Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

GEJALA AWAL PERILAKU ANTISOSIAL TERHADAP SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTA BARO KOTA ACEH BESAR Liza Refiza; said nurdin; nurbaity bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku antisosial merupakan sebuah tingkah laku yang menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat, karena sifatnya yang secara langsung maupun tidak langsung sangat mengganggu ketentraman hidup bermasyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu perilaku Antisosial remaja serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja di SMP Negeri 2 Kuta Baro Aceh Besar. Subjek penelitian berjumlah lima orang remaja yang berperilaku antisosial. Sedangkan Objek penelitian adalah perilaku antisosial pada remaja di SMP Negeri 2 Kuta Baro Aceh Besar.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi.Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada umumnya remaja tersebut secara keseluruhan memiliki perilaku antisosial, hal tersebut di lihat dari sikap yang mereka tunjukkan di sekolah yakni, membolos, membangkang, tidak mentaati disiplin serta merugikan masyarakat di sekitar lingkungan mereka. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial yaitu (1) Faktor keluarga kurangnya kasih sayang orang tua, penerapan pola asuh yang salah, dan lingkungan tumbuh kembang yang tidak kondusif akan menyebabkan anak lebih banyak melihat prilaku antisosial dalam kesehariannya (2) Faktor teman sebaya lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok baru yang memiliki ciri, norma, kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di lingkungan rumah. Bahkan apabila kelompok tersebut melakukan penyimpangan, maka remaja juga akan menyesuaikan dirinya dengan norma kelompok. Saran yang diberikan kepada guru bimbingan dan konseling agar dapat memprogramkan dan melatih peserta didik dengan melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling  sesuai dengan kurikulum yaitu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan  yang terjadi pada peserta didik, terutama pada peserta didik yang dikategorikan memiliki masalah perilaku antisosial.
Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Kestabilan Emosi Remaja Sas Idiarni; Said Nurdin; Abu Bakar
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSas Idiarni, Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Kestabilan EmosiRemaja (Suatu Penelitian pada Siswa SMA Negeri 6 Banda Aceh). Skripsi,Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1) Drs. Said Nurdin, M.Si., (2) Drs. Abu Bakar, M.Si. Kata kunci: Hubungan-Keharmonisan Keluarga-Kestabilan Emosi Remaja Untuk menciptakan keluarga yang harmonis, peran dan fungsi orang tuasangat menentukan. Keluarga yang tidak bahagia atau tidak harmonis mengakibatkankecenderungan anak yang tidak stabil emosinya semakin tinggi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran keharmonisan keluarga, kestabilan emosiserta hubungan antara keduanya pada remaja SMA Negeri 6 Banda Aceh. Populasipenelitian ini adalah sebanyak 168 siswa kelas XI. Sedangkan sampel sebanyak 118siswa. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatifdan menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket. Hasil analisis deskriptifdata menunjukkan bahwa gambaran keharmonisan keluarga berada pada kategorisedang. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah remaja pada kategori sedang yaitu 83orang dengan persentase sebesar 70%. Gambaran kestabilan emosi remaja beradapada taraf sedang. Hal itu dibuktikan dengan jumlah frekuensi jawaban remajasebanyak 99 orang dan persentase sebesar 84%. Berdasarkan hasil penelitian terdapathubungan antara keharmonisan keluarga dengan kestabilan emosi remaja SMANegeri 6 Banda Aceh dengan nilai rhitung rtabel yaitu 0,407 0,176 pada alpha 0,05.Artinya, keharmonisan keluarga berhubungan secara positif dan signifikan dengankestabilan emosi remaja, sehingga hipotesis Ha diterima. Dengan kata lain, semakinpositif dan signifikan keharmonisan keluarga, maka semakin stabil pula emosiremaja.
Pelaksanaan Layanan Peminatan dalam Implementasi Kurikulum 2013 Auliani Putri; Said Nurdin; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.164 KB)

