Claim Missing Document
Check
Articles

Monitoring Vegetation Changes In Urban Area Using Landsat TM Imagery I Nengah Surati Jaya
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 1 (2000)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.144 KB)

Abstract

Paper ini mengulas tentang manfaat data penginderaan jauh, khususnya data Landsat TM untuk memantau dan mengumpulkan informasi tentang perubahan penutupan lahan di areal perkotaan yang mencakup perubahan penutupan yang terjadi antara tahun 1988 dan 1992 di sebagian kota Jakarta dan sekitarnya. Tiga metode deteksi perubahan yang diterapkan adalah : Perbandingan paska-klasifikasi (PCC) Klasifikasi multiwaktu langsung (DMC) Komponen utama multiwaktu 6-dimensi (6-D MPC). Hasil kajian memperlihatkan bahwa ketiga metode di atas dapat diterapkan untuk mendeteksi perubahan penutupan lahan di daerah perkotaan dan sekitarnya. Dari ketiga metode tersebut, meskipun metode DMC memberikan akurasi sedikit lebih tinggi daripada metode 6-D MPC, namun metode 6-D MPC memberikan beberapa keunggulan, diantaranya (1) perubahan vegetasi dalam luasan kecil dapat dideteksi dengan mudah melalui evaluasi nilai-nilai ¡§eigenvector¡; (2) deteksi perubahan lahan dapat dilakukan menggunakan beberapa band sintetis dengan jumlah band lebih sedikit dibandingkan DMC dan merangkum perubahan-perubahan yang dikehendaki serta klasifikasi dapat dilakukan lebih cepat. Penerapan metode PCC dikategorikan sebagai metode yang komplek, dimana untuk melokalisir lokasi perubahan, harus dibuat binary-mask perubahan  terlebih dahulu. Kajian ini juga menerangkan bahwa Landsat TM multiwaktu dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan-perubahan kecil di daerah perkotaan.
Detecting Burnt Forest Damage Using Digital SPOT Imagery I Nengah Surati Jaya
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 1 (2000)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.103 KB)

Abstract

Mendeteksi kerusakan hutan melalui metode inventarisasi terestris dan/atau potret udara membutuhkan biaya yang mahal dan memakan waktu, khususnya untuk luasan yang besar. Dalam paper ini, penulis menguraikan kegunaan dari citra SPOT dijital untuk mendeteksi kondisi hutan paska kebakaran. Evaluasi dilakukan terhadap empat kelas kerusakan hutan yang terbakar. Studi ini memperlihatkan bahwa citra SPOT multispektral dapat digunakan untuk mengklasifikasi hutan terbakar menjadi kelas dengan tingkat kerusakan ringan, sedang, berat dan sangat berat. Analisis spasial yang juga dilakukan dalam studi ini memperlihatkan bahwa sebagian besar areal studi termasuk kategori kebakaran berat dan sangat berat. Meskipun hutan-hutan bekas tebangan baru cenderung mengalami intensitas kerusakan yang tinggi, kebakaran yang terjadi tahun 1998 tidak hanya membakar hutan bekas tebangan baru tetapi juga hutan bekas tebangan tua dan hutan primer.
Deteksi Kondisi Hutan Paska Kebakaran Melalui Citra Multisensor MOS-MESSR dan Landsat TM: Studi Kasus di Areal PT. MHP Sumatera Selatan I Nengah Surati Jaya; Endang Pujiastuti; Muhammad Buce Saleh
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 2 (2000)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.298 KB)

Abstract

This paper presents how the multisensor MOS-MESSR and Landsat Thematic Mapper (TM) should be manipulated as tools for detecting land cover changes. Radiometric correction using image regression was recognized as useful approach to adjust pixel brightness value of MOS-MESSR. In this study, the standardized MPC showed comparable accuracy, similar to DMC method. Using this technique forest changes due to fire as well as land clearing were well recognized. Some recommendations and suggestions for improving classification accuracy of change detection using multisensor MOS-MESSR and Landsat TM were drawn up from this study.
Tehnik Mendeteksi Kebakaran Hutan Melalui Citra Satelit Multiwaktu: Studi Kasus di Propinsi Sumatera Selatan dan Riau I Nengah Surati Jaya; Muhammad Ikhwan; N Nurhendra; Soedari Hardjoprajitno
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 2 (2000)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.901 KB)

