Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KAJIAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KADAR FENOL URIN PEKERJA BAGIAN PENGELEMAN SANDAL Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benzena adalah senyawa yang terdapat dalam lem yang digunakan untuk proses pengeleman dalam kegiatan industri pembuatan sandal/sepatu. Benzena dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dari lem yang melekat. Praktek membersihkan sisa lem menggunakan bensin atau minyak tanah justru dapat meningkatkan jumlah paparan pada tubuh. Pengukuran paparan benzena dilakukan dengan mengukur metabolit hasil biotransformasinya yaitu fenol dalam urin. Permasalahan penelitian adalah bagaimana hubungan faktor individu (tingkat pendidikan dan higiene perorangan) terhadap kadar fenol urin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor individu (tingkat pendidikan dan higiene perorangan) terhadap kadar fenol urin pekerja bagian pengeleman pada home industri sandal Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 57 orang yang terpilih secara random dari populasi 68 orang di bagian pengeleman. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran kadar fenol urin minimal 19,62 mg/l dan maksimal 137,24 mg/l. Ada hubungan signifikan antara higiene perorangan dengan kadar fenol urin (p=0,044). Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kadar fenol urin. Simpulan penelitian adalah ada hubungan antara higiene perorangan dengan kadar fenol urin.Benzene is a compound found in glue used for gluing process in the manufacture of industrial activities sandals /shoes. Benzene can enter the body through the skin of glue attached. Cleaning the rest glue using gasoline or kerosene can increase the amount of exposure on the body. Benzene exposure measurements performed by measuring metabolites of biotransformation result was phenols in urine. The research problem was how the relationship of individual factors (level of education and personal hygiene) on urinary phenol levels. The purpose of this study was to analyze the relationship between individual factors (level of education and personal hygiene) on phenol levels of gluing workers urinary in the sandals home industry Tasikmalaya. The research method using a cross sectional with 57 samples which selected by random from 68 population of gluing section. The results showed minimal measurement of urine phenol 19.62mg/l and maximum of 137.24mg/l. There was a significant relationship between personal hygiene with urinary phenol levels (p=0.044). There is no relationship between the education level with urinary phenol levels. Research conclusion, there was a relationship between personal hygiene and urinary phenol levels.
KAJIAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KADAR FENOL URIN PEKERJA BAGIAN PENGELEMAN SANDAL Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benzena adalah senyawa yang terdapat dalam lem yang digunakan untuk proses pengeleman dalam kegiatan industri pembuatan sandal/sepatu. Benzena dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dari lem yang melekat.Praktek membersihkan  sisa  lem menggunakan  bensin  atau minyak  tanah  justru  dapat meningkatkan  jumlah paparan pada  tubuh. Pengukuran paparan benzena dilakukan dengan mengukur metabolit hasil biotransformasinya yaitu  fenol dalam urin. Tujuan  penelitian  ini  untuk menganalisis  hubungan  faktor  individu  (tingkat pendidikan dan higiene perorangan) terhadap kadar fenol urin pekerja bagian pengeleman pada home  industri sandal Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan  pendekatan  cross  sectional  dengan  sampel  sebanyak  57  orang yang  terpilih  secara  random  dari  populasi  68  orang  di  bagian  pengeleman. Hasil pengukuran kadar fenol urin minimal 19,62 mg/l dan maksimal 137,24 mg/l. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kadar fenol urin. Ada hubungan signiĕ kan antara higiene perorangan dengan kadar  fenol urin (p=0,044).     Abstract   Benzene was a compound  contained  in glue used  for gluing process  in  sandals/shoes  industries. Benzene could entry  the body  through skin  from attached glue on skin. Cleaning the attached glue using gasoline or kerosene could increase the amount of benzene exposure. Benzene exposure was assessed assessing metabolite of biotransformation result, which was urinary phenol level. This study analyzed the  association between  individual  factors  (level of education and personal hygiene) and urinary phenol level in gluing workers at sandal’s home industry Tasikmalaya. It was cross sectional study with 57 samples  selected  randomly  from population of 68 people in gluing department. The minimum urinary phenol level was 19,62 mg/l and the maximal one was 137,24 mg/l. There was no association between level of education and urinary phenol level. There was signifi cant association between personal hygiene and urinary phenol level (p=0,044).Keywords:Benzene; Education; Personal hygiene; Urinary phenol level
KAJIAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KADAR FENOL URIN PEKERJA BAGIAN PENGELEMAN SANDAL Maywati, Sri
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v7i2.2810

