Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Developing Computer Assisted Media of Pneumatic System Learning Oriented to Industrial Demands Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Nur Aini Susanti
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 23, No 3 (2017): (May)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.375 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v23i3.13417

Abstract

This study aimed to develop learning media of pneumatic systems based on computer-assisted learning as an effort to improve the competence of students at the Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering UNESA. The development method referred to the 4D model design of Thiagarajan comprising the steps of: define, design, develop, and desseminate. The results showed that the expert validation average score included in both categories was 3.54, indicating the learning application acceptable. A limited test showed effective results, namely: (a) Analysis of the data included in the category of learning was good (3.64), indicated by students’ enthusiasm in the learning process; (b) Teaching learning activities were categorized as good, the students actively involved in learning, and the most dominant activity was doing tasks while discussing; (c) Learning objectives were both achieved individually and classically; (d) The students showed a positive response expressed by the students’ interest, excitement, and motivation to follow the learning process.
Implementasi Mesin Pengiris Keripik Tempe Untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Tempe Ibrohim Ibrohim; Made Pramono; Agung Prijo Budijono; Wahyu Dwi Kurniawan
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n1.p1-10

Abstract

Selama ini proses pengirisan keripik tempe masih menggunakan cara konvensional menggunakan pisau tangan. Hal ini mengakibatkan tidak efektifnya proses pengirisan batang tempe yang merupakan bahan dasar keripik tempe dengan durasi yang relatif lama yaitu ± 30 irisan/menit. Selain itu, irisan ± 10% -15% memiliki ketebalan yang bervariasi dan relatif tebal (3mm), yang menyebabkan keripik tempe menjadi renyah. Karena kendala dalam proses pemotongan tempe, UKM hanya bisa memproduksi 10kg/hari. Selain itu, karena proses pemotongan dilakukan secara manual, membutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, tidak higienis dan rawan kecelakaan kerja. Untuk mengatasi kendala mitra, UKM mitra akan dibantu melalui perancangan mesin pengiris keripik tempe. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah perancangan, pembuatan, perakitan, pengujian mesin, serah terima mesin, pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin, dan pemantauan berkala. Berdasarkan hasil implementasi di UKM produsen keripik tempe, mesin pengiris keripik tempe sangat membantu menyelesaikan masalah UKM produsen keripik tempe. Hal ini terlihat dari kepraktisan proses pengirisan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat yaitu 60 potong/menit agar karyawan tidak mudah kelelahan. Hal ini juga meningkatkan kualitas keripik tempe, dimana ketebalan seragam keripik tempe adalah 2mm. Beberapa keunggulan tersebut berdampak pada kapasitas produksi yang meningkat dua kali lipat dari 10kg/hari menjadi 20kg/hari.
Perancangan Universal Jig Rotary Underframe Kereta PT. Industri Kereta Api Madiun Wahyu Dwi Kurniawan; Nur Kholish Ali Fahmi; Tarmuji Tarmuji
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 3 No. 1 (2020): September 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v3n1.p10-16

Abstract

Kualitas produksi kereta PT. Industri Kereta Api (INKA) sudah diakui sampai ke tingkat Internasional. Hal ini ditandai dengan kemampuan PT. INKA mendapatkan tender-tender proyek di kawasan Asia Tenggara. Dalam menjaga kualitas produksi kereta api, salah satu parameter kereta api itu baik atau tidak adalah dari tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh penumpang dan dari bentuk desain kereta api tersebut. Untuk menjaga kekuatan konstruksi kereta api, maka hal hal yang mengganggu kekuatan seperti dimensi dan kepresisian kereta api khususnya pada bagian underframe kereta harus diperhatikan. Oleh sebab itu underframe kereta tidak hanya dikerjakan dan dianalisa oleh satu orang saja, untuk memperoleh kekuatan tersebut ada banyak orang yang diperlukan untuk melakukan analisa dan membuat alat penepat berupa jig pada pembuatan bagian kereta khususnya underframe untuk memperoleh kepresisian yang maksimal. Dalam hal ini juga jig rotary yang direncanakan untuk mempermudah dalam pengerjaan, khususnya dalam pengerjaan pengelasan bagian bawah underframe yang selama ini undeframe diangkat crain dan dibalik secara manual atau dikerjakan dengan pengelasan posisi atas kepala. Konsep desain universal jig rotary underframe kereta ini dirancang untuk menempatkan dan menepatkan, membalik dan untuk mempermudah pengelasan bagian sisi sulit underframe terutama pengelasan atas kepala, sehingga mengurangi bahaya pengelasan. Pada desain universal jig rotary underframe ini memperlihatkan bagaimana mekanisme putar, mekanisme transmisi, mekanisme pencekam pada pencekam ujung dan mekanisme mencekam pada rotary. Perencanaan konsep desain universal jig rotary underframe ini hanya mengetahui tingkat kekuatan konstruksi secara visual dan pengalaman pembuatan jig rotary yang sudah ada di PT INKA Madiun
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TATA KELOLA ADMINISTRASI DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNESA Rachmad Syarifudin Hidayatullah; Saiful Anwar; Wahyu Dwi Kurniawan; Ikhwa Nudin; Muhamad Nur Febrian Syah
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v7i2.2488

