Claim Missing Document
Check
Articles

Mengembangkan Keterampilan Memecahkan Masalah melalui Pembelajaran Berdasar Masalah Rahayu, Imami Arum Tri; Adistana, Gde Agus Yudha Prawira
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p86-91

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah tujuan pembelajaran level tinggi dalam ranah kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap sosial pebelajar. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan selama dua siklus dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian non-test berupa lembar penilaian. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu kemampuan pemecahan masalah siswa belum optimal karena 75% subyek tidak berhasil menyelesaikan permasalahan. Selain itu, masih banyak ditemukan sikap yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. Pada siklus kedua terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan indikasi bahwa 75% siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan disertai dengan penurunan sikap yang tidak relevan. AbstractProblem solving ability is a high level learning goal in the cognitive domain. Some studies show that using certain learning models has a significant impact on improving cognitive learning outcomes. This research is a collaborative classroom action research which aims to find out how the influence of the use of problem-based learning models on students problem solving abilities and social attitudes. The application of the problem-based learning model was carried out for two cycles and the measurement of learning outcomes was carried out using a non-test assessment instrument in the form of an assessment sheet. Data analysis is then carried out using the scoring method. The results showed that in the cycle one the problem solving ability of students was not optimal because seventy-five percent of the subjects did not succeed in solving the problem. In addition, there are still many attitudes that are not relevant to the learning process. In the second cycle there is an increase in problem solving ability with an indication that seventy-five percent of students are able to solve the problems given and accompanied by a decrease in irrelevant attitudes.
Mengembangkan Keterampilan Memecahkan Masalah melalui Pembelajaran Berdasar Masalah Rahayu, Imami Arum Tri; Adistana, Gde Agus Yudha Prawira
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p86-91

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah tujuan pembelajaran level tinggi dalam ranah kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap sosial pebelajar. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan selama dua siklus dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian non-test berupa lembar penilaian. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu kemampuan pemecahan masalah siswa belum optimal karena 75% subyek tidak berhasil menyelesaikan permasalahan. Selain itu, masih banyak ditemukan sikap yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. Pada siklus kedua terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan indikasi bahwa 75% siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan disertai dengan penurunan sikap yang tidak relevan. AbstractProblem solving ability is a high level learning goal in the cognitive domain. Some studies show that using certain learning models has a significant impact on improving cognitive learning outcomes. This research is a collaborative classroom action research which aims to find out how the influence of the use of problem-based learning models on students' problem solving abilities and social attitudes. The application of the problem-based learning model was carried out for two cycles and the measurement of learning outcomes was carried out using a non-test assessment instrument in the form of an assessment sheet. Data analysis is then carried out using the scoring method. The results showed that in the cycle one the problem solving ability of students was not optimal because seventy-five percent of the subjects did not succeed in solving the problem. In addition, there are still many attitudes that are not relevant to the learning process. In the second cycle there is an increase in problem solving ability with an indication that seventy-five percent of students are able to solve the problems given and accompanied by a decrease in irrelevant attitudes.
BAJU HAZMAT UNESA UNTUK GARDA TERDEPAN PENANGANAN COVID-19 Indarti, Indarti; Wahyuningsih, Urip; Yulistiana, Yulistiana; Prihatina, Yuhri Inang; Rahayu, Imami Arum Tri; Mayasari, Peppy
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v6n2.p135-139