Abstract

Benzena adalah senyawa yang terdapat dalam lem yang digunakan untuk proses pengeleman dalam kegiatan industri pembuatan sandal/sepatu. Benzena dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dari lem yang melekat. Praktek membersihkan sisa lem menggunakan bensin atau minyak tanah justru dapat meningkatkan jumlah paparan pada tubuh. Pengukuran paparan benzena dilakukan dengan mengukur metabolit hasil biotransformasinya yaitu fenol dalam urin. Permasalahan penelitian adalah bagaimana hubungan faktor individu (tingkat pendidikan dan higiene perorangan) terhadap kadar fenol urin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor individu (tingkat pendidikan dan higiene perorangan) terhadap kadar fenol urin pekerja bagian pengeleman pada home industri sandal Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 57 orang yang terpilih secara random dari populasi 68 orang di bagian pengeleman. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran kadar fenol urin minimal 19,62 mg/l dan maksimal 137,24 mg/l. Ada hubungan signifikan antara higiene perorangan dengan kadar fenol urin (p=0,044). Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kadar fenol urin. Simpulan penelitian adalah ada hubungan antara higiene perorangan dengan kadar fenol urin.Benzene is a compound found in glue used for gluing process in the manufacture of industrial activities sandals /shoes. Benzene can enter the body through the skin of glue attached. Cleaning the rest glue using gasoline or kerosene can increase the amount of exposure on the body. Benzene exposure measurements performed by measuring metabolites of biotransformation result was phenols in urine. The research problem was how the relationship of individual factors (level of education and personal hygiene) on urinary phenol levels. The purpose of this study was to analyze the relationship between individual factors (level of education and personal hygiene) on phenol levels of gluing workers urinary in the sandals home industry Tasikmalaya. The research method using a cross sectional with 57 samples which selected by random from 68 population of gluing section. The results showed minimal measurement of urine phenol 19.62mg/l and maximum of 137.24mg/l. There was a significant relationship between personal hygiene with urinary phenol levels (p=0.044). There is no relationship between the education level with urinary phenol levels. Research conclusion, there was a relationship between personal hygiene and urinary phenol levels.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT: PMT PENYULUHAN PANGAN LOKAL DI DESA SUKARAME KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKAMALAYA JAWA BARAT Hidayanti, Lilik; Maywati, Sri
WARTA WARTA LPM Vol. 22, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3174.912 KB) | DOI: 10.23917/warta.v21i2.7048

Abstract

Posyandu dapat berperan sebagai early warning system sehingga balita tidak sampai masuk kategori kurus dan sangat kurus. Salah satu titik lemah yang menyebabkan rendahnya partisipasi di posyandu (D/S) adalah tidak adanya atau tidak beragamnya PMT penyuluhan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar sasaran tahu, mampu dan mau membuat PMT penyuluhan lokal menggunakan bahan baku sukun dan ikan mujair untuk meningkatkan D/S.  Mitra sebanyak 30 orang ibu yang menjadi sasaran posyandu Edelweis dan Dahlia Desa Sukarame, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa Promosi makanan jajanan sehat bergizi berbahan pangan lokal dengan metode emo demo, ToT dan pelatihan pembuatan PMT penyuluhan berbahan sukun dan ikan mujair, manajemen pengadaan PMT penyuluhan melalui pemicuan, sosialisasi  dan pendampingan. Hasil promosi dengan emo demo menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil pre test dan post test (0,00).  Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 3 perwakilan sasaran dari 3 kelompok yang berbeda menunjukkan sasaran telah mampu membuat PMT penyuluhan. Hasil pemberdayaan menunjukkan sasaran telah memberikan PMT penyuluhan berupa kudapan berbahan sukun dan ikan mujair pada saat hari bukaan posyandu. Kegiatan penyiapan PMT penyuluhan dilakukan secara bergotong royong secara terjadwal setiap hari bukaan posyandu  perlu terus ditingkatkan dengan mengikutsertakan seluruh sasaran di posyandu.
UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN LANSIA DALAM PROGRAM VAKSINASI COVID-19 Sri Maywati; Nissa Noor Annashr; Yuldan Faturrahman; Santiana Santiana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.21 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6581

