Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Identifikasi Jamur Dermatophyta Pada Helm Penumpang Ojek Online Di Samarinda Seberang Widia, Widia; Lamri, Lamri; Prihandono, Dwi Setiyo
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 4 No 1 (2024): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, Februari 2024
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v4i1.7277

Abstract

Jamur Dermatophyta adalah patogen yang dapat menyebabkan infeksi kulit pada manusia dan telah di identifikasi sebagai salah satu penyebab dermatofitosis, yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi, termasuk helm. Helm yang digunakan oleh penumpang ojek dapat menjadi media yang potensial untuk kontaminasi jamur yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat jamur Dermatophyta pada helm penumpang ojek online di Samarinda Seberang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan 26 sampel yang dipilih secara acak (random sampling). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keberadaan jamur, sedangkan variabel independen adalah pemakaian helm penumpang ojek online dalam sehari dan pembersihan helm. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Helm penumpang ojek online di Samarinda Seberang memiliki risiko kontaminasi jamur Dermatophyta, hasil identifikasi menunjukkan bahwa dari 26 sampel helm penumpang ojek online di Samarinda Seberang, sekitar 19,2% atau 5 sampel helm terkontaminasi jamur Dermatophyta. Jenis jamur Dermatophyta yang di temukan meliputi Microsporum gypseum (3,8%), Microsporum ferrugineum (11,6%), dan Trichophyton tonsurans (3,8%). Ditemukan bahwa pola pemakaian dan pembersihan helm mempengaruhi keberadaan jamur Dermatophyta pada helm penumpang. Helm yang digunakan oleh lebih dari 10 penumpang per hari cenderung memiliki tingkat positivitas jamur yang lebih tinggi, demikian juga dengan helm yang jarang dibersihkan.
Gambaran Jamur Trichophyton Rubrum Pada Kuku Kaki SMA Negeri Kota Samarinda Nuraini, Intan; Lamri, Lamri; Azahra, Sresta
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15949

Abstract

Jamur Trichophyton rubrum dapat menyebabkan infeksi pada bagian kuku kaki yang sering disebut dengan Tinea Unguium. Jamur ini berisiko menginfeksi pada kuku kaki yang kesehariannya menggunakan sepatu tertutup dan kondisi kaki yang sering basah, sehingga sangat penting untuk memperhatikan kebersihan kaki agar terhindar dari infeksi jamur kuku kaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ciri-ciri jamur Trichophyton rubrum pada kuku kaki siswa SMA di SMA Negeri Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional cross-sectional. Delapan puluh sampel kuku kaki diambil dari siswa SMA Negeri Kota Samarinda yang duduk di kelas sebelas. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang digunakan.. Teknik pemeriksaan dilakukan identifikasi sampel kuku kaki secara makroskopis dan mikroskopis. Pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan siswa/siswi yang terinfeksi jamur Trichophyton rubrum dengan gejala klinis kuku kaki menebal dan menguning sebanyak 4 (5%). Dapat disimpulkan bahwa terdapat siswa/siswi di SMA Negeri Kota Samarinda terinfeksi jamur Trichophyton rubrum.
PERBEDAAN AKTIVITAS ENZIM ASPARTATE AMINOTRANSFERASE (AST) PADA SERUM SEGERA DAN DITUNDA PEMISAHANNYA SELAMA 2 JAM Fera, Fera; Lamri, Lamri; Kesuma, Suryanata
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.12132

Abstract

Abstrak: Perbedaan Aktivitas Enzim Aspartate Aminotransferase (AST) Pada Serum Segera Dan Ditunda Pemisahannya Selama 2 Jam. Pemeriksaan aktivitas enzim Aspartate aminotransferase merupakan salah satu pemeriksaan fungsi hati di laboratorium klinik. Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium harus efisien dan efektif, namun banyaknya jumlah sampel maupun pengambilan sampel pada lokasi yang jauh dapat mengakibatkan ditundanya pembuatan serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan aktivitas enzim AST pada serum segera dan ditunda pemisahannya selama 2 jam. Penelitian ini menggunakan metodeĀ  kuasi eksperimen menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok diberi perlakuan dengan dilakukan penundaan pemisahan serum dan tidak diberi perlakuan dengan tidak dilakukan penundaan pemisahan serum. Data dianalisis SPSS dengan uji paired sample t test untuk melihat perbedaan aktivitas enzim Aspartae aminotransferase pada serum segera dan ditunda pemisahannya selama 2 jam. Uji statistik paired sample t test didapatkan hasil nilai signifikan 0,002, diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil aktivitas enzim AST pada serum segera dipisah dan ditunda pemisahannya. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hasil yang masih dalam nilai normal. Namun, terdapat penurunan kadar aktivitas enzim Aspartate aminotransferase yang signifikan pada serum yang ditunda pemisahannya selama 2 jam.
Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Angka Lempeng Total pada Beberapa Jenis Tahu Widyanti, Pramita Rosela Eka; Harlita, Tiara Dini; Lamri, Lamri
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.859 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7917

Abstract

Tahu merupakan sumber protein nabati yang terbuat dari ekstrak kedelai yang digumpalkan dengan asam, ion kalsium atau bahan penggumpal lainnya. Sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi, tahu rentan ditumbuhi mikroorganisme. Sumber pencemaran tahu dapat berasal dari bahan baku kedelai atau air yang digunakan selama proses pembuatan tahu. Banyak konsumen tidak langsung mengolah atau membersihkan tahu setelah pembelian menjadi permasalahan yang ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui angka lempeng total bakteri pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total. Sampel pada penelitian ini adalah 9 jenis tahu yang berbeda yang dijual di Kota Samarinda dengan metode pengambilan total sampling. Masing-masing tahu diberi perlakuan 2 jenis percobaan yaitu segera dan penundaan 24 jam. Adapun jumlah perlakuan sebanyak 18 kali percobaan yang masing-masing dilakukan dengan 4 kali pengenceran dan 2 pengulangan, maka total perlakuan sebanyak 144 unit percobaan. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil pemeriksaan angka lempeng total pada tahu dari 9 sampel diketahui sebagian besar (6 sampel) memenuhi syarat dan (3 sampel) tidak memenuhi syarat, sesuai SNI 3142 tahun 1992 dengan persyaratan Angka Lempeng Total pada tahu maks. 1,0 x 106. Angka lempeng total tertinggi terdapat pada sampel W2T7 (24 jam) yaitu 4,3 x 106 koloni/g dan terendah pada sampel W1T1 (segera) yaitu 9 x 101 koloni/g. Simpulan dari pemeriksaan angka lempeng total pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda adalah memenuhi syarat pada perlakuan segera dan tidak memenuhi syarat pada penundaan 24 jam. Dengan hasil tersebut diharapkan bagi konsumen agar lebih memperhatikan proses penyimpanan tahu dan lebih baik tahu yang dibeli segera diolah.