Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

REGULATION OF AUXIN COMPOUND IN IN VITRO CULTURE OF GO POTATO SEEDS PRODUCTION Misbah Ruhiyat; Syarif Husen; Nurina Farahiyah
UNEJ e-Proceeding Proceeding of International Conference on Food Sovereignty and Sustainable Agriculture (FoSSA) 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Auxin has a role in the growth and development of plant roots. This research examinedthe effect of IAA and NAA growth regulators in in vitro culture of potato. Employing grouprandomized design, this research was conducted in "Plant improvement" in vitro laboratoryof FPP UMM. The results showed that the auxin compound which served as a growthregulator substance had a significant effect on shoot and root induction of in vitro potato. IAAcompound was faster in inducing roots compared to NAA, but IAA could also reduce thenumber of roots. IAA addition could strengthen the plant during acclimatization.
PENERAPAN TEKNOLOGI STEK BENIH KENTANG PADA KELOMPOK TANI SUKA MAKMUR DESA BALEDONO –TOSARI- PASURUAN Erny Ishartati; Syarif Husen; Ratih Juliati; Agus Santoko
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2019 "Inovasi Cerdas dan Teknologi Hijau untuk Industri 4.0"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.575 KB)

Abstract

Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu sentra produksi kentang di Jawa Timur. Produksi kentang Pasuruan menyumbang 60 persen kebutuhan kentang di Jawa Timur dengan luas lahan 3.000 hektar namun demikian produktivitasnya masih rendah yaitu 10-15 ton/ha yang dihasilkan petani, hasil ini masih jauh dari produktivitas tanaman kentang yang mencapai rata-rata 25 ton per hektar atau 90.000 ton per tahun. Lahan kentang di Kabupaten Pasuruan tersebar di tiga kecamatan lereng Gunung Bromo yakni Kecamatan Tosari, Tutur, dan Puspo.  Permasalah produktivitas tanaman kentang yang paling utama di Tosari adalah pada benih kentang bermutu   yang diantaranya disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut: (1)Ketersediaan benih yang dapat disediakan oleh pemerintah daerah  baru mencapai 15 % dari kebutuhan petani, (2)Harga benih berkualitas sangat mahal dan sulit dijangkau oleh petani, (3)Petani belum memiliki kemandirian untuk menghasilkan benih bermutu, terutama dalam bentuk stek . Mengkaji potensi komoditi kentang yang strategis dalam peningkatan pendapatan petani di Tosarari Pasuruan dan upaya untuk memecahkan permasalah ketersedian dan produksi benih yang bermutu di tingkat petani, maka dilakukan kegiatan penerapan dan pendampingan untuk mendapatkan benih bermutu dengan teknologi penanaman kentang dengan menggunakan  benih asal stek pada kelompok tani Suka Makmur. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini dilakukan secara parsitipatif, tutorial, pendampingan, pelatihan dan demplot. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani mau dan mampu mengadopsi dan menerapkan penggunaan benih kentang dengan menggunakan stek dan dibanding  dengan menggunakan benih asal  umbi walaupun hasil stek lebih rendah namun stek memiliki keunggulan yaitu dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibanding dengan  benih asal umbi.
PERBEDAAN UKURAN UMBI DAN MEDIA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH UMBI MINI KENTANG Syarif Husen; Misbah Ruhiyat; Devi Dwi Siskawardani; Dinni Ela
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.352 KB)

Abstract

Kendala utama peningkatan produksi kentang di Indonesia adalah pengadaan dan distribusi benih berkualitas yang belum kontiyu dan memenuhi mutu. Dalam program perbenihan penggunaan benih bebas pathogen/berkualitas mutlak diperlukan. Benih kentang tesebut dapat diperoleh melalui teknik kultur jaringan yang disertai dengan pengujian patogen terutama penyakit sistemik (virus) secara intensif dilanjutkan dengan teknik perbanyakan cepat untuk memproduksi stek in vitro, stek in vivo dan umbi mini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan ukuran umbi dan jenis media terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini benih kentang. Penelitian dilakukan Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.. Rancangan yang digunakan adalah rancangan lengkap lengkap faktorial, faktor pertama ukuran umbi yaitu sedang (5 – 20g ) dan kecil(< 5g ) untuk faktor kedua adalah tiga jenis media yaitu arang sekam, cocopeat dan arang sekam dicampur cocopeat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran umbi dan jenis media yang digunakan tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil benih umbi kentang .namun demikian jenis media arang sekam yang dicampur dengan cocopeat memberikan rerata pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.
PELATIHAN HIDROPONIK DENGAN STYROFOAM BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MTS SENDANG TUBAN Denny Nurdiansyah; Syarif Husen; Muhammad Shofiyudin; Muhammad Maftuchin
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 2 No. 2 (2022): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v2i2.62

