Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gagal Jantung Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Advent Manado Jeike Adondis; Jeane Mongi; Gideon A.R. Tiwow; Royke Reky Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.466 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.125

Abstract

Penyakit gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang saat ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Pasien yang menderita penyakit gagal jantung biasanya mendapat kombinasi lebih dari dua obat dan menderita lebih dari satu jenis penyakit, sehingga potensi kejadian interaksi obat semakin besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Advent Manado tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan mengumpulkan data secara retrospektif, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel adalah semua pasien rawat inap dewasa yang menderita gagal jantung yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 46 pasien. Berdasarkan hasil penelitian mengenai potensi interaksi obat, disimpulkan bahwa dari 46 pasien yang potensial mengalami interaksi obat sebanyak 42 pasien (91,30%) dengan total 252 kasus dengan mekanisme farmakokinetik (14,29%), farmakodinamik (76,98%), dan tidak diketahui mekanisme interaksinya (8,73%). Interaksi obat yang memiliki insidensi kejadian paling tinggi adalah aspirin dan clopidogrel (31 kasus) dengan peningkatan resiko efek bleeding dalam kategori tingkat keparahan moderate. Interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan yaitu minor 21,82%, moderate 60,32%, dan mayor 17,86%. efek interaksi obat yang berbahaya yakni hiperkalemia yang disebabkan oleh golongan (ACE-Inhibitor, ARB) dengan spironolakton. Obat terbanyak yang diberikan adalah diuretik, golongan nitrat, dan beta blocker.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Pepaya Carica papaya L. Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes. Vania V. Liling; Yessie K. Lengkey; Christel N. Sambou; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.635 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.266

Abstract

Kulit buah pepaya jarang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional, padahal kulit buah pepaya memiliki kandungan gizi yang hampir mirip dengan daging buahnya. Kulit buah pepaya Carica papaya L. mengandung senyawa antibakteri seperti alkaloid, tanin, steroid, saponin, flavonoid. Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri flora normal pada kulit yang berperan dalam pembentukan jerawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai zona hambat dari ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. terhadap bakteri penyebab jerawat P. acnes. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Uji daya hambat dengan menggunakan metode difusi kertas cakram. Variabel penelitian yaitu konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. 10µg/50µL, 20µg/50µL, 30µg/50µL, 40µg/50µL, 50µg/50µL dan zona hambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Hasil penelitian ini didapatkan ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. dapat menghambat pertumbuahan bakteri P. acnes pada konsentrasi 20% sampai 100% dengan rata-rata diameter zona hambat 9,83 mm sampai dengan 11,67 mm dengan kategori sedang hingga kuat. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri penyebab jerawat P. acnes.
Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Krisan Chrysanthemum morifolium Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Felicia T. Rawung; Ferdy A. Karauwan; Douglas N. Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.468 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.279

Abstract

Antibakteri adalah zat yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Chrysanthemum morifolium atau yang dikenal dengan bunga krisan merupakan salah satu tanaman hasil budidaya memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sediaan salep ekstrak daun krisan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan di buat dalam sediaan salep dengan konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50%. Hasil evaluasi sediaan salep ketiga konsentrasi memenuhi persyaratan uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan salep dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa salep konsentrasi 12,5 %, 25 %, dan 50% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Uji Efektivitas Infusa Daun Tempuyung (Sonchus arvensi L.) Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegius). Alfiano H. Mbaubedari; Jeane Mongie; Christel N. Sambou; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.987 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.282

