Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain

Pelatihan Teater Monolog Berbasis Cerita Lokal di SMK Telkom Makassar Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Arifin Manggau; Muh Kurniawan Adi Kusuma; Selfiana Saenal; Satriadi Satriadi; Faizal Erlangga Makawi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.683 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.36286

Abstract

Aktivitas kesenian sempat mati suri selama masa pandemi di tahun 2019 yang diakibatkan oleh covid-19, baik yang ada di masyarakat umum, maupun di lingkungan sekolah. Dalam konteks pendidikan seni yang dilaksanakan di sekolah tentunya mendapatkan dampak negatif yang besar. Dampak tersebut adalah pembelajaran seni akan kesulitan dalam pelaksanaan praktek. Pasca pandemi, lahir beragam metode-metode pengajaran dalam lingkup seni, khususnya teater. Pelaksanaan pembelajaran praktek teater yang menyesuaikan kondisi covid tentu harus dilaksanakan di sekolah. Hampir dua tahun pembelajaran teater dilaksanakan secara daring sejak covid masuk di Indonesia. Pada tahun 2022, aturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dicabut kemudian pelaksanaan pembelajaran diarahkan untuk tatap muka. Sehingga, sekolah kemudian dibuka kembali dalam pengajaran tatap muka. Akibat lamanya proses pembelajaran secara daring, sebagian besar guru-guru mengalami kendala dalam pengajaran praktek karena pembelajaran secara tatap muka dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali dan pengetahuan teater secara praktek mulai tumpul serta perlu di asah kembali. Atas dasar hal itu, pelatihan teater monolog menjadi satu bentuk atau upaya untuk pembelajaran teater setelah pandemi. Pada masa pandemi terdapat keterputusan pengetahuan sekaligus siswa mulai mendapatkan budaya baru, sehingga pelatihan ini mencoba mengangkat cerita lokal agar siswa mengetahui dan mendapatkan pengetahuan sejarah pahlawan lokal yaitu cerita kepahlawanan Datu Museng ketika di masa penjajahan. Pelatihan teater monolog ini akan dilaksanakan di sekolah SMK Telkom Makassar. Metode pelatihan yang dilaksanakan yakni, (1) mengidentifikasi cerita lokal yaitu cerita Datu Museng; (2) Proses kreatif: a. pembuatan dan pembedahan naskah, b. dramatik reading, c. blocking, d. memadukan musik dan properti, e. pemantapan aksi, dialog, musik, setting dan properti; dan terakhir adalah (3) Penyajian Pertunjukan.  
Pelatihan Teater Rakyat Koa-Koayang pada Remaja Non-Produktif Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat Asia Ramli; Rahma M; Khaeruddin Khaeruddin; Andi Taslim Saputra
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.66 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33473

Abstract

Pertumbuhan penduduk semakin cepat dan tinggi sampai hari ini, hal itu dapat dilihat dari angka kelahiran yang mencapai angka tinggi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya beragam permasalahan di masyarakat. Hal itu terjadi dikarenakan subyek (orang) tidak diimbangi oleh berkembangnya jumlah lowongan pekerjaan. Kejadian itu tentunya mempengaruhi bertambahnya angka pengangguran atau dapat dikatakan tidak produktif, termasuk para remaja di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Remaja ini kemudian digolongkan sebagai masyarakat yang non-produktif. Dalam kondisi ini membuat para remaja ini melakukan perilaku permasalahan sosial. Salah satu cara untuk meredam permasalahan sosial di Kecamatan ini adalah dengan memberikan pelatihan teater pada remaja non-produktif Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar-dasar teater meliputi olah tubuh, olah rasa dan olah vokal serta dasar-dasar pemeranan sehingga peserta dapat mementaskan Teater Rakyat Koa-koayang secara sederhana. Pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, alat untuk refleksi, mengubah dan mengajarkan sesuatu yang bernilai bagi para remaja non-produktif dengan menggunakan model pelatihan Teater Rakyat Koa-koayang. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan kepada peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. 
PELATIHAN TEATER MENGEKSPLORASI INTERAKSI BUDAYA SUKU MAKASSAR DAN ABORIGIN BAGI SISWA SD DAN SMP DI KOTA MAKASSAR Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Arifin Manggau; Prusdianto Prusdianto; Satriadi Satriadi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i1.46428

