Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Perancangan Kendaraan Hybrid Roda Dua Dengan Sistem Full Automatic Erny Listijorini,
Teknika Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem hybrid pada kendaraan roda dua adalah suatu sistem yang menggunakan dua atau lebih sumber tenaga penggerak. Pada penelitian ini penulis mengembangkan sebuah prototipe kendaraan hybrid roda dua dengan menggunakan mesin Yamaha Nouvo 110 cc dan motor listrik 48 Volt dc 12 Ah. Sistem hybrid yang dirancang dikembangkan menjadi  suatu sistem full automatic, sehingga pemindahan daya bekerja secara otomatis sesuai dengan kecepatan. Simulasi dari sistem pengendalian switching dilakukan menggunakan program pengendali logic (Logic Control Programming), yang bekerja sesuai dengan setpoint yang diinginkan yaitu berdasarkan masukan berupa kecepatan translasi dari roda yang diterima. Hasil analisa didapatkan penggunaan tenaga penggerak motor terjadi pada kecepatan 0 sampai 33 km/jam, sedangkan penggunaan tenaga penggerak engine terjadi pada kecepatan diatas 33 km/jam.
Estimasi Produksi Biogas TPA Bagendung Lusiani, Rina; Pinem, Mekro Permana; Listijorini, Erny; Haryadi, .
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan sampah di Indonesia masih belum optimal ditangani. Sementara itu produksi sampah kota terus menerus meningkat setiap tahunnya termasuk kota cilegon. Fakta ini mengindikasikan desakan untuk membuat terobosan dan pengembangan pengelolaan sampah sehingga tidak terjadi dampak buruk akibat timbunan sampah. Beberapa daerah sudah membuat perencanaan untuk membuat TPA yang mengolah sampah dengan teknologi yang tepat seperti penanaman pipa pada sel TPA sebelum di isi dengan sampah sehingga nantinya akan “panen” biogas dari sampah. Bagendung sebagai TPA cilegon sudah semestinya memiliki instalasi biogas untuk pengolahan sampah.
Rancang Bangun Kinetic Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Hybrid Dengan Menggunakan Fly Wheel Satria, Dhimas; Listijorini, Erny; Yosua, Tommy
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman yang semakin modern ini banyak kebutuhan yang semakin meningkat, salah satunya adalah energi. Energi fosil yang digunakan pada mesin-mesin sebagai bahan bakar utama telah banyak digunakan. Pemanfaatan energi yang dilakukan secara berlebihan semakin menurunkan ketersediaan energi fosil tersebut. Untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang pembentukannya sangat lama dan cepat habis, maka dari itu dibutuhkan adanya pemanfaatan energi alternatifyang lebih ramah lingkungan dan mudah didapat.Penggunaan sepeda sebagai moda transportasi yang mudah dan bermanfaat menjadi salah satu pilihan. Memanfaatkan putaran roda untuk memutar alternerator yang nantinya akan menghasilkan listrik, kemudian energi listrik tersebut disimpan pada akumulator. Pada saat akan digunakan maka energi listrik pada akumulator disalurkan pada mesin saat berfungsi sebagai motor listrik untuk memutar roda belakang. Proses dalam menghasilkan energi listrik ini yang dimanfaatkan sebagai energi terbarukan pada penggunaan sepeda.Selain memanfaatkan putaran pada roda belakang yang disambungkan pada alternerator, bisa juga dengan memanfaatkan fly wheel yang disambungkan dengan transmisi rantai pada sepeda. Fly wheel tersebut dimanfaatkan putarannya pada saat sepeda berhenti atau melakukan pengereman. Beban berat pada fly wheel membuatnya bisa berputar terus dan membutukan waktu yang cukup lama untuk berhenti walaupun sumber tenaga pemutar telah berhenti. Hal ini yang dimanfaatkan dalamKinetic Energy Recovery System (KERS) pada mobil formula one dan diaplikasikan pada pengereman sepeda sebagai penghasil energi untuk memutar alternerator, agar pengisian akumulatortetap bisa dilakukan pada saat mengerem dan berhenti dari kecepatan tinggi.Dari hasil perhitungan, Dengan daya 1801 W pada kecepatan 25 km/jam energi kinetik flywheel sebesar 101,2 joule dan dapat menghasilkan arus listrik sebesar 0,78 amper pada putaran alternator 1661,83 rpm. Dengan menggunakan panjang rantai 1,49 meter pada roda belakang menuju flywheel dan 0,67 meter pada flywheel menuju alternator.
Pengaruh Waktu Tahan Proses Pack Carburizing Baja AISI 3115 dengan Menggunakan Calcium Carbonat dan Batubara Sub Bituminous dan Mendapatkan Perlakuan Panas Quenching Media Pendingin Air Satria, Dhimas; Setiawan, Ipick; Rosyadi, Imron; Listijorini, Erny; Haryadi, Haryadi; Lusiani, Rina; Ariesmunandar, Ariesmunandar
ROTASI Vol 21, No 2 (2019): VOLUME 21, NOMOR 2, APRIL 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.742 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.2.88-95