Abstract

Kegiatan adminitrasi merupakan kegiatan operasional rutin yang dilakukan oleh suatu instansi atau perusahaan. Namun, sejak adanya pandemic Covid-19 proses administrasi di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi kurang efisien. Adanya ketentuan pelayanan adiministrasi boleh dilakukan dengan ketentuan 25% dari total pegawai menjadi salah satu alasannya. Merujuk dari permasalahan tersebut, melalui penelitian ini dibangunlah suatu sistem informasi yang bertujuan untuk meminimalisir ketidakefisienan proses administrasi di Jurusan Teknik Mesin Unesa. Penelitian ini berjenis pengembangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa SiMME telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user. Penggunaan SiMME telah menjadi trobosan baru di Jurusan Teknik Mesin, dimana sebelumnya sistem kelola adiministrasi dilakukan secara manual. Namun, saat ini sudah dapat dilakukan secara online sehingga dimanapun user berada proses pengurusan administrasi tetap dapat dilakukan. Selain itu, status pengajuan usual dapat dipantau secara berkala oleh user sehingga saat diperlukan perbaikan user dapat langsung melakukan revisi sesuai dengan masukan yang diberikan oleh admin.
Perancangan Mesin Pendeteksi Telur Berdasarkan Berat Berbasis Internet of Things Markus Yohanes Ronaldo Da Santo; Edwin Fitkirana; Ricky Surya Pranata; Apria Nur Eka Falah; Vincentius Septian Dwi Saputra; Wahyu Dwi Kurniawan
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 4 No. 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v4n2.p65-70

Abstract

Abstrak Telur merupakan bahan pangan yang kaya akan nutrisi karena kandungan protein yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan proyeksi konsumsi telur ayam ras pada tahun 2021 mencapai 1.721.830 Ton. Dengan tingginya minat pasar mengakibatkan meningkatnya standar mutu kualitas telur. Oleh karena itu standar mutu telur diatur berdasarkan SNI No. 3926:2008. Dalam UKM Bapak Sugeng kendala yang dialami yaitu dalam tahapan pemilahan berat telur yang masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama dalam sekali pemilahan. Berdasarkan permasalahan tersebut kami berencana mengusung tema melalui perancangan œMesin Pedeteksi Telur Berdasarkan Berat Berbasis Internet Of Things guna memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh UKM untuk membantu proses pemilahan telur berdasarkan berat menjadi lebih cepat. Mesin ini dilengkapi dengan load cell sebagai sensor berat yang mampu mendeteksi berat telur secara akurat dan sudah berbasis internet of things sehingga memudahkan dalam mengontrol mesin serta mampu menyimpan data hasil pemilahan telur. Proses pemilahan dibantu dengan sensor proximity yang berguna untuk mendeteksi kedatangan dan motor servo sebagai gerbang saat telur mengantri dalam proses antrian yang mengarah langsung kebagian pemilahan yang menggunakan load cell. Dimensi mesin yang berukuran relatif kecil memberikan keuntungan dalam pemakaian mesin karena hanya membutuhkan ruang yang cukup kecil dan memudahkan dalam pemindahan mesin. Berdasarkan fitur yang digunakan, mesin ini memiliki keunggulan yang dimana mampu memilah telur berdasarkan beratnya ±4 detik setiap telurnya.
(MAS SULE) MESIN PENGOLAH & PENGEMAS SUSU KEDELAI DENGAN SISTEM 3-IN-1 INTEGRATED PROCESS Yan Dwi Pratama; Siti Roudhotul Haririn; Rizki Akbar; Mohammad Karnata; Havid Mirvansyah; Wahyu Dwi Kurniawan
Otopro Vol 15 No 1 Nov 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v15n1.p14-19