Abstract

This paper describes the techniques for detecting forest and land fire. Of the three change detection techniques evaluated, i.e., post-classification comparison, multitemporal principal component and direct multitemporal classification, the multitemporal principal component, specifically that was derived from variance-covariance matrix (unstandardized principal component) was recognized to be suitable in detecting changes due to forest and land fires. The study found that the delta brightness, delta greenness, stable brightness and stable greenness indices derived from unstandardized multitemporal principal component analysis effectively summarized burnt-forest information. In this study, it was shown that Landsat TM provides information of totally and moderatelly burnt logged-over forest as well as burnt bush/shrub.
Efisiensi Penggunaan Potret Udara Non-Metrik Format Kecil dengan Tehnik Pengambilan Contoh Berganda I Nengah Surati Jaya; Agung Budi Cahyono
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 7 No. 2 (2001)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.99 KB)

Abstract

A comparison study on the efliciency of the use of smaN format non-metric aerial photographs(SFNAP) and conventional (metric) aerial photographs (CAP) was performed. The relative efficiency was computed based upon the implementation of double sampling with regression technique in comparison with the use of simple random sampling. The study found that, for estimating stand volume of teak wood, the SFNAP provided better sampling error as well as relative efficiency than those provided by the CAP. The relative efficiency of the SFNAP is 296.7% while therelative efficiency of the CAP is 225.7%. Economically this study expressed that, the use of the SFNAP for forest inventory using double sampling technique is cheaper than using the CAP.
Kajian Teknis Pemanfaatan Potret Udara Non-Metrik Format Kecil Pada Bidang Kehutanan I Nengah Surati Jaya; Agung Budi Cahyono
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 7 No. 1 (2001)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.648 KB)

Abstract

This paper describes the feasibility of small format non-metric aerial photographs (SFNAP) for forestry purposes. The analysis covers evaluation of the stereoscopic vision quality and the use of SFNAP for estimating stand variables such as tree height, crown diameter, crown density and number of trees. The study found that the SFNAPs were feasible to be applied for forestry purposes. Although the marginal information such as fiducial mark and nivo that usually used for determining the principal point and tilt are not available in the SFNAP, the study found that the stereoscopic vision could be made quite easy, and the stand variables could be well measured. Also, even though the SFNAPs were printed using enlargement process (not contact printing), the produced photographs were quite sharp and have good contrast.
Practical Technique for Detecting Mangrove Vegetation Using Digital Mos Messr and Landsat-5 TM Images: A Case Study in Karawang Cape, West Java I Nengah Surati Jaya; M. Buce Saleh; Rudi Ichsan Ismail; Hendri Nurwanto; Cecep Kusmana; Nobuyuki Abe
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 7 No. 1 (2001)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.04 KB)

