal sizes of 27.54 nm, 27.56 nm, and 47.25 nm.  The lowest density value of areca fiber that has been given chemical treatment is 0.22 g /cm3. The longer the immersion time, the higher the crystallinity index value and the decreased density value.
Co-Authors A. Fadhil Desafa Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdhal Muttaqin Agus Taufiq Ahmad Fauzi Pohan Al Rahman Annisa, Hafizha Fitri Arif Budiman Arif Budiman Arsal Chayri Iby Astuti Astuti Astuti - Awaluddin - Ayuzia Puspa Indah Betta Centaury Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Dedi Mardiansyah Defta Eka Sari Della Amelia Deora Murza Oktora Deri Wahyuni Devi Yunita Devi Yunita Devi Yunita Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Dwi Pujiastuti Dwi Pujiastuti Dwi Puryanti Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Engkir Sukirman Fajar Anugrah Fani Anjelina Feriska Handayani Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fiqi Diyona Firda Yulia Citra Geby Sri Ayu Oktavia Habib Andrestama Hafiza Rahmi Zul Afri Haldis Alvaro Hana Aulia Hanifah Karmuliani Harmadi Harmadi Harmadi Harmadi Hilda Trisna Husna Dhia Imam Taufiq Imam Taufiq Indah Pratiwi Desha Putri Ira Febri Winda Kgs Haprido Lara Putri Jatmika Lovely Dwina Putri M. Ali Shafii M. Wahyu Ramadhani Mardiyanto - Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Marzuki Marzuki Mega Dwisa Meqorry Yusfi Meri Darmawi Meri Darmawi Mila Putri Artika Mohammad Ali Shafii Mona Vadila Muhammad Blestynsky Renaldi Muhammad Fachrul Rozi Muldarisnur, Mulda Mutia Sukma Dewi Mutya Vonnisa Nini Firmawati Nur 'Arifah Nurul Annisa Nurul Hasanah Nurul Nabila Olly Norita Tetra Paridah Anum Rahmat Rasyid Ramacos Fardela Randa Randa Rasyid Ridho Ressi Anggraini Riefli Fatmi Salim Muhaimin Shelly Monica Sindy Dwi Putri Dynanty Solly Aryza Sonia Yong Lisha Sri Handani Sri Oktamuliani Suci Olanda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Trengginas Eka Putra Trengginas Eka Putra Sutantyo Uchi Delfia Ummi Qorina Ummi Qorina Usna, Sri Rahayu Alfitri Vadila, Mona Vinny Alvionita Wildian Wildian Yanandra Amelia Putri Yazid Reza Hanovatias Yosi Sylvia Yuliana Yoniza Yusfi, Meqqory Zozy Aneloi Noli Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi, Zulfi