Abstract

Pencegahan penyebaran infeksi virus COVID-19 pasien ke petugas bergantung pada penggunaan alat pelindung diri (APD), salah satunya baju hazmat. Dokter serta tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan yang menangani penyakit COVID-19, sehingga kebutuhan APD adalah paling penting bagi mereka. Untuk melindungi tenaga medis dari virus dalam ruangan serta mencegah virus tersebut keluar ruangan, para tenaga medis harus mengganti APD setiap kali menangani pasien di ruangan yang berbeda. Sehingga APD yang berupa baju (hazmat), masker, sarung tangan dan penutup kepala digunakan sering hanya sekali pakai. Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk menyumbangkan baju hazmat pada tenaga medis yang merupakan garda terdepan yang menangani virus COVID-19. Dalam kegiatan PkM ini, metode yang digunakan adalah pembuatan dan penyaluran alat pelindung diri (APD) berupa hazmat untuk tenaga medis di Rumah Sakit.          Tim kami dari prodi Tata Busana UNESA, mendesain alternatif baju hazmat yang terbuat dari kain spundbond polypropylene dengan ketebalan 75 gsm, yang ramah lingkungan, coating waterproof, dan breathable sehingga lebih nyaman dipakai oleh tenaga medis. Kelebihan dari non-woven ini antara lain dapat menyaring udara, anti bakteri, ramah lingkungan, tahan kelembaban air. Sebanyak 250 baju hazmat telah disumbangkan ke beberapa rumah sakit di Surabaya dan sekitarnya bersam produk-produk hasil dari PkM kelompok lain oleh tim Unesa Crisis Center.
Mengembangkan Keterampilan Memecahkan Masalah melalui Pembelajaran Berdasar Masalah Imami Arum Tri Rahayu; Gde Agus Yudha Prawira Adistana
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p86-91

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah tujuan pembelajaran level tinggi dalam ranah kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap sosial pebelajar. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan selama dua siklus dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian non-test berupa lembar penilaian. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu kemampuan pemecahan masalah siswa belum optimal karena 75% subyek tidak berhasil menyelesaikan permasalahan. Selain itu, masih banyak ditemukan sikap yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. Pada siklus kedua terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan indikasi bahwa 75% siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan disertai dengan penurunan sikap yang tidak relevan. AbstractProblem solving ability is a high level learning goal in the cognitive domain. Some studies show that using certain learning models has a significant impact on improving cognitive learning outcomes. This research is a collaborative classroom action research which aims to find out how the influence of the use of problem-based learning models on students' problem solving abilities and social attitudes. The application of the problem-based learning model was carried out for two cycles and the measurement of learning outcomes was carried out using a non-test assessment instrument in the form of an assessment sheet. Data analysis is then carried out using the scoring method. The results showed that in the cycle one the problem solving ability of students was not optimal because seventy-five percent of the subjects did not succeed in solving the problem. In addition, there are still many attitudes that are not relevant to the learning process. In the second cycle there is an increase in problem solving ability with an indication that seventy-five percent of students are able to solve the problems given and accompanied by a decrease in irrelevant attitudes.
BAJU HAZMAT UNESA UNTUK GARDA TERDEPAN PENANGANAN COVID-19 Indarti Indarti; Urip Wahyuningsih; Yulistiana Yulistiana; Yuhri Inang Prihatina; Imami Arum Tri Rahayu; Peppy Mayasari
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v6n2.p135-139

Abstract

Pencegahan penyebaran infeksi virus COVID-19 pasien ke petugas bergantung pada penggunaan alat pelindung diri (APD), salah satunya baju hazmat. Dokter serta tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan yang menangani penyakit COVID-19, sehingga kebutuhan APD adalah paling penting bagi mereka. Untuk melindungi tenaga medis dari virus dalam ruangan serta mencegah virus tersebut keluar ruangan, para tenaga medis harus mengganti APD setiap kali menangani pasien di ruangan yang berbeda. Sehingga APD yang berupa baju (hazmat), masker, sarung tangan dan penutup kepala digunakan sering hanya sekali pakai. Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk menyumbangkan baju hazmat pada tenaga medis yang merupakan garda terdepan yang menangani virus COVID-19. Dalam kegiatan PkM ini, metode yang digunakan adalah pembuatan dan penyaluran alat pelindung diri (APD) berupa hazmat untuk tenaga medis di Rumah Sakit.          Tim kami dari prodi Tata Busana UNESA, mendesain alternatif baju hazmat yang terbuat dari kain spundbond polypropylene dengan ketebalan 75 gsm, yang ramah lingkungan, coating waterproof, dan breathable sehingga lebih nyaman dipakai oleh tenaga medis. Kelebihan dari non-woven ini antara lain dapat menyaring udara, anti bakteri, ramah lingkungan, tahan kelembaban air. Sebanyak 250 baju hazmat telah disumbangkan ke beberapa rumah sakit di Surabaya dan sekitarnya bersam produk-produk hasil dari PkM kelompok lain oleh tim Unesa Crisis Center.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN BERDASAR MASALAH Imami Arum Tri Rahayu
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.086 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n1.p1-6

