Juang Gema Kartika
Department Of Agronomy And Horticulture, Faculty Of Agriculture, IPB University Jl. Meranti, IPB Darmaga Campus, Bogor 16680, Indonesia

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)

Aplikasi 1-Methylcyclopropene untuk Meningkatkan Vase life Bunga Potong Zingiber spectabile Griff. Silvana Juang Gema Kartika; Tiara Adyantari
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.678 KB) | DOI: 10.29244/jhi.5.2.128-136

Abstract

ABSTRACTThe freshness of  Zingiber  spectabile  Griff Silvana (bihip) as cut flowers must be maintained by the appropriate  post-harvest treatment. One of the post-harvest technologies that is commonly used is the use of chemical 1-Methylcyclopropene (1-MCP). This study was aimed to extend the vase life of bihip flowers using 1-MCP to gain optimum concentration of 1-MCP that can extend the vase life of bihip flowers, and to find the best application technique of 1-MCP  for longest vase life of bihip flowers. This study used a completely randomized design (CRD) factorial with two factors. The first factor was the concentration of 1-MCP that consists of five levels; 0 ppm (A0), 0.001 ppm (A1), 0.002 ppm (A2), 0.003 ppm (A3), and 0.004 ppm (A4). The second factor was  application technique of 1-MCP : sprayed (B1) and soaked (B2). The results showed that 1-MCP significantly extended the vase life of cut flowers bihip flowers up to 11.30 day compared to control which  was  only 9.55 day. Concentration 0.004 ppm of 1-MCP was able to extend optimum vase life of cut flowers bihip until 11.30  day.  Method  of  1-MCP  application  to efficiently  extend  bihip  flowers  until  11.10  day  was soaking in a solution of 1-MCP. The combination treatment of 1-MCP to extend the vase life of bihip flowers was 1-MCP treatment concentration of 0.004 ppm and soaking treatment. Treatment with 1-MCP at 0.004 ppm extended bihip flowers vase life.Key words: 1-Methylcyclopropene, bihip flowers, vase life, Zingiber spectabile Griff. Silvana ABSTRAKBunga  potong  Zingiber  spectabile  Griff.  Silvana  (bihip)  perlu dipertahankan kesegarannya dengan cara perlakuan pasca panen yang tepat. Salah satu teknologi pasca panen adalah penggunaan bahan  kimia  1-Methylcyclopropene (1-MCP).  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  memperpanjang  vase life  bunga bihip dengan menggunakan 1-MCP,  mendapatkan  konsentrasi  1-MCP optimum yang dapat  memperpanjang  vase  life  bunga  bihip,  dan  mencari cara aplikasi  yang  efisien  untuk memperpanjang  vase life  bunga bihip. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi 1-MCP dan metoda aplikasi 1-MCP. Konsentrasi 1-MCP terdiri dari lima  taraf: 0 ppm (A0),  0.001  ppm  (A1),  0.002  ppm  (A2), 0.003  ppm (A3), dan 0.004ppm  (A4).  Caraaplikasi  1-MCP  terdiri  atas  dua  taraf: disemprot  (B1)  dan  direndam  (B2).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1-MCP secara  nyata  dapat memperpanjang  vase life  bunga potong bihip hingga mencapai 11.30 hari dibandingkan dengan tanpa perlakuan 1-MCP yaitu hanya 9.55 hari. Konsentrasi 1-MCP yang optimum untuk memperpanjang vase life bunga potong bihip hingga 11.30  hari  yaitu  dengan  konsentrasi  0.004  ppm. Cara  aplikasi  1-MCP  yang  efisien  untuk memperpanjang bunga bihip hingga 11.10 hari yaitu dengan cara merendam bunga dalam larutan 1-MCP. Kombinasi perlakuan  1-MCP  yang  dapat  memperpanjang  vase  life  bunga  bihip yaitu perlakuan 1-MCP konsentrasi 0.004 ppm dengan cara aplikasi direndam.Kata kunci: 1-Methylcyclopropene, bihip, vase life, Zingiber spectabile Griff. Silvana
Aplikasi Pupuk Mikro Boron dan Molibdenum pada Kualitas Buah Stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) Aditama, Ravi; Santosa, Edi; Kartika, Juang Gema; Nindita, Anggi; Rosyad, Astyani
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.16.2.108-116