Abstract

Specialization service is one of the services aimed at developing the potential and career of students. This study aimed to describe the implementation of specialization services in schools, especially in the three schools that have certified guidance teachers. This research was conducted using qualitative descriptive method. The data collected by interview and analyzed by qualitative method i.e. data reduction, presentation, and conclusions drawing. The results showed that guidance teachers had followed the procedure in implementing the specialization services. In this process only a few students experience problems in grouping subjects. Selection for group subject placement is carried out systematically by the school and also involves parties outside the school, namely psychologists. Schools also carry out cross-interest programs. This specialization service is very focused on the placement of subject groups conducted in the first grade.Keywords: specialization services, Highschool students, the 2013th national curriculum, certified guidance teachersABSTRAKLayanan peminatan merupakan salah satu layanan yang ditujukan untuk pengembangan potensi serta karir peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan layanan peminatan di sekolah, khususnya pada tiga sekolah yang memiliki guru BK yang telah mendapatkan sertifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara konselor di sekolah. Analisis data dalam penelitian ini dengan reduksi data, penyajian data, dan menarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan layanan peminatan bagi siswa baru yang akan menempati beberapa kelompok mata pelajaran peminatan telah dilaksanakan sesuai prosedur. Dalam proses ini hanya sedikit siswa yang mengalami masalah dalam pengelompokan mata pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa mengikuti semua langkah dan prosedur yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penyeleksian untuk penempatan kelompok mata pelajaran dilakukan secara sistematis oleh sekolah dan juga melibatkan pihak di luar sekolah yaitu psikolog. Sekolah juga melaksanakan program lintas minat. Layanan peminatan ini sangat terfokus kepada penempatan kelompok mata pelajaran yang dilakukan pada kelas satu.  Kata kunci: layanan peminatan, siswa SMA, kurikulum 2013, Guru BK tersertifikasi
Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kesehatan Reproduksi (Penelitian pada Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Fitri Indriana; Said Nurdin; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kesehatan Reproduksi (Penelitian pada Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)” bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 341 orang mahasiswa dengan latar belakang jurusan yang berbeda-beda. Penarikan sampel dilakukan secara acak (probability sampling) dengan menggunakan teknik simple random sampling dan total sampel sebanyak 82 orang mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan metode questioner (angket) dengan model skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan kategorisasi sebanyak 74 (90%) mahasiswa memiliki tingkat pemahaman sangat tinggi terhadap kesehatan reproduksi. Subvariabel pada aspek fisik, psikologis dan sosial juga berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 43(52%), 44(54%) dan 50(61%). Namun untuk analisis setiap butir item pernyataan terdapat beberapa mahasiswa memiliki tingkat pemahaman rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala memiliki tingkat pemahaman yang sangat tinggi terhadap kesehatan reproduksi, akan tetapi masih ada beberapa mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah meskipun jumlahnya tidak mendominasi.Kata Kunci: Mahasiswa, Kesehatan Reproduksi
Hubungan Kelekatan Orangtua pada Anak dengan Nilai-nilai Karakter Dasar Siswa SMP Negeri 3 Kota Banda Aceh Hasnah Ratna Sari; Said Nurdin; M. Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 1 (2017): Periode April 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.581 KB)

