Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI DESAIN GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP PAYLOAD BUCKET UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PC4000 CLASS Rizqi Nishpuanis Sofyan; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Aldi Ade Rakhmawan; Yuniar Siska Novianti
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2931

Abstract

Pada kegiatan penambangan, peledakan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembongkaran material. Ukuran keberhasilan peledakan dapat dilihat dari angka jumlah muatan payload (bucket fill factor) dan produktivitas alat gali muat. Selama penelitian diperoleh bahwa hasil peledakan di pit North Tutupan belum mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pembatasan muatan bahan peledak oleh PT. Adaro Indonesia selaku owner dan lokasi peledakan terdiri dari batuan yang bersifat heterogen, sehingga dengan dilakukannya pembatasan muatan bahan peledak belum mampu menghasilkan energi ledak yang optimal.Dalam mengkaji hasil kegiatan peledakan, angka produktivitas alat gali muat dapat diamati berdasarkan persentase boulder dan jumlah muatan yang dihasilkan, serta nilai digging time dalam proses penggalian material hasil peledakan.  Ketercapaian nilai digging time sesuai standar perusahaan (≤ 12 detik), persentase boulder (≤ 20%) dan nilai bucket fill factor (≥ 70%) dipengaruhi oleh faktor teknis peledakan, antara lain geometri peledakan, penetapan kolom isian dan nilai powder factor. Memprediksi hasil peledakan yang optimal, dikaji melalui distribusi fragmentasi secara teoritis.Upaya untuk memperoleh hasil peledakan yang lebih optimal, perlu dilakukan evaluasi dan modifikasi rancangan peledakan yang terdiri sebagai berikut. Geometri rencana (Burden 7 m, Spasi 9 m dan tinggi jenjang 12 m). Distribusi fragmentasi material boulder dihasilkan ≤ 20% dengan mengoptimalkan nilai powder factor. Adapun untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat dengan cara pengoptimalan cycle time dan perlu pengawasan terhadap tingginya digging time. Kata-kata Kunci : Geometri peledakan, fragmentasi boulder, digging time, jumlah muatan payload, produktivitas 
EVALUASI JALAN TAMBANG UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT PADA AKTIVITAS PEMINDAHAN OVERBURDEN Tommy Youberth Lambung; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; M. Fakhturozi
Geosapta Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i2.4217

Abstract

Pada kegiatan pemindahan material overburden, jalan tambang merupakan parameter penting untuk menunjang kinerja alat angkut. Proses pemindahan material overburden pada Pit Tutupan Highwall menggunakan alat angkut Komatsu HD 1500-7 dan Komatsu HD 785-7 dengan jarak angkut yang bervariasi 2925 meter dan 3511 meter. Setelah melakukan kegiatan pemindahan overburden diperoleh bahwa travel speed alat angkut tidak tercapai pada jalan angkut tambang sehingga berpengaruh pada ketidaktercapaian produktivitas alat angkut dikarenakan geometri jalan sebagian segmen belum ideal, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui keefektifan jalan angkut yang dilalui alat angkut Komatsu HD 1500-7 dan Komatsu HD 785-7 dalam mencapai target produktivitas dari alat angkut pada Pit Tutupan Highwall. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis geometri jalan aktual di lapangan, seperti kondisi loading point, kondisi disposal dan kondisi jalan angkut serta faktor-faktor produktivitas seperti cycle time, efisiensi kerja, kecepatan alat angkut, grade resistance, dan rolling resistance.Berdasarkan data aktual selama penelitian didapatkan data produktivitas alat angkut Komatsu HD 1500-7 sebesar 112,43 BCM/Jam dengan target produktivitasnya 120 BCM/Jam untuk perunit dan tingkat ketercapaiannya 93,69%. Sedangkan data produktivitas alat angkut Komatsu HD 785-7 sebesar 78,84 BCM/Jam dengan target produktivitasnya 90 BCM/Jam untuk perunit dan tingkat ketercapaiannya 87,60%.  Berdasarkan data aktual produktivitas alat angkut Komatsu HD 1500-7 dan produktivitas alat angkut Komatsu HD 785-7 belum tercapai sehingga perlu dilakukan evaluasi agar target tercapai. Melalui simulasi perbaikan geometri jalan dan penambahan kecepatan alat angkut maka produktivitas Komatsu HD 1500-7 sebesar 169,01 BCM/Jam ketercapaian sebesar 140,84% sedangkan untuk produktivitas alat angkut Komatsu HD 785-7 sebesar 118,05 BCM/Jam ketercapaian sebesar 131,17%. Kata-kata kunci: Geometri jalan, Travel speed, Cycle time, Produktivitas alat angkut
SIMULASI COAL BLENDING PADA KEGIATAN BARGING BATUBARA DI PT DUA SAMUDERA PERKASA Frans Sutrisno Lebangan; Agus Triantoro; Uyu Saismana; Annisa Annisa
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2927