Abstract

Susu kedelai terbuat dari hasil ekstraksi kedelai. Susu kedelai memiliki komposisi yang mirip dengan susu sapi yaitu 3,5% protein, 2% lemak, dan 2,9% karbohidrat, sehingga susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang alergi terhadap protein hewani. Masalah yang dihadapi UKM mitra (pengusaha susu kedelai) yaitu pada proses pengolahan, pendinginan dan pengemasan. Selama ini proses pengadukan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan pengaduk manual sehingga karyawan mudah capek dan tangan terasa panas karena terkena uap panas. Selain itu, suhu yang digunakan harus tepat (80-90 oC) karena jika suhunya >90 oC maka susu kedelai akan pecah dan jika suhunya < 80 oC maka susu kedelai akan menggumpal. Masalah berikutnya yaitu pada proses pendinginan membutuhkan waktu yang lama (30 menit) dan kurang higenis karena dibiarkan di udara terbuka. Sedangkan untuk proses pengemasan memerlukan 2 orang sehingga waktu yang diperlukan untuk mengemas juga relatif lebih lama (60 menit). Tujuan dalam kegiatan PKMT ini yaitu meningkatkan efektivitas produksi susu kedelai dengan indikator: proses pengadukan dilakukan mesin dengan penggerak motor listrik, proses pendinginan menjadi 5 kali lebih cepat, dan proses pengemasan menjadi 2 kali lebih cepat. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini yaitu merancang, manufaktur, assembly, ujicoba mesin, serah terima mesin, pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin serta pemantauan secara berkala. Hasil penerapan mesin pengolah dan pengemas susu kedelai semi otomatis diperoleh bahwa proses pengadukan menjadi lebih praktis karena dilakukan mesin dengan penggerak motor listrik, mempercepat proses pendinginan menjadi 4 menit, dan mempercepat proses pengemasan menjadi 21 menit maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan UKM mitra dapat teratasi karena proses pengolahan, pendinginan dan pengemasan dapat dilakukan dalam satu mesin
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM SENSOR BERBASIS ARDUINO DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING MODEL Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Imami Arum Tri Rahayu
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 2 (2019): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.901 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n2.p44-53

Abstract

ABSTRAKPada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali pokok bahasan sensor masih belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang telah menempuh mata kuliah Instrumentasi dan Kendali menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa kesulitan memahami materi sensor. Hal ini dikarenakan minimnya perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga pembelajaran menjadi kurang kondusif dan menjadi pasif. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengembangkan panduan praktikum sensor berbasis Arduino dengan pendekatan collaborative teamwork learning model untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Berdasarkan hasil validasi dari 3 validator menunjukan bahwa, skor rata-rata validasi termasuk dalam kategori baik (3,65). Hal ini dapat dikatakan bahwa panduan praktikum sensor yang dikembangkan layak untuk digunakan pada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lebih efektif dengan indikator bahwa mahasiswa antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar mahasiswa telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal. Kata Kunci: panduan praktikum, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model. ABSTRACTAt lecturing Instrumentation and Control the subject of censorship is still not optimal. Based on the results of interviews with Mechanical Engineering students who have taken the Instrumentation and Control courses show that most students find it difficult to understand about censorship. This is due to the lack of learning tools used so that learning becomes less conducive and passive. To answer these problems, the specific objective in this research is to develop an Arduino-based sensor practicum guide with a collaborative teamwork learning model approach to improve the competencies of students majoring in Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Surabaya. To achieve the above objectives, the development model used is the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, evaluation). This article will only discuss the results of the validation of the sensor practicum guide that has been developed. Based on the results of the validation of 3 validators showed that, the average score of validation included in both categories (3.65). It can be said that the sensor practicum guide developed is suitable for use in Instrumentation and Control lectures. Based on the results of limited trials it can be concluded that learning is more effective with indicators that students are enthusiastic in participating in learning so that student learning outcomes have been completed individually or classically. Keywords: practicum guide, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model.
PENERAPAN MODUL CNC I MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK MESIN UNESA Nur Aini Susanti; Wahyu Dwi Kurniawan
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.318 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p45-53

