Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) MENGGUNAKAN METODE SRI (System of Rice Intensification) DENGAN PEMBERIAN PUPUK SEMI ORGANIK Kusumah, Rangga; Susanti, Diana Sri; Purwanto, Aldi; Adrianus, Adrianus; Yusuf, Mani; Sembiring, Jefri; Anwar, Anwar
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 12 No. 4 (2024): October: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu Komoditas tanaman pangan unggulan di Indonesia yakni padi, keutuhannya terus meningkat. Peningkatan produksi gabah dapat dilakukan dengan cara perbaikan lahan, dan teknik budidaya salah satunya melalui sistem tanam SRI (System of Rice Intensification). Selain itu dapat pula mengombinasikan pupuk petroganik dan pupuk anorganik (Urea dan NPK Phonska) agar konsep keberlanjutan tetap terjaga tentunya dari segi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh System of Rice Intensification (SRI) dengan pemberian pupuk semi organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi serta memperoleh kombinasi dosis pupuk semi organik yang terbaik bagi tanaman padi. ??Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilakukan dengan menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Perlakuan dosis pupuk yang digunakan adalah P1 = 320 gr + 320 gr (Urea + NPK phonska), P2 = 240 gr + 240 gr + 800 gr (Urea + NPK phonska + Petroganik), P3 = 160 gr + 160 gr + 1.600 gr (Urea + NPK phonska + Petroganik), P4 = 80 gr + 80 gr + 2.400 gr (Urea + NPK phonska + Petroganik), P5 = 3.200 gr (Petroganik). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan budidaya padi metode SRI (System of Rice Intensification) dengan aplikasi pupuk Petroganik, Urea, dan NPK Phonska tidak memberikan pengaruh nyata terhadap anakan produktif (20,74), bobot gabah kering giling (1,80 Kg), dan bobot 1000 gabah (25,25 gr). Sebaliknya memberikan pengaruh nyata terhadap panjang akar (29,25 Cm), jumlah anakan (24,59), dan bobot gabah kering panen (2,30 Kg). Berdasarkan hasil penelitian perlakuan P3 (Urea 50%, NPK Phonska 50%, Petroganik 50%) menunjukkan rata-rata pertumbuhan dan produksi tertinggi untuk setiap parameter pengamatan.
POLA PENYEBARAN DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG (Scirpophaga sp) DI DISTRIK TANAH MIRING Sarawan, Devida; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Susanti, Diana Sri; Resubun, Mariana; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 12 No. 1 (2024): April
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggerek batang padi adalah salah satu hama utama yang menyebabkan kerusakan dan kerugian hasil padi di Indonesia dan beberapa negara Asia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa padat populasi, intensitas serangan dan pola penyebaran hama penggerek batang Scirpophaga sp pada tanaman padi (Oryza sativa L) di Distrik Tanah Miring. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2022, di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan dan Laboratorium  Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling berdasarkan wilayah yang akan diamati yaitu 5 kampung dari 15 kampung di Distrik Tanah Miring. Dari setiap kampung yang diamati, maka ditetapkan pengamatan  varietas padi yang bebeda  pada 3 petakan sampel dengan ukuran petakan minimal  1/4 (2.500 m2), dimana setiap petakan terdiri dari 5 petakan sampel pengamatan dengan ukuran 2 x 2 meter. Berdasarkan hasil penelitian, padat populasi larva penggerek batang padi, tertinggi pada varietas MR kampung Yasa Mulya (SP 2) yaitu 15 individu/petakan. Perhitungan padat populasi menentukan pola sebaran imago maupun larva hama penggerek batang padi dengan indeks morisita lebih besar dari satu (id > 1) dan id lebih kecil dari nilai MC (id < MC) dengan standar derajat morisita berdasarkan rumus 0,5 menghasilkan perhitungan pola sebaran ip < 0 atau ip lebih kecil di bawah 0, sehingga model pola sebaran imago maupun larva sama yaitu seragam atau merata (uniform). Dari pola sebaran merata maka persentase kerusakan yang di sebabkan oleh larva penggerek batang padi hanya mencapai 1,08 % yang termasuk dalam kategori serangan ringan.