Abstract

PT Dua Samudera Perkasa adalah salah satu usaha pengelolaan pelabuhan, merupakan usaha yang sangat mendukung kelancaran dan kecepatan distribusi hasil tambang. Adanya permintaan produk batubara yang tidak dimiliki, sehingga perusahaanpun berinisiatif untuk melakukan pencampuran batubara. Tujuannya adalah agar produk batubara dari perusahaan tersebut dapat terjual sesuai dengan permintaan pembeli.Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemisahan terhadap beberapa tipe batubara yang berbeda kualitasnya yang disediakan oleh PT Dua Samudera Perkasa. Mencoba melakukan simulasi coal blending dengan menggunakan perhitungan dengan cara teoritik untuk mengetahui nilai kualitas serta kuantitas batubara yang diinginkan oleh pembeli. Permintaan pembeli untuk nilai kualitas batubara adalah CV 5.500 Kcal/Kg, TM ≤ 38%, TS ≤ 1%, dan Ash  ≤ 8%, serta dengan kuantitas sebesar 55.000 ton.Dari hasil simulasi blending untuk semua tipe batubara yaitu dari tipe 1 hingga tipe 4 batubara, maka didapatkan pada simulasi tipe 1 dan tipe 3 menghasilkan 2 produk batubara, pada tipe 1 dan tipe 4 menghasilkan 5 produk batubara, dan pada simulas tipe 2 dan 4 menghasilkan 4 produk batubara dengan nilai calorific value, total moisture, total sulphur dan Ash yang sesuai dengan kriteria pembeli dan 9 produk lainnya tidak sesuai dengan kriteria permintaan pembeli. Dari semua produk yang telah didapatkan, maka diperoleh juga hasil simulasi yang paling direkomendasikan, yaitu pada simulasi batubara tipe 1 dan tipe 4 dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg dan penggunaan batubaranya untuk tipe 1 sebesar 41.733 ton dan tipe 4 sebesar 13.267 ton, sehingga didapatkan harga dasar Rp. 259.859/ton. Dilihat dari harga dasar yang diperoleh dengan harga jual yang telah ditetapkan perusahaan sebesar Rp. 355.000/ton maka perusahaan memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp. 95.141/ton. Kata-kata kunci: Batubara, Tipe Batubara, Blending, Simulasi. 
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA Karina Shella Putri; Uyu Saismana; Agus Triantoro
Geosapta Vol 2, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i1.4204

Abstract

Pit penambangan PT Darma Henwa, Tbk memiliki tiga daerah tangkapan hujan yang masing-masing memiliki satu sump yaitu Sump I, Sump II, dan Sump III. Sejalan dengan kemajuan tambang, pada lokasi Sump III dilakukan kegiatan penggalian batubara sehingga air yang seharusnya masuk ke Sump III dialirkan menuju Sump I. Hal ini menyebabkan air yang masuk melebihi daya tampung Sump I. Penelitian ini juga mengevaluasi Sump II,  untuk mencegah meluapnya air dari Sump II menuju Sump I.Metode yang digunakan untuk pengolahan data curah hujan rencana dan intensitas curah hujan adalah Log Person tipe III dan Mononobe. Sedangkan perhitungan debit limpasan permukaan, debit saluran, daya tampung sump menggunakan Persamaan Rasional, Manning, dan Water Balance. Luas daerah tangkapan hujan dan volume aktual sump didapatkan dengan bantuan software Autodesk LDD 2004.Curah hujan harian rencana maksimum daerah Asam Asam sebesar 110,52 mm dengan intensitas curah hujan sebesar 268,07 mm/jam. Debit total yang masuk yaitu 15,28212 m3/detik untuk Daerah Tangkapan Hujan I dan 4,16392 m3/detik untuk Daerah Tangkapan Hujan II. Volume maksimal Sump I (504,85 m3) memiliki ketahanan selama 0,55 menit dan volume maksimal Sump II (538,31 m3) memiliki ketahanan selama 2,17 menit. Penambahan volume untuk Sump I menjadi 5.915,5 m3 dan Sump II menjadi 1.610,5 m3. Pompa Volvo Penta SE-405 pada 1700 rpm memiliki kapasitas 0,0778 m3/detik pada total head 52,214 m dengan efisiensi 76% dan daya poros sebesar 54 kW. Pompa Multiflo MF 160 pada 1700 rpm memiliki kapasitas 0,0254 m3/detik pada total head 24,107 m dengan efisiensi 25% dan daya poros sebesar 46 kW. Terdapat 1 parit yang perlu perbaikan dimensi. Kata-kata kunci: Sump, Log Person, Mononobe, water balance, head
KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN LAPISAN BATUBARA PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRICT PT ADARO INDONESIA KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN Eko Nopiadie; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Muhammad Aditya
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5168

