Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

CROS FLOW AS TURBINE POWER PLANT MINIHIDRO (PLTM) VILLAGE TO SELF ENERGY kosjoko, kosjoko
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 1, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.913 KB) | DOI: 10.32528/ipteks.v1i2.657

Abstract

Energi  listrik  yang  disediakan  oleh Perusahaan Listrik  Negara  (PT.PLN) sampai saat ini masih belum dirasakan secara merata oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan jaringan listrik. Beberapa desa yang belum terjangkau listrik dari Perusahaan Listrik Negara memiliki potensi mikrohidro atau minimikrohidro yang belum dimanfaatkan. Maka dari permasalahan tersebut di lakukan suatu upaya untuk mensuplay kebutuhan energy listrik dengan memanfaatkan kondisi dan potensi ada pada daerah tersebut. Energi terbarukan merupakan energi yang di hasilkan dari sumber-sumber alami seperti matahari, angin dan air yang dapat di hasilkan lagi dan sumber ini akan selalu tersedia dan tidak ada dampak yang negative bagi lingkungan, energy terbarukan sendiri dapat di bedakan menjadi beragam jenis energy terbarukan akan tetapi tidak semua energy dapat di gunakan seperti di daerah-daerah terpencil dan pedesaan (ActeWAGL,2009). Misalkan pada suatu daerah yang memiliki  potensial  air  yang  headnya mencukupi untuk di buat pembangkit listrik, maka di daerah tersebut dapat di pasang pembangkit tenaga listrik yang menyesuaikan  dengan  besar kecilnya head yang tersedia.  Energi  sendiri mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional Penelitian ini di lakukan seiring dengan majunya eksploitasi penggunaan energi alam yang ada di kehidupan sehari-hari terutama energi air yang sering di temui. Keuntungan yang mendasar untuk energi alam sebagai pembangkit energi listrik yaitu jumlahnya yang selalu tersedia dan tidak ada dampak negatif bagi lingkungan terutama pada masyarakat sekitar. Berdasarkan uraian di atas serta dengan menyelaraskan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penulis tertarik untuk mengatasi masalah yang ada. Penulis bermaksud untuk mengambil judul “Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Pada Alat Pembangkit  Listrik Tenaga  Mini  Hidro (PLTM) Guna Penunjang Desa Mandiri Energi”.Metode dalam penelitian ini peneliti melakukan survey lokasi dan potensi PLTM di kabupaten jember. Dari hasil survey di dapatkan lokasi yang akan di ambil datanya yaitu Kecamatan Jenggawah dekat perkebunan Renteng Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan  unit PLTM yang sudah ada dengan desain ulang variasi jumlah sudu dengan kapasitas berkisar 1Kw untuk di gunakan skala Rumah Tangga  dengan batasan penggunaan berkisar antara 100 – 200 Watt untuk masyarakat menengah kebawah. Dengan jumlah sudu turbin 12 dapat menghasilkan daya 700 watt. Sedangkan untuk sudu yang berjumlah 8 dan 10, dapat menghasilkan daya 640 watt
Pengaruh Waktu Perlakuan Kalium Permanganate (KMnO4) Terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) Kosjoko, Kosjoko; Sonief, Achmad As'ad; Sutikno, Djoko
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 3 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.516 KB)

Abstract

The combination between treatment time of the addition and directon fiber orientation wasused to get maximum mechanical properties of Purun Tikus fiber composites. The purpose ofthis study was to construct composite of polyester matrix and Purun tikus natural fiber by mixing2 % KMnO4 with 1 liter aquades for 15 minutes and 30 minutes. It is applied to determine tensile strength and flexural strength. The variation of volume fiber fraction are 20%, 30%, and 40%. The directon of Purun Tikus fiber are 0 and 90%, and the polyester matrix type 157 BTQN with1% concentration of MEXPO hardener. The dimension of tensile specimen refered to standart ASTM D638-03. The flexural strength was obtained trough bending test based on ASTM 790-03. The combination of these 2 variables can improve interfacial adhesion between fiber andmatrix. The highest tensile strength was 2% KMNO4 for 15 minutes of natural fiber composites Purun Tikus with volume 40@ about 55.54 N/mm2. The variation of 2% KMnO4 for 30 minutes the volume fraction of 40% was 41.07 N/mm2. The obtained of variation without KMnO4 treatment and fraction volume 40% about 40.03 N/mm2 The highest flexural strength of the composite fiber Purun tikus in the variation treatment 2% KMnO4 for 15 minutes with the volume fraction 40% was 119.70 N/mm2, for 30 minutes the fraction volume 40% was 80.88N/mm2, and the fraction volume 40% without treatment was 62.66 N/mm2.Keywords:purun tikus fibers, kalium permanganate, polyester, tensile strength & amp; flexuralstength
UJI PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK PENGELASAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS) DAN LAS MIG (METAL INERT GAS) DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN Felani, Fran Nur; Kosjoko, Kosjoko; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 1, No 2 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i2.2200