Abstract

Perkembangan material di dunia industri semakin menuntut untuk rekayasa terhadap material tersebut sehingga dihasilkan material yang kuat dan ulet sesuai dengan kebutuhan. Salah satu metode untuk meningkatkan sifat fisik dari material adalah dengan carburizing atau proses karburisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses karburisasi yang diikuti dengan perlakuan pendinginan cepat (quenching) untuk meningkatkan kekerasannya sehingga permukaan logam menjadi lebih tahan aus, kemudian menambahkan energizer atau bahan pengaktif kalsium karbonat dan batu bara sub bituminous yang akan mempercepat terbentuknya gas CO rendah. Penelitian ini bertujuan mencari solusi perlakuan panas yang baik pada baja AISI 3115 maka dilakukan perlakuan panas (heat treatment) pada variasi suhu 750°C, 850°C, 950°C. Disusul dengan pendinginan cepat menggunakan cairan berupa air dalam suatu wadah, yang diharapkan dapat meningkatkan kekerasan baja AISI 3115. Hasil penelitian adalah proses karburasi yang diikuti proses perlakuan panas dan pendinginan cepat, serta penambahan bahan pengaktif kalsium karbonat dan batubara sub bituminous mempunyai pengaruh untuk meningkatkan tingkat kekerasan pada baja karbon rendah AISI 3115. Semakin tinggi temperatur pada proses heat treatment maka kekerasan semakin meningkat dan nilai tingkat karbon juga ikut meningkat berdasarkan parameter suhu yang tinggi, dikarenakan peningkatan nilai karbon pada baja menggunakan karbon berupa batubara subituminus dengan pengikat berupa calsium karbonat. Fungsi dari calsium karbonat juga sebagai media untuk mempercepat proses karburasi. Pengaruh temperatur terbaik terdapat pada suhu 950°C. Pada penelitian ini didapatkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 38,14. dan memiliki laju korosi terlambat dengan nilai 2,86 mpy dan foto struktur mikro terbaik terdapat pada suhu 850°C dikarenakan ferrit yang bewarna terang pada baja menandakan bahwa baja bersifat tidak keras, sedangkan pearlit yang bewarna gelap bersifat keras karena titik hitam lebih banyak dibandingkan titik putih maka nilai kekerasan terbaik di dapat pada suhu 850°C.
Pipeline Insulation Analysis of Alpha Type Stirling Engine Generator Phase Angle 180° Dhimas Satria; Rina Lusiani; Erny Listijorini; Aswata
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v6i1.1058

Abstract

This research is a development of previous research, where in the previous research, a design innovation was carried out on an alpha-type stirling engine by making the phase angle to 180o, with the aim of reducing the effect when the cold cylinder is compressed, because the phase angle currently used is (90o) with disadvantages, namely the cold cylinder is perpendicular to the top, so that the compression process against gravity. But in previous studies, the generator pipe was too long, causing a lot of energy or heat loss (heat loss) so that the compression speed was small. So that in the research, innovated and analyzed the pipe insulation of alpha-type stirling engine generators, alpha-type stirling engines, 180o phase angle. The research method used is to use the thermodynamic approach with Schmidt theory and the theory of the ideal cycle stirling engine. while the simulation is done using the Ideal Stirling Cycle Calculator. Results investigated shows that providing insulation on the generator pipes of an alpha-type stirling engine for an alpha-type stirling engine with a 180o phase angle is proven to reduce a lot of energy or heat loss (heat loss) due to too long generator pipes, with a heat loss value ratio of 226.66 W for the pipe. generator that uses insulation whose value is smaller than the value of the heat loss when the generator pipe without using isocation is 1,584.12 W.
Analysis of Pressure Laboratory Scale Swing Adsorption (PSA) Varian Design using Zeolite 13X as Adsorben Medium Dhimas Satria; Teguh Kurniawan; Rina Lusiani; Erny Listijorini; Imron Rosyadi; Nidya Jullanar Salman
JEMMME (Journal of Energy, Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jemmme.v6i2.17777

