Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Distribusi Pendapatan Nelayan pada Perikanan Skala Kecil dan Besar di Selat Sunda Yonvitner Yonvitner; Hanif Wafi; Gatot Yulianto; Mennofatria Boer; Rahmat Kurnia
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1611.689 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.9-16

Abstract

Perikanan selat Sunda termasuk kegiatan perikanan skala kecil (<10 GT) dan skala besar (>10 GT) yang masih menerapkan sistem bagi hasil dari pendapatan.  Untuk itu perlu ditentukan tingkat pendapatan yang diperoleh sebagai bagian dari usaha penangkapan.  Penelitian yang dilakukan di Selat Sunda Labuan dan Lempasing untuk menjawab besaran pendapatan yang diperoleh.  Hasil menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh relative sama antara < 10 GT dan > 10 GT.  Secara umum terlihat risiko penangkapan terhadap pendapatan masih tinggi saat musim panceklik. Untuk itu diupayakan 40 persen dari kelebihan pendapatan dari kebutuhan dipergunakan untuk menabung agar nelayan tetap memperoleh manfaat saat musim panceklik.
Fishermen Income and Welfare from the Profit Sharing System in the Sunda Strait: Tingkat Kesejahteraan Nelayan dari Sistem Bagi Hasil di Selat Sunda Hanif Wafi; Yonvitner Yonvitner; Gatot Yulianto
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.253 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30164

Abstract

Tingkat kesejahteraan nelayan dapat ditentukan dari hasil tangkapan yang didapatkan dari kegiatan perikanan. Tinggi rendahnya hasil tangkapan salah satunya dipengaruhi oleh musim penangkapan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi produksi hasil tangkapan berdasarkan musim, serta menentukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 di PPP Labuan, Banten dan PPP Lempasing, Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode stratified random sampling berdasarkan strata menurut nelayan skala kecil (dibawah 10 GT) dan nelayan skala besar (diatas 10 GT) yang terdiri dari nakhoda, juru kapal, dan anak buah kapal (ABK) sebanyak 30 nelayan. Produksi hasil tangkapan ikan di Selat Sunda berbeda-beda pada setiap musim. Musim puncak terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, dan musim paceklik terjadi pada bulan November hingga Februari, serta selebihnya musim sedang atau peralihan. Tingkat kesejahteraan nelayan di Selat Sunda yaitu pada tingkat kesejahteraan yang tinggi (56.67 persen) dan sedang (43.33 persen). Nelayan dengan tingkat kesejahteraan tinggi lebih banyak terdapat pada nelayan kapal skala besar (diatas 10 GT) dan yang bertugas sebagai nakhoda dan juru kapal.
ANALISIS KELIMPAHAN, KOMPOSISI DAN SUMBER SAMPAH LAUT: STUDI KASUS PADA PANTAI KUALA BATU DESA PULAU KAYU KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Fitria Rahmayanti; Farah Diana; Nurul Najmi; Etty Riani; Gatot Yulianto; Munandar Munandar
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i1.2361

Abstract

Sampah laut telah menjadi masalah dan ancaman bagi ekosistem, keanekaragaman hayati maupun kehidupan laut. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan, strategi mitigasi dan rencana aksi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah, komposisi dan sumber sampah laut yang nantinya dapat dijadikan referensi untuk mengatasi masalah sampah laut. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kuala Batu, Desa Pulau Kayu Kabupaten Aceh Barat Daya. Metode pengumpulan sampel ditetapkan berdasarkan protokol penelitian oleh NOAA Marine Debris Shoreline Survey Field Guide (2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah sampah laut yang terkumpul selama penelitian adalah 232 item/1.200 m2 dan densitasnya 0.193 item/m 2. Sampah plastik merupakan jenis sampah laut dengan jumlah tertinggi yaitu 79% dan sumber sampah laut tertinggi di pantai ini berasal dari daratan (land-based sourced) melalui kegiatan rekreasi dan aktivitas pantai yaitu 79%.
Transaction Cost Analysis of Sustainable Management of Terubuk Fish (Tenualosa macrura) in the Waters of Bengkalis Riau Deni Efizon; Bintal Amin; Dessy Yoswaty; Trisla Warningsih; Alit Hindri Yani; Herimufty Herimufty; Gatot Yulianto; Deviasari Deviasari; Rival Junaidi
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 10, No 1 (2022): ECSOFiM October 2022
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2022.010.01.05

Abstract

This research was conducted in a terubuk fishermen area in Bengkalis District (3 villages), Bukit Batu District (4 villages) in Bengkalis Regency; Sungai Apit District (2 villages), Siak Regency and Tasik Putri Puyu District (2 villages) in Meranti Islands Regency. The location is densely populated by fishermen with the largest fishery reserve in the waters of Bengkalis, Riau. This study was carried out to examine the transaction costs in the management of terubuk fish in Bengkalis waters. A survey was administered to collect primary data and secondary data through interview and focus group discussions with stakeholders relevant to Terubuk fisheries reserves (fishermen and the government). The transaction cost structure of terubuk fish management was determined using transaction cost analysis. Analytical method using the equation . The results of the study showed that the total transaction costs required in the management of terubuk fish in Bengkalis waters reported by the government reached IDR 1,505,134,000 for a year. Meanwhile, the transaction cost of fishermen was IDR 95,750,000 per year which is significantly lower than the one reported by the government. The cost included the decision-making costs, information costs, and joint operational cost.
ESTIMASI STOK KARBON MANGROVE REHABILITASI DI PULAU HARAPAN DAN KELAPA, TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA Grace Easteria; Zulhamsyah Imran; Gatot Yulianto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i2.39861