Abstract

Dalam dunia kerja pertambangan proses satu dengan yang lainnya akan saling beterkaitan. Demikian pula proses peledakan yang begitu erat kaitannya dengan proses penggalian pemuatan, terutama material hasil peledakan itu sendiri PT Pamapersada Nusantara district PT Adaro Indonesia yang beraktivitas di pit Tutupan Tanjung Kalimantan Selatan pun tidak lepas dari salah satu kegiatan pertambangan yaitu kegiatan blasting. Dengan adanya proses blasting material batubara akan lebih mudah dan cepat untuk digali oleh alat mekanis yang bekerja.Untuk hasil dari peledakan batubara dengan geometri yang digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara masih berpotensi mengalami ukuran batubara yang terlalu besar (big coal). Yang mana ukuran hasil peledakan diatas 50 cm masih diangka 44,84 %, dari lima lokasi peledakan yang diteliti. Hal ini harus segera diatasi agar PT Adaro Indonesia tidak merasa dirugikan. Karna telah disepakati ukuran boulder dari batubara hasil peledakan yang diinginkan oleh pihak PT Adaro Indonesia sebagai owner yaitu ukuran 50 cm ≤ 30 %.Upaya  untuk  memperoleh  hasil  peledakan  yang  lebih  optimal,  perlu  dilakukan perbaikan rancangan peledakan yang terdiri sebagai berikut. Untuk geometri dengan burden 7 m, spasi 8 m dilakukan perbaikan dari stemming 3.9 m menjadi 3.3 m, powder column 2.53 m menjadi 3.20 m, isian handak 47.4 kg/lubang menjadi 77.62 kg/lubang yang mampu menghasilkan boulder 50 cm diangka optimum yaitu 29.50 %. Burden 8 m, spasi 9 m dan kedalaman 7.3 m dilakukan perbaikan stemming 4.7 m menjadi 2.8 m, powder column 2.20 m menjadi 4.50 m, isian handak 64,51 kg/lubang menjadi 109.12 kg/lubang dan menghasilkan boulder optimum 29.21 % ukuran 50 cm. Burden 8 m, spasi 9 m dan kedalaman 6.8 m dilakukan perbaikan stemming 4.7 m menjadi 2.7 m, powder column 2.28 m menjadi 4.10 m, isian handak 64.80 kg/lubang menjadi 99.34 kg/lubang dan menghasilkan boulder optimum 29.48 % ukuran 50 cm.   Kata-kata kunci : densitas batubara, fragmentasi boulder, geometri peledakan, powder factor
PERENCANAAN TEKNIS KEGIATAN BACKFILLING TAHUN 2017 DI VOID UC-WEST PT JORONG BARUTAMA GRESTON Nur Hidayatthulah; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Arriza Lukman Hadi
Geosapta Vol 3, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i2.3906