Abstract

Studi ini menerangkan bagaimana algoritme-algoritme indeks separabilitas dan akurasi klasifikasi seyogyanya diterapkan secara benar untuk mendeteksi obyek-obyek yang dikehendaki secara optimal. Studi ini menemukan bahwa akurasi Kappa dan kriteria Separabilitas (Transformed Divergence) harus digunakan secara simultan. Evaluasi dengan hanya menggunakan akurasi Kappa saja atau separabilitas saja akan memberikan hasil yang keliru. Algoritme-algoritme yang diterapkan diujicobakan pada data dijital MOS MESSR (Marine Observation Satellite Multispectral Self-Scanning Radiometer) dan Landsat TM (Thematic Mapper) untuk mendeteksi distribusi vegetasi mangrove. Studi ini memperlihatkan bahwa algoritme-algoritme yang diujicobakan pada MESSR dan TM berhasil mendeteksi distribusi mangrove secara baik, dengan akurasi pengguna (user accuracy) dan akurasi pembuat (producer’s accuracy) yang cukup tinggi berkisar antara 55% dan 100%.
Study on Spatial and Temporal Changes of Forest Cover Due to Canal Establishment in Peat Land Area, Central Kalimantan I Nengah Surati Jaya
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 8 No. 2 (2002)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2339.523 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang dampak dari pembangunan saluran irigasi terhadap distribusi spasial hutan dun lahan terbuka di eks pengembangan lahan gambut, Kalimantan Tengah. Untuk mengetahui kondisi penutupan hutan sebelum dun sesudah pembangunan saluran, digunakan citra Landrat TM rekaman tahun 1996 (sebelum pembangunan), 1998 dun 1999 (sesudah pembangunan). Hipotesis yang digunakan adalah penurunan air tanah sebagai akibat dari pembuatan saluran telah menjadi "driving force" perusakan lahan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalahpersentase distribusi lateral dari penutupan hutan serta terbukanya lahan-lahan kosong basah maupun kering di sekitar kanal. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang sistematis antara penurunan persentase penutupan hutan dun peningkatan persentase luas lahan terbuka dengan jarak dari saluran-saluran air yang dibangun, khususnya pada areal A. B dan C dimana satuan lahannya didominasi oleh lahan gambut. Penelitian ini sekaligus menggambarkan tentang peranan CIS dalam evaluasi gejala pemicu terjadinya kerusakan lingkungan.
Evaluation of Land Suitability for Selected Land Utilization Types Using Geographic Information System Technology: (Case Study in Bandung Basin West Java) Ismail HJ Hashim; I Nengah Surati Jaya; Iwan Gunawan
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 8 No. 2 (2002)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.738 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang pembangunan suatu model pemetaan kesesuaian lahan di suatu wilayah pedesaan dengan menggabungkan prosedur evaluasi lahan dengan pilihan-pilihan pengambilan keputusan dalam suatu sistem informasi geograjs (SIC). Studi ini mencakup 5 tahapan : (I) mendisain unit pemetaan lahan, (2), mendiagnosa tipe-tipe penggunaan lahan yang ada dun keperluan-keperluannya, (3) menganalisis kesesuaian lahan melalui "matching" antara unit pemetaan lahan dengan tipe penggunaan lahan, (4) mengintegrasikun data ke basis data relasional (sosial-ekonomi), dun (5) penyajian peta kesesuaian lahan melalui proses 'j'oin table"antara hasil kesesuaian lahan dengan unit pemetaan lahan dalam SIC. Studi ini rnemperlihatkan bahwa sebagian besar unit pemetaan Iahan di areal studi sesuai dengan kesesuaian fisik dari penggunaan lahan (lebih dari 53% termasuk kedalam kelas kesesuaian sedang dun kesesuaian tinggi). Kesesuaian jsik yang diperoleh juga sejalan dengan kesesuaian ekonomi dimana BCR berkisar antara 1, I sampai dengan 1.38.
Gis-Based Method in Developing Wildfire Risk Model (Case Study in Sasamba, East Kalimantan, Indonesia) Jarunton Boonyanuphap; F Gunarwan Suratmo; I Nengah Surati Jaya; Fahmi Amhar
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 7 No. 2 (2001)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.586 KB)