Abstract

Pireksia atau demam merupakan gejala umum yang dapat timbul dari berbagai penyakit. Menurut Guyton dan Hall, demam berarti suhu tubuh diatas normal, dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksik yang memengaruhi pusat pengaturan suhu. Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn) merupakan tanaman obat potensial yang secara empiris digunakan untuk mengobati asam urat, kencing batu, obat bengkak, demam, peradangan dan nyeri. Tujuan penelitian Untuk Mengetahui efektivitas infusa daun tempuyung sebagai antipiretik pada tikus putih jantan. Hewan uji sebanyak 15 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yang dipuasakan selama 18 jam, kelompok I Infus daun tempuyung 2,5 mg/kgBB, kelompok 2 Infus daun tempuyung 5 mg/kgBB, kelompok 3 Infus daun tempuyung 10 mg/kgBB, kelompok 4 diberi suspensi Paracetamol 0,138 gr, kelompok 5 kontrol negatif diberi suspensi Na CMC 1% ,. Sebelum diberikan perlakuan hewan diinduksi Vaksin DPT-Hb. Setelah itu diukur suhu rektal tikus. Kemudian didapatkan hasil dan di uji secara ANOVA. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Infus daun tempuyung berefek sebagai antipiretik pada tikus putih jantan.
Identifikasi Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid Pada Jamu Antidiabetes Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Dan Spektrofotodensitometri Asmiati Mulkin; Wilmar Maarisit; Douglas Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.749 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.284

Abstract

Untuk mengetahui adanya kandungan glibenklamid dalam jamu diabetes, dilakukan pengujian kualitatif yaitu menggunakan lempeng KLT. Metode KLT digunakan karena KLT merupakan metode yang sederhana dan cepat. KLT digunakan secara luas untuk analisis obat Penelitian ini untuk mengidentifikasi bahan kimia obat glibenklamid pada jamu antidiabetes dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Sampel yang digunakan adalah 3 macam jamu antidiabetes yaitu Delites,Jakeni,Wei Yi Wang Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jamu Wei Yi Wang (0003.K) positif mengandung bahan kimia obat (BKO) glibenklamid. Jamu Delites (0001.K) dan jamu Jakeni (0002.K) negatif mengandung bahan kimia obat (BKO). Hal ini dapat dilihat dari nilai Rf masing-masing sampel dan nilai Rf dari baku pembanding glibenklamid dan Spike serta dipertegas dengan hasil uji spektrofotodensitometri yang menunjukan peak (puncak gelombang) yang sama.
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Tentang Penggunaan Antibiotik Ayu Brenda Sumariangen; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.053 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.285

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tingginya insiden penyakit infeksi mengakibatkan tinggi pula penggunaan obat jenis ini. Penggunaan antibiotik yang tidak baik dan tidak benar sebagai akibat dari ketidaktahuan masyarakat terhadap antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang dapat mengakibatkan pada kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung terhadap penggunaan antibiotik. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan responden sebanyak 97 orang yang diambil secara purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan tabulasi dalam bentuk nilai skor, dihitung total skor untuk pertanyaan dari setiap subvariabel lalu dipersentasekan. Skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner diolah berdasarkan Skala Likert. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan tentang penggunaan antibiotik tergolong tingkat pengetahuan kategori cukup (74,7%). Angka persentase tersebut menjelaskan bahwa, masyarakat cukup mengetahui tentang pengetahuan, aturan pakai, indikasi maupun efek samping antibiotik.
Analisis Kandungan Rhodamin B Pada Saus Cilok Yang Beredar Di Kota Tomohon Riski Tjuana; Randy Tampa’i; Reky R. Palandi; Vlagia I. Paat
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.803 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.309

Abstract

Rhodamin B menjadi penyebab beberapa masalah kesehatan pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Rhodamin B pada Saus Cilok yang beredar di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Saus Cilok diambil pada tiga lokasi yang berbeda di Kota Tomohon. Identifikasi Rhodamin B menggunakan metode Krmatografi Lapis Tipis (KLT) dengan larutan pembanding Rhodamin B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sampel saus cilok pada tiga lokasi yang berbeda tidak mengandung Rhodamin B, hal ini dapat dilihat dari nilai Rf dari sampel saus cilok yang tidak sama dengan nilai Rf dari larutan pembanding Rhodamin B.
Evaluasi Interaksi Obat Diabetes Pada Pasien Geriatri Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Lapangan Sawang Kabupaten Sitaro Tahun 2016 Rocky Ardiles Lawere; Gideon A. R. Tiwow; Reky R. Palandi; Yappy F. Saroinsong; Jeane Mongi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.98 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.339

