Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN KAITAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA WARUNG NASI DI PASAR CIKURUBUK KOTA TASIKMALAYA Halimatussadiyah, Halimatussadiyah; Novianti, Siti; Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i2.12677

Abstract

Markets are one of the public places (TTU) that have a risk of being a place for contamination of disease transmission through media, one of which is food. Food stalls are also one of the places that provide food which gets quite a lot of visits from consumers, especially visitors to traditional markets to get or enjoy the various kinds of food they want. The results of a preliminary study conducted by researchers were observations of the Cikurubuk market in Tasikmalaya City, where there were 32 rice stalls, which sold mixed rice dishes with various different side dishes. It can be seen from the preliminary study that rice stalls still do not pay attention to good food processing practices and sanitation hygiene with the presence of Escherichia coli bacteria in food at the Cikurubuk Market, Tasikmalaya City. The aim of this research is to determine and analyze the relationship between food hygiene and sanitation and the presence of Escherichia coli bacteria. The research method used was analytical observational with a survey method and laboratory examination with a cross sectional approach. The sample for this research was 32 food samples from each rice stall produced. The results of bivariate analysis showed that the chi-square test (CI: 95%) had a significant relationship between food processing practices (p=0.037; PR=11.429) and sanitation hygiene (p=0.024; PR=14.000).
DETERMINAN PRAKTIK MEROKOK KEPALA KELUARGA DI KELUHARAN CIBADUYUT KOTA BANDUNG Junisa, Nurfita Ainaiyah; Abdurrahmat, Asep Suryana; Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i2.8643

Abstract

Smoking is a habit of smoking cigarettes carried out by society and is an unavoidable necessity for someone who has a tendency towards smoking. Based on 2018 Basic Health Research data, the prevalence of smoking in Bandung City exceeds the provincial figure, namely 34.04%. The lowest indicator of not smoking in the house in the city of Bandung is in Cibaduyut Village with a prevalence of 8.63%, so research was conducted on the behavioral determinants that influence the head of the family to practice smoking. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive approach and the research design used is Cross Sectional. The research population of heads of families living in Cibaduyut sub-district was 2,716 heads of families. The sample of 249 heads of families was selected using a proportional random sampling technique, namely. The research instrument was a questionnaire and the data was analyzed by the chi square test at an alpha significance level of 0.05. The results of the research show that there were a relationship between the variables of attitudes include beliefs, values, traditions, affordability of cigarettes, and social environment with the smoking practices of family heads in Cibaduyut Village, Bandung City. Meanwhile, for the variables of knowledge and exposure to cigarette advertising, there was no significant relationship. Society is expected to start changing the paradigm that can influence smoking practices.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PURBARATU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023 Dewi, Tia Liana; Saraswati, Dian; Maywati, Sri
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i1.10552

Abstract

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA Sabila, Mila Salsa; Maywati, Sri; Setiyono, Andik
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i1.10514

Abstract

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA FLIPBOOK DIGITAL TERHADAP PENGETAHUAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MAJENANG KAB. CILACAP Prihastani, Denna; Maywati, Sri; Annashr, Nissa Noor
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i2.12675

Abstract

Penguatan Peran Kader tentang Pentingnya Pencegahan Stunting pada 1000 HPK Novianti, Siti; Gustaman, Rian Arie; Lina, Nur; Maywati, Sri
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 2, No 2 (2024): Jatibara Vol.2 No.2 Februari 2024
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v2i2.1805