Abstract

The demand of high quality of oxygen increases, especially in the middle of covid -19 pandemic. The importance recentl is using technology and material to improve the quality of oxygen. Therefore a study was conducted which aim to obtain the best varian on concept desain concept analysis of pressure swing adsorption (PSA) which utilize adsorption material of sintetic zeolite 13x. the method used is Quality Function Deployment (QFD) which is information collecting about the need and the willingness of users. The steps carried out to obtain the best variant design concept of pressure swing adsorption are as follow: requirement list determination, priority scale determination, house of quality making, PSA specification determination, design concept and the best variant determination. The result obtained is the selected the best variant which was 10th variant because it has been fulfilled the requirement the specification list because this variant when PSA was used is bed or column type is single bed with the capacity of zeolite of 13X 2 – 2,5 kg, the valve mechanism is manual so that it need no automatic control system, the electricity source was from PLN and need no accumulator and the product of )2 using 1 single tank which is simpler.
Pengaruh Rasio Geometri Alur Pasak Poros Terhadap Kegagalan Fatigue Bachry Fahmiansyah; Sunardi Sunardi; Erny Listijorini
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.52742

Abstract

Fatigue merupakan salah satu penyebab kerusakan dari suatu poros. Kerusakan fatigue tidak dapat diprediksi, bisa terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut tentang penyebab kegagalan fatigue. Pada penelitian sebelumnya sudah banyak yang melakukan improvement pada material yang biasa digunakan sebagai poros untuk meningkatkan kekuatan fatigue, tetapi masih sedikit penelitian yang membahas pengaruh kondisi permukaan pada poros terhadap kekuatan fatigue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio geometri alur pasak poros terhadap kegagalan fatigue dengan melihat pada rasio kedalaman berapa material akan cepat patah. Metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan software SolidWorks. Simulasi fatigue yang digunakan yaitu tipe rotary bending dengan standar pengujian ASTM E466. Varian rasio alur pasak yaitu 3:1 mm, 3:2 mm, dan 3:3 mm dengan masing-masing diberi beban 40%, 50%, 60%, 70%, dan 80% dari ultimate tensile strength material. Hasil yang didapat pada beban 40% untuk varian 1,2,3 mencapai lebih dari 1.000.000 siklus sampai patah. Pembebanan 50% sama seperti pembebanan 40%. Pembebanan 60% varian 1 masih mencapai 1.000.000 siklus, sedangkan varian 2 mendapat 402.699 siklus, varian 3 mendapatkan 317.727 siklus sampai material patah. Pembebanan 70% varian 1 mendapatkan 641211 siklus, varian 2 mendapatkan 201.348 siklus, varian 3 mendapatkan 166.116 siklus sampai material patah. Pembebanan 80% varian 1 mendapatkan 311.218 siklus, varian 2 mendapatkan 123.921 siklus, varian 3 mendapatkan 102.371 siklus sampai material patah. Dengan posisi patah yang sama pada setiap fillet alur pasak.
Rancang Bangun Kinetic Energy Recovery System pada Sepeda Listrik Hybrid Dengan Menggunakan Fly Wheel Dhimas Satria; Erny Listijorini; Tommy Yosua
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6628