Abstract

Abstrak: Partisipasi lansia dalam program vaksinasi di Indonesia masih rendah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesiapan lansia dalam melakukan vaksinasi COVID-19. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Teratai Merah dan Posyandu Gelatik Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat yang melibatkan 35 orang lansia. Bentuk kegiatan berupa edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah dengan dibantu media power point, leaflet dan booklet. Sebelum diberikan edukasi kesehatan, lansia diberikan pre-test dan setelah diberikan edukasi, lansia diberikan post-test sebagai bentuk evaluasi keberhasilan kegiatan edukasi kesehatan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan terdapat peningkatan proporsi lansia yang menyatakan bersedia melakukan vaksinasi sebelum diberikan edukasi (19%) dan setelah diberikan edukasi kesehatan (52,4%). Proporsi lansia yang masih ragu, mengalami penurunan dari 52,4% sebelum diberikan edukasi menjadi 38,1% setelah diberikan edukasi. Sementara itu, lansia yang menyatakan tidak bersedia melakukan vaksinasi, proporsinya juga turun dari 28,6% sebelum diberikan edukasi menjadi 9,5% setelah diberikan edukasi. Abstract: The participation of the elderly in the vaccination program in Indonesia is still low. The purpose of this activity was to increase the readiness of the elderly in carrying out COVID-19 vaccinations. This activity was carried out at the Teratai Merah Posyandu and Gelatik Posyandu which involved 35 elderly people. The form of activity was in the form of health education using the lecture method with the power point media, leaflets and booklets. Before being given health education, the elderly were given a pre-test and after being given education, the elderly were given a post-test as a form of evaluating the success of health education activity. The results of activity showed that there was an increase in the proportion of the elderly who stated they were willing to vaccinate before being given education (19%) and after being given health education (52.4%). The proportion of elderly people who are still unsure, decreased from 52.4% before being given education and 38.1% after being given education. Meanwhile, the proportion of elderly who stated that they were not willing to vaccinate also decreased from 28.6% before being given education to 9.5% after being given education.
PENERAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI SEKOLAH DASAR KEC. MANONJAYA KAB. TASIKMALAYA Sri Maywati; Santiana Santiana; Lesi Oktiwanti; Irani Hoeronis
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.577 KB)

Abstract

School institutions are one of the areas of community activity that must implement health protocols in order to prevent the spread of covid-19. The implementation of health protocols in the prevention of Covid-19 requires the support of various components in schools including the commitment of policy maker, community support and facilities as well as increasing the capacity to empowerment of school communities. The purpose of this activity is to provide support to schools in implementing the adaptation of new habits in schools. A total of 34 teachers / staff from 4 schools were involved in this activity. The activity stages include advocacy, creative supportive environment and social support  as well as community empowerment. The results of this activity obtained the same perception and strong commitment from the principal regarding Covid must be a concern. Build an atmosphere and create a supportive environment by building community support (inside / outside of school) as well as providing physical facilities in implementing AKB. Community empowerment activities are carried out through ToT (Training of Trainers) regarding healthy behavior in adapting to new habits in schools in increasing knowledge and building positive attitudes about Covid-19. Suggestions are given to schools to keep commitments and provide support in providing facilities at schools and teachers / staff are expected to convey information about the adaptation of new habits to all students. Keywords : Adaptation to new habits, covid-19, school
PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI MELALUI EDUKASI KADER POSYANDU DALAM PENDAMPINGAN PASIEN HIPERTENSI Sri Maywati; Nissa Noor Annashr; Puji Laksmini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12326

Abstract

Abstrak: Perkiraan jumlah penderita hipertensi di Indonesia adalah 63 juta lebih, dan diantaranya terdapat angka kematian sebesar 427 ribu lebih kematian. Jumlah penderita hipertensi di kota Tasikmalaya tahun 2018 sebanyak 2.507 orang. Jumlah ini mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2017 yakni penderita hipertensi sebanyak 35.601 orang. Namun di tahun 2019, kasus hipertensi mengalami kenaikan yang cukup tajam yakni sebanyak 36.466 kasus Tindakan pencegahan komplikasi hipertensi diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, salah satunya adalah kader yang ada di masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi mengenai faktor risiko hipertensi dan komplikasinya berupa penyuluhan kepada kader posyandu di wilayah binaan Puskesmas Sukalaksana dan Puskesmas Mangkubumi; Metode pelaksanaan kegiatan melalui pemberian edukasi terakit hipertensi, pelatihan pengukuran tekanan darah, obesitas sentral, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) . Mitra dari pengabdian ini adalah para kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Mangkubumi dan Puskesmas Sukalaksana sejumlah 43 orang. Evaluasi kegiatan melalui penyebaran kuesioner pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan para kader dari 53% menjadi 85%.Abstract: The estimated number of hypertension cases in Indonesia is more than 63 million people, while the death rate due to hypertension is more than 427 thousands deaths. The number of hypertension patients in Tasikmalaya city in 2018 was 2,507 people. This number has a significant decrease in 2017, about 35,601 people with hypertension. On the other hand, hypertension cases has increase sharply in 2019, about 36,466 cases. Prevention of hypertension complications requires cooperation from various sectors, one of them is health cadres in the community. The purpose of this activity was to provide education about the risk factors for hypertension and its complications in the form of counseling to posyandu cadres in Puskesmas Sukalaksana and Puskesmas Mangkubumi. Method of this activities was health education about hypertension and measurement training about blood pressure, central obesity, and BMI. The partners of this service were posyandu cadres in Puskesmas Mangkubumi and Puskesmas Sukalaksana totaling 43 people. Evaluation this acitivity used pretest and posttest questionnaires. Results showed that there was an increase in the average knowledge of the cadres from 53% to 85%.  
Determinan Penerimaan Vaksin COVID-19 pada Masyarakat Muslim di Kota Tasikmalaya Sri Maywati; Nur Lina; Yuldan Faturrahman
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.1855