Abstract

Stunting masih  menjadi  masalah  kesehatan  global.  Prevalensi  stunting  di Indonesia masih tinggi dan merupakan  masalah kesehatan masyarakat. Pemerintah memiliki target penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi. Kota Banjar merupakan salah satu lokus stunting di Jawa Barat, dan pada tahun 2022 terdapat kerjasama antara BKKBN dan Universitas Siliwangi dalam upaya penanggulangan stunting di kota Banjar. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara lain pelaksanaan kegiatan KKN tematik di kota Banjar dengan tema khusus stunting. Adapun kontribusi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan adalah melalui pelaksanaan PBL 1 dan 2 di  kota Banjar, khususnya  di kelurahan Banjar, Mekarsari dan Situbatu. Selama dua tahun terakhir, lokasi tersebut menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian. Kegiatan tridarma dosen lainnya yaitu pengabdian masyarakat akan dilaksanakan melalui kegiatan yang berjudul Penguatan Peran Kader dalam Meningkatkan Kualitas Maternal sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui skema Pengabdian Masyarakat Program  Unggulan  Program  Studi  (PbM-PUPS). Kegiatan ini terdapat dua mitra yaitu Kepala Kelurahan Banjar dan Kelurahan Mekarsari. Sasaran dari kegiatan pengabdian adalah kader kesehatan sebanyak 36 orang. Metode yang dilakukan yaitu Training of Trainer (ToT) pada kader tentang materi  pendekatan  siklus  hidup  dalam  pencegahan  stunting  dan pelatihan kader pendamping ibu hamil dalam pencegahan stunting 1000 HPK. Dilakukan analisis untuk menguji perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan uji Wilcoxon, dan hasil analisis menunjukkan tidak ada beda pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan (nilai p>0,005).
Kelas Edukasi Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk Cegah Stunting Novianti, Siti; Maywati, Sri
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v6i1.1743

Abstract

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Pencegahan stunting dapat dilakukan dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan fokus ibu hamil dan bayi sampai dua tahun. Pencegahan stunting pada bayi baru lahir salah satunya adalah melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesaat setelah persalinan.  Jawa Barat termasuk provinsi dengan prevalensi menengah yaitu 29, 2 persen di tahun 2017, dan Kabupen Tasikmalaya merupakan wilayah tertinggi pertama prevalensi stunting di Jawa Barat. Berdasarkan data Puskesmas Manonjaya termasuk wilayah dengan kasus stunting tinggi, dimana salah satunya adalah Kelurahan Kalimanggis. Pelaksanaan Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Juni 2019 dan bertempat di Balai Desa Kalimanggis Kec. Manonjaya. Peserta adalah ibu-ibu kader dan ibu balita di lingkungan posyandu Mawar dan Melati serta beberapa ibu lain yang berminat untuk mengikuti kegiatan. Jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 31 orang peserta.  Untuk menilai bagaimana pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai materi IMD untuk pencegahan stunting, dilakukan pre test dan post test. Hasil rata-rata pre test adalah 3.7 (dari skor maksimal 10) dan post test nya memiliki rata-rata skor 6,1 (dari skor maksimal 10). Hasil minimum skor pre test 0 dan maksimum 8, dan terdapat peningkatan hasil post test yaitu minimum 2 dan maksimum 10. Selain pemberian materi, juga diberikan leaflet untuk menguatkan pemahaman dan juga menyebarkan informasi tersebut pada tetangga di lingkungannya.Kata Kunci : stunting, Inisiasi Menyusu Dini, baduta
Determinan Penerimaan Vaksin COVID-19 pada Masyarakat Muslim di Kota Tasikmalaya Sri Maywati; Nur Lina; Yuldan Faturrahman
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.1855

Abstract

Pengendalian pandemi dengan penerapan protokol kesehatan telah membantu melandaikan kurva epidemi, namun belum dapat mengontrol penyebaran COVID-19 sehingga diperlukan strategi kekebalan kelompok (herd immunity) melalui program vaksinasi. Keraguan vaksin dan informasi yang salah menyebabkan hambatan besar untuk mencapai cakupan dan Herd Immunity di banyak negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan vaksin COVID-19 dan determinannya pada masyarakat muslim di Kota Tasikmalaya. Sampel sebanyak 350 orang dipilih secara random pada populasi masyarakat muslim kota Tasikmalaya yang memenuhi syarat. Variabel sebagai determinan penerimaan vaksin COVID-19 dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan kepercayaan terhadap Vaksin COVID-19. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 sebesar 44%. Faktor yang berhubungan dengan penerimaan Vaksin COVID-19 adalah pendidikan (P-value = 0,016), pekerjaan (P-value = 0,022), dan kepercayaan terhadap vaksin (P-value = 0,000). Adapun faktor yang tidak berhubungan dengan penerimaan vaksin yaitu umur, jenis kelamin dan status pernikahan. Perlu riset yang mendalam untuk memahami kepercayaan masyarakat terhadap vaksin COVID-19 khususnya pada masyarakat yang berpendidikan tamat SD sederajat dengan status pekerjaan tidak bekerja atau bekerja pada institusi non formal.
Intervensi Masalah Kesehatan DBD di Dusun Karangsari Desa Batulawang Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2025 Alfariza, Mochamad Nizar Rosidi; Muliasari, Sri; Putri , Dela Aulia; Fitri, Arumdalu Desri; Damayanti , Alpina; Dewi , Hermalia Sukma; Wahidah, Syifa Nurlaeli; Jannata, Matswa Finnury; Arianti, Aprila; Rahmat, Ajeng Sofiyanti; Pemiliani, Kamelia; Andini, Alia Dwi; Maywati, Sri
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 4 (2025): Februari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/n0py2240

