Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Efektivitas Inhibitor Organik terhadap Laju Korosi pada Plat Baja ST 40 Syah, Moch. Thoriqur Rahman; Kosjoko, Kosjoko; Mufarida, Nely Ana; Nurhalim, Nurhalim
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 3 (2025): JUPIN Agustus 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1801

Abstract

Korosi merupakan permasalahan umum yang sering terjadi dalam industri terutama yang menggunakan material logam baja ST 40. Penggunaan inhibitor kimia sintetis yang umum dipakai saat ini dinilai kurang ramah lingkungan karena bersifat toksik, sehingga diperlukan alternatif berbahan dasar alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tiga jenis inhibitor organik, yakni ekstrak daun jambu biji, daun pepaya, dan daun belimbing waluh terhadap laju korosi plat baja ST 40. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium, di mana setiap jenis inhibitor organik masing-masing digunakan untuk merendam 4 plat baja dengan durasi yang berbeda (15, 30, 45, dan 60 menit), kemudian direndam dalam air laut selama 20 hari. Laju korosi dihitung dengan metode kehilangan massa (weight loss), sedangkan efektivitas inhibitor dianalisis melalui perbandingan dengan sampel tanpa inhibitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh jenis inhibitor organik mampu menurunkan laju korosi. Ekstrak daun jambu biji memberikan kinerja terbaik dengan rata-rata laju korosi 0,25 mmpy dengan efisiensi tertinggi 71,4%, diikuti daun pepaya dengan rata-rata 0,29 mmpy dengan efisiensi tertinggi 68,3%, serta daun belimbing wuluh sebesar 0,33 mmpy dengan efisiensi tertinggi 58,7%. Data tersebut menegaskan bahwa semakin lama waktu perendaman dalam larutan inhibitor organik, semakin efektif kemampuan inhibitor dalam melindungi logam dari serangan korosi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penggunaan inhibitor organik dapat menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi kerusakan korosi logam dalam industri.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PEREMPUAN DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBUAT JAMU CAIR TRADISIONAL Sanosra, Abadi; Kosjoko, Kosjoko; Umarie, Iskandar; Gunasti, Amri
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.2866

Abstract

Adolescence is a period of rapid growth and development, physically,psychologically, and intellectually. Teenagers still have limited knowledge abouthealthy living behaviors and the risks of negative behaviors. Improvement ofAdolescent Health Knowledge and Character Through the SMART YouthProgram, students will receive training on mental health, stress management,responsible decision-making, and strengthening adolescent character. The aimof this community service is to enhance teenagers' knowledge and awarenessabout the importance of healthy living behaviors and stress management andinstill SMART character values (healthy, independent, active, religious, andresponsible) in teenagers' daily lives. The activity methods were carried outthrough the delivery of materials, educational films, training, integrationpractices, and question-and-answer sessions. Topics include reproductivehealth, stress management, life skills, physical and social activity, ethics andreligious values in adolescent life, discipline, and integrity in daily life. Thisactivity was conducted on Wednesday, February 28, 2025, with 30 participants.The success of the activity was measured using a questionnaire. The resultsshow an increase in knowledge from the category of sufficient knowledge togood, with teenagers increasingly understanding the importance of maintainingphysical and mental health, being able to act independently, being active inpositive activities, upholding religious values, and being responsible in everyaction. Conclusion: expanding students' knowledge and skills in facingadolescent challenges, as well as supporting the formation of a healthy, happy,and responsible adolescent character. Suggestion: It is expected to continueand integrate SMART values into learning activities and counseling guidancesustainably as part of student character development.
Pemanfaatan Limbah Buah–Buahan menjadi Biogas dengan Starter Kotoran Sapi, Kotoran Kambing dan Burung Puyuh Andre, Irham Andrean; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin Vol. 8 No. 2 (2024): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v8i2.588

Abstract

Saat ini keberadaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, batu bara dan lainnya sudah mulai semakin langka dan mahal. Jumlah populasi manusia semakin meningkat serta kemajuan teknologi dan perkembangan industri yang menguras berbagai sumber energi merupakan sebagian dari penyebab kelangkaan tersebut, karena itu dibutuhkan suatu pemikiran untuk menciptakan energi alternatif yang murah dan efisien untuk kebutuhan masyarakat luas. Pengembangan energi alternatif terbarukan perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kelangkaan. Energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak dapat berasal dari limbah peternakan dan perkebunan. Pemanfaatan limbah hewan ternak dan buah-buahan hasil tani yang mulai membusuk dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungan setempat serta dapat menghasilkan berbagai keuntungan untuk memperoleh bahan bakar yang berkualitas. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap biogas yang dihasilkan yaitu; kandungan rasio C/N, nilai pH, suhu, volume gas, oksigen (O2), hitrogen sulfide, karbon dioksida ( CO2 ), gas metana ( CH4) dengan campuran komposisi stater:  G1 Kotoran sapi  Em4, G2 Kotoran kambing dan Em4, G3 Kotoran burung puyuh dan Em4, G4 limbah buah-buahan dan Em4. Dalam penelitian ini variasi stater terbaik adalah limbah buah setelah penambahan EM4 yaitu di starter G4 mendapatkan pH 7 dan mengandung rasio C/N sebesar 7,065 dengan waktu penelitian 30 hari, pada hari ke-13 mengalami peningkatan kualitas bahan bakar biogas ditandai dengan meningkatnya suhu sebesar 29,7ᵒC, volume sebesar 48,5 mL, CH4 sebesar 960 LEL, menurunnya kandungan O2 sebesar 0 %, kandungan H2S sebesar 0 ppm, kandungan CO sebesar 0 ppm.
Pengaruh Produksi Gas Metan dari Kotoran Sapi dan Kotoran Kambing dengan Jerami Jagung dan Efektifitas Mikroorganisme-4 (EM4) Amelia novinda sari; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin Vol. 8 No. 2 (2024): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v8i2.619

Abstract

Abstrak Era Industrialisasi memaksa manusia melakukan eksploitasi secara besar-besaran terhadap pemenuhan bahan bakar yang sangat terbatas keberadaannya. Eksploitasi yang dilakukan berlebihan mengakibatkan menipisnya jumlah bahan bakar dan kerusakan lingkungan yang tidak bisa di hindarkan. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa Negara maju memanfaatkan potensi dari sumber bahan bakar alternatif yang melimpah. Biogas merupakan bahan bakar alternatif dan salah satu jawaban untuk mengatasi keterbatasan bahan bakar serta ramah lingkungan. Limbah kotoraan sapi, kambing dan jerami jagung sangat melimpah di Indonesia. pemanfaatan limbah tersebut secara baik akan dapat menghasilkan biogas yang berkualitas. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap biogas yang dihasilkan yaitu; kandungan rasio C/N, nilai PH, suhu, volume gas, oksigen (O2 ), hitrogen sulfide, karbon dioksida (CO2), gas metana (CH4) untuk pembuatan variasi komposisi starter kotoran sapi, kotoran kambing dengan campuran jerami dan EM4. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variasi komposisi campuran starter S2 yang paling baik, dengan 8 kg kotoran kambing + 8 liter air + 1,5 liter jerami jagung dan 0,5 liter EM4 yang mengandung rasio C/N sebesar 34,768% mengalami peningkatan kualitas bahan bakar biogas ditandai dengan meningkatnya kandungan CH₄ sebesar 890%, suhu sebesar 26,6 ᵒC, volume sebesar 62,800 mL dan menurunnya kandungan H₂S sebesar 0 ppm, CO sebesar 100 ppm, O₂ sebesar 0 %.