Abstract

 Indonesian strawberry quality is generally still low leading to high strawberry imports. Research aimed to evaluate the effect of Boron (B) and Molybdenum (Mo) applications on the production and quality of strawberries. The research was conducted at a farmer’s field in Rancabali-Bandung, Indonesia, from July to August 2024. Formulated foliar fertilizer containing 500 ppm B and 5 ppm Mo was applied with different concentrations (0%, 0.5%, 0.6%, 0.8%). It was applied at different fruit stages (5 and 12 days after anthesis). Data were evaluated for the number of fruits, fruit size and weight, and fruit quality. Results showed that application time at different fruit ages had no significant effect on all variables. Fertilizer concentration did not affect fruit production, but it affected fruit firmness, TTA, and TSS levels. The concentration of 0.8% resulted in the highest level of firmness, the lowest TAA level (0.32%), and the highest TSS (12.40 oBrix). Thus, the B and Mo applications enhanced some indicators of fruit quality in strawberries. It is important to evaluate the effect of B and Mo applications at the farmer’s level to enhance strawberry quality.  Keywords: Acidity, Brix, foliar fertilizer, production, vitamin C
Pengaruh Cekaman Air dan Interval Pemupukan Daun terhadap Pertumbuhan Tanaman Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr.): Effect of Water Stress and Leaf Fertilization Interval on the Growth of Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr.) Aris Aprilianto; Kartika, Juang Gema; Anas Dinurrohman Susila
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.3.133-140

Abstract

Katuk merupakan sayuran indigenous tahunan yang banyak ditanam di berbagai agroekologi. Tanaman yang mengalami cekaman air memerlukan tambahan unsur hara dalam proses pertumbuhan, yaitu dengan cara pemupukan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh cekaman air dan interval pemupukan daun terhadap pertumbuhan tanaman katuk. Penelitian dilakukan pada Agustus hingga November tahun 2021 di rumah kaca Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB Dramaga, Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan split-plot dalam rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) yang terdiri atas dua faktor yaitu interval pemupukan daun sebagai petak utama dan cekaman air sebagai anak petak. Interval pemupukan daun terdiri dari tiga taraf, yaitu P0 (tanpa pemupukan), P1 (2 minggu sekali), dan P2 (4 minggu sekali). Faktor cekaman air terdiri dari empat taraf, yaitu C1 (40% kapasitas lapang (KL)), C2 (60% KL), C3 (80% KL), dan C4 (100% KL). Penelitian dilakukan dengan tiga ulangan dengan 12 kombinasi perlakuan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Hasil menunjukkan bahwa cekaman air tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman katuk hingga umur 6 Minggu Setelah Transplan (MST). Pertumbuhan tanaman yang mendapatkan pengurangan pemberian air hingga 40% kapasistas lapang masih setara dengan tanaman dengan pemberian air kapasitas lapang (100%). Interval pemupukan daun 2 dan 4 minggu sekali meningkatkan jumlah cabang, jumlah daun, dan bobot panen daun katuk. Interaksi antara cekaman air dan pemupukan daun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman katuk. Kata kunci: bobot panen, interval pemupukan, sayuran indigenous, stres air
Pengaruh Naungan dan Dosis Pemupukan pada Pertumbuhan dan Hasil Katuk (Sauropus androgynus L.) Fitria Andini; Kartika, Juang Gema; Ketty Suketi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.97-108

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus L.) adalah salah satu jenis sayuran indigenous di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sayuran alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.Pengembangan tanaman katuk selama ini biasanya dilakukan pada intensitas naungan dengan dosis dan jenis pupuk yang beraneka ragam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas naungan dan dosis pupuk yang sesuai guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi katuk. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor split plot dengan petak utama adalah naungan dan anak petak adalah dosis pemupukan. Intensitas naungan terdiri dari 4 taraf, yaitu N0 (tanpa naungan), N1 (naungan 55%), N2 (naungan 65%), dan N3 (naungan 75%). Dosis pemupukan juga terdiri dari 4 taraf pupuk NPK 15-15-15, yaitu P1 (50 kg NPK ha-1), P2 (100 kg NPK ha-1), P3 (150 kg NPK ha-1), dan P4 (200 kg NPK ha-1). Penelitian dilakukan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 16 kombinasi, dengan 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara naungan dan dosis pemupukan. Perlakuan tunggal dosis pemupukan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Perlakuan naungan pada tanaman katuk untuk tujuan produksi sayuran daun komersial sebaiknya dilakukan dengan aplikasi naungan 65%. Kata kunci: bobot bagian yang dapat dipasarkan, intensitas cahaya, produktivitas, sayuran daun
Keragaan dan Produksi Empat Aksesi Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dari Sentra Produksi Sayuran Daun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor: Performance and Production of Four Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Accession from Leafy Vegetable Center, Cibungbulang District, Bogor Regency Kartika, Juang Gema; Siti Nabila Nur Safha; Ani Kurniawati
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.3.148-155