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Teater Mengeksplorasi Budaya Suku Makassar dan Aborigin Bagi siswa SD-SMP di Kota Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan lokalitas kepada siswa SD-SMP dengan menggunakan instrumen teater. Faktanya, siswa SD-SMP sangat minim pengetahuan budaya terkhusus di Kota Makassar. Hal ini dikarenakan budaya urban atau budaya Modern mendominasi, misalnya siswa tersebut cenderung beraktivitas bermain game, tiktok, dan media-sosial lainnya. Pelatihan ini diikuti oleh 25 siswa dan siswi beberapa sekolah baik dari tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Makassar. Pada tahap pelaksanaan pelatihan dibagi ke dalam tiga tahap yakni Metode Pemaparan Konsep, Metode Distribusi Materi Pertunjukan ke Peserta Didik dan Metode Penyajian atau Pengujian Pertunjukan. Tahap terakhir dari kegiatan ini yakni penyajian pertunjukan diikuti oleh 25 siswa yang dengan penuh semangat dan tentunya pengetahuan terkait budaya Makasar dan interaksi budaya dengan suku Aborigin menghadirkan banyak hal hubungan dapat dimengerti dengan baik.
PELATIHAN BACA TULIS NOTASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ANDROID PADA KELOMPOK PADUAN SUARA PINISI CHOIR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Asia Ramli
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i1.47316

Abstract

Musik tidak bisa lepas dari teknologi sebagai bagian penting dalam memudahkan semua aktifitas manusia. Semakin majunya peradaban manusia, maka semakin maju pula teknologi dalam mendukung majunya peradaban tersebut. Era 4.0 sudah mengharuskan manusia untuk beraktifitas melalui media-media virtual tidak terkecuali dunia musik. Pinisi choir sebagai salah-satu wadah mahasiswa dalam mengekspresikan bakat bernyanyi mereka telah mampu menorehkan berbagai prestasi baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Namun di era dimana teknologi menjadi bagian penting dari semua aktifitas, belum mampu dimanfaatkan oleh kelompok paduan suara ini khususnya dalam membuat notasi serta membaca notasi melalui penggunaan media android sebagai salah-satu bentuk perkembangan teknologi. Hal ini tentunya mempengaruhi efektifitas khususnya dalam program latihan yang selama ini dilakukan secara rutin pada hari-hari yang telah ditentukan. Melihat kondisi sekarang ini dengan pembatasan pertemuan akibat pandemic sehingga diperlukan pelatihan penggunaan media android dalam menulis dan membaca notasi sehingga proses pemlatihan tidak harus dilakukan secara bersama, namun bisa dilaksanakan secara individu tanpa mengurangi kualitas hasil dari teknis latihan tersebut. Dengan pelatihan ini tentunya peserta tidak hanya bisa secara efektif berlatih sendiri, namun juga mendapatkan pengetahuan baru dalam hal teknologi penggunaan media android tersebut. Rumusan masalah yaitu: (1)bagaimana permasalahan mitra terhadap baca tulis notasi melalui penggunaan media android pada kelompok pinisi choir UNM,(2)Bagaimana prosedur pelatihan baca tulis notasi melalui penggunaan media android pada kelompok paduan suara pinisi choir UNM. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, latihan yang menggunakan media handphone android sebagai pendukung pelatihan tersebut. Hasil yang dicapai meliputi pemahaman notasi, pengenalan aplikasi android dan praktek penggunaan seluruhnya mencapai hasil yang maksimal.
PENGUATAN NILAI TRADISIONAL MELALUI BOARD GAMES TEATER RAKYAT KONDOBULENG BAGI SISWA UPT SPF SMPN 27 MAKASSAR Asia Ramli; Andi Taslim Saputra; Khaeruddin Khaeruddin; Rahma M
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.52861