Abstract

PT. Jorong Barutama Greston sudah memasuki masa mineclosure yang ditandai dengan mulai habisnya bahan galian yang ekonomis untuk ditambang sehingga banyak menimbulkan lubang bukaan (void). Untuk dapat melakukan kegiatan reklamasi maka diperlukan penutupan lubang-lubang bekas galian tambang tersebut salah satunya dengan metode backfilling. Kegiatan backfilling tidak lepas dari perhitungan material yang tersedia (volume existing) dan volume lubang bukaan (void) yang harus seimbang.Dalam penelitian ini perhitungan volume menggunakan bantuan software minescape 4.118 dan metode sayatan penampang. Metode backfilling yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode full backfilling yaitu metode dimana material yang tersedia langsung ditimbun pada void yang akan dilakukan penutupan atau pengurangan luasannya.Material yang tersedia berasal dari void UC-East dengan volume sebesar 4,713,939 CCM dan void yang akan ditutup adalah void UC-West dengan volume lubang sebesar 13,707,304 BCM dengan jarak 1.9 km. Rencana design backfilling yang dibuat menghasilkan volume sebesar 3,167,360 CCM dan material yang tersedia akan memenuhi design tersebut. Waktu proses backfilling berlangsung selama 8 bulan dengan 3 fleet penambangan dengan kombinasi 26 alat angkut. Total biaya backfilling yang di rencanakan sebesar 3,556,699.36 USD/Bulan atau 1.34 USD/BCM. Kegiatan backfilling di void UC-West mengurangi luasan sebesar 23%. Kata-Kata Kunci : Mineclosure, Backfilling, Reklamasi, Void, Fleet Penambangan, Biaya.
EVALUASI PENAMBANGAN DI PIT 3 BERDASARKAN PENGUKURAN SURVEY KEMAJUAN TAMBANG TERHADAP RITASE ALAT ANGKUT (TRUCK ACOUNT) PADA PT TANJUNG ALAM JAYA KECAMATAN PENGARON, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Mahfudz Ade Kurnia; Uyu Saismana; Riswan Riswan; Eko Santoso; Gusti Yunizar
Geosapta Vol 1, No 01 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v1i01.733

Abstract

PT Tanjung Alam Jaya yang bergerak di bidang pertambangan batubara menggunakan kegiatan survey dan perhitungan ritase alat angkut untuk mengetahui volume bahan galian yang terbongkar/dipindahkan. Kedua metode ini memberikan hasil yang berbeda namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kedua metode tersebut dalam mengontrol dan mengevaluasi kemajuan tambang.Kegiatan survey memberikan selisih volume antara dua model permukaan yang diperoleh dari pengambilan titik-titik koordinat di dalam pit. Volume OB (overburden) yang terbongkar dapat diperkirakan dari perhitungan ritase alat angkut yang mengangkut OB ke luar pit. Data faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada bulan Februari 2012 berupa bucket fill factor (BFF) alat, swell factor (SF) material, cycle time (CT) alat, produksi alat dan efisiensi kerja (EU) alat diambil untuk menghitung produksi OB yang selanjutnya dianggap sebagai volume pembongkaran OB yang sebenarnya.Berdasarkan data faktor-faktor produksi alat angkut yang diambil pada bulan Februari 2011, didapat volume OB yang terbongkar sebesar 257,136.86 BCM. Volume OB dari hasil survey sebesar 216,252.21 BCM dan dari hasil pendataan ritase alat angkut diperoleh 230,885.00 BCM, atau dikatakan terdapat perbedaan 6.77%.
STUDI KORELASI NILAI UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH DENGAN NILAI SCHMIDT HAMMER PADA BETON Isma Nurrahim; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Eko Santoso
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2923

Abstract

Hasil sampel Schmidt hammer test dapat digunakan kembali untuk tes kekuatan lain sehingga prosedur ini membantu mengurangi efek dari variasi data sampel uji. Hal itu dikarenakan nilai indeks yang diperoleh adalah rebound number (RL) yang merupakan indikator kekerasan permukaan sampel. Secara empiris, antara nilai UCS dengan nilai pantul atau rebound number (RL) pada Schmidt hammer dapat dinyatakan dalam bentuk linier, eksponensial dan fungsi kekuatan. Hasil dari penentuan nilai persamaan regresi linier pada korelasi antara nilai UCS dan rebound number (RL) ini dapat untuk memprediksi nilai besar tegangan atau kuat tekan sampel yang lebih mendekati dengan kondisi sampel yang ada serta untuk menyelidi keakuratan korelasinya yang dibandingkan dengan hasil korelasi pada referensi penelitian sebelumnya.Sampel inti beton untuk uji UCS dan Schmidt hammer masing-masing sebanyak 10 sampel. Pengujian UCS dilakukan pada sampel khusus uji UCS dan bekas sampel dari uji Schmidt hammer. Sampel beton diolah menggunakan 2 type semen berbeda. Kekuatan rencana sampel diolah berdasarkan klasifikasi kuat tekan dan skala Mohs menurut Tamrock yaitu sebesar 22 MPa. Ukuran pembuatan sampel diolah berdasarkan ISRM (1981) dengan ukuran L/D = 12/5.7 cm menggunakan pipa silinder sebagai wadah cetak. Metode analisis regresi sederhana menentukan prediksi nilai, relasi hubungan dan pengaruh variasi nilai Rebound (RL) terhadap nilai UCS. Metode analisis korelasi linier sederhana menentukan koefisien determinasi dan koefisien korelasi sebagai penentu kekuatan hubungan yang terjadi antara Rebound Number (RL) dan UCS.Hasil penelitian antara nilai UCS dengan Rebound Number (RL) pada sampel beton uji secara empiris dalam bentuk linier. Berdasarkan metode analisis regresi linier sederhana hasil nilai persamaan yang didapatkan yaitu σc(G) = 0.92RL - 8.61, σc(C) = 0.43RL - 1.92, σc(GC) = 1.04RL - 11.06 menunjukkan nilai relasi yang positif dan pola atau estimasi sebaran data sangat rapat. Hasil nilai regresi (R2) yang didapatkan yaitu R2(G) = 0.99, R2(C) = 0.98, R2(GC) = 0.99. Berdasarkan metode analisis korelasi linier sederhana hasil nilai korelasi (R) yang didapatkan yaitu R(G) = 1.00, R(C) =  0.99, R(GC) = 1.00 menunjukkan kekuatan hubungan korelasi yang besar dan erat-kuat sempurna. Hubungan grafik antara density terhadap rebound number dan nilai kuat tekan telah menunjukkan adanya pengaruh yang positif (berbanding lurus). Kata-kata kunci: Beton, korelasi, rebound number, schmidt hammer, UCS.
OPTIMALISASI COST PELEDAKAN PADA PEMBONGKARAN LIMESTONE DI PT PAMA INDO MINING Heru Cahyanto; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; John Tohom Y.P
Geosapta Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i2.4216

