Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KONSEPTUAL FRAMEWORK DALAM KRITIK SENI: KOLEKTIF INTERPRETASI KARYA SENI RUPA KONTEMPORER Faizal Erlangga Makawi
JURNAL IMAJINASI Vol 6, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v6i2.38461

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir secara kritis mahasiswa pendidikan seni rupa ketika menginterpretasi karya seni rupa, dengan teori dari konseptual framework. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif analisis menggunakan metode dari Freeman (1995) konseptual framework yang terdiri dari empat agensi yakni, seniman, karya seni, dunia dan audiens. Sumber dari data penelitian ini adalah: (1) Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2020 yang berada pada semester lima, dengan jumlah mahasiswa 16 Orang; dan (2) hasil wawancara mahasiswa terhadap karya seni kontemporer karya Firman Djamil dengan teori konseptual framework. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang diaplikasikan adalah wawancara secara kolektif dalam menginterpretasi karya seni rupa kontemporer secara kritis. Kemudian, data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan Freeman (1995) Framework. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; (1) Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis karya kontemporer menggunakan Konseptual Framework secara kolektif; (2) Mahasiswa juga mampu mengkorelasi antara satu agensi dengan agensi lain dalam menafsirkan makna karya seni dan ;(3) Dengan metode ontologi realitas sosial, mahasiswa yang tidak terbiasa berpikir kritis, menjadi terbantu dalam berpikir kritis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode konseptual framework harus diimplementasikan kedalam mata kuliah kritik seni, karena hal ini dapat mengembangkan pola pikir secara kritis dalam menginterpretasi karya seni rupa.Kata Kunci: Konseptual framework; Realitas Sosial; Kritik Seni; Pendidikan Seni Rupa; Kontemporer; Berpikir Kritis. AbstractThis research aims to understand the level of critical thinking of visual arts students when interpreting contemporary artwork collectively, utilising the theory of the conceptual framework. The research used a qualitative research analysis utilizing Freeman’s (1995) conceptual framework which consists of four agencies namely artist, artwork, world, and audience. The research data was collected from: (1) Visual arts students in the fifth-semester intake in 2020, with a total number of 16 students; and (2) results of students’ interviews with contemporary artwork by Firman Djamil utilising the conceptual framework theory. Following this, my method of collecting the data is an interview of students’ collective interpretation of contemporary artworks critically. The collected data is then analyzed with a Freeman (1995) framework. The result of this research shows; (1) Students are able to analyze critically when interpreting contemporary artwork collectively using the conceptual framework; (2) Students are also able to correlate between one agency to the other agencies when interpreting the meaning of the artwork and ; (3) with an ontology of realist theory, students are able to think critically even they are not used to think critically. This research concludes that the conceptual framework method should be implemented within an art criticism course because this can help students to develop their sense of critical thinking when interpreting the artwork. Keywords: Conceptual framework; Social Reality; Art Criticism; Visual Arts Education; Contemporary; Critical Thinking.
Pelatihan Teater Monolog Berbasis Cerita Lokal di SMK Telkom Makassar Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Arifin Manggau; Muh Kurniawan Adi Kusuma; Selfiana Saenal; Satriadi Satriadi; Faizal Erlangga Makawi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.683 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.36286