Abstract

UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah atas yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah tersebut terletak di zona perang dan daerah dengan tingkat kejahatan tertinggi. Kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak nakal dan pemarah. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar anggota UPT SPF SMPN 27 Makassar berasal dari sekitar Sekolah. Sistem perumahan yang akan diterapkan berarti para siswa ini harus datang ke sekolah dari daerah setempat. Siswa ini tergolong sulit dan menimbulkan masalah perilaku bullying. Pernyataan yang direproduksi di atas menjadi perhatian Wakil Kepala Sekolah Seksi dan Humas, UPT SPF SMPN 27 Makassar. Fenomena bullying merupakan masalah yang paling kompleks dan terus terjadi di kalangan siswa sekolah ini. Keadaan ini tidak kunjung sirna karena sifat manusia yang ingin menguasai dan dikuasai. Jumlah pelaku bullying dibandingkan dengan jumlah korban bullying merupakan indikasi bahwa bullying dilakukan oleh banyak individu yang korbannya tidak dapat dibandingkan dengan kelompok pelaku bullying Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam pelatihan Teater Rakyat Kondobuleng pada remaja non-produktif UPT SPF SMPN 27 Makassar di Kota Sulawesi Selatan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a) Tahap Sosialisasi.b) Tahap Pengenalan dan Pengarahan. c) Tahap Simulasi Games. d) Tahap Evaluasi.. e) Tahap Penyusunan Laporan. Pada pelatihan, teaterikal ini menyiratkan edukasi pada teks-teks nilai tradisi melalui teater rakyat Kondobuleng dengan kemasan Board Games. Nilai-nilai pemahaman positif ketika melakukan pelatihan Board Games dengan muatan teater rakyat Kondobuleng untuk siswa UPT SPF SMPN 27 Makassar telah meningkat, dari hasil observasi awal sekitar 30 % yang memperlihatkan ketidaktahuan terhadap teater rakyat Kondobuleng. Setelah pelatihan dan hasil evaluasi yang dilakukan, para peserta atau siswa menunjukkan ekspresi yang yang berkaitan dengan Kondobuleng dalam hal tersebut memperlihatkan pengetahuan tentang teater rakyat Kondobuleng meningkat dengan persentase 90 %. Kegiatan ini untuk mengatasi permasalahan yang kompleks bagi remaja non-produktif, maka kami tim pengabdian masyarakat menawarkan sebuah solusi yaitu melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberi penguatan nilai tradisional dengan bentuk kemasan board games teater Kondobuleng.
PELATIHAN TARI TRADISIONAL BAGI MASYARAKAT LORONG DI KOTA MAKASSAR Rahma M; Bau Salawati; Asia Ramli; Arifin Manggau; Andi Padalia
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.54079

Abstract

Pelatihan Tari Tradisional bagi masyarakat lorong di Kota makssar merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bertujuan untuk memberi penguatan kearifan lokal bagi masyarakat lorong. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendekatkan seni khususnya seni tari ke masyarakat juga menumbuhkan dan menguatkan pemahaman tentang kearifan lokal Sulawesi Selatan khususnya etnis Makassar. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya memfilter budaya-budaya asing yang masuk dengan pesat ke masayarakat melalui berbagai media sosial. Pelatihan Tari Padduppa dipilih mengingat tari ii merupakan tari yang menggambarkan bagaimana masyarakat etika dan adat Bugis Makassar dalam menjamu tamu, diharapkan melalui pelatihan ini masyarakat memperoleh pemahaman tetang budaya dan adat istiadat Bugis-Makassar selain mengembangkan keterampilan menari, pengembangan keterampilan ini juga dilakukan sebagai salah bentuk rekreasi bagi masayarakat terlepas dari rutinitas keseharian mereka
PELATIHAN TARI PATUDDU KUMBA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN TRADISI LOKAL PADA GENERASI MILENIAL DI KEC. PAMBOANG, SULAWESI BARAT Johar Linda; Faidhul Inayah; Dwi Wahyuni Hamka; Asia Ramli; Andi Padalia
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.63036

Abstract

Kegiatan pelatihan Tari Patuddu Kumba sebagai upaya pelestarian pada generasi melenial bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tari tradisi yang ada di Sulawesi Barat. Pembelajaran tari tradisi tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil, bukan saja pada gerak tari tradisi, akan tetapi tentang cara dalam mengembangkan gerak tari tradisi menjadi tari kreasi. Selain itu diharapkan para siswa usia sekolah (kaum milaneal) menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan gerak yang telah diberikan sebagai gerak dasar. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah pada teori dan metode demonstrasi pada materi praktik. Sementara langkah-langkah yang ditempuh meliputi: 1. Tahap persiapan kegiatan, meliputi, a) observasi lokasi, b) mengurus surat izin, dan c. Menentukan jadwal pelaksanaan. 2. Pelaksanaan kegiatan, meliputi; a) memberikan materi teori, pengantar dasar-dasar tari, b) praktik tari Patuddu Kumba dan c) evaluasi. Target luaran adalah peserta pelatihan dapat memperagakan gerakan tari Patuddu Kumba yang telah di susun oleh peserta pelatihan (siswa) sesuai arahan dari instruktur dengan menggunakan iringan musik serta komposisi (pola lantai)
PELATIHAN TEATER PADA SISWA SD-SMP MENGARAP KARYA MAKASSAR MAREGE ‘KITA BERSAUDARA’ PADA PROGRAM BBM Andi Taslim Saputra; Karta Jayadi; Asia Ramli; Arifin Manggau; Muhammad Suyudi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.62593