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Pada penelitian ini pengelasan yang digunakan adalah las TIG (Tungsten Inert Gas) dan las MIG (Metal Inert Gas) pada material Stainless Steel AISI 304 dengan variasi media pendingin berupa oli SAE 40, air garam, dan udara bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis pengelasan dan media pendingin terhadap kekuatan tarik. Dari hasil analisa data penelitian, kekuatan tarik pada pengelasan Stainless Steel AISI 304 menggunakan las TIG (Tungsten Inert Gas) dengan variasi media pendingin udara bebas menghasilkan kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 590,63 N/mm2 dan kekuatan tarik dengan variasi media pendingin oli SAE 40 menghasilkan kekuatan tarik yang paling rendah yaitu sebesar 328,13 N/mm2. Sedangkan kekuatan tarik pada pengelasan Stainless Steel AISI 304 menggunakan las MIG (Metal Inert Gas) dengan variasi media pendingin air garam menghasilkan kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 251,25 N/mm2 dan kekuatan tarik dengan variasi media pendingin oli SAE 40 menghasilkan kekuatan tarik yang paling rendah yaitu sebesar 161,25 N/mm2
PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER Kosjoko, Kosjoko
INFO-TEKNIK Vol 15, No 2 (2014): INFOTEKNIK VOL. 15 NO. 2 2014
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v15i2.218

