Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KECAMATAN BUKAL KABUPATEN BUOL Arif, Nursida
AKADEMIKA Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : AKADEMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.587 KB)

Abstract

Land conversion on the increase due to the insistence of the human need for natural resources available. The impact of this is the emergence of critical land that become a new problem for the government. Spatial analysis of critical land is done to see the spread of critical land with the aim of helping to prioritize conservation or rehabilitation of land in the study area. Sampling was is done with field survey and analysis of the maps consisting of variables that determine critical land. The parameters are used as a determinant of critical class of land i.e land cover, slope, solum depth, and soil texture. The results show areas of research are somewhat critical areas and critical potential spread of plantation area while critical in most residential areas. The dominant factor affecting the critical of land in the district, namely Buccal slope and land conversion.
Erosion Prediction Model using Fractional Vegetation Cover Arif, Nursida; Danoedoro, Projo; Hartono, Hartono; Mulabbi, Andrew
Indonesian Journal of Science and Technology Vol 5, No 1 (2020): IJOST: VOLUME 5, ISSUE 1, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijost.v5i1.21060

Abstract

The purpose of this study was to  create an erosion prediction model in Serang Watershed, Indonesia. The erosion model used two input data, namely the slope derivied from Digital Elevation Model (DEM) data, and Fractional Vegetation Cover (FVC) from SPOT images. Assessment of the model was carried out using questionnaires and interviews with several experts by presenting the results of the model and its supporting data. Based on the DEM data, the level of slope steepness in the study area is very varied namely; flat (52.77%), sloping (7.62%), and rather steep to very steep (39.59%). Vegetation density according to the FVC results is dominated by medium density. The results of the analysis of the two input models can provide predictions of the level of erosion with an accuracy of 67.92%. Evaluation of the model was done by experts with conclusions that the method was very flexible and can be adapted to similar watersheds elsewhere.
Studi Komparasi Kriging dan IDW untuk Estimasi Spasial Bahan Organik Tanah Nursida Arif
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.785 KB) | DOI: 10.21831/gm.v17i2.28866

Abstract

Interpolasi merupakan metode yang dapat diunggulkan untuk melakukan prediksi nilai-nilai sebaran pada suatu area berdasarkan data sampel. Karakteristik data sampel sangat mempengaruhi hasil dari metode interpolasi yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) dan kriging dengan berbagai variogram untuk memprediksi sebaran spasial bahan organik tanah di DAS Serang Kulonprogo. Metode yang digunakan untuk mengukur metode yang paling akurat yaitu: 1) menghitung root mean square error (RMSE), dan 2) melihat nilai minimum dan maksimum yang memenuhi data sampel. Hasil penelitian menunjukan metode IDW lebih akurat karena nilai yang dihasilkan mendekati nilai data sampel dan memenuhi nilai minimum dan maksimum data. Sedangkan RMSE terendah yaitu kriging dengan variogram gaussian.
Studi Perbandingan Sebaran Spasial COVID-19 di Yogyakarta dan Gorontalo Nursida Arif; Dyah Respati Suryo Sumunar; Nurul Khotimah; Etika cahyani; Yusuf Susena; Riga Aditya Ariyanto
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i1.40166

Abstract

Perbedaan sebaran COVID-19 di berbagai negara masih menjadi isu yang terus dikaji karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang berkorelasi dengan penyebaran COVID-19 adalah faktor geografis. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keunikan karena letak dan kondisi geografisnya. Penelitian melihat perbedaan sebaran COVID-19 di dua provinsi di Indonesia yaitu Yogyakarta dan Gorontalo. Secara geografis kedua wilayah ini sangat berbeda. Kondisi iklim pada masing-masing wilayah dilihat berdasarkan suhu permukaan lahan menggunakan citra satelit Landsat 8. Suhu rata-rata tertinggi di provinsi Gorontalo yaitu 34,24°C terdistribusi di kota Gorontalo dan kabupaten Gorontalo. Sedangkan suhu tertinggi di DIY terdistribusi di kota Yogyakarta dengan suhu 32,72°C. Berdasarkan data yang diperoleh Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdampak paling akhir, namun memiliki memiliki persentase terpapar lebih besar yaitu 0,23% yaitu dibandingkan DIY 0,07%. Sebaran spasial yang mengelompok diperkotaan menunjukkan bahwa mobilitas penduduk dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Sedangkan faktor-faktor yang diinvestigasi dalam penelitian ini yaitu suhu, lamanya waktu terpapar dan jumlah penduduk tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap persebaran COVID-19.
REMOTE SENSING AND GIS APPROACHES TO A QUALITATIVE ASSESSMENT OF SOIL EROSION RISK IN SERANG WATERSHED, KULONPROGO, INDONESIA Nursida Arif; Projo Danoedoro; Hartono Hartono
Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2042.425 KB) | DOI: 10.14710/geoplanning.4.2.131-142

