Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Latar Belakang dan Masa Depan Libya Pasca Arab Spring Danu Eko Agustinova *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 2 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3379.836 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i2.5348

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya Arab Spring di Libya yang berakibat pada pergantian pemerintahan di Libya serta 2) menganalisis masa depan Libya setelah terjadinya Arab Spring. Menggunakan metode sejarah melalui empat langkah metode yaitu heuristic, kritik sumber, interpretasi dan penulisan/historiografi dengan endekatan sosiologis, budaya, psikologis, dan politik. Hasil penelitian menunjukkan selama 42 tahun masa pemerintahan Moammar Qaddafi Libya mengalami krisis kebebasan, demokrasi dan tingginya pengangguran dan kemiskinan. Hal ini dikarenakan pemaksaan pemikiran pribadinya  tentang “Teori Dunia Ketiga” serta dominasi Qaddafi yang absolut di Libya. Keberhasilan Arab Spring di Libya, menjadikan pemerintahan yang baru telah menyusun sistem ketatanegaraan yang baru yang mengadopsi segala aspirasi dan kepentingan rakyatnya. Bidang ekonomi, Libya diprediksi akan mengadopsi sistem ekonomi liberal. Kebijakan luar negeri Libya cenderung ke arah lebih moderat. Kata Kunci: Libya, Arab Spring.
Hambatan Pendidikan Karakter di Sekolah Islam Terpadu Studi Kasus SDIT Al-Hasna Klaten Danu Eko Agustinova *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 12, No 1 (2015): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.251 KB) | DOI: 10.21831/socia.v12i1.5313

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik di Sekolah Islam Terpadu. Dimana pada model sekolah ini, pendidikan karakter telah dilaksanakan lebih awal sejak kelahiran model sekolah tersebut. Penelitian ini dilakukan di SDIT Al Hasna Klaten. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus tunggal. Cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling dengan criterion-based selection. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan pencatatan dokumen. Validasi data dilaksanakan dengan trianggulasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: hambatan yang dialami dalam proses penanaman karakter berasal dari dalam dan dari luar. Hambatan dari dalam meliputi pendidik yang kurang bisa memahami karakteristik masing-masing siswa. Kurangnya sarana penunjang dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, sistem full day ternyata memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan hambatan dari luar adalah kurangnya partisipasi aktif orang tua dalam proses penanaman karakter. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Hambatan, SDIT Al Hasna.
History Teaching in Vocational School Based on Curriculum 2013 Ajat Sudrajat; Dyah Kumalasari; Danu Eko Agustinova
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.527 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.30348

Abstract

The Curriculum 2013 is a learning guidance for schools in Indonesia. One among many schools that applied Curriculum 2013 is vocational school. Social sciences based majors also being taught in vocational school. One of them is Indonesian History. The major of history in vocational school is very strategic for internalizing national character values. Unfortunately, history teachers in vocational school don’t apply suitable way in their teaching. That’s understandable since students in vocational school focus on vocational majors. This research employs a descriptive qualitative method by utilizing some techniques of data collection such as observations, interviews and documentations. The aim of this research is to know teaching strategy which is suitable in vocational school. The benefit of this research is the finding of ideal teaching strategy for vocational school students. In this case, the object of research is SMK Negeri 3 Kudus. History teaching in vocational school can utilize teaching media and learning in historical site. Those two strategies have goal for easing students of vocational school in understanding material of history subject. Each of those strategies has advantages and downsides, so that combination of them can cover each others’ downsides.
PERSPEKTIF SPIRITUALISME DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Danu Eko Agustinova
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 10, No 1 (2014): ISTORIA Edisi Maret 2014, Vol. 14, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/istoria.v10i1.3166