Abstract

Hydroponics is an agricultural technique which can be done either in rural and urban. The problem this system is still a bit that will apply it especially in rural areas. To realize our agricultural system, needed the introduction of hydroponic simple to student elementary school in rural areas as an alternative to agriculture in the future. Do community service activities aims to introduce hydroponics and increase interest and ability of student elementary school in studying and practicing the agricultural system by means of hydroponics simple to use former styrofoam. The implementation of the community method devotion provided through the learning methods for theory and practice. The outcome of the activities devotion the community is to give the understanding of the theory and empirical hydroponics and to increase skills of students in Madrasah Tsanawiyah Al Hasaniyyah Kecamatan Senori in Kabupaten Tuban. Making simple hydroponic, enhancement of skill and eager to study of students can activate interaction among students and saving the environment from garbage
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI BENIH KENTANG MENGGUNAKAN STEK PUCUK BEBAS VIRUS UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PETANI MEMPRODUKSI BENIH KENTANG BERKUALITAS Syarif Husen; Toto Suharjanto; Agus Eko Purnomo; Iqbal Ramadhani Fuadiputra; M. Zul Mazwan; Dwi Irawan; Aniek Iriany
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 3 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i3.1054

Abstract

The active land used for potato production in Pasuruan Regency is 3,000 ha, contributing 60% of the potato needs in East Java Province. The yield of potatoes from 3,000 ha is only 450 ha (15%) which is capable of producing 25 tonnes per ha, while the remaining 2.5 ha is only capable of producing 10-15 tonnes per ha. The difference in the productivity of potato plants is a result of the use of potato seeds that are not of good quality. The goal of this activity is that partners who are members of the Sari Rejo Farmer Group can produce potato seeds independently. As well as being able to distribute potato seeds widely to other areas. UMM established the Sari Rejo Farmer Group as a partner farmer group in the activity of producing Rooted Apical Cuttings potato seeds. The activity began with the acclimatization process to get the main plant, from the main plant the cuttings were carried out so that the seeds of rooted shoot cuttings were produced. The selection of these partners is based on the fact that the members have a high opportunity and interest in developing quality potato seeds. To overcome the existing problems, tutorial methods, training, and demonstration plots at partner locations are used, as well as partner group assistance. In its implementation, partners can provide land for demonstration plots and can maintain plants during the activity. The results so far, farmers have understood the potato seed plantlet acclimatization technology, so that mother plants are produced. Farmers have been able to produce seeds in the form of rooted apical cuttings independently so they can produce G2 class potato seeds in the open field. Partners can produce quality potato seeds for the needs of members and farmers outside the region.
Diseminasi Teknologi Perbanyakan Vegetatif Durian Pada Kelompok Tani Desa Kaumrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Syarif Husen; Machmudi Machmudi; Muhidin Muhidin; Untung Santoso; Agus Eko Purnomo
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v6i2.4681