Abstract

Kegiatan penambangan menggunakan, Metode Quarry dan proses pembongkaran material limestone menggunakan metode peledakan, agar memenuhi target produksi dan memperlancar proses pemuatan dan pengangkutan. Dalam setiap peledakan menghendaki ukuran fragmentasi yang sesuai dengan lebar bukaan fedeer crusher (80 cm) dan nilai Powder Factor (PF) ≤ 0,14 kg/ton. Semakin besar nilai powder factor yang digunakan maka akan semakin banyak bahan peledak yang terpakai dan berakibat meningkatnya cost yang akan dikeluarkan.                Analisa fragmentasi mengunakan tiga variabel yaitu Teoritis Kuz-Ram Hitungan, Teoritis Kuz-Ram Software dan Software Image Analysis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persentase fragmentasi hasil peledakan, hasil dari Image Analysis digunakan untuk menghitung volume boulder.Hasil analisa dengan menghilangkan secondary blasting sehingga didapatkan total cost peledakan yang optimal. Diameter lubang ledak 3’ (76,2 mm) mengunakan geometri burden 2,71 m spacing 3,39 m kedalaman 8,94 m menghasilkan powder factor 0,16 kg/ton, dengan total cost peledakan Rp 225.564,94/lubang. Diameter lubang ledak 3,5’ (88,9 mm) mengunakan geometri burden 3,16 m spacing 3,95 m kedalaman 10,42 m menghasilkan powder factor 0,16 kg/ton, dengan total cost peledakan Rp 327.029,92/lubang. Kata Kunci : Geometri Peledakan, Frgmentasi, Image Analysis, Kuz-Ram, Powder Factor, Cost Peledakan
PERENCANAAN TAHAPAN PENAMBANGAN BULANAN PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA METODE OPEN PIT Said Adi Firdaus; Nurhakim Nurhakim; Uyu Saismana; Tacjudin Nor
Geosapta Vol 2, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i1.4200