Abstract

Aktivitas kesenian sempat mati suri selama masa pandemi di tahun 2019 yang diakibatkan oleh covid-19, baik yang ada di masyarakat umum, maupun di lingkungan sekolah. Dalam konteks pendidikan seni yang dilaksanakan di sekolah tentunya mendapatkan dampak negatif yang besar. Dampak tersebut adalah pembelajaran seni akan kesulitan dalam pelaksanaan praktek. Pasca pandemi, lahir beragam metode-metode pengajaran dalam lingkup seni, khususnya teater. Pelaksanaan pembelajaran praktek teater yang menyesuaikan kondisi covid tentu harus dilaksanakan di sekolah. Hampir dua tahun pembelajaran teater dilaksanakan secara daring sejak covid masuk di Indonesia. Pada tahun 2022, aturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dicabut kemudian pelaksanaan pembelajaran diarahkan untuk tatap muka. Sehingga, sekolah kemudian dibuka kembali dalam pengajaran tatap muka. Akibat lamanya proses pembelajaran secara daring, sebagian besar guru-guru mengalami kendala dalam pengajaran praktek karena pembelajaran secara tatap muka dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali dan pengetahuan teater secara praktek mulai tumpul serta perlu di asah kembali. Atas dasar hal itu, pelatihan teater monolog menjadi satu bentuk atau upaya untuk pembelajaran teater setelah pandemi. Pada masa pandemi terdapat keterputusan pengetahuan sekaligus siswa mulai mendapatkan budaya baru, sehingga pelatihan ini mencoba mengangkat cerita lokal agar siswa mengetahui dan mendapatkan pengetahuan sejarah pahlawan lokal yaitu cerita kepahlawanan Datu Museng ketika di masa penjajahan. Pelatihan teater monolog ini akan dilaksanakan di sekolah SMK Telkom Makassar. Metode pelatihan yang dilaksanakan yakni, (1) mengidentifikasi cerita lokal yaitu cerita Datu Museng; (2) Proses kreatif: a. pembuatan dan pembedahan naskah, b. dramatik reading, c. blocking, d. memadukan musik dan properti, e. pemantapan aksi, dialog, musik, setting dan properti; dan terakhir adalah (3) Penyajian Pertunjukan.  
PELATIHAN 3D MODELLING PADA KOMUNITAS STOFO, KOMUNITAS KARTUNIS TERBESAR KOTA MAKASSAR DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0 Aswar; Faizal Erlangga Makawi; Harmin Hatta
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 01 Nomor 02 (Oktober 2023)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v1i2.575

Abstract

Tujuan dari pengabdian in adalah memberikan kemampuan dan pemahaman kepada komunitas Stofo dalam menggunakan aplikasi 3D Max dalam membuat komik. Kemampuan dan pemahaman atau mindset sangat penting diberikan agar komunitas ini tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi mereka paham bahwa aplikasi 3D Modelling menjadi satu bagian dalam membaut karya komik dalam dunia international. Sehingga para komikus Stofo mampu membuat komik chapter dan terjun kedalam dunia bisnis seperti desain industri, Webtone dan lainnya pada era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dengan baik. Metode yang digunakan adalah mindset atau pemahaman polapikir tentang pentingnya belajar 3D modelling, dan juga pemberian tutorial secara bertahap didalam lab komputer. Para komikus akan diajarkan secara step by step atau secara bertahap mulai dari dasar dalam menggunakan aplikasi 3D Max. Dimulai dengan menggunakan tools yang sering diaplikasikan, dan membuat bentuk 3D modeling yang sederhana. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa; (1) minat peserta kegiatan sangat tinggi dalam mengaplikasikan aplikasi 3D Modelling untuk membuat komik; (2) peserta kegiatan mampu membuat latar 3 dimensi pada latar komik; (3) peserta kegiatan tertarik dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam menggunakan 3D modelling untuk komik.
Introducing the Lantang Lantang Pangang performance: one of the oldest puppet performance rituals in Indonesia Andi Baetal Mukadas; Faizal Erlangga Makawi; Hasbi Hasbi
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v19i1.5946