Abstract

Restorasi ekosistem karbon biru, seperti mangrove, semakin banyak digunakan untuk mitigasi perubahan iklim dengan menghilangkan dan menyerap karbon di atmosfer. Rehabilitasi penanaman mangrove yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) sejak tahun 2005 di Kepulauan Seribu merupakan salah satu upaya penurunan emisi secara nasional. Namun, pertumbuhan mangrove dan persebaran mangrove cenderung tidak optimal dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Hal ini tentu berdampak pada jumlah stok karbon yang tersimpan dalam mangrove. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mengestimasi potensi stok karbon pada mangrove rehabilitasi baik tegakan dan substrat, dan 2) menghitung valuasi ekonomi mangrove sebagai penyimpan karbon. Perhitungan stok karbon mangrove pada tegakan dan bawah permukaan menggunakan metode non destruktif (rumus alometrik), sedangkan perhitungan karbon tanah dilakukan menggunakan perhitungan kadar C-Organik dengan metode Walkley & Black. Cadangan total karbon (aboveground, belowground, dan karbon tanah) pada mangrove Rhizophora stylosa adalah 634,54 tonC/ha dan serapan CO2 2328,75 tCO2/ha dengan nilai ekonomi jasa lingkungan dari mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa mencapai Rp375.202.308 untuk pasar bebas dan Rp980.528.697 untuk pasar wajib (Clean Development Mechanism). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi awal perumusan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai penyimpan karbon agar ekosistem mangrove dapat berkelanjutan.
Analysis of Key Actors in the Sustainable Management of Marine Protected Areas in Ujung Kulon National Park Suparyana Suparyana; Akhmad Fauzi; Tridoyo Kusumastanto; Gatot Yulianto; Muhammad Yusuf
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 10, No 2 (2023): ECSOFiM April 2023
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2023.010.02.01

Abstract

The users or actors involved in the management of Marine Conservation Areas (MPA) in Ujung Kulon National Park (TNUK) come with various objectives, so it is necessary to always maintain the purpose of establishing a Marine Conservation Area in Ujung Kulon National Park (TNUK) so that it can be sustainable, both from the aspects of economic, social and ecology. The purpose of this study is to analyze the main actors in the management of Marine Conservation Areas in Ujung Kulon national park and formulate a sustainable conservation area management model based on these key actors. The research method is carried out with a survey approach by filling out a questionnaire. The respondents in the study were experts as many as 12 (twelve) people. The data analysis method used in this study is stakeholder analysis with the ISM (Interpretive Structural Modeling) method. The results of the analysis obtained by the main actors / stakeholders in the management of TNUK Marine Conservation Areas are: 1) Ujung Kulon National Park Center, Banten Provincial Bappeda, Communities (Fishermen), and Private Sector (Entrepreneurs). The proposed management model is a collaborative management model (Government-Community-Private).
Edukasi Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga dan Pembuatan Lubang Biopori Gatot Yulianto; Aliati Iswantari; Dwi Yuni Yulandari
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 5 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.5.1.1-9

Abstract

Pencemaran sungai perlu diupayakan solusinya mengingat dampaknya terhadap kehidupan biota perairan dan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu sumber pencemaran sungai berasal dari sampah organik rumah tangga yang banyak dibuang ke lingkungan perairan. Sampah tersebut dapat meningkatkan kandungan bahan organik di perairan. Tujuan kegiatan ini adalah menyajikan dan menganalisis pelaksanaan edukasi pengelolaan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair dan kompos agar sampah tidak dibuang lagi ke sungai. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Arban Bawah, Desa Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada bulan Mei sampai Juni 2022. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui observasi lapangan, memberikan materi pelatihan, praktik langsung, dan melakukan pemantauan. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Edukasi dan aksi dilakukan melalui kegiatan pelatihan, pembuatan pupuk cair dan kompos dari sampah, pembuatan lubang biopori serta pemberian bantuan bak sampah dan pelubang biopori. Hasil pre-test menunjukkan bahwa masyarakat tidak mengetahui tentang mikroorganisme dalam sampah organik dan masyarakat belum mengetahui tentang pengelolaan sampah yang baik. Setelah dilakukan kegiatan pelatihan, diperoleh hasil bahwa masyarakat mengetahui tentang mikroorganisme dalam sampah organik, lubang biopori, dapat mengelola sampah, dan mau melakukan pengelolaan sampah menjadi pupuk cair dan kompos.
STRATEGI REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE BERDASARKAN ANALISIS KESESUAIAN HABITAT DI KAWASAN PLTU BANTEN 3, LONTAR Ahmad Fauzi; Fredinan Yulianda; Gatot Yulianto; Sulistiono Sulistiono; Fajar Adi Purnama
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 13 No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3345.746 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.13.13-24