Abstract

Interaksi obat yang buruk didefinisikan sebagai interaksi antara satu atau lebih obat yang mengakibatkan perubahan efektivitas atau toksisitas salah satu obat. Bukti menunjukkan bahwa obat dapat berkontribusi memperburuk sindrom geriatri sendiri atau melalui interaksi obat - obat atau interaksi obat dan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi obat diabetes pada pasien geriatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Lapangan Sawang. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif, variabel yang diamati meliputi: peresepan obat pada pasien diabetes geriatri, golongan dan jenis obat diabetes yang digunakan, pasien dabetes geriatri, rute pemberian obat diabetes dan interaksi obat – obat diabetes dengan obat lainnya.Hasil penelitian didapati 57 orang pasien geriatri dengan diagnosa diabetes, obat diabetes yang digunakan oleh adalah golongan biguanida yaitu metformin 500 mg dan insulin dengan nama dagangnovorapid, novomix dan levemir.
Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Formalin Mita Sindy Tumiir; Gideon A. R. Tiwow; Ferdy A. Karauwan; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.576 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari daun Leilem (Clerodendrum minahassae) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus), sehingga Masyarakat dapat memanfaatkan daun Leilem sebagai obat tradisional untuk mengatasi inflamasi.Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan menggunakan tikus putih sebanyak 15 ekor. Metode pengujian antiinflamasi yang digunakan adalah uji edema pada telapak kaki tikus dengan induksi formalin. Hewan uji dikelompokan menjadi 5 kelompok perlakuan yang berbeda yaitu cataflam (kalium diklofenak) sebagai kontrol positif, aquadest sebagai kontrol negatif, dan ekstrak etanol daun Leilem dengan dosis 75 mg/kg BB, 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB. Hewan uji diamati dan diukur tebal edemanya selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukan % reduksi radang pada jam ke-1 sampai jam ke-6 kelompok kontrol positif cataflam sebesar 13,9%, 41,4%, 53,4%, 61%, 73,8% dan 92,4%, ekstrak etanol daun Leilem dosis 75 mg/kg BB sebesar 2,5%, 11,3%, 5,3%, 2,8%, 1,7% dan 1,7%, dosis 150 mg/kg BB sebesar 12,2%, 36,3%, 39,5%, 40,3%, 44,8% dan 65,3%, dan dosis 300 mg/kg BB sebesar 44,9%, 50,3%, 50,6%, 51,1%, 63,6% dan 68,7%. Ekstrak etanol daun Leilem memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.
Identifikasi Gulma Pada Lahan Pertanian Tanaman Jagung (Zea mays, L.) Di Desa Woloan Kecamatan Tomohon Barat Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v3i2.56

Abstract

Gulma adalah salah satu tumbuhan yang selalu hadir di areal pertanian yang diusahakan oleh para petani, karena itu petani harus menyisihkan sebagian dana dan tenaga untuk menyingkirkan gulma tersebut. Jagung merupakan salah satu tanaman budidaya tentu juga akan terpengaruh dengan kehadiran gulma disekitarnya, sebab itu perlu dilakukan pengendalian gulma secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis gulma yang dapat pada lahan pertanian tanaman jagung (Zea mays, L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode garis dan dibuat pada 3 lokasi dimana setiap lokasi ditarik 5 garis, panjang setiap garis/rintisan berukuran 15 m dan jarak antara rintisan 5 m. Hasil penelitian ditemukan 10 jenis gulma yang terdiri dari 5 jenis gulma golongan rerumputan (Grasses); 1 jenis gulma golongan teki (Seedges); dan 4 jenis gulma merupakan gulma berdaun lebar (Broadleaf Weeds). Hasil analisis Perbandingan Nilai Penting (Summed Dominance Ratio), gulma jenis Cyperus rotundus (teki) merupakan gulma yang dominan dibandingkan jenis-jenis gulma lainnya.