Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Gambaran Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Hipertensi Geriatri Di Puskesmas Kolongan Minahasa Utara Marzilano M. R. Rumagit; Jeane Mongi; Randy Tampa'I; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 6 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v6i1.411

Abstract

Permasalahan terkait obat atau Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu kondisi dalam penatalaksanaan terapi pasien yang menyebabkan, atau berpotensi menyebabkan tidak tercapainya hasil terapi yang optimal. Drug-related problems (DRPs) dapat juga dikatakan sebagai suatukejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau diduga berkaitan dengan terapi obat. Dalam penelitian ini agar mendapat gambaran tentang Drug Related Problems(DRPs) pada pasien hipertensi geriatri di Puskesmas Kolongan Minahasa Utara. Dari penelitian Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Hipertensi Geriatri di Puskesmas Kolongan Minahasa Utara diperoleh kesimpulan bahwa Kasus dosis kurang sebesar 1,63%, dosis lebih 1,86%, penggunaan obat tanpa indikasi 3,49%, Indikasi yang tidak diobati 0,93. Kejadian DRPs paling banyak terjadi pada bulan Oktober 2021 sebesar 2% dan terendah pada bulan Agustus sebesar 0,70%
Evaluasi Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan Hellen Matindas; Jeane Mongi; Reky R. Palandi; Douglas N. Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 6 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v6i1.415

Abstract

Pelayanan kefarmasian di puskesmas bertujuan untuk mendapatkan mutu pelayanan yang baik dan bertanggung jawab dalam masalah obat.Untuk mendapatkan pelayanan yang baik,maka puskesmas harus memenuhi standar pelayanan kefarmasian sesuai dengan Permenkes no 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pelayanan kefarmasian di puskesmas Tumpaan sudah sesuai standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang datanya diambil dengan cara wawancara. Sampel penelitian terdiri dari kepala Puskesmas Tumpaan, KTU, dan petugas instalasi farmasi puskesmas Tumpaan. Data dianalisis secara deskriptif dan di jabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian mengenai kegiatan manajerial yaitu pengelolaan onat dan bahan medis habis pakai. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan manajerial sudah berjalan sesuai standar hanya ada kendala pada sumber daya manusia yaitu belum ada Apoteker,jadi pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tumpaan belum sesuai standar Permenkes no 74 tahun 2016 karena belum ada Apoteker sebagai penanggung jawab1.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) Sebagai Penyembuh Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Charly J. Watung; Christel N. Sambou; Jabes W. Kanter; Reky R. Palandi
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 3 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.093 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.168

Abstract

Herbal plants refer to plant species that can be used as medicinal herbs, either individually or in combinations, believed to prevent and facilitate wound healing. One such herbal plant commonly used by the community is the leaves of Chayote (Sechium edule (Jacq.) Swartz), believed to accelerate the healing of wounds. This research aims to determine the effectiveness of ethanol extract from Chayote leaves (Sechium edule (Jacq.) Swartz) in healing incision wounds in white rats (Rattus norvegicus). The samples used were 15 male rats. A 1 cm incision wound was made on the rats' backs using a surgical blade. The research employed a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments: negative control, positive control (10% povidone iodine), and 3 concentrated extracts (5%, 10%, 15%) with 3 repetitions each. The treatments were administered twice a day for seven days. The calculation of wound healing percentage in rats based on the research results indicated that Chayote leaf extract with a concentration of 15% showed 100% effectiveness in healing incision wounds in white rats.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz) sebagai Antibakteri Mycobakterium smegmatis Christel Sambou; Douglas N. Pareta; Sarah Sambow; Wilmar Maarisit; Jabes Kanter; Jeane Mongi; Hanna M. Rumagit; Selvana Tulandi; Joke L. Tombuku; Reky R. Palandi; Nerni O. Potalangi
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 3 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.217