Abstract

This research aims to determine the risk of soil erosion qualitatively by integrating remote sensing with the geographic information system. Factors that contributed to the occurrence of erosion in the area of study were analyzed using the method of the variation of combined input data of the factors controlling erosion (soil, climate, topography, vegetation, and humans). The input data were quantitative data changed into qualitative data that were obtained from field data and extracted from remote sensing imagery, i.e. SPOT 5. A number of parameters were calculated using the RUSLE model equation. The model was validated by observing the qualitative erosion indicators in the field (pedestal, tree root exposure, armor layers, rill erosion, and gully erosion) by observing slope steepness in each sample area. The area of study was Serang watershed located in Kulon Progo Regency, Yogyakarta. It is one of the critically potential watersheds viewed from the landform and land use. The results of various combinations generated the highest of accuracy by 90.57 % with extremely erosion dominating the area of study. The factors with the highest contribution to erosion in Serang Watershed were slope length and steepness (LS) and erodibility (K).
Pemodelan Spasial Erosi Kualitatif Berbasis Raster (Studi Kasus di DAS Serang, Kabupaten Kulonprogo) Nursida Arif; Projo Danoedoro; Hartono Hartono
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1965.297 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.2.127-134

Abstract

Erosi merupakan salah satu fenomena alam yang banyak dikaji karena melibatkan banyak faktor yaitu vegetasi, tanah, iklim, topografi dan manusia.  Kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi erosi disederhanakan melalui pemodelan untuk memprediksi tingkat erosi pada suatu wilayah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Faktor yang digunakan dalam menyusun model hanya melibatkan tiga faktor yaitu vegetasi, tanah dan lereng. Penelitian ini dilakukan di DAS Serang karena termasuk salah satu DAS yang berada dalam kondisi kritis yang dapat memicu terjadinya degradasi lahan, erosi dan longsor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi spasial tingkat erosi kualitatif di DAS Serang. Pendekatan yang digunakan adalah integrasi peginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis raster. Validasi model dilakukan dengan melihat faktor topografi dan indikator erosi kualitatif di lapangan yaitu armour layer, singkapan akar, pedestal, erosi alur dan gully. Hasil penelitian menunjukan model yang dihasilkan sangat efektif sebagai solusi cepat prediksi erosi. Berdasarkan hasil analisis tingkat erosi sangat berat mendominasi di wilayah kajian yaitu sebagian besar di kecamatan Kokap, Girimulyo dan sebagian Pengasih.Kata kunci: Erosi, Model, Kualitatif, DAS SerangEnglish Title: Spatial Modeling of Raster Based  Qualitative ErosionABSTRACTErosion is one of the natural phenomena that's studied by many because it involves many factors, namely vegetation, soil, climate, topography and humans. The complexity of the factors affecting erosion is simplified through modeling to predict of erosion rates in a region by utilizing remote sensing data and geographic information systems. The erosion control factor used in this research fewer parameters, namely vegetation, soil and topography only. This research was conducted in Serang watershed because it is one of the watersheds which are in critical conditions which can trigger land degradation, erosion and landslides. The purpose of this research was to know the spatial distribution of erosion susceptibility levels in Serang watershed. The approach used was the integration of remote sensing and raster-based geographic information system. Model validation was undertaken based on topograhy factor and observation of qualitative erosion indicators in the field. The indicators used were pedestals, armor layers, root exposure, or other erosion featuress such as rill and gullies. The results show that the resulting model is more effective as a quick solution to the prediction of erosion. Based on the results of the analysis, the spatial distribution of erosion rates is very dominant in the study area, mostly in Kokap, Girimulyo and some of the sub-districts.Keywords: Erosion, Modeling, Qualitative, Serang watershedCitation: Arif, N., Danoedoro, P., dan Hartono. (2017). Pemodelan Spasial Erosi Kualitatif Berbasis Raster Studi Kasus di DAS Serang, Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2),127-134, doi:10.14710/jil.15.2.127-134
Kepuasan pengguna terhadap kualitas pelayanan jasa Fitness Center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Martono Martono; Betrix Teofa Perkasa Wibafied Billy Yachsie; Hendra Setyawan; Nursida Arif; Lintang Waskita Puri