Abstract

ABSTRAKSari, Hasnah Ratna. 2016. Hubungan Kelekatan Orangtua pada Anak dengan Nilai-nilai Karakter Dasar Siswa SMP Negeri 3 Kota Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing : (1)   Drs. Said Nurdin, M.Si, (2) Drs. M. Husen, M.PdKata Kunci: Kelekatan, KarakterPenelitian ini mengangkat mengenai masalah siswa yang menunjukkan nilai-nilai karakter dasar yang kurang baik yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelekatan orangtua pada anak yang tidak aman. Kelekatan orangtua kepada anaknya akan memberi warna (baik/buruk) pada nilai-nilai karakter dasar yang tertanam dalam diri seorang anak. Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran kelekatan orangtua pada anak dan nilai-nilai karakter dasar siswa serta hubungan kedua variabel. Populasi penelitian adalah 265 siswa. Sampel penelitian adalah 160. Metode penelitian ini adalah  deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah angket. Teknik analisis data yaitu kuantitatif korelasional. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar kelekatan orangtua pada anak dalam kategori sedang dan sebagian besar nilai-nilai karakter dasar siswa dalam kategori sedang. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelekatan orangtua pada anak dengan nilai-nilai karakter dasar siswa sebesar rxy = 0.435 dengan r tabel = 0.159 dan signifikansi 0.05 yaitu = 0.000. Artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan agak rendah antara kelekatan orangtua pada anak dengan nilai-nilai karakter dasar siswa. Dengan demikian semakin tinggi (aman) kelekatan orangtua pada anak maka akan semakin baik nilai-nilai karakter dasar siswa.  
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA (Suatu Studi Penelitian Pada MAN Darussalam) Safraturrina Safraturrina; Said Nurdin; Martunis Yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.017 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study entitled "The correlation between students’s self efficacy and student’s self-reliance in learning (A Study on students of MAN Darussalam)". This study is aimed to figure out the description of self-efficacy and students’ autonomous learning as well as to describe the relationship between self-efficacy and the independence learning of students. This descriptive correlational research used a quantitative approach to determine the relationship between both of issues. It took place in MAN Darussalam (Islamic senior high school of Darussalam) Aceh Besar.  The population of research was students grade X and XI with 436 members in total. Meanwhile,  the research sample was gathered by using simple random sampling technique through Slovin formula and it came out with 186 samples in total. The data collection of study involved a questionnaire with 1-4 of scale and a technique of descriptive percentage analysis. Based on the data analysis, the result bears out that there are no respondents in the variable of self-efficacy in low category. While the medium category only has 70 respondents (37.6%) and 116 respondents (62.4%) in the high category. Accordingly,  the students’ self-efficacy mostly stands on the high category. Besides, the autonomous learning variable shows no respondents in the low category. Then in  the medium category there are  only 78 respondents (41.93%) and 108 respondents (58%) are in the high category. By means that more than half students of MAN Darussalam have a high category of independence learning. To make the correlation between both variables clear, the data were analyzed by using the correlation test; Product moment. The study resulted that the value of correlation between self-efficacy and students’ autonomous learning stands at r (xy) = 0.729 with a significant level of P 0.05 (0.000 0.05). Thus, the hypothesis is received and it can be concluded that there is a strong and significant correlation between self-efficacy and students’ autonomous learning. Therefore, the positive correlation value indicates that the higher and better self-efficacy, the higher and better autonomous learning it will be. Keywords: Students’ self efficacy, Students’ autonomous learning  ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Hubungan Efikasi Diri dengan Kemandirian Belajar pada Siswa (Suatu Studi Penelitian Pada Siswa MAN Darussalam)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efikasi diri dan kemandirian belajar pada siswa, serta hubungan antara  efikasi diri dengan kemandirian belajar pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian bertempat di MAN Darussalam Aceh Besar dengan populasi kelas X dan kelas XI yang berjumlah 436 siswa. Sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan menggunakan rumus Slovin, sampel sebanyak 186 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dengan skala  1-4, dan untuk mengetahui gambaran data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan efikasi diri dengan kemandirian belajar pada siswa  MAN Darussalam diketahui gambaran variabel efikasi diri menunjukkan bahwa pada skala katagori rendah tidak memiliki responden, untuk katagori sedang terdapat 70 responden (37,6%), dan untuk katagori tinggi memiliki 116 responden (62,4%), artinya efikasi diri siswa MAN Darussalam sebagian besar berada pada katagori tinggi. Sedangkan pada gambaran variabel kemandirian belajar menunjukkan bahwa pada katagori rendah tidak terdapat responden, katagori sedang memiliki 78 responden (41,93%), dan untuk katagori tinggi memiliki 108 responden (58%) yang berarti lebih setengah dari siswa MAN Darussalam memiliki kemandirian belajar pada katagori tinggi. Dalam mengetahui korelasi, data dianalisis menggunakan uji korelasi Product Moment. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai korelasi antara efikasi diri dengan kemandrian belajar pada siswa MAN Darussalam dengan r(xy) = 0.729 dengan tingkat signifikan p 0.05  (0,000 0.05). Dengan demikian hipotesis didalam penelitian ini diterima, artinya terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara efikasi diri dengan kemandirian belajar, nilai korelasi yang positif menunjukkan semakin tinggi dan baik efikasi diri siswa maka akan semakin tinggi dan baik juga kemandirian belajarnya. Kata kunci: Efikasi diri Siswa , kemandirian belajar
PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KETERAMPILAN MENGAJAR DAN KETERAMPILAN KONSELING MAHASISWA BK DALAM MELAKSANAKAN PPL DI SEKOLAH Khairul Misbah; Said Nurdin; Martunis Yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 1 (2016): Wisuda Periode Agustus 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.268 KB)

Abstract

Mahasiswa BK sebagai calon guru BK yang sedang melaksanakan PPL disekolah mereka sering dihadapkan pada dua posisi yang masih rancu atau memiliki tugas ganda. Di satu sisi, mereka wajib melaksanakan praktik mengajar mata pelajaran/bidang studi yang diampu guru pamongnya Sementara disisi lain, mereka juga harus melakukan layanan bimbingan dan konseling atau praktik konseling sesuai program studinya. Sejauh mana mereka mampu melaksanakan praktik mengajar dan praktik konseling melalui berbagai aspek keterampilan, yang harus dinilai oleh guru pamongnya. Bagaimana guru pamong mempersepsikan terhadap berbagai keterampilan mengajar dan keterampilan konseling mahasiswa BK dalam melaksanakan PPL di sekolah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui persepsi guru pamong terhadap keterampilan mengajar dan keterampilan konseling mahasiswa BK dalam melaksanakan PPL disekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah guru pamong selaku guru pembimbing mahasiswa PPL program studi BK. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan interview. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara analisi deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pamong mempersepsikan keterampilan mengajar mahasiswa PPL dengan pandangan serta kesan baik begitu pula mengenai keterampilan konseling, para mahasiswa    dapat    menerapkan    berbagai macam aspek-aspek keterampilan dalam mengajar maupun konseling. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru pamong memiliki persepsi positif atas tanggung jawab mahasiswa selama PPL yang dibuktikan dengan pemberian nilai akhir mahasiswa PPL oleh guru pamong dengan kategori sangat baik.Kata Kunci: Persepsi, Guru Pamong, Keterampilan, Mahasiswa Praktek 
PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hetti Zuliani; Said Nurdin
Jurnal Suloh Vol 1, No 1 (2016): SULOH Desember 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v1i1.8307