Abstract

The membrane structure of Mycobacterium smegmatis is similar to that of Mycobacterium tuberculosis, allowing TB testing to be performed on Mycobacterium smegmatis without directly testing on Mycobacterium tuberculosis. Antibacterial testing uses the paper disc method with several treatments, namely extract concentrations of 1 µg/disc, 2 µg/disc, and 4 µg/disc, as well as positive control streptomycin 2 µg/disc and negative control 70% ethanol. The research results obtained at Extract Concentrations of 1, 2, and 4 µg/disc have moderate antibacterial activity seen from the inhibitory zone diameter, namely 8.73 mm, 9.17 mm, and 9.73 mm, and the positive control is strong because it has a zone diameter of 13.27 and the negative control does not give a zone. The conclusion is that the extract of siam pumpkin leaves has moderate antibacterial activity.
UJI TOKSISITAS SOFTCORAL Lobophytum Sp. TERHADAP UDANG Artemia salina, L MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY Nickson J. Kawung; Rizald M. Rompas; Billy T. Wagey; Adolfina Sumangando; Hindang Kaempe; Sonny Untu; Royke R. Palandi
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54984

Abstract

Marine biota resources as a potential asset that can be used into various products including pharmaceutical products because they were a natural ingredient that very rich in biologically active compounds with a unique structure. Softcoral Lobophytum is one of the marine biota that has the secondary metabolites which can be useful in pharmacology field. The purpose of this study is to test the toxicity of the soft coral extract of Lobophytum sp as an anti-cancer biopotential. This research is using the Brine Shrime Lethality Test (BSLT) method, with laboratory experiments. Solfcoral samples were taken from Bunaken Island that using purposive sampling method. The test concentrations using 10, 100, 500 and 1000 ppm. The analysis toxicity using probit analysis for minitab program. The results showed that the increasing of concentration was followed by the increasing of the mortality number of the animal testing. The results of probit analysis obtained an LC50 value of 9.98 ppm. These results indicate that the bioactive substance of softcoral Lobophytum sp has the potential as an anti-cancer compound. Keywords: Soft coral, Lobophytum sp, anti cancer, Artemia salina ABSTRAK Sumber daya biota laut merupakan aset potensial yang dapat digunakan menjadi aneka produk termasuk di antaranya produk farmasi karena merupakan bahan alam yang sangat kaya senyawa aktif biologi dengan struktur yang unik. Softcoral Lobophytum salah satu biota laut yang memiliki metabloit sekunder yang dapat bermanfaat dalam bidang farmakologi. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas ekstrak karang lunak Lobophytun sp sebegai biopotensi antikanker. Metode penelitiaan digunakan yaitu metode Brine Shrime Lethality Tes (BSLT), dengan percobaan laboratorium. Sampel solfcoral diambil dari pulau Bunaken, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Konsentrasi uji menggunakan 10, 100, 500 dan 1000 ppm. Analisis Toksisitas menggunakan analisis probit dengan menggunakan program minitab. Hasil yang diperoleh menunjukan setiap bahwa setiap kenaikan konsentrasi diikuti dengan kenaikan jumlah mortalitas hewan uji. Hasil analisis probit diperoleh nilai LC50 9.98 mg/l. Hasil ini menunjukan bahwa susbtans bioaktif darri softcoral Lobophytum sp berpotensi sebagai senyawa antikanker. Kata kunci. Karang lunak, Lobophytum sp, anti kanker, Artemia salina
Pengelolaan Dan Pelaksanaan Higiene Sanitasi Makanan Ditinjau Dari Aspek Penjamah Makanan (Food Handler) Di Rumah Makan Secret 7 Tomohon Goni, Jenelitha S.; Karauwan, Ferdy A.; Hariyadi, Hariyadi; Palandi, Reky R.; Tombuku, Joke L.; Lengkey, Yessie K.
Majalah INFO Sains Vol 5 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v5i1.71