Abstract

Ngantang merupakan salah satu daerah penghasil durian lokal di Kabupaten Malang, daerah ini memiliki cuaca yang sejuk dengan ketinggian tempat 870 meter diatas permukaan laut. Durian adalah salah satu jenis buah yang memiliki nilai ekonomis dan peluang pasar yang tinggi untuk dikembangkan. Dalam upaya pengembangan usaha agribisnis durian, dukungan akan ketersediaan benih bermutu sangatlah menentukan keberhasilannya. Kelompok tani Desa Kaumrejo menanam durian dengan sistem budidaya seadanya atau bisa dikatakan sangat tradisional dengan asal bibit yang tidak jelas mutunya. Tujuan dari program ini adalah menciptakan petani durian Desa Kaumrejo secara maniri dapat menghasilkan bibit tanaman durian yang unggul dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan berimbas terhadap pendapatan petani durian. Pelatihan dilakukan dengan metode praktik aktif oleh pakar dari Universitas Muhammadiyah Malang, petani diajarkan untuk membuat bibit secara mandiri dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu grafting dan okulasi. Dari pelaksanaan program, petani telah mampu menghasilkan bibit durian dengan tingkat keberhasilan 58,33% untuk metode okulasi modifikasi, 40,74% metode grafting V, 53,33% metode okulasi chip, dan 36,36% untuk metode okulasi forkert. Ngantang is one of the local durian-producing areas in Malang Regency, this area has cool weather with an altitude of 870 meters above sea level. Durian is a type of fruit that has high economic value and market opportunities to develop. To develop a durian agribusiness, support for the availability of quality seeds is critical to its success. The Kaumrejo Village farmer group grows durians with makeshift or traditional cultivation with seeds of unclear quality. This program aims to create durian farmers in Kaumrejo Village to independently produce superior and quality durian seeds so that they can increase productivity and impact the income of durian farmers. The training was carried out using active practice methods by experts from UMM. Farmers were taught to make seeds independently through vegetative propagation, namely grafting and grafting. From the implementation of the program, farmers have been able to produce durian seedlings with a success rate for the modified grafting method of 58.33%, the grafting V method of 40.74%, the chip grafting method of 53.33%, and the forkert grafting method of 36.36%.
UJI DAYA HASIL BENIH PENJENIS BERBAGAI VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DESA KEMANTREN KECAMATAN KEDUNGTUBAN KABUPATEN BLORA JAWA TENGAH Dwi Yadi Nurhuda Madani; Syarif Husen; Aniek Iriany; Erny Ishartati; Muhidin Muhidin
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v2i11.3809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji pertumbuhan dan daya hasil beberapa varietas tanaman kedelai yang ditanam pada lahan sawah tadah hujan bekas lahan tanam tanaman padi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2023 di lokasi berbeda di Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penelitian ini mengubah benih penangkar menjadi benih tumpuan dalam mempelajari tanaman kedelai, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 kelompok ulangan tanam kedelai. Benih kedelai yang digunakan selama penelitian terdiri dari beberapa varietas yang diuji. Varietas tanaman kedelai yang digunakan antara lain 1) varietas Denasa-1; 2) Varietas Denasa-2; 3) Varietas Deja-1; 4) Variasi Deja-2; 5) Varietas Argomulyo; 6) Varietas Detam-1; 7) Varietas Dena-1; 8) Variasi tetap; dan 9) Varietas Devon-1. Seluruh bibit tanaman ditanam pada bedengan yang telah disiapkan di lahan sawah tadah hujan di Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tanaman kedelai yang ditanam pada lahan sawah tadah hujan mempunyai pengaruh terhadap hasil tanaman. Pertumbuhan yang mempengaruhi tanaman kedelai antara lain: tinggi tanaman; jumlah daun dan persentase pertumbuhan. Variabel hasil yang mempunyai pengaruh nyata terhadap tanaman kedelai antara lain: bobot 100 biji; bobot petak bibit dan bobot bibit hektar. Variabel hasil tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap tanaman kedelai antara lain: polong tanaman dan jumlah bibit tanaman. Penanaman kedelai di lahan sawah tadah hujan yang mempunyai hasil tertinggi terdapat pada varietas Deja 2 mempunyai interval hasil rata-rata 3,3 ton/ha dan varietas Detam 1 mempunyai interval hasil rata-rata 3,4 ton/ha. Yang terendah pada varietas Denasa 1 mempunyai rata-rata selang hasil 1,18 ton/ha dan varietas Deja 1 mempunyai rata-rata selang hasil 1,32 ton/ha. Dari penelitian ini terlihat dari 9 varietas yang diuji, varietas kedelai Detam 1 mempunyai hasil yang baik ditanam di sawah tadah hujan. Kedelai varietas Denasa 1 memiliki hasil yang rendah dibandingkan varietas lain yang ditanam di sawah tadah hujan.
Growth Response of Potato Cuttings (Solanum Tuberosum L.) Granola Lembang Varieties Results Of Tissue Culture To Giving Radix Up With Different Segments Putra, Faisal Haryanto; Ishartati, Erny; Husain, Syarief
Journal of Tropical Crop Science and Technology Vol. 1 No. 2 (2019): VOLUME 1, NO. 2, OCTOBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jtcst.v1i2.9991