Abstract

Pengendalian pandemi dengan penerapan protokol kesehatan telah membantu melandaikan kurva epidemi, namun belum dapat mengontrol penyebaran COVID-19 sehingga diperlukan strategi kekebalan kelompok (herd immunity) melalui program vaksinasi. Keraguan vaksin dan informasi yang salah menyebabkan hambatan besar untuk mencapai cakupan dan Herd Immunity di banyak negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan vaksin COVID-19 dan determinannya pada masyarakat muslim di Kota Tasikmalaya. Sampel sebanyak 350 orang dipilih secara random pada populasi masyarakat muslim kota Tasikmalaya yang memenuhi syarat. Variabel sebagai determinan penerimaan vaksin COVID-19 dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan kepercayaan terhadap Vaksin COVID-19. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 sebesar 44%. Faktor yang berhubungan dengan penerimaan Vaksin COVID-19 adalah pendidikan (P-value = 0,016), pekerjaan (P-value = 0,022), dan kepercayaan terhadap vaksin (P-value = 0,000). Adapun faktor yang tidak berhubungan dengan penerimaan vaksin yaitu umur, jenis kelamin dan status pernikahan. Perlu riset yang mendalam untuk memahami kepercayaan masyarakat terhadap vaksin COVID-19 khususnya pada masyarakat yang berpendidikan tamat SD sederajat dengan status pekerjaan tidak bekerja atau bekerja pada institusi non formal.
SANITASI LINGKUNGAN SEBAGAI DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BANTAR KOTA TASIKMALAYA Sri Maywati; Rian Arie Gustaman; Rini Riyanti
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 7, No 2 (2023): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v7i2.17841

Abstract

Diare pada balita merupakan kondisi yang harus mendapat perhatian karena bisa membawa pada keadaan yang buruk. Diare pada balita bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Kebaruan Penelitian ini karena menganalisis faktor sanitasi lingkungan yang meliputi sarana air bersih, sarana jamban, sarana pengelolaan sampah, dan Saluran pembuangan air limbah (SPAL) terhadap kejadian diare pada balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor sanitasi lingkungan sebagai determinan kejadian diare meliputi sarana air bersih, sarana jamban, sarana pengolahan sampah, dan SPAL. Metode penelitian digunakan case control, dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2 sehingga total sampel sebanyak 120 respoden. Telah dilakukan matching pada sampel meliputi jenis kelamin balita dan rentang usia pada 24-59 bulan.  Data dianalisis menggunakan uji chi square pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara kejadian diare pada balita dengan  ketersediaan sarana air bersih (P=0,000), sarana jamban (P=0,000), sarana pengolahan sampah (P=0,000), sarana SPAL (P=0,000). Disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko untuk kejadian diare pada balita dengan risiko lebih dari 5 kali dibandingkan kondisi sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. 
PERBEDAAN EFEKTIVITAS DOSIS CAMPURAN KAPUR TOHOR DAN KAPUR BARUS TERHADAP PENURUNAN KEPADATAN LALAT PADA SAMPAH ORGANIK DI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) PASAR CIKURUBUK KOTA TASIKMALAYA Putra, Adithya Pratama; Setiyono, Andik; Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i2.9593

Abstract

All economic activities that take place in the market will always produce waste. The Cikurubuk Market Temporary Dumpster (TPS) in Tasikmalaya City has not been managed properly so that it became a breeding place for flies. The application of quicklime and camphor is one of the fly control measures that can be taken in their breeding places. The goal og research to determined the difference in the effectiveness of doses of camphor and camphor mixture on reducing fly density in TPS and to found the most effective dose. The methode is experimental research and post-test only control group design. The independent variable in this study was the dose of camphor and camphor mixture, while the dependent variable was fly density. The population in this study were all flies in the Cikurubuk Market TPS in Tasikmalaya City. The samples in this study were flies trapped by fly traps. Data analysis in this study used one way anova statistical test with post hoc least significant differences (LSD) test. The results showed that the highest mean of fly density was obtained in the control group which was 16.33 flies. The lowest mean of fly density was obtained in the dose 6 treatment group, which was 5.67 flies. The results of statistical tests showed that there were differences in fly density based on variations in the dose of a mixture of quicklime and camphor in organic waste (p value = 0.000). The results of the post hoc test showed that dose 6 (5 grams of quicklime and 5 grams of camphor) was the most effective treatment group in reducing fly density in organic waste with a mean difference value of 10.667. The suggestion is necessary to take fly control measures by applying a mixture of lime and camphor to organic waste at a dose of 5 grams of lime and 5 grams of camphor per 10 liters of organic waste.