Abstract

Usaha pencegahan serta perlindungan makanan dari kontaminasi dan mikroorganisme penular penyakit diperlukannya upaya hygiene sanitasi makanan. Hasil survey lapangan dan pengamatan serta penelitian yang diperoleh terhadap beberapa usaha rumah makan, restoran dan café siap saji di Kota Tomohon, masih banyak yang belum melaksanakan standar layak higiene, penjamah makanan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1098 Tahun 2003 mengenai Persyaratan Higiene Perilaku Penjamah Makanan. Penelitian dilakukan di Rumah Makan Secret 7 Tomohon, yang akan dilaksanakan pada Bulan Mei – Juni 2023. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan survey sifatnya deskriptif terhadap bagaimana perilaku penjamah makanan, yang dilihat dari pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, jenis kelamin, lamanya kerja serta usia dari penjamah makanan pada RM Secret 7 Tomohon. Hasil penelitian diperoleh, pengetahuan akan penjamah makanan masih kurang sebanyak 50%. Namun sikap dan tindakan telah 100% memenuhi syarat higiene perilaku penjamah makanan berdasar pada Keputusan Menkes No. 1098 Tahun 2003.
Karakteristik Pengguna Antibiotik Tanpa Resep Dokter Di Kalangan Masyarakat Desa Buyat Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Firmansyah, Bayu; Sambou, Christel N.; Pareta, Douglas N.; Palandi, Reky R.; Mongi, Jeane; Karauwan, Ferdy A.
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 6 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v6i2.438

Abstract

Kemampuan antibiotik dalam mengatasi maupun mencegah penyakit infeksi menyebabkan penggunaannya mengalami peningkatan yang luar biasa belum lagi dengan penjualan yang dilakukan secara bebas di apotek, toko obat, kios atau warung membuat penggunaannya menggunakan secara tidak tepat atau tidak rasional. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran karakteristik pengguna antibiotik tanpa resep dokter di Desa Buyat Kec. Kotabunan Kab.Boltim. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif dengan menggunakan rumus slovin untuk penarikan sampelnya dan dibatasi enam variabel (jenis kelamin, keluhan utama, sumber informasi, tempat membeli, jenis antibiotik dan lama pemakaian). Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Desa Buyat Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan keluhan utama saat mengkonsumsi antibiotik terdapat 32 orang (38.55%) dengan keluhan luka ringan dan 51 orang (61.44%) dengan keluhan batuk/flu dimana 70 responden (84.3%) menggunakan antibiotik jenis amoksisilin dan 13 responden (15.6) menggunakan jenis antibiotik ampisilin. Berdasarkan sumber informasi mengenai antibiotik dan tempat membeli antibiotik didapati 83 responden (100%) mengatakan keluarga sebagai informasi utama serta warung sebagai sarana untuk mendapatkan obat antibiotik. Kemudian dilihat dari berdasarkan lama pemakaiannya semua responden 83 orang (100%) mengatakan menggunakannya kurang dari tiga hari.
Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun benalu Helixanthera cylindrica (Jack) Danser pada tumbuhan kelor (Moringa oleifera) dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl Nerni Olvi Potalangi; Reky Royke Palandi; Amalia J. Manoppo; Tewsi M. Tewu; Jabes Wolter Kanter; Christel Nataniel Sambou
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 4 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i4.626

