Claim Missing Document
Check
Articles

FLUKTUASI CURAH HUJAN DAN KOMUNITAS SERANGGA DI HUTAN TROPIS TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN*[Fluctuation of rainfall and insect community in a tropical forest, Gunung Halimun National Park] Sih Kahono; Woro A Noerdjito
BERITA BIOLOGI Vol 5, No 6 (2001)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v5i6.1082

Abstract

Study on fluctuation of rainfall and insect community was conducted in a tropical forest, Gunung Halimun National Park. Ten years rainfall data was available to discuss their fluctuations. Rainfall was relatively non-seasonal with high number of almost entire monthly rainfalls.Although fluctuation of rainfall in GHNP did not show clear seasonal trend, however appearance of less rainfall showed from June to September. There were several slight fluctuations in the number of rainfalls from a month to another and some time showed major and minor peaks. Monthly dry months had never reached 0 mm. In ordinary years, only one-month drought occurred in July 1991 (90 mm) and December 2000 (8 mm). Strong drought occurred only during El Nino of 1994 and 1997, which have 3 to 4 dry months. Fluctuation of insect community was studied from March 2000 up to February 2001. Two insect collection methods were applied by setting up light traps and pitfall traps. Total individual of each order of insect counted monthly and to be compared one to another. Changing the number of monthly individual of each order was interpreted to the number of monthly rainfall in order to analyze the relation of changing of the number of rainfall and the individual of each order of the insect collected. Fluctuation of the number of monthly rainfall was synchronous to the number of insect community collected by light traps (night flying insect) but tend to opposite to the number of insect collected by pitfall traps (ground insect).
KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA (COLEOPTERA: COCCINELIDAE: EPILACHANAE) DAN TUMBUHAN INAGNNYA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DAN SEKITARNYA, PANDEGLANG, BANTEN Sih Kahono
ZOO INDONESIA Vol 19, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v19i2.2385

Abstract

Penelitian
DAUR HID UP KUMBANG "LADYBIRD" Epilachna Vigintioctopunctata (Fabricius) (COLEOPTERA, COCCINELLIDAE, EPILACHNINAE) PADA TANAMAN LEUNCAK (Solanum nigrum Linn.) (SOLANACEAE) Sih Kahono
ZOO INDONESIA No 21 (1993): Zoo Indonesia No 21
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v0i21.2414

Abstract

Abstrak
KERAGAMAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA PADA LIMA JENIS TANAMAN BUAH DI JAWA TIMUR Erniwati Erniwati; Sih Kahono
ZOO INDONESIA Vol 20, No 1 (2011): Juli 2011
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v20i1.2464

Abstract

Abstrak
Potensi dan Pemanfaatan Serangga Penyerbuk untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit di Perkebunan Kelapa Sawit Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timu Sih Kahono; Pungki Lupiyanindyah; Erniwati Erniwati; Hari Nugroho
ZOO INDONESIA Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v21i2.346

Abstract

Bunga kelapa sawit bersifat monoceus. Penyerbukannya dapat terjadi oleh bantuan serangga penyerbuk. Kumbang Elaeidobius kamerunicus adalah penyerbuk spesialis, yang bersama dengan jenis-jenis serangga lain melakukan penyerbukan kelapa sawit. Pengelolaan penyerbukan kelapa sawit di setiap perkebunan berbeda karena serangga penyerbuknya pun berbeda sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Tidak ada publikasi tentang serangga penyerbuk lokal pada kelapa sawit di Indonesia selain oleh kumbang E. kamerunicus. Pada penelitian ini ditemukan serangga penyerbuk kelapa sawit lainnya, disamping E. kamerunicus, yaitu enam jenis lebah yang terdiri dari Apis florea, A. cerana, A. koschevnicovi, Trigona laeviceps, T. melina, dan T. itama yang mengunjungi bunga jantan anthesis dan betina receptive. Berdasarkan analisa ukuran dan perilaku kunjungan pada bunga betina disimpulkan bahwa hanya tiga jenis A. florea, Trigona laeviceps, dan T. melina yang mempunyai potensi tinggi sebagai penyerbuk bunga kelapa sawit pada bagian permukaan bunga. Sedangkan kumbang E. kamerunicus lebih berperan sebagai penyerbuk bagian dalam dari perbungaan. Populasi kumbang E. kamerunicus per hektar relatif rendah yang menyebabkan sebanyak 35,1% buah kelapa sawit yang tidak berkembang. Pemanfaatan kumbang E. kamerunicus untuk penyerbukan buatan telah dilakukan oleh petani kelapa sawit, namun dilakukan dengan cara yang menimbulkan banyak kematian pada kumbang muda.
KERAGAMAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA PADA LIMA JENIS TANAMAN BUAH DI JAWA TIMUR Erniwati Erniwati; Sih Kahono
ZOO INDONESIA Vol 20, No 1 (2011): Juli 2011
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v20i1.2464