Abstract

Effect of Immersion (NaOH) bamboo fiber rope (Gigantochloa smear) for 120 minutes and the use of one-way fiber can be a problem for maximum improvement in mechanical properties of bamboo fiber composite straps. The purpose of the research, manufacture of composites made from polyester matrix reinforced with fibers type157BTQN natural bamboo, with a 5% NaOH immersion treatment, per 1 liter of distilled water for 120 minutes, to determine the mechanical properties of the composite tensile strength and bending strength with the variation of fiber volume fraction 20 %, 30%, and 40%.The method is done by arranging a one-way natural fiber bamboo fiber with polyester matrix type 157 BTQN with variation of fiber volume fraction of 20%, 30%, and 40%. Hardener used is MEKPO with a concentration of 5% NaOH. Composites are made by hand lay-up method. The main variable is the study of variation of fiber volume fraction of 20%, 30%, and 40%, with 5 grams of soaking treatments per 1 liter of distilled water NaOH for 120 minutes. Specimens and tensile and bending test procedures refer to standard ASTM D 638-03 and ASTM 790-03.The results of this study indicate that the addition of fiber volume fraction of 20%, 30%, 40% and 5% NaOH immersion treatment, per 1 liter of distilled water may increase the interfacial adhesion between the fiber and matrix. The highest tensile strength at 5% NaOH immersion treatment for 120 minutes of natural bamboo fiber composite with 40% volume fraction of 42 kN/mm2, for NaOH and without treatment with 40% volume fraction of 13 kN/mm2. While the highest Bending strength of bamboo fiber composite immersion in 5% NaOH treatment for 120 minutes with 40% volume fraction of 15.4 kN/mm2, for 40% volume fraction of 5.7 kN/mm2 without treatment. Keywords: bamboo fiber rope (Gigantochloa lear), NaOH, polyester, tensile strength and bending strength.
Analisis Desain Kabin Driver pada Mobil Listrik 2kW Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Fajar Santosa, Muhammad; Hairul Bahri, Mokh.; Kosjoko, Kosjoko; Zainur Ridlo, Muhammad; Nurhalim, Nurhalim
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan sarana transportasi selalu mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan zaman. Mobil listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan dan diharapkan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar hasil minyak bumi secara signifikan. Perancangan mobil listrik ini perlu memperhatikan beberapa hal salah satunya yaitu ergonimis RULA. Tujuan analisis RULA yaitu agar nantinya dapat mengetahui tingkat kenyamanan dan resiko terjadi cedera pengemudi saat berkendara. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini yaitu metode kuantitatif. Karena pada analisis ini melakukan perhitungan pada postur kerja driver pada mobil listrik 2 kW menggunakan metode RULA yang disimulasikan menggunakan software CATIA V5.Hasil analisis dan simulasi ergonomi RULA menggunakan software CATIA V5 adalah postur grup A dengan skor 4 (lengan atas memperoleh skor 3, lengan bawah memperoleh skor 3, dan pergelangan tangan memperoleh skor 1). Postur grup B dengan skor 3 (leher memperoleh skor 1, badan memperoleh skor 3, dan kaki memperoleh skor 1). Sehingga final skor RULA diperoleh 3. Final skor 3 tergolong kedalam tingkat resiko yang sedang, sehingga diperbolehkan melakukan tindak lanjut dengan cara melakukan perubahan postur kerja.
ANALISIS MATERIAL ROLLBAR TERHADAP KEAMANAN DRIVER MOBIL LISTRIK TIPE PROTOTYPE Agus Surya S, M; Hairul Bahri, Mokh.; Kosjoko, Kosjoko; Abidin, Asroful; Nurhalim, Nurhalim
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri otomotif terus berkembang dengan pesat, khususnya dalam pengembangan teknologi mobil listrik sebagai salah satu upaya untuk pengurngan emisi gas rumah kaca. Disamping itu, adanya mobil listrik ini memiliki keunggulan dibidang efisiensi energi dan lingkungan. Namun, aspek keamanan pengemudi penting untuk diperhatikan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan jarak rollbar dengan posisi pengemudi terhadap tingkat keamanan dalam situasi kecelakaan pada kompetisi lomba mobil listrik (KMLI). Penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain chasis mobil listrik tipe tubular dengan menggunakan material dan sudut rollbar dengan melakukan uji stress, displacement, dan factor of safety. Analisis simulasi menggunakan software autodesk inventor 2019. Penelitian menghasilkan kesimpulan yaitu simulasi pembebanan pada desain chasis dengan menggunakan material alumuium 6061-T6 menghasilkan nilai tegangan 29.4194 MPa, displacement 0.0942121 mm, dan factor of safety 15 ul, sedangkan desain chasis menggunakan material alumunium 6063-T1 menghasilkan nilai tegangan 86.0514 MPa, displacement 0.0993425 mm, dan factor of safety 15 ul. Dari kedua hasil analisis simulasi tersebut, bahwa desain rollbar menggunakan material alumunium 6061-T6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih baik.
Pengaruh Variasi Temperatur Pirolisis Tempurung Kelapa Sawit dengan Penambahan Resin Epoxy terhadap Uji Kekerasan pada Kampas Rem Muliyaddi, Muliyaddi; Kosjoko, Kosjoko; Ana Mufarida, Nely