Abstract

Banyak materi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk membangun karakter bangsa, dengan melalui penanaman dan transformasi nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, akhlak mulia dan nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an seperti nilai-nilai religiositas, kemanusiaan dan keadilan, sosialisme, nasionalisme, patriotisme, demokrasi, toleransi, kearifan, keteladanan. Tentu hal ini sangat menuntut keberanian dan kreativitas guru. Dan sebagai bagian dari upaya pengembangan profesionalismenya, guru perlu merubah pembelajaran sejarah yang kognitif menjadi pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan menyentuh aspek-aspek afektif atau kecerdasan emosional, serta kecerdasan spiritual. Pembelajaran sejarah yang bersifat kognitif hanya akan melahirkan kepuasan dengan durasi sesaat, sebaliknya pembelajaran sejarah yang mampu melatih kecerdasan emosional dan spiritual, akan melahirkan kesadaran sejarah yang sejati. Inilah modal penting untuk mewujudkan bangsa yang berkarakter, bangsa berkepribadian. Kata Kunci: Spiritualisme, Pembelajaran, Sejarah
HAMBATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH ISLAM TERPADU (STUDI KASUS SDIT AL HASNA KLATEN) Danu Eko Agustinova
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 10, No 1 (2014): ISTORIA Edisi Maret 2014, Vol. 14, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.393 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v10i1.3598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan yang dialami dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik di Sekolah Islam Terpadu. Dimana pada model sekolah ini, pendidikan karakter telah dilaksanakan lebih awal sejak kelahiran model sekolah tersebut. Penelitian ini dilakukan di SDIT Al Hasna Klaten. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal. Cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan criterion-based selection. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan pencatatan dokumen. Validasi data dilaksanakan dengan trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Hambatan yang dialami dalam proses penanaman karakter berasal dari dalam dan dari luar. Hambatan dari dalam meliputi pendidik yang kurang bisa memahami karakteristik masing-masing siswa. Kurangnya sarana penunjang dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, sistem full day itu sendiri yang ternyata memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan, hambatan dari luar adalah kurang partisipasi aktif orang tua dalam proses penanaman karakter. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Hambatan, SDIT Al Hasna.
PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS Danu Eko Agustinova
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 14, No 1 (2018): ISTORIA Edisi Maret 2018, Vol. 14, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.326 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v14i1.19396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) penerapan kurikulum 2013 dibeberapa sekolah di indonesia, (2) kedudukan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum 2013, dan (3) evaluasi penerapan mata pelajaran sejarah pada kurikulum 2013 yang ada dibeberapa sekolah menegah atas di indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dan penelitian kualitatif dengan data sekunder dalam mendapatkan sumber-sumber data untuk penyusunannya.  Hasil penelitian menunjukkan: (1) kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter, (2) sejarah merupakan mata pelajaran yang mendapatkan amanat sebagai mata pelajaran pendidikan karakter dalam kurikulum 2013, (3) dalam penerapannya, mata pelajaran sejarah telah berhasil menjalankan amanat kurikulum 2013 yang berbasis pada kompetensi dan karakter, akan tetapi di dalam penerapannya terdapat hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, seperti sarana prasarana, metode pembelajaran, dan lain sebagainya.
URGENSI KETERAMPILAN 4C ABAD 21 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Danu Eko Agustinova; Sariyatun Sariyatun; Leo Agung Sutimin; Hieronymus Purwanta
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 19, No 1 (2022): Socia: Jurnal Ilmi-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v19i1.49478

Abstract

Perkembangan teknologi abad 21 turut memengaruhi orientasi peralihan paradigma pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda yang adaptif terhadap pergulatan zaman. Berbeda dengan cabang ilmu eksakta maupun humaniora lain yang bersentuhan dengan isu mutakhir, pembelajaran sejarah dengan segala urgensinya menemui kendala klasik terkait image pengetahuan yang usang karena hanya berkutat pada pengetahuan masa lampau tanpa ada relevansi kehidupan masa kini. Oleh sebab itu, artikel ini bertujuan untuk menelaah secara kritis pentingnya keterampilan 4C abad 21 serta cara untuk menginternalisasikannya dalam pembelajaran sejarah agar tetap terjaga eksistensinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif serta menghimpun informasi menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan 4C abad 21 dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran sejarah serta dapat diinternalisasikan dengan mengubah model pembelajaran dari konvensional “teacher-sentris” menjadi berciri abad 21 “student-centris”. Beberapa model yang dimaksud, antara lain project based learning, problem based learning, inquiry learning dan discovery learning. Selain itu dari tinjauan materi pembelajaran juga mengalami transformasi berupa bentuk materi dari berbasis kertas ke internet serta konten yang lebih memandang isu-isu kontemporer dan menekankan nilai-nilai karakter dari setiap peristiwa sejarah dibanding sekadar menghapal kronologi peristiwa sejarah.
Urgensi Humanisme dalam Pendidikan Abad ke-21 Danu Eko Agustinova
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 17, No 2 (2020): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v17i2.53011