Abstract

Analisis pemetaan lengkap (Cemplete Mapping Analysis) yang berbasis sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk melakukan pembobotan terhadap nilai “vulnerability” dari faktor-faktor resiko dalam rangka membangun suatu model dan memetakan kelas-kelas resiko kebakaran liar. Ada dua faktor utama, yaitu faktor lingkungan fisik dan aktifitas manusia yang sangat mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan. Model yang ditemukan pada saat ini memperlihatkan bahwa kelembaban relatif adalah faktor terpenting diantara faktor lingkungan fisik, sementara jarak terhadap pusat-pusat pemukiman merupakan faktor terpenting diantara faktor aktifitas manusia. Diketahui juga bahwa, terjadinya kebakaran liar lebih banyak dipengaruhi oleh faktor aktifitas manusia daripada faktor lingkungan fisik. Pada studi ini, wilayah resiko kebakaran liar dibagi atas 3 kelas, dimana ditemukan bahwa kelas resiko kebakaran tertinggi mendominasi lokasi penelitian, selanjutnya diikuti dengan kelas resiko sedang dan rendah. Berdasarkan hasil verifikasi, model hanya berhasil menduga kelas resiko tinggi yaitu sebesar 76,05%, sementara gagal dalam menduga resiko kebakaran sedang dan rendah (lebih rendah dari 40%).
Co-Authors Abdul Rosyid Adelia Juli Kardika Agung Budi Cahyono Agung Budi Cahyono Agus P. Kartono Ahyar Gunawan Andry Indrawan Anita Zaitunah Anita Zaitunah Antonius B Wijanarto Antonius B Wijanarto Antonius B Wijanarto Bambang Hero Saharjo Bambang Sapto Pratomosunu Bejo Slamet Beni Iskandar Boedi Tjahjono Bramasto Nugroho Budi Kuncahyo Cecep Kusmana Dahlan Dahlan Dahlan Dahlan Darwo Darwo Darwo Darwo Dede Dirgahayu Dewayany Sutrisno Dewayany Sutrisno Diana Septriana Dito Cahya Renaldi Dito Cahya Renaldi Dwi Noventasari Dwi Putra Apriyanto Dwi Shanty Apriliani Gunadi Elias Elias Ema Kurnia ENDANG SUHENDANG Endang Suhendang Endang Suhendang Suhendang Endes Nurfilmarasa Dahlan Eva Achmad F Gunarwan Suratmo Fahmi Amhar Faid Abdul Manan Fairus Mulia Fairus Mulia Farida H. Susanty Farida Herry Susanty Farida Herry Susanty Florentina Sri Hardiyanti Purwadhi Hanifah Ikhsani Hardian, Dwika Hardjanto Hardjanto Hardjanto Hariaji Setiawan Haryo Tabah Wibisono Hasriani Muis Hendrayanto . Hendri Nurwanto Hermanu Triwidodo Herry Purnomo Herry Purnomo Hidayat Pawitan I Gusti Bagus Wiksuana Iin Arianti Imas Sukaesih Sitanggang Irdika Mansur Ismail HJ Hashim Israr Albar Ita Carolita Iwan Gunawan Jarunton Boonyanuphap Kartodihardjo, Hariadi Kukuh Murtilakono Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Kusnadi Lailan Syaufina LILIK BUDIPRASETYO Liu Qian Liu Qian Lukman Hakim Lukman Mulyanto M. Bismark Makin Basuki Marlina, Etty Moch. Anwar Muhammad Ardiansyah Muhammad Buce Saleh Muhammad Ikhwan Mulyaningrum Mulyaningrum Muzailin Affan Muzailin Affan N Nurhendra Naik Sinukaban Naik Sinukaban Nanin Anggraini Nining Puspaningsih Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nobuyuki Abe Nurdin Sulistiyono Omo Rusdiana Oteng Haridjaja Oteng Haridjaja Patrich Phill Edrich Papilaya Pratiwi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Purnama, Edwin Setia R Assyfa El Lestari Rahimahyuni Fatmi Noor'an Robert Parulian Silalahi Rudi Ichsan Ismail Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri, Samsuri Sendi Yusandi Sigit Nugroho Soedari Hardjoprajitno Sri Wahyuni Suria Darma Tarigan Susilawati Suyadi Suyadi Suyadi Suyadi Syamsu Rijal Tatang Tiryana Teddy Rusolono Tien Lastini Tien Lastini Tirta Negara Tirta Negara Tomi Yuwono Tomi Yuwono, Tomi Unik, Mitra Uus Saepul Mukarom Wang Xuenjun Wang Xuenjun Wibisono, Haryo Tabah Wibisono, Haryo Tabah Wibisono, Haryo Tabah Widi Atmaka Widyananto Basuki Aryono Wijanarto, Antonius B. Wijanarto, Antonius B. Yadi Setiadi YANTO SANTOSA Zhang Yuxing