Abstract

Pelatihan teater dilakukan untuk memberikan pengetahuan secara praktek teater dan untuk meningkatkan pengetahuan hubungan antara Makassar dengan Marege bagi siswa-siswi SD dan SMP di kota Makassar. Dalam pelaksanaan pelatihan teater dilakukan secara bertahap yaitu tahap pelatihan dengan melakukan casting, penghafalan naskah, blocking, pengembangan dan pemantapan. Tahap kedua yakni melaksanakan pertunjukan. Pada kegiatan pelatihan teater ini melibatkan dua puluh orang siswa(i). Pelatihan teater ini menjadi instrumen memperkenalkan hubungan antara Makassar dengan Marege. Pelatihan ini memakai properti berupa dayung, jala, alat pancing dan tombak. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa proses pelatihan menunjukkan bahwa proses pelatihan dapat meningkatkan semangat, kemampuan berakting dan pengetahuan sejarah terkait hubungan Makassar dengan Marege. Hal ini memperkuat bahwasanya teater menjadi sarana edukasi, hiburan dan berekspresi.
PELATIHAN PENDALAMAN KEAKTORAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL BAGI SISWA UPT SPF SMPN 27 MAKASSAR Saputra, Andi Taslim; Ramli, Asia; Yatim, Heriyati; Jayadi, Karta; Baetal Mukadas, Andi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i2.66356

Abstract

UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah pertama yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah ini memiliki aktivitas kesenian yang berkembang dan tumbuh secara signifikan setiap tahunnya. Ekositem kesenian yang dibangun mengadopsi segala bentuk atau jenis kesenian. Sehingga orientasi kesenian baik dalam konteks seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater tidak memiliki dasar yang mendalam terhadap nilai-nilai lokalitas, hal yang paling ditinjau adalah fenomena pembelajaran teater. Tujuan pengabdian adalah untuk melatih pendalaman karakter dengan menggunakan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah analisis, perancangan, pengenalan dan implementasi, dan evaluasi. Pelatihan ini dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, sarana refleksi, perubahan dan pengajaran berharga bagi peserta didik UPT SPF SMPN 27 Makassar. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan bagi peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: (1) Merancang pelatihan teater melalui metode permainan tradisional Ma’benteng yang diperuntukkan materi pendalaman karakter, (2) laboratorium permainan tradisional pada pembelajaran teater dengan mengadopsi bentuk permainan tradisional ma’benteng, dan (3) melaksanakan kegiatan games berbasis permainan tradisional. Selain itu, pelatihan ini menghasilkan luaran sebagai berikut: (1) Mengurai persoalan dengan pendekatan teater yang menjadi patron serta meningkatkan nilai tradisional melalui pembelajaran teater berbasis seni teater (2) Video dokumentasi kegiatan (3): Menerbitkan artikel di Jurnal Sureq: Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain.
Pelatihan Kitoka bagi Siswa SMPN 2 Pangsid Kabupaten Sidrap Ihsan, Andi; Saputra, Andi Taslim; Hasbi, Hasbi; Rasul, Rasul; Ramli, Asia
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v4i2.76784

Abstract

Access to authentic lutes is often a barrier for schools in this region. To address this issue, using Kitoka can be a learning alternative. Kitoka is a musical instrument that can simulate sound and musical playing techniques interactively, making it easier and more engaging for students to learn the kecapi. The use of Kitoka at SMP Negeri 2 Pangsid, Sidrap Regency, is expected to provide a solution for the preservation of local culture by utilizing a new learning model to support the curiosity of school students, serving as a new tool in music art learning with boring teaching methods. This training is intended for students of State Junior High School 2 Pangsid, Sidrap Regency. With the training on using Kitoka thru interactive methods, including demonstration and drill methods, the above problems can be overcome in a more innovative and effective way. Students participate in training activities using the upward and downward picking techniques repeatedly. This plucking technique was then demonstrated to the students so they could practice both techniques. The plucking pattern was taught using the drill method, or by repeatedly playing this technique. Next, the students practiced playing musical notes by performing the song "Ana Ma'Buramali," one of Daeng Masikki's compositions. The students played the song smoothly and well.