MEDIKORA Vol 21, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v21i2.53873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna di Fitness Center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan sampel sejumlah 100 responden yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei menggunakan instrumen angket. Objek penelitian ini berupa kepuasan pengguna fitness center HSC yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan mengkonversikan menjadi kategori sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, dan sangat tidak memuaskan. Penelitian mengambil subjek pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta menurut jenis kelamin antara pengguna laki-laki sebanyak 73 orang dan perempuan sebanyak 23 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan yang diterima oleh pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta adalah memuaskan dengan presentase sebesar 82%. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum kualitas pelayanan jasa yang diberikan adalah memuaskan baik yang dirasakan oleh member laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan terhadap bagaimana kualitas pelayanan jasa yang diberikan fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta kepada pengguna agar di masa yang akan datang dapat memberikan pelayanan jasa yang lebih baik.User satisfaction on quality of services in hsc fitness center Faculty of Sports Science Yogyakarta State UniversityAbstractThis study aims to determine user satisfaction with quality in the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University. This research is quantitative descriptive research. The subjects of this study were users of the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University. This study used a sample size of 100 respondents. Sampling using the purposive sampling method. The method used in data collection is a survey using a questionnaire instrument. The object of this research is the satisfaction of users in the HSC fitness center which includes tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The data analysis technique used is a quantitative descriptive analysis by converting into categories of very satisfactory, satisfactory, unsatisfactory, and very unsatisfactory. The study took the subject of users of the HSC Fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University according to gender, between 73 male users and 23 female users. The results showed that the satisfaction received by users of the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University was satisfactory with a percentage of 82%. Based on the results of the study, in general, the quality of the services provided is satisfactory for both male and female members. The results of this study can be used as a reference for the quality of services provided by the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University
An Analyze of Urban Temperature Using Energy Balance Algorithm for Land (SEBAL) in Yogyakarta City Nursida Arif; Nasir Nayan
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 28, No 1: January 2023
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2023.v28i1.31-38

Abstract

This study examines the Land Surface Temperature (LST) using the Surface Energy Balance Algorithm for Land (SEBAL) model in Yogyakarta. SEBAL is relied upon for its accurate LST predictions because it takes into account the influence of vegetation and soil. This study identified LST in various land cover/land use (LULC) types extracted from Landsat 8 remote sensing images recorded in April 2019 (wet day) and June 2019 (dry day). The LULC classification results in the study area show that built-up land is the dominant land use, with 93.30% of the total area, and the rest is non-developed land (vegetation, open land, and water body). The average LST value on a wet day is 26.79 °C, while on a dry day, it is 30°C. The highest temperature occurs on the dry day, 35.17 °C, and the lowest on the wet day, which is 13.63°C. The correlation between LST and LULC shows the same pattern on the two different days, in which the value of vegetation temperature is lower than that of open and developed land. This research proves that vegetation influences a decrease in land surface temperature. Judging from the dominant land use being the built-up area in Yogyakarta, urban planners need to consider increasing green open spaces.
Investigasi Pengelolaan Sampah Berbasis Twitter di Daerah Istimewa Yogyakarta Utma Rosseta Mukti; Nursida Arif
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 2 (2023): April 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.2.308-317