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah CNC I Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi Universitas Negeri Surabaya. Jenis penelitian ini ádalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin McTaggart yang terdiri dari beberapa siklus. Penelitian ini menggunakan siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan. Setiap siklusnya terdapat empat tahapan, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observe) dan refleksi (reflect). Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi yang menempuh mata kuliah CNC I pada semester gasal tahun akademik 2014/2015 yang berjumlah 35 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes dan Observasi, sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman penilaian Taxonomi Bloom meliputi tes kinerja kognitif, psikomotor dan afektif. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh aktivitas mahasiswa pada Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga diperoleh  persentase 80.53%, 84.12 % dan 88.44% serta skala penilaian 4.03, 4.21 dan 4.37. Hal ini menunjukkan mahasiswa sangat aktif dalam mengikuti model pembelajaran berbasis proyek, dan diartikan bahwa aktivitas mahasiswa pada kegiatan pembelajaran dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis penilaian hasil belajar mahasiswa dari lembar penilaian kognitif, psikomotor dan afektif pada Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga  adalah 66.44 dalam kriteria nilai B-, 76.30 dalam kriteria B+ dan 83.37 dalam kriteria nilai A-. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah CNC I Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi Unesa. Kata Kunci: penerapan, pembelajaran. berbasis proyek, CNC, aktivitas, hasil belajar ABSTRACTThis research aims to improve student activity and learning outcomes through project-based learning in the CNC I course of the D3 Production Mechanical Engineering Study Program, State University of Surabaya. This type of research is classroom action research using a model developed by Stephen Kemmis and Robin McTaggart which consists of several cycles. This study uses a cycle where each cycle consists of one meeting. Each cycle has four stages, namely planning (plan), act (act), observe (observe) and reflect (reflect). The subjects of this study were 35 students of the D3 Mechanical Production Engineering Study Program taking the CNC I course in the odd semester of the 2014/2015 academic year. The data collection methods used in this study were tests and observations, while the research instrument used was the Bloom Taxonomy assessment guidelines covering cognitive, psychomotor and affective performance tests. The collected data were analyzed descriptively quantitatively. The results showed that student activity in the first cycle, second cycle and third cycle obtained a percentage of 80.53%, 84.12% and 88.44% as well as a rating scale of 4.03, 4.21 and 4.37. This shows that students are very active in following the project-based learning model, and it means that student activities in learning activities are in the very good category. Based on the analysis of the assessment of student learning outcomes from the cognitive, psychomotor and affective assessment sheets in the first cycle, second cycle and third cycle, it is 66.44 in the criteria for the value of B-, 76.30 in the criteria for B + and 83.37 in the criteria for grade A-. This shows that project-based learning can improve student learning outcomes in the CNC I course of the Unesa Production Mechanical Engineering D3 Study Program. Keywords: application, project based learning, CNC, activity, learning outcomes
PELATIHAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMKN 1 BENDO MAGETAN Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Budihardjo Achmadi Hasyim; I Made Muliatna; Djoko Suwito
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.25108