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merespon kebutuhan industri akan kampas rem yang ramah lingkungan sebagai alternatif kampas rem dari bahan asbestos. Fokus utama adalah menggabungkan serbuk tempurung kelapa sawit dengan resin epoxy sebagai matriksnya, eksperimen ini melibatkan variasi fraksi volume dan temperature pirolisis untuk mengoptimalkan kekerasan dari kampas rem hasil pirolisis menunjukkan penyusutan serbuk tempurung kelapa sawit pada suhu 400oC,450oC, dan 500oC, memberikan hasil untuk pembuatan kampas rem. Pengujian kekerasan dengan durometer menunjukan formulasi campuran 50% serbuk tempurung kelapa sawit + 50% resin epoxy pada suhu 400 oC memberikan kekerasan tertinggi (72 HD) namun mengalami penurunan suhu 500 oC (53,3 HD). Analisis uji kekerasan sesuai standart SNI menunjukan bahwa formulasi 50% + 50% serbuk tempurung kelapa sawit dan resin epoxy pada suhu 400 oC memenuhi standart SNI (72 HD). Meskipun demikian , penelitian ini menyoroti untuk pengembangan lebih lanjut guna mencapai pengembangan yang optimal pada kekerasan kampas rem, penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan kampas rem alternatif yang ramah lingkungan dengan hasil yang positif paa uji kekerasan
Pengaruh Variasi Temperatur Pirolisis Terhadap Komposisi Uji Proksimat Dari Serbuk Kayu Jati Rohman, Abdul; Ana Mufarida, Nely; Kosjoko, Kosjoko
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi temperatur pirolisis (450, 550°C) terhadap komposisi uji proksimat dan nilai kalor dari serbuk kayu jati. Metode pirolisis digunakan untuk mendekomposisi bahan organik dalam kayu menjadi gas, cairan, dan arang pada suhu tinggi. Hasil analisis proksimat mencakup kadar air, kadar abu, kadar volatile, dan kadar karbon terikat, sementara nilai kalor diukur untuk menentukan potensi energi serbuk kayu. Hasil penelitian menunjukkan perubahan signifikan dalam komposisi uji proksimat pada berbagai suhu pirolisis. Selain itu, nilai kalor meningkat seiring peningkatan suhu, menunjukkan peningkatan potensi energi serbuk kayu jati. Hasil ini memberikan wawasan penting untuk optimalisasi kondisi pirolisis guna meningkatkan nilai ekonomis dan keberlanjutan pemanfaatan kayu jati sebagai sumber energi biomassa
ANALISA SISTEM PENGEREMAN MOBIL LISTRIK 2 KW Din’go Ega Prayitno, Rachmad; Kosjoko, Kosjoko; Ana Mufarida, Nely; Zainur Ridlo, muhammad; Abidin, Asroful
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia pada saat ini, penggunaan energi tidak terbarukan yang paling diminati, adalah yang bersumber bahan bakar batubara dan minyak bumi. Maka diperlukan sumbersumber energi baru untuk menggantikan energi fosil. Pemerintah Indonesia harus memberikan perhatian khusus dalam mengurangi penggunaan energi fosil seperti kendaraan bermotor. Pemerintah mulai gencar mempromosikan kendararaan listrik. Kendraan listrik memang alat transportasi yang dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan gas rumah kaca. Dalam kendaraan listrik banyak komponen pendukung yang perlu diperhatikan sebagai contoh sistem pengereman. Dalam penelitian ini, mencoba melakukan eksperimen sistem pengereman pada mobil listrik 2 kw. Pada eksperimen ini, melakukan uji pengereman pada mobil listrik 2 kw dengan variabel kondisi jalan yang kering, basah, dan bebatuan menggunakan total bobot mobil 200 kg, 220 kg, 250 kg. Hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan mendapatkan Mobil listrik ini membutuhkan gaya sebesar 8.240 N, 9.064 N, dan 10.300 N untuk membuat kendaraan behenti pada kecepatan 40 km/jam dengan jarak 50 m. Dengan berat total mobil 200 kg, 220 kg, dan 250 kg membutuhkan waktu 9,25 detik.sehingga semakin ringan kendaraan semakin kecil pula gaya yang dibutuhkan untuk sistem pengereman, karena dengan hasil pengujian lapangan dengan berat mobil listrik yang 200 kg mendapat kan nilai gaya yang kecil yaitu sebesar 8.240 N.
Pengaruh Variasi Tempratur Pirolisis Serbuk Kayu Jati Dengan Penambaha Resin Epoxy Terhadap Uji Kekerasan Pada Kampas Rem Irawan, Moh; Ana Mufarida, Nely; Kosjoko, Kosjoko
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri otomotif memicu pencarian alternatif kampas rem yang ramah lingkungan setelah penggunaan asbestos dikurangi karena menimbulkan berbagai permasalahan. Penelitian ini mengeksplor potensi serbuk kayu jati yang telah dipirolisis pada berbagai suhu, kemudian dicampur dengan resin epoxy Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kampas rem alternatif yang ramah lingkungan. Serbuk kayu jati dipirolisis pada berbagai suhu (350 ℃, 400 ℃ dan 450 ℃) dan dicampur dengan resin epoxy. Metode penelitian menggunakan pendekatan eksperimental. Hasil pirolisis serbuk kayu jati menunjukkan penurunan berat yang signifikan. Uji kekerasan dengan metode Shore D Durometer menghasilkan nilai tertinggi 65.5 HD pada campuran 70 gr serbuk kayu jati, 30 gr resin epoxy pada suhu 350 ℃. Suhu pirolisis 450 ℃ memberikan nilai kekerasan terendah sebesar 42.8 HD, meskipun variasi campuran materialnya sama. Temuan ini memberikan kontribusi pada pengembangan kampas rem ramah lingkungan sebagai alternatif yang aman dan efektif. Pada penelitian ini mendukung potensi penggunaan serbuk kayu jati yang telah dipirolisis dan dicampur dengan resin epoxy sebagai material kampas rem yang dapat menggantikan produk yang berpotensi merugikan lingkungan dan kesehatan.Top of Form