Abstract

masyarakat Indonesia, mengimplikasikan banyak hal dalam berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan abad 21 dinilai sebagai suatu bentuk alternatif agar generasi muda semakin adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman. Walaupun tidak sepenuhnya keliru, dampak negatif dari beragamnya interpretasi makna pendidikan abad 21 juga tidak dapat dihindari, salah satunya adalah ketimpangan pendidikan di Indonesia. Pada masyarakat urban, pendidikan muncul sebagai komoditas perdagangan yang mendorong munculnya kelas sosial sehingga berlaku sistem “yang kaya semakin kaya; yang miskin semakin miskin”; sementara pada masyarakat terpencil masih berlaku sistem konvensional yang disebut oleh Paulo Freire sebagai kebudayaan bisu. Berkaca dari hal inilah, nilai-nilai humanis menunjukkan urgensinya sebagai salah satu alternatif yang dapat menyelesaikan permasalahn tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif serta menghimpun informasi menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai humanis sangat penting untuk diinternalisasikan dalam rangka menghindari dampak negatif ketidakmerataan penerapan pendidikan abad 21, seperti teknosentrisme dan komersialisasi pendidikan. internalisasi nilai-nilai humanis dapat diwujudkan melalui penggunaan metode, media dan model pembelajaran yang sesuai kebutuhan; serta konten pembelajaran
STRATEGI PELESTARIAN BENDA CAGAR BUDAYA MELALUI DIGITALISASI Danu Eko Agustinova
ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Vol 18, No 2 (2022): ISTORIA Edisi September, Vol. 18. No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/istoria.v18i2.52991

Abstract

Perkembangan teknologi digital dewasa ini dapat dimanfaatkan dalam upaya pelestarian cagar budaya dengan melalui digitalisasi. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep digitalisasi cagar budaya, urgensinya bagi pelestarian cagar budaya, serta berbagai peluang dan tantangan pelestarian cagar budaya melalui digitalisasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif melalui studi kepuatakaan (library research). Digitalisasi cagar budaya dapat dimaknai sebagai bentuk pemanfaatan teknologi digital dalam melakukan manajemen pada benda-benda cagar budaya. Pemanfaatan teknologi digital ini akan memberikan efektivitas dan efisiensi dalam upaya pelestarian cagar budaya. Dalam hal ini media digital dapat dimanfaatkan dalam melakukan pendataan, pendokumentasikan, penyimpanan, pengelolaan, hingga diseminasi informasi cagar budaya. Pelestarian cagar budaya melalui digitalisasi penting untuk dilakukan guna menjaga eksistensi benda-benda cagar budaya di masa depan yang terancam rusak atau hilang. Digitalisasi akan memudahkan dalam melakukan promosi kekayaan budaya secara internasional serta dapat menarik lebih banyak keterlibatan masyarakat dalam pelestariannya. Meskipun memiliki banyak peluang, digitalisasi cagar budaya di Indonesia juga memiliki tantangan tersendiri seperti keterbatasan SDM dan sarana prasarana, belum adanya SOP, serta adanya kesulitan untuk mengakses benda cagar budaya pada kondisi tertentu.
E-Services: Implementation of Digital-Based Public Services in The 4.0 Era Danu Eko Agustinova Danu; Supardi Supardi; Sutanto Tri Juni Putro Sutanto; Riko Septiantoko Riko
Athena: Journal of Social, Culture and Society Vol. 1 No. 3 (2023): July 2023
Publisher : CV. Media Digital Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58905/athena.v1i3.40

Abstract

Globalization has numerous significant impacts that have an effect on people's lives. One of these impacts is the advancement of information and communication technology, which has many promising benefits, such as time efficiency, speedy delivery of information, transparency, and affordability. Technological advancements have infiltrated various sectors, including the government. In today's era of regional autonomy, it is essential to achieve good governance, which is balanced with the use of information and communication technology, commonly referred to as e-government. The use of technology and information indirectly encourages the adoption of electronic-based service systems (e-Services) in government institutions. The development of e-services is a media innovation that supports the provision of excellent services for the community, particularly in rural areas. Furthermore, the development of more varied service features such as letter submissions, complaint services, village information, and administrative procedures is expected to accelerate and facilitate access for service users more efficiently and transparently. This study aims to 1) create a public service e-service design; 2) fulfill the wishes of the community in efficient and effective village government public services; 3) understand the transparency of the village government, which can be accessed digitally. The development of letter disposition e-services in Sriharjo Village has improved the quality of public services and increased