Abstract

ABSTRACTThe development of automation technology in various production processes in the industrial world is experiencing rapid progress, of course this will have consequences, that the workforce in the field of industrial automation must meet adequate qualifications so that production runs optimally. The partners in this activity are SMKN 1 Bendo Magetan, East Java. The problem of the partners is that the competence of students about Programmable Logic Controller (PLC) is less than optimal. This is due to the absence of PLC practicum modules and the lack of PLC practicum activities. To overcome this, in the community service program, the proposing team wanted to provide a Programmable Logic Controller (PLC) training package for Magetan Vocational School students. Outcomes of these activities include the PLC practicum module and scientific publications in national journals. The method of this activity is training of trainers using direct learning models so as to facilitate students in understanding the material and applying the concept of the material to learning aids to achieve predetermined competencies. Based on the results obtained, the conclusion of this activity is that the Programmable Logic Controller (PLC) training has been carried out well and smoothly. This can be seen from the high enthusiasm of all participants in participating in the training with the results of the questionnaire that as many as 100% of the participants stated that the existence of PLC training was very beneficial for students of SMKN 1 Bendo Magetan because it was in line with the needs of the industry-oriented workplace today 4.0 with the support of automation technology industry.Keywords: training, competence, electric power engineering, programmable logic controllerABSTRAKPerkembangan teknologi otomasi pada berbagai proses produksi di dunia industri mengalami kemajuan yang cepat, tentunya hal ini akan memberikan konsekuensi, bahwa tenaga kerja di bidang teknik otomasi industri harus memenuhi kualifikasi yang memadai agar produksi berjalan optimal. Pihak mitra dalam kegiatan ini yaitu SMKN 1 Bendo Magetan Jawa Timur. Permasalahan pihak mitra yaitu kompetensi siswa tentang Programmable Logic Controller (PLC) merupakan kurang maksimal. Hal ini dikarenakan belum adanya modul praktikum PLC dan masih minimnya aktivitas praktikum PLC. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tim pengusul ingin memberikan paket pelatihan Programmable Logic Controller (PLC) bagi siswa SMK Magetan. Luaran kegiatan ini diantaranya yaitu modul praktikum PLC dan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional. Metode kegiatan ini yaitu training of trainer dengan menggunakan model pembelajaran langsung sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan menerapkan konsep materi pada alat bantu pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka kesimpulan kegiatan ini yaitu pelatihan Programmable Logic Controller (PLC) ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Hal ini dapat dilihat dari tingginya antusiasme dari semua peserta dalam mengikuti pelatihan dengan hasil angket bahwa sebanyak 100% peserta menyatakan dengan adanya pelatihan PLC sangat bermanfaat bagi siswa SMKN 1 Bendo Magetan karena sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini yang berorientasi industri 4.0 dengan dukungan teknologi otomatisasi industri.Kata kunci: pelatihan, kompetensi, teknik tenaga listrik, programmable logic controller
IMPLEMENTASI MESIN PEMISAH SEKALIGUS PEMISAH KULIT ARI KEDELAI DAN BILIK STERILISASI OZON PADA UKM TEMPE Djoko Suwito; Wahyu Dwi Kurniawan; NIken Purwidiani; Agung Prijo Budijono
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 12, No 1 (2023): Maret, 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v12i1.31304

Abstract

Pada proses pembuatan tempe terdapat beberapa hambatan yaitu pada proses pemecahan kedelai, proses pemisahan kulit ari kedelai dan sterilisasi peralatan proses produksi. Pada proses pemecahan kedelai masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan alat pemecah kedelai manual yang digerakan oleh tangan sehingga menyebabkan 10% kedelai belum pecah dan membutuhkan waktu yang relatif lama (1 jam). Proses selanjutnya yaitu proses pemisahan kulit ari kedelai dengan cara dicuci ke dalam tong sambil diaduk menggunakan tangan sehingga kulit arinya mengambang. Proses ini membutuhkan waktu relatif (2 jam) sehingga kurang efisien. Sedangkan pada proses sterilisasi peralatan masih dilakukan dengan cara disiram menggunakan air mengalir agar sisa-sisa kedelai akan terbawa air, hal ini tidak menjamin peralatan produksi telah steril dari ancaman bakteri/kuman. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu dengan menerapkan mesin pemecah sekaligus pemisah kulit ari kedelai dan bilik steriliasi ozon. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu koordinasi tim, pembuatan gambar detail, melakukan manufaktur assembly dan uji fungsi, serah terima dan implementasi mesin, dan evaluasi. Hasil yang dicapai pada implementasi mesin dan blik sterilisasi memberikan manfaat bagi mitra diantaranya: (1) mempercepat proses pemecahan dan pemisahan kulit ari kedelai yang semula 3 jam menjadi 1 jam; (2) hasil proses pemecahan yang semula 10% kedelai belum pecah menjadi 3%; (3) karyawan tidak mudah lelah; 4) peralatan proses produksi lebih terjamin kebersihannya karena disterilkan secara berkala.