Abstract

Sauropus androgynus (L.) Merr atau katuk merupakan salah satu sayuran indigenous yang terkenal memiliki banyak manfaat, salah satunya pelancar ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keragaan dan tanggap produksi daun katuk berdasarkan aksesi yang berbeda yang berasal dari sentra produksi sayuran daun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Percobaan dilaksanakan bulan Juli- September 2020 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor perlakuan yaitu aksesi dengan 3 ulangan. Terdapat empat aksesi yang memiliki keragaan morfologi berbeda pada sentra produksi, dan diberi kode aksesi 1, 2, 3 dan 4. Hasil percobaan menunjukkan aksesi 2 dan aksesi 3 memberikan hasil terbaik pada peubah pertumbuhan dan produksi tanaman. Hasil analisis gerombol membagi 4 aksesi menjadi 3 kelompok pada jarak cophentic 0.4. Kelompok pertama yaitu aksesi 1, kelompok kedua yaitu aksesi 2, dan kelompok ketiga yaitu aksesi 3 dan aksesi 4. Kata kunci: analisis gerombol, analisis komponen utama, dendogram, sayuran indigenous, setek
Co-Authors , Krisantini Abdjad Asih Nawangsih Aditama, Ravi Agik Suprayogi Agus Purwito Anas D Susila Anas D. Susila Anas Dinurrohman Susila Ani Kurniawati Anita Maryam Annisa Fadila Antony Demas Aris Aprilianto Asih, Ni Putu Sri Bambang Suhartawan Benny Rahardian Prawoto Chandi Tri Akbar Daawia, Daawia Dani, Robi Rahmat Delyani, Rista Demas, Antony Dewi Sukma Didy Sopandie Dwi Mei Setiawan Edi Santosa Eneng Fakhrunnisa Fachrul Rohimin Iska Faisal Radjab Munawar Fakhrunnisa, Eneng Faqih Udin Fina Oktavianti Firmansyah, Eriyanto Fitria Andini Hakiki, Firdha Annisa Hardi Satria Tarigan Herdyanti, Tri I Gusti Ngurah Galang Aditya Ida Parida IKA DAMAYANTI Irsyad, Reza Fathianto Isa Salsabilla Isa Salsabilla Iska, Fachrul Rohimin Isnan, Muhammad Karyana, Shinta Wulandari Ketty Suketi Kyoung, Cheong Min Lamawati, Shelvy Luh Putu Ratna Sundari Maryam, Anita Maryati Sari Masruroh, Qibtiyatul Matra, Deden D. Maya Melati Megayani Sri Rahayu Meilya Ramadhiana Safitry Meilya Ramadhiana Safitry Muhammad Arifianto Muhammad Arifianto, Muhammad Muhammad Isnan Munawar, Faisal Radjab Ni Made Armini Wiendi Nindita, Anggi Nurgama, Prama Nurul Fadilah, Nurul Prama Nurgama Prasetyawati , Adinda Prawoto, Benny Rahardian Prima Rahanita Puspita, Gusti Reza Rahanita, Prima Rahmah, Yulia Rahmat Hadi Wibowo Rista Delyani Ritonga, Arya Widura Rosyad, Astyani Shandra Amarillis Shelvy Lamawati Siti Nabila Nur Safha Sofyan Zaman Sudarsono Sugiyanta Suryo Wiyono Tarigan, Hardi Satria Thresna Suci Riyandhini Tiara Adyantari Visasti , Khurul Wahyu Arif Sudarsono Wahyu Arif Sudarsono Wibowo, Rahmat Hadi Yudhi, Joshinjitsu Fatirizqina