Abstract

Potato plants are propagated vegetatively with tubers. The difficulty of getting potato seeds with tubers is an obstacle in the supply of potato seeds, to overcome these obstacles vegetative propagation with cuttings can be a solution for the supply of potato seeds. This research used a factorial Randomized Block Design (RBD). The first factor is the type of Radix Up consisting of 4 levels, namely Z0 (control), Z1 (Radix Up 1), Z2 (Radix Up 2), and Z3 (Radix Up 3), the second factor is the number of segments consisting of 3 levels namely D1 (number of segment 1), D2 (number of segment 2), and D3 (number of segment 3). Observation variables included: when the roots appeared, plant height, number of leaves, and stem diameter. The results showed that there was an interaction between Radix Up types and the number of segments on the growth of potato shoot cuttings when the roots appeared, but there were no interactions on other observational variables. The Z1D3 treatment (Radix Up 1 and segment number 3) gives the fastest average value, which is the average when the root appears 4.33 days.
Production of Mini Tuber Potato (Solanum tuberosum L.) PPT4 Zebra with Aeroponic System Through The Addition of Lighting Color Settings and Lighting Length Maya, Dista Yufiana Aris; Ishartati, Erny; Nursandi, Fatimah; Rasyid, Harun; Husein, Syarief
Journal of Tropical Crop Science and Technology Vol. 6 No. 1 (2024): VOLUME 6, NO. 1, MARCH 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jtcst.v6i1.32888

Abstract

Potatoes (Solanum tuberosum L.) are carbohydrate-rich crops. Low potato productivity in Indonesia stems from farmers' inadequate access to quality seed potatoes. One solution to this issue is enhancing quality seed potato production, achievable through aeroponic systems. Lighting, whether incandescent or LED, can optimize potato mini tuber propagation in aeroponic systems. Research on lighting's effects on potato growth remains incomplete. This study aims to investigate how lighting color and duration affect mini tuber production of Solanum tuberosum L. PPT4 Zebra using aeroponic systems. Conducted in Jurangkuali, Bumiaji sub-district, Batu, the study employed a split plot design. The main plot consisted of lighting colors (WC): light yellow (WK), white (WP), and purple (WU). Subplots were lighting duration (LP) at 3 hours (LP 3) and 5 hours (LP 5), each replicated four times. Each replication comprised 8 samples, with 18 potato plant cuttings per population. Variables included plant height, stem diameter, leaf count, chlorophyll level, root length, tuber count, tuber diameter, budding seed count, and tuber weight. Data were analyzed using F-tests followed by BNJ tests at a 5% significance level. Results indicated no interaction between lighting color and duration. Purple lighting yielded the highest tuber count and weight, while 3-hour lighting duration yielded superior plant height, stem diameter, leaf count, and root length.
IMPLEMENTATION OF TECHNOLOGY INNOVATION IN POTATO SEED PRODUCTION USING ROOTED APICAL CUTTINGS AT UD. SUMBER TANI husen, syarif; Purnomo, Agus Eko; Mazwan, M. Zul; Fuadiputra, Iqbal Ramadhani; Suharjanto, Toto; Irawan, Dwi; Nurfitriani, Rizka; Muhidin, Muhidin
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v7i2.6575

Abstract

Saat ini Indonesia hanya mampu memenuhi 10% dari kebutuhan benih kentang. Tidak tersedianya benih kentang yang bermutu oleh petani dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 60%. Tingginya permintaan benih bermutu dan terbatasnya persediaan merupakan peluang usaha yang prospektif bagi produsen benih kentang unggul (potensi 40 ton/ha) dan bermutu yang dihasilkan melalui teknologi kultur in vitro. Teknik pengembangan benih kentang unggul bermitra dengan UD. Sumber Tani yang berlokasikan dikawasan sentra produksi kentang. Ketersediaan benih bermutu diawali dengan keberadaan benih inti dan benih penjenis. Benih penjenis dibedakan menjadi benih planlet dan umbi mikro hasil kultur in vitro. Hingga saat ini keberadaan benih penjenis masih cukup terbatas, namun dapat dipropagasi melalui teknik kultur in vitro di UMM Potato Seeds. Permasalahan mitra dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1) Kurang tersedianya benih kentang unggul beruapa planlet kentang, 2) Rendahnya hasil produksi benih kentang dalam bentuk stek dan G0, 3) Proses produksi relatif lama karena menggunakan teknologi konvensional, 4) Produk belum berlabel (bersertifikat), 5) Produk masih terbatas pemasarnnya dalam skala lokal belum dikembangkan secara nasional. Untuk itu pada kegiatan ini dilaksanakan implementasi adopsi rakitan inovasi teknologi produksi benih kentang unggul dari proses aklimatisasi, produksi benih stek pucuk berakar (rooted apical cuttings), produksi benih kentang kelas G0. Hasil dari kegiatan ini adalah: 1) Screen net berukuran 500 m2 dilokasi mitra, 2) Teknologi produksi benih kentang unggul berupa stek pucuk berakar sebanyak 10.000 setiap 2 bulan, 3) Benih kentang berkualitas umbi G0 sebanyak 8.000 umbi setiap panen.