Abstract

ABSTRAKKemampuan pemecahan masalah merupakan salah tujuan pembelajaran level tinggi dalam ranah kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap sosial pebelajar. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan selama dua siklus dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian non-test berupa lembar penilaian. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu kemampuan pemecahan masalah siswa belum optimal karena 75% subyek tidak berhasil menyelesaikan permasalahan. Selain itu, masih banyak ditemukan sikap yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. Pada siklus kedua terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan indikasi bahwa 75% siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan disertai dengan penurunan sikap yang tidak relevan.                                                                                                                                                       Kata Kunci: problem solving, social behavior, hasil belajar kognitif. ABSTRAKProblem solving ability is one of the goals of high level learning in the cognitive domain. Several studies have shown that using a particular learning model provides a significant improvement impact on improving cognitive learning outcomes. This research is a collaborative class action research that aims to find out how the influence of the use of problem-based learning model to problem solving ability and social attitude of learners. Implementation of problem-based learning model is done during two cycles and measurement of learning result is done by using non-test assessment instrument in the form of assessment sheet. Further data analysis is done by using scoring method. The results showed that in the one cycle problem solving ability students have not optimal because 75% of subjects did not successfully solve the problem. In addition, there are still many attitudes that are not relevant to the learning process. In the second cycle there is an increase in problem-solving abilities with an indication that 75% of students are able to resolve the given problem and accompanied by a decrease in irrelevant attitudes. Keywords: problem solving, social behavior, cognitive learning outcomes
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA KULIAH DESAIN TATA RIAS Biyan Yesi Wilujeng; Imami Arum Tri Rahayu; Nia Kusstianti
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.342 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n1.p21-27

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang Pengembangan Alat Penilaian Berbasis Kompetensi pada mata kuliah Desain Tata Rias pada kompetensi Pembuatan Tata Rias Fantasi berdasarkan sumber ide/ tema menggunakan alat penilaian portofolio dilaksanakan  dengan  tujuan (1) untuk mengetahui kelayakan alat penilaian berbasis portofolio dan (2) untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa terhadap model pembelajaran berbasis portofolio pada mata kuliah desain tata rias. Penelitian ini  dilaksanakan pada mahasiswa program studi S1 Pendidikan Tata Rias  Jurusan Pendidikan kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik yang memprogram mata kuliah Desain Tata Rias pada semester genap 2015/2016. Rancangan penelitian menggunakan 4-D model, yaitu (1) Define, (2) Design, (3) Develope, dan (4) Determinate. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar  validasi perangkat pembelajaran mata kuliah Desain Tata Rias pada kompetensi Pembuatan Tata Rias Fantasi Berdasarkan Sumber Ide/ Tema dan lembar penilaian portofolio. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Alat penilaian portofolio pada mata kuliah desain Tata Rias Layak untuk digunakan pada proses pembelajaran Desain Tata Rias kompetensipembuatan desain tata rias fantasi berdasar sumber ide; (2) Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Desain Tata Rias kompetensipembuatan desain tata rias fantasi berdasar sumber ide yang dinilai melalui portofolio yang telah dibuat oleh mahasiswa menunjukkan hasil yang baik.                                                                                                                 Kata Kunci: alat penilaian, hasil belajar, portofolio. ABSTRACTResearch on Development Tool Based Assessment of Competence in the subject of Design Makeup on competence Making Makeup Fantasy based sources of ideas / themes using a portfolio assessment carried out with the purpose of (1) to determine the feasibility of an assessment tool based on the portfolio and (2) to assess learning outcomes students' learning model portfolio based on the design of cosmetology courses. The research was conducted on students of S1 Makeup Education Department of Special Education Faculty of Engineering Family welfare program Makeup Design courses in the second semester 2015/2016. The study design using 4-D models, namely (1) Define, (2) Design, (3) Develope, and (4) Determinate.The instrument used in this study is a validation sheet learning tools Makeup Design courses on competence Making Based Sources Fantasy Makeup Idea / Theme and portfolio assessment sheet. The data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that; (1) Tools portfolio assessment in the course design Makeup Deserves to be used in the learning process competence Makeup Design cosmetology design making fantasy-based sources of ideas; (2) The results of student learning in the subject of competencies Makeup Design cosmetology design making fantasy-based sources of ideas are assessed through a portfolio that was created by the students showed good results. Keywords:assessment tools, learning outcomes, portfolio.
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM SENSOR BERBASIS ARDUINO DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING MODEL Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Imami Arum Tri Rahayu
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 2 (2019): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.901 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n2.p44-53

