p-Index From 2020 - 2025
5.429
P-Index
This Author published in this journals
All Journal El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam BELIA Jurnal Kebidanan Midwiferia Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies Akuisisi : Jurnal Akuntansi Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam JURNAL MUQODDIMAH : Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen ALQALAM Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Journal of Humanities and Social Studies JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan PEDULI: Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences International Journal of Economy, Education and Entrepreneurship (IJE3) Kontigensi: Jurnal Ilmiah Manajemen Jurnal PKM Manajemen Bisnis AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR) Journal Of Human And Education (JAHE) Formosa Journal of Applied Sciences (FJAS) Asian Journal of Management Analytics Tsaqofah: Jurnal Penelitian Guru Indonesia Analisa: Journal of Social Science and Religion Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi) International Journal of Asian Business and Management (IJABM) Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam

Harmony in Diversity in Border Areas: Dayak Iban Tribe and Migrants in Badau Segara, I Nyoman Yoga; Kustini, Kustini; Mustolehudin, Mustolehudin; Muawanah, Siti; Nofandi, R. Adang
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 26, No 2 (2024): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v26i2.27109

Abstract

This study aimed to highlight the harmonious coexistence among different ethnic and religious groups. The study was conducted in Badau, a sub-district in West Kalimantan, inhabited by the indigenous Dayak Iban ethnic group and migrants from various ethnic and religious backgrounds. The primary motivation for examining the socio-cultural and religious life in Badau stems from the region's challenges, including limited religious guidance and services, the establishment of places of worship, the roles of traditional and religious leaders, and interfaith relationships. Using a qualitative approach with observation, interviews, and document analysis, the research revealed several key findings. Firstly, customary rules play a significant role in the lives of the Dayak Iban, serving as a guiding principle. They adhere to these rules strictly but with flexibility. Secondly, community leaders and social institutions are instrumental in resolving social issues. The rumah panjang and balai adat are two key mechanisms for conflict resolution. The study recommends conducting anthropological and historical research to trace the origins of the Dayak Iban tribe and explore religious encounters in the region. It also suggests that local governments in border areas emulate Badau’s community resilience, where the Cross-Border Post (PLBN) serves as a living symbol of unity, promoting nationalism and harmony among diverse ethnic, cultural, and religious groups. Studi ini bertujuan untuk menyoroti kehidupan harmonis di antara kelompok etnis dan agama yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Badau, sebuah kecamatan di Kalimantan Barat, yang dihuni oleh suku Dayak Iban sebagai kelompok etnis asli dan para migran dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Motivasi utama untuk meneliti kehidupan sosial budaya dan agama di Badau berasal dari tantangan yang dihadapi wilayah ini, seperti keterbatasan bimbingan dan layanan keagamaan, pendirian tempat ibadah, peran pemimpin adat dan agama, serta hubungan antar umat beragama. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan penting. Pertama, aturan adat memainkan peran penting dalam kehidupan suku Dayak Iban, menjadi pedoman utama mereka. Mereka mematuhi aturan tersebut dengan tegas namun fleksibel. Kedua, para pemimpin komunitas dan lembaga sosial berperan penting dalam menyelesaikan masalah sosial. Rumah panjang dan balai adat merupakan dua mekanisme penyelesaian konflik di antara masyarakat. Studi ini merekomendasikan dilakukannya penelitian antropologi dan sejarah untuk menelusuri asal-usul suku Dayak Iban serta mengeksplorasi pertemuan agama di wilayah tersebut. Studi ini juga menyarankan agar pemerintah daerah di wilayah perbatasan meniru ketahanan komunitas di Badau, di mana Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berfungsi sebagai simbol hidup persatuan, mempromosikan nasionalisme dan kerukunan di antara kelompok etnis, budaya, dan agama yang beragam.