Abstract

Pembukaan lokasi tambang memerlukan perencanaan dan perancangan tambang yang ekonomis. Rencana penambangan jangka panjang harus diuraikan ke dalam rencana penambangan jangka pendek yang memuat detil teknis setiap tahapan penambangan (mine sequences). Perencanaan tambang jangka panjang bertujuan menentukan batas penambangan, merancang open pit, menghitung volume overburden dan sumberdaya batubara yang akan ditambang, merancang disposal, dan merancang jalan tambang. Perencanaan tahapan penambangan bulanan yang diuraikan dalam tulisan ini bertujuan menentukan batas-batas penambangan agar perbandingan antara overburden dengan batubara (stripping ratio) setimbang pada angka ±8 dalam rangka menjaga kesetimbangan aliran dana. Rancangan akses jalan tambang ke setiap sequence harus dirancang untuk memastikan penambangan dapat dilakukan sesuai tahapan yang telah direncanakan.Model batubara yang diolah dari data log bor dikombinasikan dengan model topografi permukaan untuk menghitung sumberdaya batubara yang bisa ditambang sampai SR 8 sekaligus menentukan batas-batas penambangan dengan mempertimbangkan kriteria desain lereng pit yang aman secara geoteknik. Disposal dirancang berdasarkan kapasitas yang diperoleh dari hasil perhitungan volume overburden dan desain lereng disposal yang aman secara geoteknik. Tahapan penambangan bulanan disusun berdasarkan target penambangan 50,000 ton/bulan. Akses jalan tambang ke setiap sequence dirancang menurut batas-batas tahapan penambangan bulanan dan alat angkut yang akan melewatinya.Batas penambangan direncanakan sampai elevasi 22.15 mdpl, dengan panjang dan lebar 710 m x 253 m serta luas 15.11 Ha. Sumberdaya batubara yang bisa ditambang sebanyak 411,223.79 Metrik Ton (MT) dengan overburden 3,370,518.33 BCM. Umur tambang direncanakan 8 bulan dengan tahapan penambangan dimulai pada awal tahun 2016 dari sisi barat daya ke timur laut. Stripping ratio bulanan bervariasi antara 7.31 – 8.7.  Setiap sequence penambangan terdiri beberapa blok kerja (jenjang kerja) dengan ukuran panjang 100 m, lebar 50, dan tinggi 10 m. Lebar minimal pada jalan lurus adalah 8.92 m dan lebar jalan pada tikungan adalah 19.9 m. Rencana, rancangan, dan tahapan penambangan hasil penelitian ini dapat diterapkan pada tahun 2016 untuk memenuhi target penambangan 50,000 MT/bulan. Kata-kata kunci : Perencanaan tambang, perancangan tambang, tahapan penambangan
Co-Authors Abdi Humaidi Abdul Azis Abdul Rachmansyah Achmad Noor Rahman Agung Dwi Prasetyo Agus Arie Yudha Agus Triantoro Ahmad Ali Syafi’i Ahmad Juaeni Akmal Firdaus Aldi Ade Rakhmawan Aldi Ade Rakhmawan Amin Muliyanto Andi Fadly Andre Andre Angga Al Rasyid Anggriano Sagar Annisa Annisa Annisa Annisa Arief, Muhammad Zaini Arip Wibowo Saputra Arriza Lukman Hadi Ary Murgiantoro Ayuni Islamiaty Billy Grace Palit Cepi Cahyono Christian Londong Dahni Dahni Didiet Try Setiadi Dimas Aditya Pratama Eka Sandi Prakasa Yuda Eko Nopiadie Eko Santoso Fajar Djihad Faradilla Witha Fernanda Fauzan Nuzuliansyah Febri Asawindow Y. Marit Ferry Fernando Fikri, Hafidz Noor Frans Sutrisno Lebangan Gerry Alfrits Yizreel Kawalo Gunawan Gunawan Gusfrimanuel Gusfrimanuel Gusti Yunizar Handri Irawan Heru Cahyanto Heru Cahyanto Iqbaludin Permana Isma Nurrahim Jexen Ferdianto John Tohom John Tohom Y.P Kartini Kartini Khairul Akbar Lasron Napitu M Faisal Amiruddin M. Azhari Firdaus M. Fakhturozi Mahfudz Ade Kurnia Mardyanza Radeng Marina Uli Batubara Marselinus Untung Dwiatmoko Mart Wandy Martinus Putra Pratama Sinaga Mashud Ashari Maulana Maulana Mira Hayati Putri Muhammad Aditya Muhammad Rizwan Rozali Muslaini Muslaini Nona Herlina Hendita Tasya Nopianty Nopianty Novianti, Yuniar Siska Nur Hidayatthulah Nur Kholik Nur Mulya Sari Nurhakim Nurhakim Paulina Natalia Putri, Karina Shella Raf'an Hidayatullah Rahmad Saleh Rahmanudin Rahmanudin Rahmat Hafizi Rando Rando Rezky Ade Pratama Riswan Riswan Rizka Rizka Rizqi Nishpuanis Sofyan Romla Noor Hakim Said Adi Firdaus Saipul Rahman Sari Melati, Sari Sayyidina Billynardo Bimantoro Stephanie Chris Flourencia Dalla Sudarmaji Sudarmaji Suhadi Suhadi Tacjudin Nor Teguh Rahayu Novie Sufieawan Tommy Youberth Lambung Wahyu Permadi Wisnu Adi Patria Wulandari Puspitasari Yosep Sumitra Yurika Lisnawati Zuan Eka Prawita