Abstract

ABSTRAKPada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali pokok bahasan sensor masih belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang telah menempuh mata kuliah Instrumentasi dan Kendali menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa kesulitan memahami materi sensor. Hal ini dikarenakan minimnya perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga pembelajaran menjadi kurang kondusif dan menjadi pasif. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengembangkan panduan praktikum sensor berbasis Arduino dengan pendekatan collaborative teamwork learning model untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Berdasarkan hasil validasi dari 3 validator menunjukan bahwa, skor rata-rata validasi termasuk dalam kategori baik (3,65). Hal ini dapat dikatakan bahwa panduan praktikum sensor yang dikembangkan layak untuk digunakan pada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lebih efektif dengan indikator bahwa mahasiswa antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar mahasiswa telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal. Kata Kunci: panduan praktikum, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model. ABSTRACTAt lecturing Instrumentation and Control the subject of censorship is still not optimal. Based on the results of interviews with Mechanical Engineering students who have taken the Instrumentation and Control courses show that most students find it difficult to understand about censorship. This is due to the lack of learning tools used so that learning becomes less conducive and passive. To answer these problems, the specific objective in this research is to develop an Arduino-based sensor practicum guide with a collaborative teamwork learning model approach to improve the competencies of students majoring in Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Surabaya. To achieve the above objectives, the development model used is the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, evaluation). This article will only discuss the results of the validation of the sensor practicum guide that has been developed. Based on the results of the validation of 3 validators showed that, the average score of validation included in both categories (3.65). It can be said that the sensor practicum guide developed is suitable for use in Instrumentation and Control lectures. Based on the results of limited trials it can be concluded that learning is more effective with indicators that students are enthusiastic in participating in learning so that student learning outcomes have been completed individually or classically. Keywords: practicum guide, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DARING DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DI PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Imami Arum Tri Rahayu; Lutfiyah Hidayati; Marniati Marniati; Peppy Mayasari; Marifatun Nashikhah
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.293 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p30-37

Abstract

ABSTRAKManajemen atau pengelolaan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Manajemen dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alat untuk membantu memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran. Manajemen pembelajaran meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui perencanaan pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana, 2) mengetahui pelaksananan pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana dan 3) mengetahui evaluasi pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif qualitative dengan subjek penelitian adalah dosen yang mengajar di program studi S1 Pendidikan Tata Busana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) 66,7 % dari seluruh Dosen telah membuat perecanaan pembelajaran (RPS) yang sudah didesain untuk pembelajaran moda daring, 2) 75% dosen melaksanakan pembelajaran moda daring sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, dan 3) 83% Dosen menyatakan menemui kendala dalam melaksanakan pembelajaran secara daring selama masa pandemic Covid 19.  Kata Kunci: menejemen pembelajaran, daring ABSTRACTManagement or management is a component that cannot be separated from the whole learning process. Management in the learning process as a tool to help facilitate the achievement of learning objectives. Learning management includes planning, implementation and evaluation activities. The objectives of this study were 1) knowing online learning planning in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program, 2) knowing the online learning implementation in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program and 3) knowing the online learning evaluation in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program. The research method used is descriptive qualitative with the research subject is a lecturer who teaches in the S1 Fashion Design Education study program. The results show that 1) 66.7% of all lecturers have made a learning plan (RPS) that has been designed for online mode learning, 2) 75% of the lecturers carry out online mode learning according to the plan that has been made, and 3) 83% of the lecturers stated that he encountered obstacles in implementing online learning during the Covid 19 pandemic. Keywords: learning management, online learning
KEPUASAN PENGGUNA (MAHASISWA) TERHADAP DOSEN DI PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA imami arum tri rahayu; Lutfiyah Hidayati
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 2 (2021): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.162 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n2.p01-08