Abstract

Di zaman yang semakin modern ini banyak kebutuhan yang semakin meningkat, salah satunya adalah energi. Energi fosil yang digunakan pada mesin-mesin sebagai bahan bakar utama telah banyak digunakan. Pemanfaatan energi yang dilakukan secara berlebihan semakin menurunkan ketersediaan energi fosil tersebut. Untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang pembentukannya sangat lama dan cepat habis, maka dari itu dibutuhkan adanya pemanfaatan energi alternatifyang lebih ramah lingkungan dan mudah didapat.Penggunaan sepeda sebagai moda transportasi yang mudah dan bermanfaat menjadi salah satu pilihan. Memanfaatkan putaran roda untuk memutar alternerator yang nantinya akan menghasilkan listrik, kemudian energi listrik tersebut disimpan pada akumulator. Pada saat akan digunakan maka energi listrik pada akumulator disalurkan pada mesin saat berfungsi sebagai motor listrik untuk memutar roda belakang. Proses dalam menghasilkan energi listrik ini yang dimanfaatkan sebagai energi terbarukan pada penggunaan sepeda. Selain memanfaatkan putaran pada roda belakang yang disambungkan pada alternerator, bisa juga dengan memanfaatkan fly wheel yang disambungkan dengan transmisi rantai pada sepeda. Fly wheel tersebut dimanfaatkan putarannya pada saat sepeda berhenti atau melakukan pengereman. Beban berat pada fly wheel membuatnya bisa berputar terus dan membutukan waktu yang cukup lama untuk berhenti walaupun sumber tenaga pemutar telah berhenti. Hal ini yang dimanfaatkan dalamKinetic Energy Recovery System (KERS) pada mobil formula one dan diaplikasikan pada pengereman sepeda sebagai penghasil energi untuk memutar alternerator, agar pengisian akumulatortetap bisa dilakukan pada saat mengerem dan berhenti dari kecepatan tinggi. Dari hasil perhitungan, Dengan daya 1801 W pada kecepatan 25 km/jam energi kinetik flywheel sebesar 101,2 joule dan dapat menghasilkan arus listrik sebesar 0,78 amper pada putaran alternator 1661,83 rpm. Dengan menggunakan panjang rantai 1,49 meter pada roda belakang menuju flywheel dan 0,67 meter pada flywheel menuju alternator
Design of Lifter Flyover Segment with a Structure of Lifting Beam can Escape Pairs Dhimas Satria; Aswata Aswata; Imron Rosyadi; Rina Lusiani; Erny Listijorini; Fadhil Arief
VANOS Journal of Mechanical Engineering Education Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/vanos.v5i2.9123

Abstract

The flyover development today is very much at all to do because it is one solution as degrading congestion and lifter segment flyover is one important tool in the construction of flyovers. This final project offers an example of the calculation and planning lifter segment fly over the beam structure for lifting can be separated pairs which can later be changed in accordance with the specification segment flyover to be lifted. The final project is expected to be one of the references manufacture segments lifter fly over. This design uses Pahl and Beitz method and the results of this research. Specifications lifter segment fly over with beam structure for lifting to be loose tide is Lifting Equipment; Wire rope with two types of options on each drum are strands left and right torsion. Mechanism trolley; Can move on the path along the 3,019 mm, diameter the wheel trolley 381 mm, Trolley the wheel shaft diameter: 12 cm or 120 mm with material JIS S45C. Struktur lifter; Beam lifting using a beam with a weight per unit length of 1.97 N / mm with JIS G3101 SS540 material along the 4900 mm and a surface area of retaining cylindrical pedestal A of 5024 mm2 with material JIS G3101 SS540. The mechanism of motion lifter can move on the path along the 4000 mm. Wheel lifter diameter 533.4 mm. Hydraulic of lifters driver using a double acting hydraulic with a maximum
PENGARUH BENTUK BUKAAN TERHADAP KEKUATAN DAN GETARAN BALOK Sunardi Klaten; Erny Listijorini; Raimundus Sandro
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12, No 2 (2018): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beam is widely used for building and mechanical structure. The beam characteristics must be able to answer the problem in field. In recent years, beam was made which compromised between stiffness and weight of beam. The beam has high stiffness but remains light. Beam was designed with opening (cellular) that can reduce its weight. The method used in this research was experimental and simulation with FEM. Geometric of cellular in this beam is a circle, square and rhombus by maintaining the same beam weight.  The bending testing used is three-point bending method which is indicated stress and deflection. Output of vibration testing is frequency and damping constant. Damping constant is calculated by logarithmic decrement method. Research data show that dimension and geometric of beam cellular affect the strength and behavior of vibration significantly. Circular opening have the smallest stress and deflection in all conditions. The highest frequency and damping constant occur in rhombic opening 1.681 Hz and 84,88 kg/s respectively.