Abstract

The Lantang lantang pangang is an integral part of the Toraja funeral ceremony, however, in recent times the knowledge of this puppet performance has changed significantly. This study aims to introduce and preserve the significance of lantang lantang pangang in puppet performances for the Toraja people. The method used is a qualitative study using a cultural anthropology that emphasizes social values and symbolism. The findings show that; (1) Lantang lantang pangang has a deep-rooted history dating back to the 9th century; (2) its dual role in funerals and as Toraja-style souvenirs; (3) its unique puppet characteristics; (4) the traditional puppet performance was carried by the high social status of Toraja people;(5) the performance reflects on the profile of the deceased and for entertainment purpose for grieving families; (6) Integrating it into school education is vital to preserving this culture. This study will have a historical significance that emphasizes the social context of funeral ceremonies and puppet performances to preserve cultural heritage.
Pelatihan Desain Pembelajaran Pendidikan Seni Rupa SMP Perguruan Islam Ganra Soppeng Implementasi Kurikulum Merdeka Faizal Erlangga Makawi; Dedy Aswan; Arnidah Arnidah; M. Adrian Bintang Revanza; Muh. Rezky Ramadhan
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan desain pembelajaran berupa menggambar dan mewarnai hewan dan tumbuhan dalam mata pelajaran Pendidikan Seni Rupa di SMP Perguruan Islam Ganra Soppeng. Dengan mengimplementasikan kurikulum merdeka, para siswa dilatih dalam mengekspresikan gambar mereka dengan proses melakukan sketsa dan mewarnai, dengan desain pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran Society 5.0 guna mendukung implementasi kurikulum merdeka. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan memberikan materi berupa sample gambar sketsa dan gambar yang telah diwarnai, yang kemuian akan ditayangkan didalam kelas menggunakan LCD Proyektor. Pelatihan dimulai dengan memberikan instruksi dan pemahaman tentang pentingnya menggambar dan mewarnai, dilanjutkan dengan proses praktek. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa; (1) Proses pembelajaran siswa menjadi lebih beragam dan sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka; (2) Desain pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa memiliki banyak referensi gambar baik gambar sketsa maupun gambar warna; (3) proses menggambar dimulai dari sketsa dan mewarnai membuat siswa sangat antusias dengan desain pembelajaran menggunakan LCD Proyektor.
Pelatihan Pembuatan Portofolio Dengan AI Prodi Pendidikan Seni Rupa Dan Desain Komunikasi Visual Bagi Pelajar SMA Sidrap Faizal Erlangga Makawi; Agussalim Djirong; Aswar Aswar; Dian Cahyadi; Dedy Aswan
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2024): Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 01 Nomor 02 (Mei 2024)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu para calon mahasiswa yang akan mendaftar pada perguruan tinggi di Fakultas Seni dan Desain, khususnya pada Program Studi Desian Komunikasi Visual dan Pendidikan Seni Rupa dalam membuat portofolio mereka. Hal ini dikarenakan banyaknya ditemukan kendala pada calon mahasiswa baru yang kesulitan dalam membuat portofolio mereka. Pengabdian ini hadir memberikan praktek langsung pada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Sidenreng Rappang (Sidrap) yang menjadi kandidat calon mahasiswa baru di FSD UNM. Pengabdian ini menghadirkan contoh yang lebih detail disertai dengan video dan gambar gambar yang mempermudah proses pembuatan portofolio. Adapun target yang menjadi sasaran dalam pelatihan ini adalah para siswa-siswa atau calon mahasiswa baru yang berpotensi untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Metode pelatihan ini adalah menggunakan pendekatan teori dan praktik dengan tahapan pertama yakni tutorial, pelatihan dan umpan balik. Hasil penelitian menunjukan (1) minat calon mahasiswa di Sidrap cukup tinggi untuk melanjutkan perkuliahan di FSD UNM; (2) portfolio dari peserta didik memerlukan pelatihan yang lebih baik lagi; (3) kegiatan pelatihan ini hendaknya bersifat berkelanjutan.
Pemanfaatan Sampah Daun Sebagai Produk Kerajinan Bagi Ibu Rumah Tangga Di Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Aswar; Agussalim Djirong; Faizal Erlangga Makawi
Jurnal Hasil-Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 02 Nomor 02 (Oktober 2023)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jhp2m.v2i2.1241