Abstract

Mangroves rehabilitation is needed for the recovery and development of mangrove ecosystems in area of coal power plant (PLTU) 3 of Banten, Lontar area that has been damaged and decreased its function. The success of a rehabilitation program is influenced by a mature rehabilitation planning strategy that takes into account ecological parameters. This study aimed to determine the suitability of habitat, the level of damage, and make recommendations for the rehabilitation of mangrove ecosystem in the Banten PLTU 3 Lontar area. This study was conducted in the mangrove rehabilitation area of coal power plant (PLTU) 3, Lontar, in January 2020. Retrieval of primary data through field observations using a spatial approach including quadrant transect methods in mangrove ecosystems, water quality aspects with insitu sampling and spatial analysis to determine habitat suitability based on geographic information systems. Mangroves conditions in coal power plant area Banten 3 Lontar area were at moderate and severely damaged levels. We found two types of mangrove i.e., Avicennia marina and Rhizophora mucronata. Mangrove rehabilitation area in area of coal power plant (PLTU) 3 had diurnal tidal type, sandy clay substrate, 2-5% C-organic content, 30-32 salinity ranges, and 7.3-7.5 pH distribution ranges. Mangrove ecosystem area in Banten PLTU 3 Lontar was 14.874 m2. Mangrove ecosystem rehabilitation in the area of coal power plant (PLTU) 3 of Banten can be conducted with four rehabilitation strategies such as adjusting and preparing habitat conditions, optimizing water flow, and replanting mangroves.
Potensi dan Manfaat Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Desa Karangsong Novitria Setyawati; Zulhamsyah Imran; Gatot Yulianto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i1.36696

Abstract

Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif yang berkelanjutan diperlukan untuk melestarikan ekosistem mangrove. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis mata pencaharian alternatif yang layak untuk dikembangkan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi dan survei serta Participatory Rural Appraisal (PRA). Analisis data menggunakan metode Total Economic Valuation (TEV), analisis tingkat kesejahteraan, analisis kelayakan usaha, analisis SWOT, analisis pola hubungan pemangku kepentingan dan analisis skala penilaian. Hasil penelitian merekomendasikan delapan MPA yang layak untuk dikembangkan di wilayah pesisir Desa Karangsong. Mereka adalah sirup bakau, penyok bakau, kecap, kopi, wedang pantai, dodol, cokelat, dan minuman segar. Kedelapan MPA tersebut menunjukkan adanya kesamaan dalam hal penyediaan bahan baku dan ketersediaan tenaga kerja berdasarkan analisis Rating Scale. Nilai ekonomi total (TEV) menunjukkan bahwa manfaat langsung memiliki nilai ekonomi terbesar dibandingkan dengan manfaat tidak langsung. Hal ini dapat diartikan bahwa manfaat ekonomi dari ekosistem mangrove akan semakin besar jika ekosistem tersebut dapat dipelihara dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesejahteraan penduduk Desa Karangsong tidak dapat mengandalkan mata pencaharian mereka saat ini, tetapi perlu mengembangkan delapan MPA secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap rumah tangga masyarakat pesisir.
PENILAIAN KONDISI TERUMBU KARANG DI PULAU GENTENG BESAR DAN KAYU ANGIN GENTENG, KEPULAUAN SERIBU Siti Fatma Assyifa; Gatot Yulianto; Fredinan Yulianda
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 14 No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.14.113-123

Abstract

Sumber daya terumbu karang di Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki persentase sebesar 40% tutupan terumbu karang hidup sejak tahun 2011 hingga 2017, dan sudah tergolong dalam kategori rusak. Kondisi tutupan terumbu karang pada Pulau Kayu Angin Genteng memiliki persentase sebesar 49% sejak tahun 2018 hingga 2019 dan masuk ke dalam kategori rusak sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi terumbu karang di Pulau Genteng Besar dan Kayu Angin Genteng. menggunakan metode Underwater Photo Transect dan dianalisis menggunakan software CPCe (Coral Point Count with Excel Extensions). Lokasi pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil pengamatan yang di Pulau Genteng Besar menunjukkan hasil tutupan karang keras tertinggi yaitu berada pada titik utara (57,25%). Kategori jenis lifeform tertinggi yang ditemukan di titik barat adalah jenis Coral Massive (CM) (13,31%) dan terendah terdapat pada kategori Acropora Digitate (ACD) (0,27%). Hasil pengamatan yang dilakukan di Pulau Kayu Angin Genteng menunjukkan persentase hasil tutupan karang keras sebesar 32,30%, 10 jenis kategori lifeform tertinggi yang ditemukan di titik utara adalah Coral Foliose (CF) (24,06%) dan terendah pada kategori Coral Massive (CM).