Abstract

Abstrak
Potensi dan Pemanfaatan Serangga Penyerbuk untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit di Perkebunan Kelapa Sawit Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timu Sih Kahono; Pungki Lupiyanindyah; Erniwati Erniwati; Hari Nugroho
ZOO INDONESIA Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v21i2.346

Abstract

Bunga kelapa sawit bersifat monoceus. Penyerbukannya dapat terjadi oleh bantuan serangga penyerbuk. Kumbang Elaeidobius kamerunicus adalah penyerbuk spesialis, yang bersama dengan jenis-jenis serangga lain melakukan penyerbukan kelapa sawit. Pengelolaan penyerbukan kelapa sawit di setiap perkebunan berbeda karena serangga penyerbuknya pun berbeda sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Tidak ada publikasi tentang serangga penyerbuk lokal pada kelapa sawit di Indonesia selain oleh kumbang E. kamerunicus. Pada penelitian ini ditemukan serangga penyerbuk kelapa sawit lainnya, disamping E. kamerunicus, yaitu enam jenis lebah yang terdiri dari Apis florea, A. cerana, A. koschevnicovi, Trigona laeviceps, T. melina, dan T. itama yang mengunjungi bunga jantan anthesis dan betina receptive. Berdasarkan analisa ukuran dan perilaku kunjungan pada bunga betina disimpulkan bahwa hanya tiga jenis A. florea, Trigona laeviceps, dan T. melina yang mempunyai potensi tinggi sebagai penyerbuk bunga kelapa sawit pada bagian permukaan bunga. Sedangkan kumbang E. kamerunicus lebih berperan sebagai penyerbuk bagian dalam dari perbungaan. Populasi kumbang E. kamerunicus per hektar relatif rendah yang menyebabkan sebanyak 35,1% buah kelapa sawit yang tidak berkembang. Pemanfaatan kumbang E. kamerunicus untuk penyerbukan buatan telah dilakukan oleh petani kelapa sawit, namun dilakukan dengan cara yang menimbulkan banyak kematian pada kumbang muda.
KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA (COLEOPTERA: COCCINELIDAE: EPILACHANAE) DAN TUMBUHAN INAGNNYA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DAN SEKITARNYA, PANDEGLANG, BANTEN Sih Kahono
ZOO INDONESIA Vol 19, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v19i2.2385

Abstract

Penelitian
DAUR HID UP KUMBANG "LADYBIRD" Epilachna Vigintioctopunctata (Fabricius) (COLEOPTERA, COCCINELLIDAE, EPILACHNINAE) PADA TANAMAN LEUNCAK (Solanum nigrum Linn.) (SOLANACEAE) Sih Kahono
ZOO INDONESIA No 21 (1993): Zoo Indonesia No 21
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v0i21.2414

Abstract

Abstrak
CORRECTION : ASSESSING IN-SITU SEMI-NATURAL BUTTERFLY BREEDING APPROACH OF ORNITHOPTERA CROESUS (PAPILIONIDAE) ON BACAN ISLAND, MALUKU UTARA, INDONESIA Djunijanti Peggie; Duncan Neville; Sarino Sarino; Sih Kahono
TREUBIA Vol 49, No 1 (2022)
Publisher : Research Center for Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the article “ASSESSING IN-SITU SEMI-NATURAL BUTTERFLY BREEDING APPROACH OF ORNITHOPTERA CROESUS (PAPILIONIDAE) ON BACAN ISLAND, MALUKU UTARA, INDONESIA” byDjunijanti Peggie, Duncan Neville, Sarino, and SihKahono (Treubia, 48(1): 55–68, June 2021. http://dx.doi.org/10.14203/treubia.v48i1.4129), there was a terrible mistake in using the subspecies name of lydius(Felder & Felder, 1865) instead of croesus Wallace, 1859 throughout the article. Herewith I would like to apologize for the mistake and would like to clarify that:Ornithoptera croesus lydius (Felder & Felder, 1865) distributes in Halmahera, North MalukuOrnithoptera croesus croesus Wallace, 1859 distributes in Bacan, North MalukuOrnithoptera croesustoeantei Parrot & Schmid, 1984 distributes in MorotaiFor the purpose of avoiding further misleading information, we would replace the pdf of the article with the correct one provided here.Thank you for your understanding and we will make sure that it will not happen again.