Abstract

Tujuan dari kegiatan adalah memberikan kemampuan dan pemahaman kepada IRT di Tamarunang Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, dalam membuat produk kerajinan dengan memanfaatkan sampah daun. Hal ini akan memberikan kontribusi kepada pemasukan IRT yang bernilai ekonomis. Sampah daun bisa ditemukan dimana saja pada Kabupaten Gowa, akan tetapi apabila sampah daun tersebut tidak ditangani dengan tepat akan memberikan dampak yang tidak baik kepada lingkungan dan kesehatan. Kendala umum yang selalu dihadapi adalah sampah daun pada umumnya tidak dibersihkan dan membuat lingkungan menjadi tidak bersih. Kemudian, selama ini proses pembersihan dilakukan dengan membakar daun kering, dimana hal itu memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia terutama pada gangguan sistem dan organ pernapasan. Sehingga, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, sampah daun perlu dimanfaatkan dengan membuat produk kerajinan yang memberikan penghasilan tambahan kepada. Metode yang digunakan adalah memberikan pelatihan membuat produk kerajinan kepada masyarakat di Kabupaten Gowa. Masyarakat diberikan pemahaman mulai dari memilih jenis daun yang baik digunakan, mendesain, hingga membuat produk sebagai hasil dari kegiatan pengabdian ini. Hasil dari pelatihan ini adalah (1) masyarakat mampu membuat produk kerajinan dari daun sampah yang bernilai ekonomis; (2) IRT pada umumnya mampu membuat produk yang bernilai ekonomis yang ramah lingkungan. Diharapkan pelatihan seperti ini kedepannya bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan, hingga komunitas IRT yang secara konsisten dan dapat meraup penghasilan dari usaha produk kerajinan dari daun.
PELATIHAN PEMBUATAN KALIGRAFI MOZAIK BAHAN ALAM DI PESANTREN YAYASAN BINA INSAN CENDEKIA LUKMANUL HAKIM Harmin Hatta; Agussalim Djirong; Aswar Aswar; Faizal Faizal Erlangga Makawi; Irfan Arifin
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.62493

Abstract

Kaligrafi merupakan ukiran indah yang identik dengan perkembangan Islam. Hal ini menjadi tujuan dari pengabdian ini yakni membuat pelatihan kaligrafi mozaik menggunakan bahan alam di Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim. Dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik di pesantren tersebut, pelatihan pembuatan kaligrafi bisa menjadi media yang sangat menarik para siswa dan tentunya pengajar di Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim. Kendala umum yang dihadapi oleh peserta didik adalah minimnya pelatihan yang dapat mengembangkan kreativitas mereka dan sejalan dengan prinsip mereka. Maka kehadiran pelatihan kaligrafi mozaik menggunakan bahan alam ini bisa menjadi solusi atas permasalahan yang ada. Kaligrafi sangat identik dengan pondok pesantren, selain memiliki bentuk yang indah, kaligrafi juga identik dengan nama Allah, Muhammad, dan surat-surat suci yang ada di dalam Al-Qur’an. Metode yang digunakan dengan menggunakan prinsip pendekatan teori dan praktik yang dimulai dengan informasi, proses pembuatan, pewarnaan dan finishing. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah: (1) para santri telah berhasil membuat kaligrafi mozaik dengan bahan alam dengan sangat baik; (2) para santri mampu memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar menjadi karya seni; (3) para santri memahami proses pewarnaan dengan sangat baik
General intelligence versus multiple intelligence: Social and cognitive development in visual arts education Makawi, Faizal Erlangga
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i2.60791