Abstract

Penelitian yang berjudul “Penggunaan Teknik Sosiodrama dalam Meningkatkan perilaku Prososial” bertujuan untuk melihat tingkat perilaku prososial siswa SMAN 3 Banda aceh sebelum dan sesudah diberikan teknik sosiodrama. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Method dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 9 orang yang memeiliki tingkat intensitas perilaku prososial rendah, penarikan sampel dilakukan secara random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket yang bersifat tertutup dengan skala 1-3 dan observasi. Data penelitian dianalisis dengan analisis statistik sign test. Hasil analisis data menunjukkan tingkat intensitas perilaku prososial siswa mengalami peningkatan setelah diberikan teknik sosiodrama, dengan perubahan positif (+)  atau disebut juga dengan X ada sebanyak 8. Dengan melihat tabel binomial pada n=9 dan p= 0.5, probabilitas untuk X ≥ 8 adalah 0.018+0.002 = 0.02. Karena 0.02 lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima. Artinya, teknik sosiodrama efektif dalam meningkatkan perilaku prososial pada taraf signifikasi 0.05. Berdasarkan data observasi menunjukkan perbedaan perilaku siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment, terlihat siswa sudah mengarah untuk lebih cepat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perilaku prososial dan terlihat tidak ragu-ragu. Kata kunci: Teknik Sosiodrama, Perilaku Prososial                                                                                          
Upaya Guru BK untuk Memperoleh Dukungan Kepala Sekolah Makhfirah Makhfirah; Syaiful Bahri; M. Husen; Said Nurdin
Jurnal Suloh Vol 6, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v6i2.25511

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah, memerlukan peran dari pihak-pihak lain di sekolah. Selain guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana utama, dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling juga   perlu   melibatkan   Pimpinan Sekolah yang   berperan sebagai penanggung jawab dari pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Selanjtnya, sebagai guru bimbingan konseling yang profesional harus dapat berupaya agar mendapatkan alternatif penanganan faktor-faktor penghambat terlaksananya layanan bimbingan konseling disekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dukungan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru BK dalam memperoleh dukungan kepala sekolah. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif  yaitu, mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan hasil. Penelitian ini dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan responden. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masih kurangnya dukungan yang dudapatkan guru bimbingan konseling disekolah baik sarana dan prasaranan layanan BK, kemudian hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih kurangnya upaya yang dilakukan oleh guru BK, sehingga kuranngnya dukungan kepala sekolah terhadap program-progranm BK, hal ini disebabkan kurangnya kerjasama dan kuranganya  komunikasi secara langsung dengan kepala sekolah mengenai kebutuhan-kebutuhan pelaksanaan program BK disekolah
FANATISME DALAM TINJAUAN PSIKOLOGI AGAMA Qurrata 'Ayuna; Said Nurdin
Jurnal Suloh Vol 1, No 1 (2016): SULOH Desember 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v1i1.8309

Abstract

ABSTRAK Artikel ini mengkaji tentang konsep teoritis fanatisme, pemicu, dan solusinya dalam telaah singkat yang berjudul fanatisme dalam tinjauan psikologi agama. Fanatisme merupakan faham atau konsekuensi logis dari kemajemukkan sosial atau heterogenitas masa. Lebih khusus, fanatisme dapat menjadi solidaritas terhadap kelompok yang sefaham, dan sikap menolak karena memiliki perspektif berpikir yang berbeda. Fanatisme dapat dipandang sebagai suatu kekeliruan berpikir di karenakan dia hanya menafsirkan sesuatu dari sudut pandang sempit. Faktor pemicu fanatisme ini adalah kurangnya pemahaman mengenai ragam perspektif ilmu di masyarakat. Fanatisme dalam tubuh Islam dipicu oleh perpecahan logika berfikir oleh faham Khawarij yang menyesatkan. Antara propaganda berpikir yang dilakukan antara lain paham bahwa orang Islam yang berbuat dosa besar hukumnya kafir, dan orang kafir halal dibunuh. Dengan logika fanatik demikian maka banyak terjadi korban pembunuhan dengan atas nama agama.