Abstract

Free radicals can originate from within the human body as a result of metabolic processes from chemical reactions in the body, as well as from external sources or the environment, including emissions from motor vehicles, air pollution from factories, industrial chemicals, food and beverage substances, cigarette smoke, radiation, and sunlight. Antioxidants are components that can prevent cells or molecules from being oxidised by donating electrons or hydrogen atoms to free radicals. The impact of the reactivity of free radical compounds can result in cell or tissue damage, degenerative diseases, and even cancer. One of the parasites on the moringa plant, namely Helixanthera cylindrica (Jack) Danser, contains secondary metabolite compounds such as alkaloids, flavonoids, and saponins. This research aimed to determine whether the leaves of the Helixanthera cylindrica (Jack) Danser mistletoe have antioxidant activity using the 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH) method. The research method is a laboratory experiment with five concentrations and three repetitions. Subsequently, the antioxidant activity testing is conducted qualitatively using the DPPH method at a wavelength of 517 nm and utilising a Spectrophotometer UV-Vis. Based on the results of the antioxidant test, the extract of Helixanthera cylindrica (Jack) Danser leaves has extreme activity with an IC50 value of 28.74 ppm. In contrast, the comparison, vitamin C has an IC50 value of 1.57 ppm. The regression equation for the concentration of the mistletoe is y=0.3344x + 40.389 with an R2 value of 0.9726, and Vitamin C shows y=4.4065x + 43.079 with an R² value of 0.9677. It can be concluded that the leaves of Helixanthera cylindrica (Jack) Danser on the Moringa oleifera plant have extreme antioxidant activity.
Antibacterial Activity Of Staphylococcus aureus From Chinese Betel Leaf Juice (Peperomia pellucida L.) Wantah, Kezia T.; Kanter, Jabes W.; Tulandi, Selvana S.; Mongi, Jeane; Palandi, Reky R.; Pakingki, Priska
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v7i2.452

Abstract

Infectious diseases, especially in developing countries such as Indonesia, are a common health problem, one of which is caused by bacteria. This study tested the antibacterial activity of Chinese betel leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria, with secondary metabolite content such as alkaloids, tannins, and flavonoids that act as antibacterials. This study was a laboratory experiment using a completely randomized design with three repetitions at five concentrations of extract, as well as one positive and negative control. The method used was the agar diffusion method, and the test results showed that Chinese betel leaf extract had antibacterial potential against Staphylococcus aureus at various concentrations tested. The concentrations used were 6µL/disc, 8µL/disc, 10µL/disc, 12µL/disc, and 14µL/disc, where all these categories produced inhibition zones included in the moderate category according to Susanto (2012). Statistical analysis using the Kruskal-Wallis test produced a significant value of 0.035 (<0.05), indicating a significant difference between each concentration tested. From the research results, it can be concluded that Chinese betel leaf extract has effective antibacterial activity against Staphylococcus aureus.
Dampak Pembuangan Limbah Peternakan Babi Terhadap Kualitas Air Sungai Munte Dua Dan Sungai Nuai Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa Moningka, Asriani S.; Hariyadi, Hariyadi; Potalangi, Nerni O.; Palandi, Reky R.; Tombuku, Joke L.; Lengkey, Yessie K.
Majalah INFO Sains Vol 6 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v6i1.78

Abstract

Mutu kualitas air khususnya di sungai Munte Dua dan Sungai Nuai yang berada diwilayah Kecamatan Sonder memiliki pengaruh penting karena merupakan bagian dari jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) Munte yang hulunya berada di Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, dan bermuara di desa Munte Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analitik Kalibrasi Laboratorium (ANKAL). Sampel air dilakukan pada lima titik yaitu upstream (hulu), bagian tengah dan downstream (hilir). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik deskriptif komperatif yaitu membandingkan hasil uji laboratorium sampel air sungai Munte Dua dan Sungai Nuai di Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa dengan baku mutu air sungai PP 22 tahun 2021 lampiran VI (parameter BOD, COD, TSS, Amonia, pH dan E. coli) serta menjelaskan dampak dan alasan baku mutu air tersebut terhadap kualitas air sungai tersebut. Sungai Munte 2 dan sungai Nuai, berdasarkan baku mutu air permukaan Kelas II dalam PP No. 22 Tahun 2021 dinyatakan telah terjadi pencemaran, dengan parameter data sebagai berikut :Pada Titik 1 pencemaran pada parameter BOD, TSS, Amoniak dan E. Coli. Pada Titik 2 pencemaran pada parameter BOD dan TSS. Pada Titik 3 pencemaran pada parameter BOD dan E. Coli . Pada Titik 4 pencemaran pada parameter BOD dan E. Coli . Pada Titik 5 pencemaran pada parameter BOD dan COD, TSS, dan Amoniak.