Abstract

This research discusses implementing general intelligence theory in the Visual Arts Education Department to improve students’ creativity from social and cognitive development. The two most relevant approaches in visual arts education are general intelligence and multiple intelligence. This research selects general intelligence theory as the primary approach rather than multiple intelligence theory. Therefore, social development and cognitive development are discussed. This research method is a type of literature review, and the topic of study includes social development, cognitive development, growth mindset, rewards, intervention, and feedback. Moreover, the sources came from book chapters and articles from Elsevier,  Sage, Routledge, etc. As a result, the findings of this research show (1) there are five general intelligence and nine multiple intelligence approaches; (2) Social development shows two approaches: active learning which consists of analyzing, defining, creating, and evaluating, while critical thinking consists of reading, writing, interpreting, and testing; (3) Cognitive development shows four approaches; growth mindset that consist of change perception and hardworking, rewards consist of extrinsic and intrinsic motivation, the intervention consists of consultation and motivation, and finally feedback consists of direct feedback and immediate feedback. Using a psychological approach to general intelligence, this teaching method in Visual Arts Education will improve students’ creativity. Kecerdasan umum versus kecerdasan ganda: Perkembangan sosial dan kognitif dalam pendidikan seni rupaPenelitian ini mendiskusikan implementasi dari jeneral intelligen dalam Program Studi Pendidikan Seni Rupa, yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dari perkembangan sosial dan kognitif. Dalam pendidikan seni rupa, terdapat dua pendekatan yang paling relevan yaitu kecerdasan umum dan kecerdasan ganda. Dalam penelitian ini, teori kecerdasan umum dipilih sebagai pendekatan utama daripada teori kecerdasan ganda. Oleh karena itu, perkembangan sosial dan perkembangan kognitif didiskusikan. Metode penelitian ini adalah jenis tinjauan literatur, topiknya terdiri dari perkembangan sosial, perkembangan kognitif, pikiran berkembang, penghargaan, intervensi, dan umpan balik. Kemudian, sumbernya berasal dari buku chapter dan artikel dari journal bereputasi internasional seperti Elsevier, Sage, Routledge dan seterusnya.. Sehingga, temuan penelitian ini menunjukkan; (1) terdapat lima pendekatan kecerdasan umum dan sembilan pendekatan kecerdasan ganda; (2) Dalam perkembangan sosial terdapat dua pendekatan yaitu pembelajaran aktif yang terdiri dari menganalisis, menentukan, menciptakan, dan mengevaluasi, sementara pemikiran kritis terdiri dari membaca, menulis, menafsirkan, dan menguji;(3) Perkembangan kognitif menunjukkan empat pendekatan yaitu pola pikir berkembang yang terdiri dari mengubah persepsi dan kerja keras, imbalan yang terdiri dari motivasi ekstrinsik dan intrinsik, intervensi yang terdiri dari konsultasi dan motivasi, dan akhirnya umpan balik yang terdiri dari umpan balik langsung dan umpan balik segera. Metode pengajaran dalam Pendidikan Seni Rupa dari pendekatan psikologis kecerdasan umum akan meningkatkan kreativitas siswa.
Pelatihan Membuat Komik Dengan Aplikasi 3D Max pada Komunitas Stofo Kota Makassar Aswar, Aswar; Makawi, Faizal Erlangga; Hatta, Harmin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Tujuan dari pengabdian in adalah memberikan kemampuan dan pemahaman kepada komunitas Stofo dalam menggunakan aplikasi 3D Max dalam membuat komik. Kemampuan dan pemahaman atau mindset sangat penting diberikan agar komunitas ini tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi mereka paham bahwa aplikasi 3D Modelling menjadi satu bagian dalam membaut karya komik dalam dunia international. Sehingga para komikus Stofo mampu membuat komik chapter dan terjun kedalam dunia bisnis seperti desain industri, Webtone dan lainnya pada era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dengan baik. Metode yang digunakan adalah mindset atau pemahaman polapikir tentang pentingnya belajar 3D modelling, dan juga pemberian tutorial secara bertahap didalam lab komputer. Para komikus akan diajarkan secara step by step atau secara bertahap mulai dari dasar dalam menggunakan aplikasi 3D Max. Dimulai dengan menggunakan tools yang sering diaplikasikan, dan membuat bentuk 3D modeling yang sederhana. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa; (1) minat peserta kegiatan sangat tinggi dalam mengaplikasikan aplikasi 3D Modelling untuk membuat komik; (2) peserta kegiatan mampu membuat latar 3 dimensi pada latar komik; (3) peserta kegiatan tertarik dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam menggunakan 3D modelling untuk komik.Kata kunci: 3D Max, 3D modelling, Komik, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.