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, termasuk di Dusun Karangsari, Desa Batulawang, Kota Banjar. Berdasarkan community diagnosis yang dilakukan pada Juli 2024, kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) diidentifikasi sebagai faktor utama tingginya kasus DBD. Kegiatan ini bertujuan untuk menangani tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Metode yang digunakan mencakup pelatihan kader SI JUMANIS bagi masyarakat, pembentukan kader GEN JUMBO di sekolah, SAPA JENTIK yaitu sosialisasi pencegahan jentik nyamuk. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah dan praktik langsung, didukung penggunaan media seperti PowerPoint dan logbook. Hasil intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan, dibuktikan melalui uji statistik Wilcoxon pada nilai Pre-test dan Post-test dengan nilai p-value 0,002 pada pelatihan kader SI JUMANISdan p-value 0,000 pada pelatihan kader GEN JUMBO . Peluncuran program GERAK SI JUMANTIK berhasil mengintegrasikan berbagai subprogram yang melibatkan kader, masyarakat, dan lembaga terkait. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan PSN, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar pihak, sehingga diharapkan mampu menciptakan keberlanjutan dalam pencegahan DBD.
Peningkatan Kapasitas Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan dan Penggunaan Alat Antropometri untuk Mengoptimalkan Deteksi Stunting pada Bayi dan Balita Gustaman, Rian Arie; Novianti, Siti; Lina, Nur; Aisyah, Iseu Siti; Maywati, Sri; Susilowati, Prima Endang; Destiati, Dita; Rahmawaty, Aisya; Andriantie, Sharla Alicia; Irawan, Reihan Maulana
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 3, No 2 (2025): Jatibara Vol.3 No.2 Februari 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v3i2.2046

Abstract

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Tahun 2022 Kota Tasikmalaya menempati urutan ke-9 prevelansi stunting tertinggi di Jawa Barat dengan angka sebesar 22,4%. Terdapat 5 Puskesmas dengan kasus stunting tertinggi di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 yaitu Puskesmas Karanganyar sebanyak 599 kasus, Puskesmas Purbaratu sebanyak 462 kasus, Puskesmas Mangkubumi sebanyak 412 kasus, Puskesmas Cibeureum sebanyak 382 kasus dan Puskesmas Kawalu sebanyak 366 kasus. Status stunting pada anak dapat diketahui melalui hasil pengukuran tinggi atau panjang badan yang kemudian dibandingkan dengan standar yang berlaku. Sehingga data stunting dipengaruhi oleh keakuratan hasil pengukuran antropometri pada bayi dan balita. Namun, pada kenyataannya masih banyak terjadi human error dalam melakukan pengukuran antropoemtri sehingga dapat mempengaruhi data stunting di suatu wilayah. Kegiatan PkM ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait pengukuran dan penggunaan alat antropometri untuk meningkatkan keakuratan deteksi stunting pada bayi dan balita. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi terkait keakuratan penggunaan alat antropometri dan pengaruhnya dalam menentukan status stunting pada bayi dan balita. Selain itu melakukan pelatihan kepada kader kesehatan mengenai tata cara pengukuran antropometri yang benar hingga memahami hasil pengukuran TB/PB, BB, dan LiLA serta tindak lanjutnya. Hasil kegiatan PkM ini terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan yang ditunjukan dengan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan dilaksanakan pelatihan pengukuran antropometri diharapkan data yang diperoleh dari pengukuran bayi dan balita dapat terstandar dan data stunting lebih akurat.