Abstract

Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata yang memperlukan lingkungan yang nyaman, meskipun demikian kota ini tidak terhindar dari permasalahan lingkungan berupa sampah. Yogyakarta mengalami darurat sampah setelah pelonggaran kembali aktifitas penduduk karena pandemi. Kejadian darurat sampah terjadi setelah lebaran 2022 memunculkan berbagai respon di media massa. Salah satu respon yang viral adalah munculnya taggar jogjatadaruratsampah pada media sosial twitter. Informasi tagar dimedia sosial twitter berupa big data dapat dimanfaatkan untuk mengetahui korelasi persebaran informasi dengan penaganan sampah di Yogyakarta.  Meskpun demikian pemanfaatan big data twitter dalam menganalisis isu sampah di yogjakarta masih kurang.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi persebaran tagar jogjadaruratsampah dengan penanganan sampah di Yogyakarta. Dengan mengetahui korelasi tersebut dapat meningkatkan penangganan sampah yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan social network analysis (SNA) dari situs web Netlytic.org dengan data beradius 30Km dari lokasi kejadian dan tanpa batasan radius lokasi. Kedua informasi analisis data tersebut dipadukan dengan informasi dari berbagai media yang berkaitan tagar jogjdaruratsampah. Berbagai informasi tersebut di padukan dan di analisis guna mendapatkan korelasi antara perkembangan persebaran informasi dengan penanganan permasalahan sampah di Provinsi Yogyakarta. Hasil dari penelitian didapati bahwa: Berdasarkan analisis big data dari situs netlytic.org perkembangan tagar jogjadaruratsampah dimulai tanggal 09/5/2022, setelah peristiwa penutupan TPST Piyungan tanggal 07/5/2022 yang berdampak penumpukan sampah di yogyakarta. Gerafik postingan jogjadaruratsampah menurun setelah tanggal 11/5/2022.  Berdasarkan informasi yang didapat telah terjadi pembukaan kembali TPST Piyungan pada tanggal 12/5/2022. Penanganan permasalahan penumpukan sampah tersebut di barengi dengan penurunan gerafik postingan tagar jogjadaruratsampah, hal ini mengindikasikan bahwa penurunan postingan tagar jogjadaruratsampah memiliki korelasi dengan penanganan tumpukan sampah yang berada diberbagai wilayah yogyakarta.  Dalam peristiwa ini pemerintah daerah dan lembaga terkait belom memiliki alternatif penangan sampah yang signifikan tanpa keberadaan TPST Piyungan. Agar permasalahan ini tidak kembali lagi terjadi hendaknya dilakukan pengelolaan sampah yang lebih terpadu tanpa mengandalkan suatu lokasi.
Analisis dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas lingkungan permukiman di Kapanewon Depok Amalia Rahmawati; Nursida Arif
Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.78240

Abstract

Konversi lahan menjadi permukiman di Kapanewon Depok terjadi secara intensif sehingga memicu terjadinya penurunan kualitas lingkungan permukiman. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas lingkungan permukiman. Parameter kualitas lingkungan permukiman dan penggunaan lahan didapatkan melalui interpretasi citra Quickbird. Uji ketelitian hasil interpretasi menggunakan metode confusion matrix. Penilaian kualitas lingkungan permukiman menggunakan metode scoring. Uji t-test digunakan untuk melihat dampak dari perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas lingkungan permukiman. Hasil menunjukkan perubahan penggunaan lahan sawah dan semak belukar menjadi permukiman sangat tinggi selama periode 2010 - 2020 .Kualitas lingkungan permukiman pada tahun 2020 di dominasi kelas buruk dengan pola mengelompok. Permukiman yang berada di sepanjang sungai dengan tumpukan sampah menjadi lingkungan permukiman paling buruk. Lingkungan permukiman kelas buruk meningkat lebih dari 500% selama periode ini. Urbanisasi dan kawasan pendidikan menjadi pemicu konversi lahan menjadi area permukiman yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan permukiman.