Abstract

Kepuasan mahasiswa adalah sikap positif mahasiswa terhadap pelayanan lembaga pendidikan tinggi karena adanya kesesuaian antara harapan dari pelayanan dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kepuasan mahasiswa terdadap layanan Dosen di prodi S1 Pendidikan Tata Busana, jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kepuasan mahasiswa terhadap Dosen meliputi 5 aspek antara lain: 1) Keandalan (reliability), 2) Daya tanggap (responsiveness), 3) Kepastian (assurance), 4) Empati (empathy), dan 5) Tangible. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dengan subjek mahasiswa aktif di prodi S1 Pendidikan Tata Busana sebanyak 146 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket secara online melalui google form. Hasil penelitian ini diketahui bahwa aspek keandalan (reliability) diperoleh skor 2,97 (baik), aspek daya tanggap (responsiveness) diperoleh skor 2,87 (baik), aspek kepastian (assurance) diperoleh skor 3,06 (baik), aspek empati (empathy) diperoleh skor 2,75 (baik), dan aspek tangible diperoleh skor 2,93 (baik). Dari kelima aspek tersebut didapatkan rata-rata skor 2,94, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap Dosen di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana adalah Baik
Co-Authors Adani, Marsha Belinda Adela Rosa Nadia Fransiska Adillah Mahasin Thuba Adistana, Gde Agus Yudha Prawira Adistana, Gde Agus Yudha Prawira Agatha Nur Sania Hanif Agung Prijo Budijono AGUNG PRIJO BUDIJONO Agus Wiyono Aisya Jasmine Alfitrah, Fauzan Alfiyah Khusnul Hasanah Ali Hasbi Ramadani Alvi Anggraini Harianto Amelya Nur Listyani Anggun Ica Maydasari Balqis Afifah Adilah Berlian Puteri Maharani Biyan Yesi Wilujeng Biyan Yesi Wilujeng Deny Arifiana Dewi Novita Dwiyanti, Shifa Salsabila Ramadhani Dyah Ayu Vimastuti Ec. Mein Kharnolis Ekohariadi Engki Edi Saputra Enik Ristiana Fefrianti Faizah Salsabila Ahmady Febriyanti Dwi Anggraini Ferika Nuraniza Yusianto Ferita Dwi Evayanti Fildzah Nadhira Fajri Frizkita Putri Amanda Gde Agus Yudha Prawira Adistana Hanifah Sa’diyah Heru Arizal Indarti Indarti Indarwati , Tias Andarini Inty Nahari Inty Nahari Inty Nahari Islam, Muh Ariffudin Islamiyah, Suri Intan Isna Yuniarti Shalehah Izzah Maulidiyah Yamas Kamaluzzaman, Hani Larasati Ayuningtyas Lilik Anifah Lutfiyah Hidayah Lutfiyah Hidayati Lutfiyah Hidayati Ma'rifatun Nashikhah Ma'rifatun Nashikhah Malinda Ayu Dewi Malinda Ayu Dewi Marifatun Nashikhah Marniati , Marniati Marniati Marniati Marniati Marniati Marniati Marniati, Marniati Ma’rifatun Nashikhah MEIN KHARNOLIS Mein Kharnolis Miarsih, Ayu Michelle Aulia Sabbathine Sinuhaji Mita Yuniati MITA YUNIATI MONICA SALSABILLA Nabbilah Ayu Putri Reztanty Nabilatus Sholihah Nabilatus Sholihah Nararya, Amisarah Jalasena Dwi Nashikhah, Ma’rifatun Nia Kusstianti Ningsih, Suci Wulan Nugroho, Yuli Sutoto Nuryani Charismawati Nuzula Nurainul Marifah Peppy Mayasari, Peppy Pradani, Nikenia Vindy Prahastuti, Elisa Urfi Pratesya, Nevi Jutalim Putri, Shendy Mutiara Anjani R.A. Sista Paramita Rahmawati, Retno Dwi Ratna Suhartini Sabrina, Silmy Nurin Sarah Merita Aristianti Sari, Handini Novita Setyaningrum, Ayu Intan Permatasari Kurnia Shinta Amellia Vebri Zhaputri Susi Gomes Syifana Isy Sabila Tsabbata Millah Umaroh, Susi Tri Urip Wahyuningsih Urip Wahyuningsih Urip Wahyuningsih Wahyu Dwi Kurniawan YUHRI INANG Yuhri Inang Prihatina YULISTIANA Yulistiana Yulistiana Yuma, Shabrina Yasinta Zahra Yuniati, Mita